KELAHIRAN BARU, KELAHIRAN SEMI MUKJIZAT
“Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah
melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan
memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit
bersalin!” Yesaya 54:1
Di dalam kitab Yesaya, kelahiran yang baru/penciptaan
yang baru dapat dihubungkan kepada 2 hal, yaitu:
1. Kelahiran/Penciptaan Tubuh Kristus Di Dalam Kandungan
Perawan Maria
Dimulai dari Yesaya 7, 9 dan ditutup dengan Yesaya 53.
Hanya penciptaan/kelahiran tubuh Kristus lah yang dapat
membebaskan umat manusia dari belenggu dosa; seperti
yang dicatat di dalam kitab Ibrani 10:5-10.
Untuk menolong masalah manusia yang lain tidak
diperlukan inkarnasi, tetapi untuk membebaskan manusia
dari dosa perlu pengorbanan tubuh Kristus.
2. “Kelahiran Baru/Regenerasi” Bangsa Israel
Hal ini mengacu kepada sederetan peristiwa yang dimulai
dari pengumpulan/pengembalian bangsa Israel dari
pengembaraan mereka. Kelahiran mereka kembali sebagai
suatu entitas politik (bangsa) dan ditutup oleh
kelahiran baru Israel secara rohani. (Yesaya 66:8)
Berdasarkan kedua poin besar di atas maka gereja Tuhan
dapat mengutip proses kelahiran baru ini sebagai
mengalami suatu mukjizat ‘baru’ yang belum pernah
dialami sebelumnya tetapi telah dijanjikan oleh Tuhan
menjadi bagian kita. (sebagai contoh Yesaya 54:1)
Memang inkarnasi Tuhan Yesus adalah suatu konsep yang
penuh misteri dan keagungan, oleh sebab itu di dalam
Alkitab dicatat kelahiran empat orang yang bersifat semi
mukjizat karena meskipun mereka masih merupakan
kelahiran secara jasmani, tetapi konteks terjadinya
mereka adalah begitu sulit sehingga hampir tidak mungkin
terjadi. Mereka adalah:
1. Kelahiran Ishak (Kejadian 18:1-15)
2. Kelahiran Samson (Hakim-Hakim 13)
3. Kelahiran Samuel (1 Samuel 1 & 4)
4. Kelahiran Yohanes Pembaptis (Lukas 1:1-25)
Kelahiran Semi Mukjizat
Dari keempat kisah tersebut di atas, kita dapat melihat
ada empat hal yang dapat kita pelajari jika kita ingin
mengalami kelahiran hal-hal yang baru dalam kehidupan
kita.
Kelahiran semi mukjizat memerlukan:
1. Tingkat Keintiman Dengan Tuhan yang Tinggi
Abraham tidak tahu identitas dari ketiga tamu yang
mengunjunginya di pohon tarbantin di Mamre, demikian
pula Manoah ayah Simson. Mereka tidak tahu bahwa mereka
sedang dikunjungi oleh MALAIKAT TUHAN; yang adalah Tuhan
Yesus sendiri di dalam Perjanjian Lama. Mereka tidak
tahu; siapakah yang sedang mereka hadapi, TUHAN atau
manusia, tetapi mereka bertindak dengan ketaatan
terhadap dorongan yang ada di hati mereka, yaitu dengan
mempersembahkan korban.
Demikian pula dalam kehidupan kita, kadang-kadang kita
tidak tahu di dalam suasana yang kita hadapi, apakah ini
rencana Tuhan atau manusia. Tetapi jika kita bergaul
intim dengan Tuhan maka Tuhan akan memimpin kita di
jalan yang benar.
2. Janji Tuhan yang Diterima Dengan Suasana Hati yang
Penuh Iman
Abraham percaya kepada janji Allah, demikian pula Manoah
dan Hanna. Hanya Zakharia kelihatannya agak meragukan
janji Tuhan sehingga malaikat Gabriel terpaksa
membungkam suaranya selama sembilan bulan supaya jangan
ketidakpercayaan Zakharia menggugurkan janji Tuhan bagi
hidupnya. Hanna menerima janji Tuhan dari mulut imam
Eli. Ini memerlukan sensitifitas tingkat tinggi; karena
memang secara manusia imam Eli sudah kehilangan respek
Allah dan manusia.
Ada dua hal di dalam kehidupan imam Eli menandai hal
tersebut:
a. Badannya Sudah Terlalu Gemuk
Sehingga ia harus diberikan pengecualian; satu-satu nya
orang yang dibuatkan kursi di dalam kemah pertemuan.
b. Matanya Sudah Rabun
Secara profetik kedua hal ini melambangkan kompromi yang
sedang terjadi di dalam kehidupan imam Eli.
Namun telinga imam Eli masih tajam untuk mendengarkan
suara Tuhan. Dan pada tahun itu mulut iman Eli lah yang
dipakai untuk membuka kandungan Hanna.
3. Kesetiaan Dalam Menantikan Waktu Tuhan
Semua mukjizat yang lain bisa Tuhan lakukan dengan
seketika itu juga. Tetapi mengenai kelahiran; bahkan
Tuhan pun tunduk kepada hukum pengandungan di dalam
keempat cerita tersebut, Tuhan terus menerus berkata:
“Tahun depan engkau akan melahirkan.”
Seringkali di dalam menantikan “jatuh temponya” janji
Tuhan, kita harus melihat prinsip tersebut. Semakin
besar makhluk yang dikandung, semakin lama pula waktu
mengandungnya. Tetapi ketika bayi yang dinantikan
dilahirkan, maka semua rasa sakit dalam persalinan dan
penantian akan hilang ditelan oleh sukacita karena
kelahiran yang penuh mukjizat.
4. Tingkat Dedikasi yang Luar Biasa
Dari keempat kelahiran tersebut, tiga diantaranya yaitu
Samson, Samuel, Yohanes Pembaptis adalah nazir Allah.
Artinya mereka 100% mendedikasikan kehidupannya untuk
mengabdi kepada Tuhan. Kedua orang tua mereka tidak
boleh mengambil keuntungan dari kehidupan mereka, bahkan
harus mengajarkan kepada mereka; hidup yang dibaktikan
sepenuhnya kepada Tuhan. Ishak memang bukan seorang
nazir Allah. Itulah sebabnya mengapa Allah meminta
Abrahan untuk “mempersembahkan” Ishak kepada Tuhan.
Di dalam hal ini yang gagal justru adalah orang tua
Simson. Simson gagal hidup sebagai seorang nazir Allah.
Ia melanggar semua ketentuan seorang nazir Allah. Hanya
oleh anugerah Tuhan sajalah ia berhasil “menebus”
kembali kehidupannya. Semoga Simson bukanlah menjadi
gambaran dari generasi Yeremia yang sedang kita rindukan
kelahirannya.
Tahun 2019 adalah Tahun Kelahiran yang Baru. Tahun
kelahiran semi mukjizat berfungsi untuk menyatakan
kepada dunia bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah
yang peduli dan sanggup menyelamatkan seluruh umat
manusia di dalam segala keadaan. Dunia yang terhilang
belum tentu dapat secara otomatis mengerti pentingnya
inkarnasi Kristus, untuk itulah keempat kelahiran semi
mukjizat ini menjadi ilustrasinya.
Tuhan akan melahirkan mukjizat yang baru dalam kehidupan
kita. Bukan hanya untuk memberkati kita dan menolong
kita dari masalah tetapi untuk menyatakan kepada dunia
bahwa Yesus Kristus mengasihi mereka, peduli kepada
mereka, bukan hanya menolong, tetapi bahkan sanggup
menyelamatkan mereka. (AL)