Shalom..., Selamat Datang di GBI House Of Grace ~ Rayon 3

Renungan

“SEBAB BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL!”

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
tidak terasa sekarang sudah bulan Desember dan sebentar lagi kita akan memasuki tahun yang baru, yaitu tahun 2018. Kalau kita diperkenankan oleh Tuhan masuk tahun 2018, semua karena kasih karunia Tuhan.

Bulan Desember kita merayakan Natal, jadi tidak ada salahnya kalau hari ini saya mengucapkan, “Selamat Natal tahun 2017, Tuhan Yesus memberkati Saudara berlimpah-limpah-limpah!”. Tema Natal tahun ini adalah dari Lukas 1:37, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Proses kelahiran Tuhan Yesus ke dalam dunia ini merupakan satu mujizat. Pada sebagian orang dikatakan tidak masuk akal, apalagi ketika Tuhan Yesus dikatakan sebagai Anak Allah. Mereka berkata, “Bagaimana Allah bisa punya anak?”
Pada waktu malaikat Gabriel mendatangi Maria, Maria terkejut dan malaikat Gabriel berkata kepada Maria, “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”

Mendengar itu Maria kaget, heran dan tidak mengerti, “Bagaimana itu bisa terjadi, karena aku belum bersuami?”. Malaikat Gabriel berkata lagi, ”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”
Mengandunglah Maria karena Allah Roh Kudus dan kuasa Allah Yang Mahatinggi turun ke atasnya. Karena itulah Tuhan Yesus disebut Anak Allah. Tuhan Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.
Bagi orang yang tidak memiliki Roh Kudus, hal ini merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Tetapi bagi kita yang memiliki Roh Kudus, kita semua tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah, Dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia!
Bagaimana mujizat kelahiran Tuhan Yesus bisa terjadi? Jawabnya, karena MARIA PERCAYA! Ketika malaikat Gabriel berkata kepadanya, dia percaya! Meskipun tidak masuk akal, meskipun tidak bisa dimengerti. Maria berkata, ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

TAHUN 2017 TAHUN MUJIZAT PENUAIAN
Memasuki tahun 2017, Tuhan memberikan tema, “Tahun Mujizat Penuaian!” Tahun 2017 akan segera berakhir, ada berapa banyak diantara Saudara yang mengalami mujizat penuaian? Pada waktu memasuki tahun 2017, diingatkan bahwa kalau mau mengalami mujizat penuaian, maka harus memperhatikan 4 hal, yaitu:

1. Kita Harus Percaya Bahwa Mujizat Itu Ada
Dalam kesempatan ini saya ingin merenungkan bersama Saudara tentang imam Zakharia, ayah dari Yohanes Pembaptis. Zakharia dan Elisabet sejak masa mudanya minta anak, “Tuhan, berikan anak!”. Meskipun Elisabet mandul, mereka terus berdoa minta anak, “Kami minta anak, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!”. Pada masa tuanya malaikat Gabriel juga datang kepada imam Zakharia dan berkata, “Zakharia, doamu yang selama ini minta anak, dikabulkan oleh Tuhan. Isterimu akan mengandung dan engkau akan punya anak, dan haruslah engkau menamai dia, Yohanes.”
Apa jawab Zakharia? “Punya anak? Mana mungkin, saya sudah tua. Isteri saya mandul lagi! Mana mungkin?!” Malaikat berkata kepada imam Zakharia, “Selama ini yang kamu minta itu apa? Begitu dikabulkan, kamu malah tidak percaya! Karena kamu tidak percaya, kamu akan menjadi bisu!”.
Maria percaya mujizat itu ada, karena itu dia berkata, ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Saudara, saya percaya kita semua di tempat ini tidak mau menjadi bisu, karena itu kita harus percaya mujizat. Amin!

2. Kita Harus Bertindak Meskipun Tidak Masuk Akal / Tidak Mengerti
Gereja ini ada karena saya percaya meskipun saya tidak mengerti, meskipun tidak masuk akal, saya tetap jalan dan berjalan sehingga gereja itu ada sampai dengan hari ini.
Pada saat Allah berbicara melalui malaikat Gabriel kepadanya, Maria percaya dan bertindak meskipun tidak masuk akal, meskipun dia tidak mengerti. Apa yang dia lakukan? Dia memberitahu tunangannya, Yusuf.

