TUHAN YESUS MAU MENGUNJUNGI DAN MEMULIHKAN UMAT-NYA
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Bulan yang lalu kita sudah merayakan Paskah. Alkitab
katakan,
“Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita, Dia dikuburkan,
tetapi pada hari yang ketiga Tuhan Yesus dibangkitkan.”
Tuhan Yesus benar-benar bangkit dan benar-benar hidup!
Setelah kebangkitan-Nya, selama 40 hari Tuhan Yesus
menampakkan diri kepada murid-murid-Nya untuk:
• Membuktikan bahwa Dia hidup. Hal ini penting karena
pada waktu itu di-issuekan bahwa mayat Tuhan Yesus
dicuri oleh murid-murid-Nya. Dan sampai dengan hari ini
banyak orang yang tidak percaya bahwa Tuhan Yesus
bangkit. Tetapi berbahagialah mereka yang percaya bahwa
Tuhan Yesus bangkit. Tuhan Yesus benar-benar bangkit dan
benar-benar hidup!
• Menghibur mereka, menyatakan kasih kepada
murid-murid-Nya yang tergoncang oleh karena kematian-Nya.
Setelah itu Tuhan Yesus naik ke sorga.
TUHAN YESUS MENGUNJUNGI TOMAS
Yang pertama, Tuhan Yesus pada waktu itu mengunjungi
Tomas. Mengapa Tuhan Yesus mengunjungi Tomas? Karena
pada waktu Tuhan Yesus menampakkan diri kepada
murid-murid-Nya, Tomas kebetulan tidak ada. Ketika Tomas
datang, murid-murid yang lain berkata,
“Eh, Guru datang! Tuhan Yesus bangkit! Dia mengunjungi
kita!” “Ah! Mana? Aku tidak percaya! Sebelum aku melihat
bekas paku di tangan-Nya, sebelum tanganku aku cucukkan
ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak percaya!”
Tomas tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit, untuk
itulah Tuhan Yesus datang khusus kepada Tomas. Mengapa?
Karena orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus
bangkit, Dia tidak selamat!
Roma 10:9 berkata,
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus
adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka
kamu akan diselamatkan.”
Kalau orang tidak percaya bahwa Tuhan Yesus bangkit, dia
tidak akan selamat. Orang yang tidak percaya kalau Tuhan
Yesus bangkit itu berarti orang itu tidak percaya bahwa
kuasa kebangkitan Tuhan Yesus akan memampukan kita
keluar sebagai pemenang. Saudara, kita harus keluar
sebagai pemenang! Kalau kita percaya bahwa Tuhan Yesus
bangkit, kita percaya kuasa kebangkitan-Nya akan membuat
kita jadi pemenang.
Orang yang tidak percaya akan hidup dalam kekalahan dan
setiap hari kalah terhadap dosa, tipu muslihat Iblis,
daya tarik dunia dan selalu melakukan perbuatan daging.
Alkitab dengan jelas berkata kalau kita melakukan
seperti itu terus sampai akhirnya, maka tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga.
Tetapi saya percaya jemaat di tempat ini adalah para
pemenang! Wahyu pasal 2 dan 3 jelas berkata bahwa hanya
para pemenang yang masuk Sorga. Amin!
Jadi seperti itulah resiko kalau orang tidak percaya
bahwa Tuhan Yesus bangkit. Ketika Tuhan Yesus mendengar
Tomas tidak percaya, maka Dia secara khusus datang untuk
Tomas. Maka di saat Tomas ada, Tuhan Yesus menampakkan
diri lagi. Dia secara khusus datang kepada Tomas dan
berkata, “Tomas, mari ke sini. Lihatlah bekas paku di
tangan-Ku, cucukkan jarimu ke lambung-Ku….” (Yohanes
20:27)
Ketika Tomas melihat Tuhan Yesus, dia tersungkur, “Ya
Allahku, ya Tuhanku ku!” Kemudian Tuhan Yesus berkata,
“Tomas, karena engkau melihat Aku, maka engkau percaya.
Tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat namun
percaya.” (Yohanes 20:29)
Banyak orang seperti Tomas, yang kadang-kadang
memerlukan bukti dan setelah melihat buktinya baru
percaya. Tetapi Tuhan berkata bahwa orang yang
berbahagia adalah orang yang belum melihat tetapi baru
mendengar bahwa Tuhan Yesus mampu menyembuhkan dan dia
langsung percaya. Orang yang seperti itu berbahagia! Ada
berapa banyak di antara Saudara yang seperti itu?
Berarti Saudara berbahagia, hidupmu akan berbahagia!
PENTAKOSTA KETIGA
Tahun 2009, Tuhan mulai berbicara dan setelah 4 tahun
kemudian yaitu di tahun 2013, setelah saya diproses
selama 6 bulan oleh Tuhan, dan 2 hari sebelum ada
Empowered 21 di SICC Tuhan berkata kepada saya, “Niko,
selama ini yang Aku katakan tentang pencurahan Roh Kudus
itu adalah Pentakosta yang Ketiga!”
Saudara, saya bersukacita! Saya tidak tahu Pentakosta
Ketiga itu bagaimana, saya belum melihat tetapi apa yang
Tuhan katakan pada saya, saya percaya. Karena saya
percaya maka seperti Rasul Paulus katakan, “Karena aku
percaya maka aku berkata-kata”. Karenanya, sejak saat
itu saya selalu perkatakan, “Pentakosta Ketiga!
Pentakosta Ketiga!”, meskipun tidak mengerti.
Orang-orang menanggapinya dengan bermacam-macam, ada
yang senang, ada yang kurang senang bahkan ada yang
mencemooh, saya tidak perduli dan terus memperkatakannya.
Tuhan mulai tunjukkan, “Niko, Pentakosta Pertama itu
2000 tahun yang lalu di kamar loteng di Yerusalem.
Pentakosta Kedua itu di Azusa Street, di Los Angeles –
Amerika Serikat. Keduanya berdampak luar biasa, tetapi
yang ketiga ini akan lebih dahsyat.” Dan Saudara, saya
belum lihat tetapi saya percaya. Itu yang Tuhan mau.
Hari ini kalau Saudara mendengar Pentakosta Ketiga,
“Mana? Ko’ belum terlalu melihat gerakannya?” Percaya
saja! Seperti saya selalu dalam KKR Healing Movement
yang mana minggu depan ini sudah yang ke-306, saya
selalu katakan, “Saudara hanya percaya! Tuhan Yesus mau
dan mampu menyembuhkan Saudara. Engkau berbahagia!”
AMANAT AGUNG TUHAN YESUS
Tuhan akhirnya memberikan pengertian tentang Pentakosta
Ketiga, yaitu pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman
now! Dan itu akan mengakibatkan penuaian jiwa yang
terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang
untuk kali yang kedua. Pentakosta Ketiga diperlukan
untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Kalau
boleh saya tahu ada berapa banyak di antara Saudara yang
tahu arti daripada Amanat Agung Tuhan Yesus? Saya mau
ajak Saudara untuk melihat dalam Alkitab.
Dalam Alkitab ada 2 ayat yang menggambarkan Amanat Agung
Tuhan Yesus, yaitu Matius 28:18-20 dan Markus 16:15-18.
Mari kita baca bersama-sama:
• Matius 28:18-20, “Yesus mendekati mereka dan berkata:
“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di
bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
“Apakah Saudara mau disertai Tuhan sampai akhir zaman?”
Lakukan Amanat Agung Tuhan Yesus ini! Jadi kalau Saudara
mendengar tentang Amanat Agung Tuhan Yesus, maka inilah
yang dimaksud. Mungkin Saudara berpikir itu adalah
menginjil, namun inilah yang lebih jelas.
