MENJADI ORANG YANG BERINTEGRITAS
Shalom,
Tahun 2021 adalah Tahun Integritas‘The Year of
Integrity’. Sekali lagi kita katakan bersama-sama: Tahun
2021 adalah Tahun Integritas, ‘The Year of Integrity’.
DEFINISI INTEGRITAS
1. Menurut Westminster Dictionary of Theological Terms
Ini adalah sebuah istilah teologis untuk menunjukkan
kemurnian dan kejujuran sebagaimana manusia ketika
diciptakan dalam rupa dan gambar Allah. (Kejadian
1:26-27)
Dosa mengakibatkan manusia yang diciptakan menurut
gambar dan rupa Allah itu menjadi rusak. Pada saat kita
menjadi orang percaya; melalui proses pengudusan atau
sanctification, gambar dan rupa Allah dikembalikan lagi,
yaitu dijadikan serupa dengan gambar Yesus. Oleh karena
itu kita harus mau diproses oleh Allah.
2. Dalam Konteks Etika
Integritas adalah ketaatan dalam prinsip dan karakter
moral yang dibentuk dalam hati nurani Kristen.
THE MAN OF INTEGRITY
Panutan kita untuk menjadi orang yang berintegritas
adalah Tuhan Yesus, sebab Dialah“The Man of Integrity”.
Dengan perkataan lain, melalui tema Tahun Integritas
untuk tahun 2021, sebenarnya Tuhan mau agar kita menjadi
serupa dengan gambar-Nya, yaitu menjadi murid Tuhan
Yesus. Sesuai dengan perintah Tuhan Yesus yang kita
kenal sebagai Amanat Agung dalam Matius 28:19-20, kita
diperintahkan untuk pergi dan menjadikan semua bangsa
itu murid Tuhan Yesus, karena itu kita harus menjadi
murid Tuhan Yesus. Dan murid Tuhan Yesus pasti menginjil.
Pada waktu Tuhan Yesus naik ke sorga, setelah Tuhan
Yesus hilang dari pandangan mata murid-murid-Nya yang
dengan terheran-heran melihat ke langit, ada 2 orang
berpakaian putih yaitu malaikat Tuhan yang berkata
kepada mereka:
“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri
melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang
sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Kisah Para Rasul 1:11
Dari ayat ini, saya percaya kalau yang melihat Tuhan
Yesus naik ke sorga adalah murid-murid-Nya, maka yang
akan melihat Tuhan Yesus turun dari sorga ke awan-awan
untuk mengangkat gereja-Nya adalah murid-murid Tuhan
Yesus. Karena itu saya mau katakan, hanya murid Tuhan
Yesus yang akan ikut dalam pengangkatan. Karena itu
jadilah murid Tuhan Yesus. Murid Tuhan Yesus adalah
mereka yang berubah menjadi serupa dengan gambar-Nya,
yaitu mereka yang berintegritas.
Mazmur 24:3-5, dan Mazmur 41:13-14, menyatakan bahwa
orang yang bersih tangannya dan yang murni hatinya, yang
tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, yang tidak
bersumpah palsu dan yang tulus, dengan kata lain orang
yang berintegritas, yang akan masuk sorga.
Nyanyi:
Ku mau s'perti-Mu Yesus
Disempurnakan s'lalu
Dalam segenap jalanku
Memuliakan nama-Mu
TUNTUNAN TUHAN MEMASUKI TAHUN INTEGRITAS
Memasuki Tahun Integritas, Tuhan memberikan tuntunan
kepada kita hal-hal yang harus kita lakukan, yaitu:
1. Kita Harus Membangun Manusia Rohani Kita
a. Perikop kitab Hagai 1:1 - 2:1a, adalah ajakan untuk
membangun kembali Bait Suci. Tuhan berfirman melalui
nabi Hagai, kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda,
dan Yosua bin Yozadak, imam besar, untuk mengajak bangsa
Israel membangun kembali Bait Suci. Tuhan menegur orang
Israel karena mereka hanya sibuk membangun rumahnya
sendiri, tetapi tidak menghiraukan rumah Tuhan sehingga
tetap menjadi reruntuhan. Tuhan berkata kepada orang
Israel, lihatlah keadaan dirimu:
• Kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil
sedikit,
• Kamu makan tetapi tidak sampai kenyang,
• Kamu minum tetapi tidak sampai puas,
• Kamu mendapat upah tetapi tidak pernah cukup, karena
seperti ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang. Banyak
pengeluaran yang tidak terduga, seperti sakit penyakit,
dicuri, ditipu dirampok, dan lain-lain.
b. Teguran yang sama Tuhan berikan kepada kita karena
hari-hari ini banyak di antara kita yang hanya sibuk
memenuhi kebutuhan jasmani kita saja, sedangkan 'manusia
rohani' kita tidak dibangun, tidak diperhatikan.
