ROH KUDUS MENGINSAFKAN DUNIA AKAN DOSA DAN PENGHAKIMAN
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih
berguna bagi kamu, jika Aku pergi.
Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan
dosa, kebenaran dan penghakiman;
akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu
tidak melihat Aku lagi;
akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah
dihukum.” Yoh 16:7-11
Mendekati waktu-waktu terakhir dalam kebersamaan dengan
murid-murid-Nya, Tuhan Yesus menyampaikan tentang betapa
sangat pentingnya Roh Kudus datang memenuhi murid-murid.
Adalah hal yang sangat kontradiktif dengan pengajaran
Yesus apabila Gereja mengajarkan bahwa era Roh Kudus
sudah selesai dan berhenti sampai dengan hari Pentakosta
yang hanya berperan sebagai penanda kelahiran Gereja
semata, sehingga sebagian besar orang yang memegang dan
percaya akan anggapan ini susah untuk dapat menerima
pekerjaan Roh Kudus melalui mujizat dan karunia-karunia
roh yang bekerja melalui setiap orang yang dianugerahkan
karunia tersebut.
Selain memberikan kuasa (Kisah 1:8) kepada orang percaya
yang menjadikan mereka efektif dalam pemberitaan Injil,
apa yang Tuhan Yesus nyatakan dalam ayat-ayat tersebut
di atas adalah pekerjaan Roh Kudus dalam dunia, yakni:
menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.
Terkait dengan pekerjaan Roh Kudus ini tidak ada satu
pun yang menjadi perdebatan diantara aliran gereja,
namun siapa yang menjadi objek dari pekerjaan Roh Kudus
rupanya yang masih menjadi perdebatan dan pertentangan
dari beberapa pandangan.
Kata “dunia” dalam Yohanes 16:8 sebagai objek karya Roh
Kudus dipahami berbeda oleh umat Tuhan. Ada yang
beranggapan bahwa kata “dunia” disana berarti
orang-orang yang belum percaya, sebagian lagi
berpandangan bahwa kata “dunia” disana bukan hanya
tertuju bagi orang yang belum percaya saja, melainkan
juga mereka yang sudah menjadi Kristen. Dengan kata
lain:
• Disatu pihak menganggap bahwa Tuhan Yesus telah
menebus kita dengan sempurna dari dosa, sehingga tidak
mungkin Roh Kudus mengingatkan lagi akan dosa.
• Namun dipihak lainnya beranggapan bahwa sekalipun kita
sudah percaya kepada Yesus namun dalam menjalani
keseharian hidup, kita tidak lepas dari kesalahan,
pelanggaran dan meleset dari apa yang Tuhan kehendaki,
sehingga kita membutuhkan Roh Kudus untuk terus
mengingatkan kita, agar kita terus hidup dalam
pertobatan setiap hari.
Mana yang lebih tepat? Sebenarnya kedua hal tersebut
bukanlah untuk dipertentangkan.
Donald Guthrie dalam buku “Teologia Perjanjian Baru”
memberikan penjelasan; kata “dunia” dalam bahasa Yunani
adalah kosmos yang berarti keteraturan, susunan yang
teratur, dan hiasan. Kosmos juga berarti suatu sistem
dalam alam semesta yang teratur atau harmonis, tetapi
dalam Alkitab kata kosmos sering digunakan dalam
berbagai arti khusus, yaitu sebagai berikut:
1. Kosmos atau dunia dapat berarti tata cipta
Dalam bagian-bagian atau ayat-ayat dalam Injil Yohanes
yang mengandung makna tata cipta, selalu berbicara tegas
bahwa kosmos adalah ada yang diadakan dan bukan yang ada
dengan sendirinya yang adalah ciptaan Allah. Dalam hal
ini kosmos yang dimaksudkan adalah dunia secara materi.
(Yoh. 1:3, 10; 17:5)
2. Kosmos dapat berarti seluruh keberadaan
Yaitu tempat yang di dalamnya manusia dilahirkan,
berkaitan dengan relasi antara Allah dan manusia. Di
sini lebih mengarah kepada dunia/bumi sebagai ciptaan di
mana Yesus sebagai manusia datang ke dalamnya. (Yoh.
6:14; 9:39; 18:37)
3. Kosmos dapat berarti manusia
Yang merupakan arti mayoritas dan tidak menunjuk kepada
dunia secara materi. (Yoh. 3:16-17; 1:29; 4:42; 6:33)
Donald Guthrie mengatakan bahwa Yohanes memakai istilah
kosmos dalam pengertian manusia secara umum dan bukan
manusia secara individual.
4. Kosmos dapat berarti dunia yang penuh dengan dosa
Yaitu sebagai keterangan subjek untuk iblis atau daerah
iblis penguasa dunia yang jahat ini. (Yoh. 12:31; 14:30;
16:11).
Kata dunia menunjukkan massa (sekelompok manusia dalam
jumlah besar) yang bermusuhan atau setidaknya acuh tak
acuh terhadap kebenaran dan mereka menolak menjadi
pengikut Kristus. (Yoh. 7:7; 16:20, 33)
Kosmos yang terpisah dari Allah adalah kosmos yang
berada dalam kegelapan dan jahat, bukan karena jahat
pada dirinya sediri tetapi karena dikuasai oleh roh-roh
jahat, yang berarti suatu sistem yang menentang Allah
secara langsung.