3. Ada Harga Yang Harus Dibayar Untuk Terjadinya Mujizat
Maria sudah mengetahui bahwa akan ada 2 reaksi daripada Yusuf. Pertama Yusuf percaya, tetapi yang kedua Yusuf tidak percaya. Kalau sampai Yusuf tidak percaya, ini akan menjadi masalah besar! Sebab pada waktu itu orang yang mengandung tanpa suami bisa dihukum rajam! Ini harga yang harus dibayar oleh Maria, tetapi dia siap membayar harga ini. Apa yang terjadi ketika diberitahu kepada Yusuf? Ternyata Yusuf tidak percaya. Yusuf adalah seorang yang tulus dan baik, dia mau diam-diam menceraikan Maria supaya tidak malu di muka umum. Tetapi ketika dia mempertimbangkan mau menceraikan Maria, pada waktu dia tidur di malam hari, malaikat Tuhan menampakkan diri dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Yusuf menjadi percaya! Begitu dia bangun tidur, dia langsung mengambil Maria sebagai isterinya.

4. Kesombongan Akan Membuat Mujizat Tidak Terjadi
Kelahiran Tuhan Yesus ke dalam dunia ini terjadi karena Maria dan Yusuf percaya, meskipun tidak masuk akal dan tidak mengerti, mereka lakukan itu. Percaya dan terjadilah mujizat!

Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2017, bukan berarti penuaian mujizat segera berakhir, tetapi justru di tahun 2018 Saudara akan mengalami penuaian mujizat lebih lagi, asal Saudara percaya!
Saudara akan mengalami apa yang disebutkan dalam 1 Korintus 2:9, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Kalau Saudara mengasihi Tuhan Yesus, Saudara akan percaya kepada Dia. Percaya apa yang dikatakan-Nya, meskipun tidak masuk akal dan tidak mengerti. Ketika Saudara mendengar itu dan berkata, “Saya percaya, Tuhan!”. Cukup dengan percaya dan bertindak, Saudara akan melihat mujizat terjadi dalam hidup Saudara. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Amin!

Pada waktu Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini, Allah sanggup membuat para gembala dan orang-orang Majus datang menyembah Tuhan Yesus, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Gembala itu mewakili orang-orang yang miskin dan yang kurang dalam pendidikan. Tetapi orang Majus mewakili orang-orang yang kaya dan punya pendidikan yang tinggi. Saudara lihat di sini bahwa Tuhan Yesus memanggil semua orang, tidak perduli dia miskin, kurang pendidikan atau kaya dan pendidikan tinggi, Tuhan panggil supaya percaya kepada Dia. Amin!

Bagaimana cara Tuhan memanggil gembala-gembala itu datang menyembah Tuhan Yesus? Dengan cara malaikat datang kepada mereka untuk memberitahu bahwa telah lahir Tuhan Yesus. Mereka harus melihat dan harus datang menyembah Dia. Pada waktu itu mereka melihat puji-pujian, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara orang-orang yang berkenan kepada-Nya.” Bala tentara sorgawi dan malaikat Tuhan menyanyi puji-pujian dan itu yang membuat gembala-gembala datang menyembah Tuhan Yesus. Saudara, berapa banyak saya dengar orang bertobat karena mendengar pujian? Adakah diantara Saudara yang mempunyai pengalaman seperti itu? Cukup banyak saya dengar di luar, begitu mendengar puji-pujian dia bertobat. Lain halnya dengan orang Majus, Tuhan mempunyai cara lain untuk memanggil mereka agar percaya kepada Tuhan Yesus dan menyembah, yaitu dengan cara membaca kitab nabi. Banyak saya dengar juga ketika orang menyelidiki Alkitab yang awalnya tidak percaya, pada waktu mereka menyelidiki justru diungkapkan bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat dan mereka percaya kepada Tuhan Yesus serta menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.

