JESUS, THE SOON COMING KING
Yesus, Raja yang Akan Datang
Masih ingatkah Saudara tentang 5 pilar Teologi
Pentakostal yang pernah dibahas dalam Menara Doa Pelayan
Jemaat beberapa waktu yang lalu? Pilar yang ke-5
membahas mengenai doktrin kedatangan Tuhan Yesus sebagai
sang Raja. Tidaklah berlebihan kalau seorang pakar
teolog Pentakostal terkenal Steven J. Land dalam bukunya
Pentecostal Spirituality: A Passion For The Kingdom
berkata bahwa doktrin kedatangan Tuhan Yesus (eskatologi)
adalah denyut nadi kegerakan Pentakostal! Seluruh
pemahaman kita mengenai keselamatan, baptisan Roh Kudus,
dan apa yang orang percaya lakukan di dunia ini
menemukan penggenapan ultimate-nya pada hari kedatangan
Tuhan Yesus.
Renungkanlah, apa yang membuat sebuah kegerakan
Pentakostal yang baru berusia kurang lebih 1 abad sudah
berkembang luar biasa dari sekitar 58 juta pengikut pada
tahun 1970 menjadi sekitar 635 juta di seluruh dunia
pada tahun 2020? Salah satu jawabannya adalah karena
kegerakan ini begitu percaya bahwa Tuhan Yesus akan
segera datang. Karenanya mereka bekerja dan melayani
begitu giat di ladang Tuhan untuk memenangkan jiwa
dengan kuasa Roh Kudus. Kita harus betul-betul merasakan
sense of urgency—sebuah rasa kesegeraan—dari pemahaman
ini: bahwa kita hidup di akhir daripada akhir zaman.
Dalam pembukaan kitab Wahyu, rasul Yohanes menulis pada
ayat pertama, “Inilah wahyu Yesus Kristus, yang
dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya
kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi…”
dan ayat ketiga juga ditulis, “…sebab waktunya sudah
dekat.”
Grant Osborne dalam komentarinya mengenai kitab Wahyu
berkata bahwa rasa kesegeraan ini harusnya membuat orang
percaya semakin semangat di dalam mengabarkan Injil dan
menjalani hidup dalam kekudusan. Bahkan kitab Wahyu
ditutup dengan 3 kali Tuhan Yesus berkata “Aku datang
segera” (Wahyu 22:7, 12, 20). Sebuah penekanan yang kuat
dari rasul Yohanes bahwa Tuhan sungguh-sungguh akan
segera datang!
Kedatangan Tuhan Yesus juga sekaligus menggenapi doa
yang Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya: “datanglah
Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di
Surga” (Matius 6:10). Betul-betul di kedatangan-Nya
nanti, Tuhan Yesus sebagai Raja dari Surga turun ke bumi
menandakan kehadiran secara penuh kerajaan-Nya di bumi
ini! Dalam tiupan sangkakala yang keras maka pertama-tama
orang-orang yang mati dalam Kristus akan bangkit
terlebih dahulu (1 Tesalonika 4:16) dan kita yang masih
hidup akan diangkat bersama-sama ke awan-awan untuk
menyongsong Tuhan Yesus di angkasa. (ayat 17)
Apa yang seharusnya respons orang percaya tentang
kedatangan Tuhan Yesus ini?
1. Jangan Mencemooh!
Dalam 2 Petrus 3:3-4 dikatakan pada hari terakhir akan
tampil para pengejek- pengejek yang mencemooh bahwa
Tuhan Yesus sepertinya tidak datang-datang, kabar
kedatangan-Nya adalah isapan jempol belaka! Hati-hati
jangan sampai kita juga memiliki sikap meremehkan atau
mencemooh seperti ini.
2. Berharap dan Menyucikan Diri Sambil Menantikan
Kedatangan-Nya!
Dalam 1 Yohanes 3:3 tertulis,
“Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya,
menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”
Pengharapan di sini berbicara mengenai berjumpa dengan
Yesus saat Dia datang kali yang kedua. Pengharapan ini
mendorong setiap kita untuk menyucikan diri dari
dosa-dosa agar kedapatan Tuhan tak bercacat cela
menjelang kedatangan-Nya. Tuhan Yesus berkata
“berbahagialah mereka yang suci hatinya, karena mereka
akan melihat Allah” (Matius 5:8). Tentu kita mau melihat
Allah saat kedatangan-Nya bukan?
3. Bekerjasama Menyelesaikan Amanat Agung
Dalam Matius 24:14 dikatakan:
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh
dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu
barulah tiba kesudahannya.”
Sikap orang percaya yang menantikan kedatangan Tuhan
Yesus adalah bekerja menyebarkan Injil Kerajaan
kemanapun kita pergi. Setelah Amanat Agung diselesaikan,
maka barulah tiba kesudahannya: yaitu kedatangan Tuhan
Yesus kali yang kedua.
French Arrington memberikan penjelasan mengenai ayat ini
bahwa sebelum kedatangan-Nya yang kedua, penyebaran
Injil akan begitu masif seperti yang belum pernah
terjadi sebelumnya dan akibat daripada penyebaran Injil
ini, kita juga percaya ada pertobatan jiwa besar-besaran
seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kalau Tuhan Yesus akan datang kali yang kedua sebagai
raja, maka salah satu pekerjaan orang percaya sekarang
di dunia adalah menghadirkan realitas Kerajaan Surga itu
di bumi. Jangan sampai kita hanya mau Yesus sebagai Raja
tanpa mau menghidupi tugas sebagai warga Kerajaan Allah.
Apa yang Yesus lakukan dahulu, menjadi contoh untuk
gereja-gereja dan umat-Nya lakukan di akhir zaman ini.
Pengajaran-Nya, kotbah-Nya, kuasa-Nya, dan mujizat-Nya
semua menandakan kehadiran Kerajaan Surga itu (Lukas
4:18; Kisah Para Rasul 10:38).
Yesus berkata,
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”
Lukas 11:20
Jadi bagi mereka yang bertanya-tanya terus “kapan Tuhan
Yesus datang?” Gereja harus bisa menjawab sama seperti
Yesus “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah…
sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu”
(Lukas 17:21).
Gereja diminta untuk bekerja keras menghadirkan kuasa
dan kasih dari Kerajaan Allah ini sekarang; untuk
mendeklarasikan dan mempertunjukkan (to declare and
display) Kerajaan Allah itu sekarang. Ini yang menjadi
tugas kita bersama sembari berkata “Amin, datanglah.
Tuhan Yesus!” (Wahyu 22:20). (DAP).