ROH KUDUS DAN PENGINJILAN
Kapan terakhir kali kita menginjil atau bersaksi? Jika
ada yang bertanya kepada kita seperti itu, apa jawab
kita? Lebih mudah menjawab pertanyaan kapan kita
terakhir kali ibadah atau beribadah di mana? Ibadah atau
berdoa dan membaca Alkitab adalah hal yang biasa kita
lakukan. Bersaksi adalah hal yang berbeda; hal itu
menantang kenyamanan dan mengusik hati kita. Banyak dari
kita membayangkan bahwa bersaksi adalah hal yang
berbahaya, di luar jangkauan kita untuk melakukannya.
Mungkin kita tidak suka melakukannya, namun bersaksi
atau menginjil adalah kehendak Tuhan atas setiap kita.
Sesaat sebelum naik ke sorga, Tuhan Yesus menyatakan:
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi."
Kisah Para Rasul 1:8
Tuhan Yesus mempersiapkan murid-murid sedemikian rupa
agar suatu hari mereka pergi dan memberitakan Injil atau
menjadi saksi. Orang-orang di seluruh dunia membutuhkan
Injil, yaitu berita mengenai keselamatan di dalam Tuhan
Yesus.
PENTAKOSTA
Ketika murid-murid dibaptis Roh Kudus dalam peristiwa
Pentakosta, mereka tahu bahwa saatnya tiba bagi mereka
untuk menjadi saksi. Baptisan Roh Kudus adalah hadirnya
Pribadi Roh Kudus dalam kehidupan para murid. Dan
kehadiran Roh Kudus membawa perubahan dalam hidup mereka.
1. Menerima Kuasa
Murid-murid adalah manusia biasa, namun mereka diajar
Firman oleh Tuhan Yesus sekitar 3,5 tahun. Dengan Yesus
sebagai Guru mereka, murid-murid menjadi orang-orang
yang paham mengenai Firman Tuhan. Mereka juga diutus
untuk mempraktikkan apa yang sudah diajarkan. Jadi
pemahaman mereka lebih mendalam dalam mempelajari Firman.
Namun untuk menjadi pemberita Injil, mereka “belum cukup.”
Tuhan akan memperlengkapi mereka dengan kuasa dari
tempat yang mahatinggi, yang berasal dari kehadiran Roh
Kudus.
Kuasa inilah yang akan memampukan mereka untuk
mempraktikkan apa yang mereka pelajari. Misalnya Tuhan
Yesus menyembuhkan orang sakit, kemudian Tuhan
mengajarkan mengenai kesembuhan. Murid-murid adalah
manusia biasa yang tidak dapat menyembuhkan orang lain.
Dengan memperkatakan Firman Tuhan dan diberi kuasa Roh
Kudus, barulah seorang murid dapat mempraktikkan apa
yang Tuhan Yesus firmankan mengenai kesembuhan. Jika
tidak disertai dengan praktik maka ajaran kekristenan
hanya teori belaka. Kehadiran Roh Kudus dalam hidup
murid-murid akan “menghidupkan” Firman tersebut menjadi
nyata.
Ketika Petrus dan Yohanes hendak beribadah, mereka
berjumpa dengan seorang yang meminta-minta. Orang itu
mengharapkan mendapatkan uang dari mereka.
“Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku,
tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama
Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu ia
memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri.
Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu."
Kisah Para Rasul 3:6-7
Orang itu tidak mendapatkan uang, namun mendapatkan yang
lebih berharga yaitu kesembuhannya. Itu adalah bukti
adanya kuasa dalam hidup Petrus dan Yohanes seperti yang
Tuhan katakan.
2. Menjadi Saksi
Murid-murid dipanggil untuk mengikuti Tuhan Yesus
menerima pengajaran selama beberapa tahun. Sebelum naik
ke sorga, Tuhan tidak langsung serta merta mengutus
mereka memberitakan apa yang mereka ketahui. Tuhan
menyuruh mereka untuk menantikan pencurahan Roh Kudus.
Buat apa? Roh Kudus akan tinggal di dalam murid-murid,
menyertai mereka dan menjadikan mereka sebagai saksi
Yesus. Menjadi saksi artinya mereka memiliki mandat
untuk mewakili Tuhan ke mana pun memberitakan jalan
keselamatan bagi orang berdosa, membawa pengharapan bagi
yang tidak berpengharapan dan pemulihan bagi jiwa yang
hancur.
Murid-murid Yesus adalah orang-orang yang sudah menerima
berkat Firman dan mengalami pemulihan dalam hidupnya.
Namun mereka belum cukup untuk pergi memberitakan Injil,
mereka harus mengalami baptisan Roh Kudus agar menjadi
saksi. Tuhan memerlukan orang-orang yang penuh Firman
dan penuh Roh Kudus untuk menyelesaikan Amanat Agung,
sehingga orang-orang diselamatkan.
Mengapa harus penuh dengan Roh Kudus? Tuhan Yesus
mengatakan:
“Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan
dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena
mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran,
karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku
lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah
dihukum.”