Saya percaya; setiap kita mempunyai pengalaman sendiri-sendiri ketika Tuhan Yesus memanggil kita untuk percaya kepada-Nya. Pengalaman Saudara tidak sama dengan pengalaman saya, tetapi mari pada kesempatan yang indah ini saya ajak Saudara bernostalgia. Mungkin 30 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu atau 1 bulan yang lalu Saudara datang kepada Tuhan Yesus karena Tuhan panggil Saudara dan Saudara menjawab, “Ya…ya…ya…”. Itu pengalaman Saudara 20 – 30 tahun yang lalu, tetapi hari ini Tuhan sedang bertanya kepada Saudara, “Maukah engkau menjadi umat yang layak bagi-Ku untuk menyambut kedatangan-Ku yang kedua?”. Apakah Saudara mau menjawab, “Ya…ya…ya…”. Amin!

Selama 3,5 tahun pelayanan Tuhan Yesus di muka bumi ini, itu diwarnai dengan mujizat-mujizat yang luar biasa yang Dia lakukan, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Ketika Yohanes Pembaptis ada di dalam penjara, dia menyuruh 2 muridnya datang kepada Tuhan Yesus dengan satu pertanyaan, “Apakah Engkau Mesias yang selama ini kami tunggu atau kami harus menunggu orang lain lagi?”. Tuhan Yesus pada waktu ditanya tidak menjawab. Dia sibuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, Dia hanya berkata begini kepada murid-muridnya, “Apa yang kamu lihat, apa yang kamu dengar, sampaikan kepada Yohanes. Orang buta melihat, lumpuh berjalan, tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, orang kusta menjadi tahir dan kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik.” Itu pelayanan Tuhan Yesus dan itu harus menjadi pelayanan kita, gereja-Nya. Tuhan menyertai dengan tanda dan mujizat, jangan kuatir! Begitu Saudara mulai menginjil untuk memenangkan jiwa-jiwa, maka tanda dan mujizat (signs and wonders) itu akan mengikuti Saudara. Dan jangan lupa, Tuhan Yesus memberitakan kabar baik kepada orang-orang miskin. Hati Tuhan Yesus itu ada di orang-orang miskin. Amin!

Tuhan memanggil semua orang, tidak peduli dia miskin, kaya, pandai atau kurang pandai, semua dipanggil! Dan puji Tuhan; di gereja kita semuanya itu ada. Sekali lagi, hati Tuhan Yesus ada pada orang-orang miskin dan hati itu diberikan kepada kita. Saya ingat 11 tahun yang lalu bagaimana Tuhan berkata kepada saya, “Niko, kamu pergi ke kota-kota ke mana Aku tunjuk, kalau kamu tiba di satu kota, kamu kumpulkan gereja-gereja di kota itu. Dan ajak gereja-gereja itu untuk membawa orang-orang miskin, orang sakit, orang yang tidak punya uang untuk ke dokter, orang yang tidak punya pengharapan, sebab Aku akan menyembuhkan mereka.”
Selama 11 tahun ini, saya sudah diperkenankan oleh Tuhan mengakhiri tahun 2017 ini dengan melakukan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan Kesembuhan Ilahi ini sebanyak 291 kali. Dan saya diperkenankan oleh Tuhan untuk melihat orang sakit disembuhkan seketika di lapangan-lapangan, ada yang disembuhkan dalam perjalanan pulang, ada yang di rumah-rumah disembuhkan, ada juga yang melihat siaran TV disembuhkan, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Dan Saudara, pada waktu itu masih diteruskan, “Niko, biayanya kamu bawa sendiri.” Kalau Saudara mendengar ini, Saudara harus bertepuk-tangan dengan keras, mengapa? Sebab sebetulnya Tuhan berkata, “Berilah, maka kamu akan diberi!”, jangan dibalik! Jadi kalau disuruh, “Biayanya kamu bawa sendiri…” atau “Ini saatnya memberi…”, wah saya bersukacita, mengapa? Karena kita pasti diberi! Dan diberinya itu tidak sama, bisa 10x lipat, 100x lipat, 1.000x lipat bahkan 1.000.000x lipat! Amin!

