Shalom..., Selamat Datang di GBI House Of Grace ~ Rayon 3

Renungan

SELARAS DENGAN TUHAN UNTUK MENYAMBUT KEDATANGAN-NYA

Tuhan Yesus sebentar lagi akan menjemput dan mengangkat Gereja-Nya ke dalam kemuliaan. Kita yang sekarang masih hidup saat kedatangan-Nya, tidak akan mengalami kematian saat Tuhan mengangkat kita ke dalam kemuliaan-Nya. Tubuh jasmani kita diubahkan dalam sekejap mata menjadi tubuh kemuliaan, bersama dengan  semua orang kudus kita terangkat naik (rapture) dalam kemuliaan-Nya. Pastikan agar kita tidak tertinggal, karena itu kita harus membangun hidup kita menjadi umat yang layak dan siap menyambut kedatangan-Nya.  

Kita harus mengerti kehendak-Nya, jangan seperti orang bebal yang tidak tahu kehendak Allah. Hendaklah kita mengenal pribadi-Nya dan melakukan kehendak Allah dengan benar. Sehingga menghasilkan kehidupan yang suci di mata Tuhan dan berbuah lebat dalam kebaikan. Kualitas hidup kita hari ini harus diselaraskan dengan identitas kita sebagai Mempelai Tuhan. Di tengah kenyataan dunia yang semakin cemar dan jahat, Tuhan menginginkan Jemaat sebagai mempelai-Nya yang kudus dan tidak bercacat. Ini bukan dikerjakan dengan mengandalkan kekuatan manusiawi, melainkan oleh pertolongan Roh Kudus. Karena itu kita harus hidup oleh Roh, dan membangun keintiman dengan-Nya. 

Paulus mendoakan hal ini: “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.” (Kolose 1:9-10). “Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.” (Filipi 1:9-11) 

Bangunlah gaya hidup yang sesuai dengan keinginan Tuhan. Hidup sebagai orang yang terjaga memahami apa yang sedang terjadi. Kita hidup sebagai orang bijak yang mengerti situasi dan keadaan hari-hari yang jahat. Tidak menjadi orang yang lalai dan melakukan kebodohan. Hidup kita selaras dengan Tuhan dan menghidupi kehendak-Nya.  

KEGELAPAN MEMBUTAKAN DUNIA

Sementara orang-orang dunia terbuai dengan hingar bingarnya dunia, kita umat pilihan-Nya diajak untuk mengamati dan memahami tanda-tanda zaman yang sedemikian nyata. Sejak tanggal 26 Juni 2015 di Amerika, pernikahan sejenis disahkan oleh Mahkamah Agung dan gemanya meluas mendunia. Dan sejak itu banyak foto yang beredar di media sosial, pernikahan lelaki dengan lelaki, dan perempuan dengan perempuan. Apa yang najis dan menjijikkan di mata Tuhan menjadi hal yang biasa, bahkan dipromosikan dengan kebanggaan oleh kaum yang menjunjung paham humanisme. Begitu juga berita kejahatan, kekejaman dan pembunuhan membanjiri media sosial. Kegelapan sedang membutakan dunia.

Saat ini manusia dikuasai oleh cinta uang dan cinta diri sendiri (2 Timotius 3:1-2). Akar cinta uang dan cinta diri sudah menjadi seperti penyakit kanker yang menjalar. Orang yang terkena penyakit ini akan rela mengorbankan kebenaran demi yang dicintainya. Cinta uang dan cinta diri telah membuat masalah besar dan merusak, baik di luar maupun di dalam gereja. Kita umat Tuhan harus bebas dari akar cinta uang dan akar cinta diri sendiri. Itu sebabnya kita perlu Roh Kudus untuk mengajar dan menuntun kita dalam kebenaran. Karena kebenaran Firman-Nya akan memerdekakan kita, pengenalan akan Tuhan menjadikan kita kuat dan bertindak benar di zaman ini. Kita harus siap dengan konfrontasi terhadap pekerjaan kegelapan yang sedang melanda dan membutakan dunia. Iblis sangat licik dan licin dalam penyesatan dan membutakan banyak orang. Kegelapan semakin pekat, namun Tuhan merancang untuk kita hidup dalam terang dan kemuliaan-Nya yang semakin cemerlang. 

Peperangan  ini  akan dirasakan berat bagi orang yang tidak mengerti rancangan Tuhan, namun menjadi kemenangan yang gemilang bagi kita yang berjalan dalam hikmat Tuhan. Yang jahat akan semakin jahat, namun yang kudus akan semakin kudus. Karena itu kita butuh hikmat Roh Kudus agar mengerti kehendak Allah, sehingga kita dituntun untuk memilih yang tepat. Kita harus memilih: hikmat daripada kebodohan; kebenaran daripada penyesatan. Hal ini akan sangat kontras menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.  