Pertanyaannya: Bagaimana dengan keadaan Saudara? Apakah
keadaan Saudara seperti keadaan bangsa Israel waktu itu?
c. Tuhan berkata kepada bangsa Israel bahwa kalau mereka
membangun rumah Tuhan maka mereka akan diberkati.
• Tuhan akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan
darat.
• Tuhan akan menggoncangkan bangsa-bangsa, sehingga
barang-barang yang indah-indah di bangsa-bangsa akan
datang mengalir memberkati mereka.
• Tuhan berkata: "Kepunyaan-Kulah perak, kepunyaan-Kulah
emas."
• Tuhan juga berjanji bahwa kemegahan rumah Tuhan yang
dibangun akan melebihi kemegahan yang semula.
• Tuhan juga akan memberikan damai sejahtera.
d. Hari-hari ini, Tuhan juga berbicara kepada kita,
kalau kita membangun manusia rohani kita, sehingga akan
menjadi serupa dengan gambar Yesus, maka Tuhan akan
mencurahkan berkat secara rohani maupun secara jasmani.
Seperti yang dikatakan pada waktu itu, dimana Tuhan
memberkati bangsa Israel dengan menggoncangkan langit
dan bumi, Tuhan menggoncangkan bangsa-bangsa, maka hal
yang seperti itu juga yang terjadi pada hari-hari ini.
Pandemi COVID-19 membuat bangsa-bangsa tergoncang.
Kejadian yang kita alami hari-hari ini justru akan
memberkati kita secara rohani maupun jasmani, yaitu kita
yang membangun manusia rohani kita untuk menjadi serupa
dengan gambar-Nya, yaitu menjadi orang yang
berintegritas.
e. Kalau Tuhan berjanji kepada bangsa Israel bahwa
kemegahan rumah Tuhan yang dibangun akan melebihi
kemegahan yang semula, maka Tuhan juga berjanji kepada
kita: Kalau kita sungguh-sungguh membangun manusia
rohani kita, maka kita akan semakin serupa dengan gambar
Yesus melebihi yang dulu pernah kita alami. Tuhan akan
memberikan kepada kita damai sejahtera. Haleluya!
f. Sesuai dengan yang dikatakan dalam 1 Yohanes 2:6,
yaitu kalau kita mengatakan bahwa kita ada di dalam Dia
maka kita wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Dengan kuasa Firman dan pertolongan Roh Kudus, dan
proses dari Allah, kita yang sungguh-sungguh mau
membangun manusia rohani kita, yaitu mau hidup sama
seperti Kristus telah hidup, akan menjadi serupa dengan
gambar-Nya.
g. Dengan adanya pandemi COVID-19 ini, Tuhan Yesus
berbicara kepada saya beberapa bulan yang lalu melalui
Yesaya 26:20-21, yaitu agar kita bersembunyi barang
sesaat lamanya sampai amarah Tuhan berlalu, sebab Tuhan
sedang menghukum penduduk bumi karena kesalahannya.
Disembunyikan Tuhan atau disuruh bersembunyi oleh Tuhan
juga dialami oleh tokoh-tokoh dalam Alkitab sebelum
mereka dipakai Tuhan secara luar biasa. Karena itu
melalui pandemi COVID-19 ini Tuhan memberikan waktu
kepada kita untuk koreksi diri untuk membangun manusia
rohani kita.
Hari-hari ini muncul varian-varian baru dari virus
Corona yang penularannya jauh lebih cepat. Tuhan
memberikan peringatan kepada kita seperti yang ditulis
dalam Amsal 22:3 dan Amsal 27:12, yang berkata:
“Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia,
tetapi orang yang tidak berpengalaman berjalan terus,
lalu kena celaka.”
Peringatan ini dituliskan sebanyak 2 kali di kitab Amsal.
Yang berarti ini sesuatu yang penting yang harus
diperhatikan dan dilakukan. Jangan menganggap enteng
dengan mengabaikan peringatan ini. Jadilah orang bijak
yang mau bersembunyi barang sesaat lamanya sampai amarah
Tuhan berlalu karena Tuhan sedang menghukum penduduk
bumi karena kesalahannya.