Jika kita memperhatikan penjabaran diatas serta ayat Yoh
16:11 maka dalam konteks pembahasan kita ini (Yohanes
16:8-11), kata “dunia” yang dimaksud bukanlah
orang-orang percaya, melainkan mereka yang berdosa
karena tetap tidak percaya kepada Tuhan Yesus.
Adam Clarke’s Commentary on The Bible menambahkan
keterangan bahwa kata “dunia” dalam ayat ini menunjuk
pertama-tama kepada bangsa Yahudi, dan kemudian setelah
itu orang-orang kafir; namun demikian pengaruh-Nya tidak
terbatas pada satu orang, tempat atau waktu.
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan memberikan catatan
yang menarik terkait dengan karya Roh Kudus bagi dunia.
Dijelaskan disana, istilah "menginsafkan" (Yun. elencho)
berarti menyingkapkan, membuktikan ketidakbenaran, dan
meyakinkan. Terkait dengan hal tersebut:
1. Pelayanan Roh Kudus untuk menginsafkan ini bekerja
dalam tiga aspek:
a. Dosa.
Roh Kudus akan menyatakan dosa dan ketidakpercayaan
supaya membangkitkan kesadaran akan kesalahan dan
perlunya pengampunan dosa. Keinsyafan ini juga
menerangkan akibat yang mengerikan jikalau orang berdosa
terus berbuat dosa. Setelah diinsafkan ia harus memilih.
Hal ini sering kali menghasilkan pertobatan yang
sungguh-sungguh untuk berbalik kepada Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat. (Kis 2:37-38)
b. Kebenaran
Roh Kudus menginsafkan orang dan memberikan pengertian
bahwa Yesus adalah Anak Allah yang benar, yang telah
bangkit dari antara orang mati, dimuliakan oleh Allah
dan kini Tuhanlah yang berkuasa atas segala sesuatu. Roh
Kudus menyadarkan orang akan patokan kebenaran Allah di
dalam Kristus, menunjukkan apa sebenarnya dosa itu,
serta memberi kuasa untuk mengalahkan dunia. (Kis
3:12-16; 7:51-60; 17:31; 1Pet 3:18).
c. Penghakiman
Roh Kudus juga menginsafkan orang dan memberikan
pengertian bahwa Iblis sudah dikalahkan di atas kayu
salib (Yoh 12:31; 16:11), penghakiman Allah atas dunia
saat ini (Rom 1:18-32) serta penghakiman seluruh umat
manusia di masa depan. (Mat 16:27; Kis 17:31; 24:25; Rom
14:10; 1Kor 6:2; 2Kor 5:10; Yud 1:14)
2. Karya Roh Kudus untuk menginsafkan orang akan dosa,
kebenaran, dan penghakiman akan dinyatakan di dalam
semua orang yang telah dibaptis dalam Roh Kudus dan
menjadi orang percaya yang sungguh-sungguh dipenuhi
dengan Roh Kudus.
• Kristus, ketika dipenuhi dengan Roh (Luk 4:1) bersaksi
kepada dunia bahwa dunia membenci Aku dan bahwa "pekerjaan-pekerjaannya
adalah jahat" (lih. Yoh 7:7; Yoh 15:18) dan kesaksian
ini mengundang orang untuk bertobat. (Mat 4:17)
• Yohanes Pembaptis, "penuh dengan Roh Kudus" sejak
lahir, menyingkapkan dosa umat Yahudi dan memerintahkan
mereka untuk mengubah cara hidupnya. (Luk 3:1-20)
• Petrus, "penuh dengan Roh Kudus" (Kis 2:4)
menginsafkan 3000 orang berdosa dan mengajak mereka
untuk bertobat dan menerima pengampunan dosa (Kis
2:37-41).
3. Setiap pengkhotbah atau gereja yang tidak
menyingkapkan dosa di depan umum dan menuntut pertobatan
dan kebenaran alkitabiah bukan dipimpin oleh Roh Kudus.
1 Kor 14:24-25 dengan jelas menyatakan bahwa kehadiran
Allah di dalam suatu jemaat dikenali dengan penyingkapan
dosa orang yang belum percaya (yaitu, rahasia hati
mereka) yang diikuti dengan keinsafan untuk bertobat dan
menerima keselamatan.
Jelaslah bahwa Roh Kudus memakai setiap orang yang
dipenuhi-Nya untuk menjadi mitra kerja Allah dalam
menginsafkan dunia, orang-orang yang tidak/belum percaya
akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Namun yang perlu
diingat adalah bukan kita yang menghakimi dunia,
melainkan kita memperingatkan mereka akan penghakiman
yang akan datang dari Allah dan menimpa kepada mereka
yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus.
Mengingat akan hal tersebut di atas, di era Pentakosta
yang Ketiga ini, era penuaian jiwa terbesar dan terakhir
sebelum kedatangan hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu
dimana Tuhan Yesus memanggil dan menetapkan kita sebagai
rasul/pembawa pesan pentakosta (the Pentecost’
Messenger), kita harus dibaptis Roh Kudus dan senantiasa
dalam kondisi yang penuh dengan Roh Kudus. Amin (AR)