Saudara, saya ingat mengapa saya bersukacita kalau disuruh memberi. Karena saya diingatkan dari Matius 10:8 di mana Tuhan Yesus berkata, “Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma….” Saudara, sampai dengan hari ini saya pertahankan tentang hal itu. Saya ingat bagaimana waktu memulai pelayanan ini, pada waktu di Tanah Perjanjian Tuhan berkata kepada saya, “Perhatikan 2 hal ini, Niko. Yang pertama, kamu jangan mencuri kemuliaan-Ku. Dan yang kedua, kamu jangan mengambil keuntungan pribadi dari pelayanan ini.” Saya jaga baik-baik pesan Tuhan ini, karena itu pelayanan ini masih ada sampai dengan hari ini dan akan Tuhan teruskan. Melalui pelayanan ini, bukan rahasia lagi, banyak orang-orang yang diselamatkan, banyak orang-orang yang disembuhkan, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil!

Saudara, sejak tadi kita merenungkan kedatangan Tuhan Yesus yang pertama ke dalam dunia ini, Tuhan Yesus sekarang ada di sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Dan sebentar lagi, tidak lama lagi, Tuhan Yesus akan datang untuk kali yang kedua. Dan Tuhan mengingatkan kepada gereja-Nya, kepada Saudara dan saya, sebab ini tugas yang Tuhan berikan kepada gereja-Nya seperti Tuhan memberikan tugas kepada Yohanes Pembaptis pada waktu menyambut kedatangan Tuhan Yesus pertama kali. Maka Tuhan berbicara kepada gereja-Nya, yaitu Saudara dan saya, untuk kita menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Saudara, 3 hal yang harus kita lakukan seperti Yohanes Pembaptis lakukan, yaitu:
1. Gereja harus membuat orang yang tidak percaya menjadi percaya.
2. Gereja harus membuat orang-orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan Firman Tuhan supaya bertobat kembali.
3. Gereja harus membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan anak-anak kepada bapa-bapanya.

Saudara, biasanya yang nomor 1 dan 2 itu yang sering disinggung. Orang yang tidak percaya menjadi percaya, orang yang hidupnya tidak karu-karuan supaya jadi karuan atau bertobat kembali. Tetapi hari ini Tuhan sangat menekankan tentang yang nomor 3 ini, membuat hati bapa berbalik kepada anaknya dan hati anak kepada bapanya. Saya mengajak Saudara untuk merenung, orang yang tidak percaya dan orang Kristen yang hidupnya tidak karuan, itu pasti diakibatkan oleh yang nomor 3 tadi. Karena itu saya tahu bahwa ini begitu penting di mana Tuhan meminta gereja-Nya membuat hati bapa berbalik kepada anaknya dan anak kepada bapanya. Apa yang dimaksudkan dengan hati bapa berbalik kepada anak dan hati anak berbalik kepada bapanya?

Saudara, di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru banyak ayat yang mengatakan bahwa orang tua bertanggung-jawab mendidik anak-anaknya supaya mereka hidup berkenan kepada Allah. Apa yang harus dilakukan oleh orang tua?
1. Orang tua harus mengajar, menegur anak-anaknya sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
2. Orang tua harus menjadi teladan melakukan hal yang sesuai dengan iman yang Alkitabiah.
3. Orang tua harus memprioritaskan untuk keselamatan kekal anak-anaknya dibanding pekerjaan, profesi bahkan pelayanan di gereja atau kedudukan sosial.

Tadi disebutkan, mengapa hati bapa harus berbalik kepada anak-anaknya? Sebab mereka tidak melakukan hal itu, makanya disebutkan “berbalik”. Jika Saudara membaca Ulangan 6:6-7 maka di situ dikatakan begini, “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

Lebih kurang 1000 tahun kemudian, Tuhan berbicara lagi melalui Maleakhi 4:5-6, yang merupakan ayat terakhir dari Perjanjian Lama yang berbunyi, “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. “Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.”