Kita yang bijak, bersembunyi waktu melihat malapetaka,
bukan karena kita tidak beriman, tetapi karena firman
Tuhan yang berkata demikian. Jangan mencampuradukkan
antara iman dengan kenekatan. Iman timbul dari
pendengaran dan pendengaran akan firman Tuhan, tetapi
kenekatan itu timbul dari kata hatinya.
Nyanyi:
Ya Tuhan kupercaya, aku percaya
Lewati lembah air mata, aku percaya
Firman-Mu “Ya dan Amin”, aku percaya
Kem’nangan sudah Kau jamin, aku percaya
Coda
Kem’nangan sudah Kau jamin, aku percaya
Kem’nangan sudah Kau jamin, aku percaya
2. Kita Harus Memberikan yang Terbaik untuk Tuhan
a. Mempersembahkan Tubuhmu sebagai Persembahan yang
Hidup
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Roma 12:1
Ada pertanyaan: Mengapa kita diminta untuk
mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan dengan cara
mempersembahkan tubuh ini sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus, dan yang berkenan kepada Tuhan?
Jawabannya adalah karena kemurahan Allah kepada kita,
dimana Bapa memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk
menebus dosa-dosa kita, dengan cara Tuhan Yesus harus
mati dengan penderitaan yang luar biasa, Dia dikuburkan,
tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan.
Ini merupakan pemberian yang terbaik dari Allah kepada
kita umat manusia. Jadi karena Allah memberikan yang
terbaik buat kita, maka kita diminta untuk
mempersembahkan yang terbaik untuk Dia, dimana
sebenarnya kita tidak bisa mengembalikan apa yang Tuhan
berikan kepada kita.
Persembahan kepada Tuhan bisa berupa:
• Ucapan syukur, pujian dan penyembahan,
• Taat kepada firman-Nya,
• Melayani pekerjaan Tuhan,
• Serta mempersembahkan persembahan berupa materi.
Persembahan secara materi berupa persembahan khusus,
persembahan persepuluhan, persembahan sulung, yang
merupakan bukti ketaatan kita kepada firman Allah
melalui gereja tempat kita tertanam.
Tiga Respon Orang Percaya terhadap Persembahan Materi
● Respon pertama, Bagi mereka yang memiliki hubungan
yang intim dengan Tuhan, akan memberikan dengan standar
yang tinggi, yaitu senantiasa berupaya memberikan yang
terbaik untuk Tuhan.
Sebagai contoh: Maria yang intim dengan Tuhan Yesus,
mengurapi kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu murni
yang mahal harganya dan menyeka kaki Tuhan Yesus dengan
rambut-Nya. Harga minyak narwastu murni itu seharga 300
dinar yaitu upah satu tahun seorang pekerja. Jadi sangat
besar. Itu merupakan suatu persembahan yang terbaik.
● Respon kedua, Bagi mereka yang tidak intim dengan
Tuhan, hanya dapat memahami memberi persembahan sebagai
sebuah hukum yang tertulis.
Ketika yang lain sudah dengan tekun dan setia memberikan
persembahan persepuluhan, persembahan sulung, dia masih
sibuk menggali tentang apakah persepuluhan dan
persembahan sulung itu Alkitabiah atau tidak.
● Respon ketiga, Bagi mereka yang cinta uang dan pencuri
kas milik Tuhan seperti Yudas Iskariot, akan mengkritik
orang seperti kepada Maria yang memberikan persembahan
yang terbaik kepada Tuhan, yaitu minyak narwastu yang
mahal harganya.
Demikian juga mereka yang termasuk orang-orang seperti
ini akan menyamaratakan semua pendeta yang mengajar
tentang memberikan persembahan sebagai golongan pendeta
yang mencari keuntungan dari jemaat. Sehingga banyak
pendeta yang takut memberikan pelajaran tentang
kebenaran memberi persembahan yang terbaik untuk Tuhan.
Akibatnya baik pendeta itu maupun jemaatnya gagal untuk
menerima berkat yang terbaik yang Tuhan sediakan.
Kesimpulannya: memberi persembahan yang terbaik untuk
Tuhan hanya dilakukan oleh orang-orang yang hidupnya
intim dengan Tuhan. Saya berdoa supaya Saudara termasuk
orang yang hidupnya intim dengan Tuhan sehingga menerima
berkat yang terbaik dari Tuhan di tahun 2021 ini.
b. Muliakan Tuhan dengan Harta dan Hasil Pertama dari
Penghasilan Kita
Sudah 10 tahun Tuhan berbicara kepada kita tentang
persembahan sulung dari Amsal 3:9-10 yang berkata,
“Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil
pertama dari segala penghasilanmu, maka
lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai
melimpah-limpah dan bejana pemerahanmu akan meluap
dengan air buah anggurnya.”