Yohanes 16:8-11
Kita tidak dapat membuat orang insaf akan dosa-dosanya,
sekalipun kita membicarakan dosa-dosanya, justru orang
akan marah. Namun ketika seseorang dipenuhi Roh Kudus
menyampaikan pesan Tuhan, maka orang berdosa akan
diinsafkan akan dosa dan bertobat.
Orang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan tanpa pengaruh
Roh Kudus. Banyak orang hanya memandang Yesus sebagai
manusia biasa atau guru yang luar biasa. Tanpa dipimpin
Roh Kudus, orang tidak dapat secara tepat mengenali
Yesus dan mengakui sebagai Tuhan. Pertolongan Roh Kudus
pada saat menginjil akan menghasilkan pertobatan sejati.
“Rasul Paulus menulis: Karena itu aku mau meyakinkan
kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh
Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak
ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan",
selain oleh Roh Kudus."
1 Korintus 12:3
Mereka sudah mengalami kuasa Injil. Orang berdosa akan
diselamatkan ketika mendengar dan mempercayai pesan
Injil yang disampaikan oleh seorang saksi Tuhan. Tuhan
memerlukan orang-orang untuk membawa pesan Injil hingga
didengar oleh banyak orang. Pesan itu dibawa oleh orang
yang sudah mengalami keselamatan terlebih dahulu.
3. Membuat Murid Menjadi Berani
Tuhan Yesus memanggil murid-murid dan mengajar mereka
mengenal Firman serta mengutus mereka ke seluruh dunia.
Mereka diutus bukan sekedar mengunjungi berbagai belahan
dunia yang lain, namun guna mengubahkan hidup orang
dengan Injil. Orang-orang yang didatangi para murid
adalah orang-orang yang sudah memiliki kepercayaan
mereka sendiri. Murid-murid mendatangi mereka dan
meyakinkan mereka bahwa apa yang mereka percayai adalah
keliru; tidak menyelamatkan. Ini bukan tugas yang mudah,
ini tugas yang sangat menantang dalam arti yang
sebenarnya.
Melaksanakan tugas bersaksi sampai ke ujung bumi (seluruh
dunia) dengan berbagai tantangannya misalnya kendala
bahasa, agama-agama lokal, budaya yang bertentangan dan
lain-lain, memerlukan keberanian yang tinggi. Para murid
harus menembus batasan-batasan mereka dan melangkah ke
dunia baru yang belum mereka ketahui. Dasar keberanian
mereka adalah Firman dan Roh Kudus. Dan sejarah
membuktikan bahwa para murid memberitakan Injil sampai
mengalami aniaya dan kematian. Namun mereka tidak undur.
Mereka dipenuhi Roh Kudus yang menghasilkan keberanian.
Ketika murid-murid di Yerusalem diancam dan ditekan agar
tidak memberitakan nama Yesus, mereka berdoa kepada
Tuhan:
"Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka
mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu
keberanian untuk memberitakan firman-Mu."
Kisah Para Rasul 4:29
Bukannya berhenti mereka minta keberanian untuk terus
menginjil. Dalam situasi tertekan, berhenti menginjil
bukanlah solusi, sebaliknya minta keberanian dari Roh
Kudus untuk terus menginjil. Setiap murid Kristus
memerlukan baptisan Roh Kudus. Bahkan ketika mereka
terpaksa melarikan diri dan tersebar ke kota-kota lain,
mereka terus memberitakan Injil dengan berani dan banyak
jiwa diselamatkan.
EVERYONE!
Pola Tuhan tidak berubah dalam menyelamatkan manusia
berdosa. Tuhan mengutus seseorang yang menyampaikan
Injil (berita keselamatan) kepada orang berdosa. Roh
Kudus senantiasa menyertai dan bekerja pada orang
tersebut, sehingga mau menerima Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat. Tuhan terus memanggil orang-orang untuk
diselamatkan, dipenuhi Firman dan Roh Kudus dan mengutus
mereka menjangkau orang berdosa yang lain.
Visi Tahun 2033 adalah semua orang akan mengalami
perjumpaan yang otentik dengan Tuhan melalui kuasa dan
kehadiran Roh Kudus. Artinya akan terjadi penuaian jiwa
yang terbesar sebelum Tuhan Yesus datang kedua kali.
Tuhan memerlukan semua orang percaya untuk menjangkau
semua orang yang lain. Roh Kudus dicurahkan
besar-besaran sehingga banyak orang mengalami perjumpaan
dengan Tuhan. Kita tidak dapat menginjil dengan
mengandalkan pada kekuatan sendiri atau pengalaman
keberhasilan kita. Semua itu terbatas. Kita harus
merindukan kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita agar
memiliki kuasa dan keberanian memberitakan Injil kepada
semua orang.
Bagaimana memberitakan Injil atau bersaksi dalam masa
sekarang? Kita bisa mulai dari hal-hal yang sederhana:
berbuat baik, menjadi berkat bagi orang yang membutuhkan,
menceritakan apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita,
membagi kisah pertobatan kita, sampai menawarkan
seseorang untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.
Jangan terlalu banyak pertimbangan. Mulai dengan berdoa
dan menginjillah sekarang. (RD).