TUHAN YANG MENGAJAR DAN MENUNTUN

“Beginilah Firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.” (Yesaya 48:17) 

Tuhan yang mengajar dan Tuhan yang menuntun. Dia ingin menyatakan:  “Aku Tuhan yang mengajar engkau, .....  Aku Tuhan, yang menuntun engkau .....”  Ada dua hal penting yang harus kita perhatikan:

1. Ketika Tuhan mengajar, Dia ingin kita mengerti maksud hati-Nya

2. Ketika Tuhan menuntun, kita menurut untuk menjalaninya 

Hari-hari ini Tuhan sedang membuat kita menjadi orang yang berbeda dari orang kebanyakan. Menjadi terang di tengah kegelapan dan kejahatan. Tuhan Yesus ingin segera melihat Gereja-Nya sebagai mempelai-Nya yang dewasa dan siap menyambut kedatangan-Nya. Tuhan sedang mengubah keadaan Gereja yang masih duniawi dan kekanak-kanakan untuk menjadikannya dewasa dan mengenakan sifat yang surgawi. Gereja menjadi manifestasi Kerajaan Allah di bumi. Kita umat pilihan-Nya sedang dijadikan orang yang hidup selaras dengan Tuhan. Keselarasan adalah hal yang Dia rindukan dari kita. Ini berbicara mengenai kemampuan untuk membuat pilihan yang tepat dan akurat sesuai dengan isi hati Tuhan. Ketika mengerti keinginan Tuhan, kita konsisten sebagai pelaku firman yang benar. Kita berjalan di jalan Tuhan menghidupi tuntunan-Nya, sebagai orang-orang yang  mengerti maksud Tuhan. 

HATI YANG HAUS

Untuk dapat menangkap apa yang Tuhan sedang ajarkan dan mengikuti tuntunan  Tuhan, diperlukan hati yang haus akan Dia. Hati yang mau mencari Dia dan mengutamakan Dia di atas segalanya. Hanya orang yang haus mencari Tuhan akan memiliki hati yang rela mempersembahkan hidup bagi rencana-Nya, sehingga dapat berjalan di jalan kebenaran Tuhan. “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.  Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:6-9) 

Yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan adalah:

1.  Carilah Tuhan

Beri waktu terbaik untuk bersekutu dengan Tuhan dan semakin intim dengan Dia supaya telinga rohani kita dipertajam untuk mendengar dengan tepat dan mengerti dengan benar apa yang Tuhan ajarkan.

2.  Jadilah Tegas

Ya katakan ya, tidak katakan tidak. Tinggalkan praktek hidup duniawi, berbaliklah dari jalan duniawi dan berjalan dalam kebenaran firman.

3.  Buatlah Pilihan Menjadi Orang Yang Dikasihi Tuhan

Orang yang selalu ingin tinggal dalam hadirat Tuhan dan perkenanan Tuhan adalah orang yang diperhatikan dan dibela Tuhan.

4.  Lepaskan Agenda Pribadi

Rela untuk melepaskan apa yang menjadi keinginan dan kesukaan diri sendiri, demi  mengikuti keinginan Tuhan.  

CONTOH HIDUP DAUD

Alkitab katakan tentang Daud, bahwa dia adalah  adalah orang yang berkenan di hati Tuhan (A man after My own heart). Daud selalu mengingini apa yang ada di hati Tuhan. Dalam hidupnya, Daud selalu berdoa: “Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.” (Mazmur 25:4-5). “Hatiku mengikuti firman-Mu: “Carilah wajah-Ku”; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.” (Mazmur 27:8) 

Daud adalah orang yang selalu ingin berjalan di jalan yang seharusnya ditempuh. Daud tahu, kalau berjalan dalam kebenaran Tuhan hasilnya adalah selamat (banyak orang yang kurang menyadari hal ini). Dia selamat dalam setiap aspek kehidupannya, dan selamat sampai bersama Tuhan di Sorga. Untuk itu dia memohon: ” ...... dan ajarlah aku!” Dia seorang yang rela diajar, bersedia ditegur dan dikoreksi, dan mau belajar hal baru dalam tahap demi tahap kehidupan yang dihadapinya. Dia tipe orang yang memiliki “kirbat anggur baru” yang selalu lentur mengikuti dinamika pergerakan Tuhan dari masa ke masa. Dan untuk menerima apa yang dia minta (Tuhan ajar dan Tuhan memberitahukan jalan-jalan-Nya), Daud  tekun  menanti-nantikan Tuhan. Dia selalu bertanya kepada Tuhan agar memiliki suara Tuhan dalam setiap keputusannya. Orang yang memiliki sikap hati seperti Daud “ajarlah aku,” maka dialah yang akan bisa berjalan di jalan Tuhan. Kita sedang dituntun Tuhan untuk menjadi bijaksana dan peka seperti Daud. 

Dari pengalaman berjalan bersama Tuhan dengan sikap hati seperti itu, Daud mengenal Tuhan yang seperti ini: “TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.” (Mazmur 25:8-10). Kita harus meneladani sikap hati seperti Daud “Ajar aku Tuhan” dan mengingini “jalan-jalan Tuhan” maka kita  menjadi orang benar di hadapan Tuhan, yang dapat berjalan di jalan kebenaran seperti yang Tuhan maksud. Hidup seperti ini akan membuat kita layak dan siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali. Ketika Tuhan mengajar dan menuntun kita di jalan-Nya, kita diubahkan selaras dengan Dia dan menjadi orang yang layak dan berkenan di hadapan-Nya. Amin. (MG)

BACK..