Saudara, Tuhan berkata bahwa nanti menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu, yaitu hari kedatangan Tuhan Yesus yang pertama maupun yang kedua, “Aku akan mengirimkan Elia!”. Ternyata Yohanes Pembaptis ini berjalan dalam roh dan kuasa Elia. Dia dipenuhi dengan Roh Kudus sejak dalam kandungan ibunya dan tugas ini diberikan kepada gereja. Untuk dapat menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya maka:
1. Gereja harus dipenuhi Roh Kudus
2. Gereja harus berjalan dalam roh dan kuasa Elia, artinya tegas dan tidak ada kompromi terhadap dosa, daya tarik dunia dan sifat kedagingan.
Setelah gereja melakukan seperti ini, barulah mereka menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya. Tanpa ini, lupakan! Namun saya percaya, jemaat di tempat ini mau dan sudah dipenuhi dengan Roh Kudus. Kita mau berjalan dalam roh dan kuasa Elia, yaitu tegas dan tidak ada kompromi! Itu akan membuat hati bapa berbalik kepada anak dan anak kepada bapa dan Tuhan katakan, “Supaya Aku tidak menghancurkan bumi!”. Mengapa Tuhan berbicara setelah 1000 tahun? Sebab ternyata dalam Perjanjian Lama, bapa-bapa atau orang tua itu gagal melakukan perintah Tuhan seperti Ulangan 6:6-7 tadi. Namun Tuhan memberikan kesempatan, “Hati-hati kamu ya, pokoknya kalau kamu tidak melakukan, Aku akan benar-benar hancurkan!”.
Setelah 463 tahun kemudian, akhirnya Yohanes Pembaptis datang. Dia dipenuhi Roh Kudus serta berjalan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa berbalik kepada anak dan hati anak kepada bapanya. Setelah itu kira-kira 30 – 35 tahun kemudian di dalam surat-suratnya Rasul Paulus memberitahu lagi dan berbicara dalam 2 Timotius 3:1-9, perikopnya adalah: Keadaan Manusia Pada Akhir Zaman. “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”

Saudara, beberapa waktu yang lalu saya sering membicarakan tentang Generasi Millenial. Generasi Millenial ini dalam tulisan-tulisan dianggap generasi yang paling bermasalah bukan hanya Generasi Millenial saja, sebab di semua generasi juga ada. Kenapa saya fokuskan kepada Generasi Milllenial tadi? Karena Generasi Millenial sampai terjadi ciri-ciri yang seperti itu, nomor 1 disebutkan gara-gara ORANG TUA SALAH ASUH! Jadi kalau sampai Paulus menuliskan ini berarti mereka belum melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.

Lalu masih menunggu waktu lagi, kemudian Petrus diberikan satu penglihatan atau pengertian tentang apa yang akan terjadi pada dunia ini.
2 Petrus 3:10-14 berkata sebagai berikut, “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.”
Saudara, Tuhan sudah berbicara kepada Petrus bahwa dunia akhirnya akan dihancurkan. Dan itu ditutup dengan Tuhan Yesus sendiri yang ada di sorga, Dia datang khusus kepada Rasul Yohanes di Pulau Patmos dalam kitab Wahyu dan Dia berkata (ini dalam bahasa saya), “Sorry…sorry…terpaksa dunia Aku hancurkan! Dunia akan dihancurkan oleh pembukaan meterai, oleh peniupan sangkakala, oleh penuangan cawan murka Allah. Dunia akan hancur!”.

KURANGNYA PERANAN AYAH
Saudara, ini terjadi 2000 tahun yang lalu! Lalu mengapa Tuhan Yesus berkata demikian setelah Dia perlihatkan kepada Paulus, Petrus dan Dia menutup dengan itu? Sebab Dia sudah tahu bahwa manusia tidak akan melakukan itu. Sekarang saya mau mengajak Saudara, apakah benar manusia tidak melakukan itu?