Persembahan sulung untuk tahun 2021 adalah seluruh
penghasilan yang didapatkan pada bulan Januari 2021 dan
diberikan pada bulan Februari 2021 sebagai persembahan
yang terbaik.
Mengenai memberikan persembahan dari seluruh penghasilan,
Tuhan Yesus pernah menyinggung tentang persembahan
seorang janda miskin di dalam Markus 12:41-44. Pada
suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan
memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke
dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang
besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin, ia
memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka
dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini
memberikan lebih banyak dari pada semua orang yang
memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka
semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini
memberi dari kekurangannya, yaitu semua yang ada padanya,
yaitu seluruh nafkahnya.”
Di sini Tuhan Yesus tidak melihat besarnya jumlah
persembahan tetapi melihat berapa persen dari
penghasilannya yang dipersembahkan. Meskipun persembahan
janda miskin ini jumlahnya relatif kecil dibandingkan
persembahan orang-orang kaya tadi, tetapi Tuhan Yesus
berkata janda miskin itu memberikan lebih banyak
dibandingkan semua orang kaya itu, karena yang diberikan
adalah seluruh nafkahnya yaitu seluruh yang dia punya.
Ini adalah persembahan yang terbaik.
Nyanyi:
Segalanya yang kumiliki
Semuanya dari pada-Mu
Kan kubawa persembahanku
Yang terbaik hanya bagi-Mu
Coda
Yang terbaik hanya bagi-Mu
c. Kita Harus Hidup Sama seperti Kristus Telah Hidup
Jadi kalau Tuhan Yesus memberikan yang terbaik buat kita,
maka kita pun harus memberikan persembahan yang terbaik
buat Tuhan.
1 Yohanes 3:16 berkata, “Demikianlah kita ketahui kasih
Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawanya untuk
kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk
saudara-saudara kita.”
Wahyu 12:11 berbunyi sebagai berikut: “Dan mereka
mengalahkan dia - yaitu Iblis - oleh darah Anak Domba,
dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak
mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.”
Sesuai dengan Wahyu 12:11 tadi, kita mengalahkan Iblis
oleh darah Anak Domba dan oleh perkataan kesaksian kita,
karena kita tidak mengasihi nyawa kita sampai ke dalam
maut. Ini berarti kita yang sudah dibebaskan dari dosa,
kita yang sudah diselamatkan oleh darah Anak Domba,
harus dengan sungguh-sungguh setia kepada Tuhan Yesus
Kristus dengan menunjukkan kerelaan untuk melayani
Kristus tanpa pamrih. Artinya setia sampai mati.
Setia sampai mati artinya juga menyerahkan seluruh tubuh
dan hidup kita kepada Tuhan, sesuai dengan Roma 12:1
yang telah disebutkan di atas.
Di tengah pandemi COVID-19 yang semakin mengganas
hari-hari ini, kita perlu untuk melakukan 6M, yaitu:
1. Membatasi mobilitas
2. Menjauhi kerumunan atau keramaian
3. Mencuci tangan dengan sabun
4. Memakai masker
5. Menjaga jarak
6. Mempersiapkan diri untuk di vaksinasi
Dalam era Pentakosta Ketiga ini, untuk menyelesaikan
Amanat Agung kita berada dalam peperangan rohani yang
dahsyat melawan Iblis. Tuhan mau agar kita keluar
sebagai pemenang.
Wahyu 17:14 berkata, “Mereka akan berperang melawan Anak
Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena
Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas
segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan
menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih
dan yang setia.”
'Setia' di sini adalah setia sampai mati. Jadi karena
Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya untuk kita, maka kita
harus melayani Tuhan untuk memenangkan jiwa, setia
sampai mati.
Saya percaya sebagai orang yang berintegritas, kita akan
menyenangkan hatinya Tuhan dan kita akan berkata: “Tuhan
Yesus, firman-Mu adalah ‘Ya’ dan ‘Amin’. Saya siap
melakukannya.”
Nyanyi:
Katakan Yesus terbesar
Katakan Dia cintaku
Dia sembuhkan Dia ampuni
Dan bri pertolongan
Katakan Dia tak berubah