Saya ingat bahwa saya mulai berbicara tentang hati bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapanya itu pada hari Sabtu, 11 November 2017 di MDPJ (Doa Pengerja). Hari Minggu, 12 November 2017, saya berbicara di JCC tentang hal ini, lalu hari Senin, 13 November 2017 saya melihat koran, tiba-tiba ada tulisan dengan judul, “Peran Ayah Semakin Pudar”. Mengapa dituliskan seperti ini? Ternyata tanggal 12 November ketika saya berbicara di JCC itu adalah Hari Ayah Nasional untuk Indonesia. Dan ini memang sebetulnya juga dicanangkan sejak tahun 2006, tetapi gaungnya minim dan banyak yang tidak tahu, mengapa? Sebab menurut sejumlah kalangan penggiat keluarga, disebutkan bahwa Indonesia sebagai salah satu, “Fatherless Country”, yaitu negeri dengan peran ayah yang sangat kurang. Dan saya percaya bukan hanya Indonesia, tetapi seluruh dunia seperti ini. Apa akibat kurangnya peranan ayah?
1. Depresi
2. Melambatnya perkembangan mental
3. Rendahnya kemampuan belajar, tawuran anak sekolah
4. Konsumsi alkohol, obat terlarang, obesitas, bunuh diri, korban atau pelaku pelecehan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, perubahan orientasi seksual (LGBT).
5. Tingginya angka putus sekolah
6. Meningkatnya kemiskinan

Saudara, perubahan orientasi seksual (LGBT) ini bukan rahasia lagi begitu cepat prosesnya. Dulu mereka hanya minta diakui bahwa mereka itu ada. Jadi meminta pemerintah untuk mengakui hal ini dan beberapa negara telah mengakuinya. Ternyata tidak hanya cukup di situ, tiba-tiba naik menjadi, “Same sex marriage”, atau perkawinan antar sejenis dari gender dan itu juga diresponi positif dari sebagian negara termasuk Jerman. Saya kaget sebab Martin Luther dan Protestan juga berasal dari Jerman. Baru-baru ini Australia menyetujui juga! Ternyata ini tidak selesai, ada lanjutannya di mana saya menerima ‘Whatsapp’ yang berkata begini, “Di Swedia ada denominasi gereja besar yang baru-baru ini bersidang dengan alot dan memutuskan sebuah keputusan yang mengatakan begini, “Selanjutnya kita tidak boleh menyebut Allah dengan ‘He’ atau ‘Lord’, sebab ‘He’ atau ‘Lord’ itu laki-laki.” Sekarang mau disebut apa? Ketika mendengar itu, hati saya panas! Ini bukan cuma kurang ajar, tetapi itu keadaan manusia hari-hari ini. Ini begitu cepat dan ini karena apa? Karena kurangnya peranan ayah!

Ada penelitian tentang resiko kurangnya peranan ayah yang datanya menyebutkan sebagai berikut:
1. Kemiskinan naik 4x lipat
2. Kematian bayi naik 2x lipat
3. Kehamilan di luar nikah saat remaja naik 7x lipat
4. Menjadi korban pemerkosaan dan pelecehan seksual naik 7x lipat
5. Obesitas naik 2x lipat
6. Angka putus sekolah naik 9x lipat
7. Konsumsi alkohol dan obat terlarang naik 10x lipat
8. Bunuh diri naik 2x lipat
9. Perilaku agresif dan kekerasan naik 11x lipat
10. Dipenjara karena berbuat kriminal naik 20x lipat

Saudara, itulah keadaan manusia hari-hari ini! Kalau Saudara melihat data ini, jangan dipisahkan misalnya kemiskinan sendiri, kematian bayi sendiri, sebab itu saling mengkait seperti domino yang kait-mengkait. Saya mau katakan kepada Saudara, dari data ini; kemerosotan moral kota Sodom dan Gomora itu bukan
apa-apa! Saya ingin bertanya kepada Saudara, “Saudara kalau melihat begini, pesimis atau optimis melihat hati bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapanya?” Apa kira-kira ada orang yang bisa melakukan itu? ADA! Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil! Siapakah mereka yang bisa melakukan itu? Saudara semua! Dan saya mau beritahu kepada Saudara, kita yang hidup di akhir zaman ini, kita yang sungguh-sungguh mengikuti Firman Tuhan, kita tidak bakalan melihat bumi dihancurkan, mengapa? Karena kita diangkat! Kita diangkat! Kita diangkat! Amin.


Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Gandaria City, 3 Desember 2017





 

BACK..