• Markus 16:15-18, “Lalu Ia berkata kepada mereka:
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan
dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang
percaya, mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,
mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi
mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka
minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka,
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan
orang itu akan sembuh.”
Apakah Saudara mau dipakai Tuhan seperti ini? Bukan
hanya saya saja, tetapi Saudara juga bisa dipakai karena
ini adalah tanda-tanda orang percaya, yaitu mereka yang
melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus. Apakah Saudara mau
mengalami mujizat Tuhan? Menginjil!
Di dalam Matius 24:14 berkata, “Dan Injil Kerajaan ini
akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi
semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Kalimat “Barulah tiba kesudahannya” artinya Tuhan Yesus
akan datang menjemput Saudara dan saya. Apakah Saudara
mau? Apa yang harus kita lakukan hari-hari ini? Kita
harus menginjil! Saya mau tanya apakah Saudara rindu
Tuhan Yesus datang segera? Oleh sebab itu harus
menginjil! Amin!
Saudara, jemaat awal selalu memperkatakan begini,
“Maranatha! Maranatha!” yang artinya, “Tuhan, datanglah!
Tuhan, datanglah!” dan itu sampai dibuat sebagai salam
atau sebagai doa dan itu adalah doa yang sungguh-sungguh,
bukan yang main-main. Sekali lagi saya mau tanya,
“Apakah Saudara rindu Tuhan Yesus datang segera?”
Pertanyaan kedua, siapa yang tiap hari berdoa, ‘Tuhan
Yesus, datanglah segera!” Kalau Saudara yang angkat
tangan saya kumpulkan di sini dan saya tanya, “Apakah
Anda menginjil?” Jawabannya pasti menginjil! Tetapi hari
ini saya mau katakan kepada Saudara, kalau Saudara
merindukan kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua,
Saudara harus menginjil! Karena itu Tuhan Yesus curahkan
Pentakosta Ketiga supaya Saudara dan saya mampu
menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Pentakosta
Ketiga ini akan menyebar ke seluruh dunia dan itu
dimulai dengan kegerakan anak-anak muda di Indonesia!
Mari anak-anak muda yang dibawah 40 tahun berdiri dan
dengar apa yang saya katakan, “Kamu-kamu ini yang
dilihat oleh para nabi yang akan dipakai oleh Tuhan!”
Yang berdiri dan mau dipakai mari angkat tangan, Tuhan
akan memunculkan Generasi Yeremia, yaitu anak muda yang
dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian akan Tuhan Yesus,
tidak kompromi terhadap dosa dan akan melayani bangsa
ini seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Saya berdoa agar setiap Saudara dipenuhi Roh Kudus dan
ini yang akan dilihat oleh bangsa lain dan mereka akan
mengalami Pentakosta Ketiga karena Anda semua. Amin!
Sekarang yang duduk, apakah juga mau memenangkan
generasinya? Kalau mau bangkit berdiri dan katakan, “Ini
aku Tuhan, utuslah aku sampai generasiku diselamatkan!”
Itu artinya Saudara menyelesaikan Amanat Agung Tuhan
Yesus. Amin!
Saudara, tanggal 19 Juli 2018 pada waktu Cindy Jacob
menubuatkan tentang saya (kalau saya berbicara tentang
saya, itu artinya tentang kita semua), bahwa kita akan
dipakai menjadi Messenger Pentakosta yang ketiga. Amin!
Saya mau bersaksi kepada Saudara apa yang Tuhan kerjakan
setelah itu. Jadi 4 hari setelah Empowered 21 di bulan
Juli itu, saya berangkat ke Amerika Serikat untuk
mengikuti pemiihan karena pada waktu itu saya dicalonkan
untuk menjadi Council of Eighteen dari Church of God.
Church of God ini umurnya lebih dari 150 tahun dan
merupakan salah satu Gereja yang menjadi pusat
Pentakosta. Saya dicalonkan untuk ketiga kalinya karena
sebelumnya sudah 2 kali menjabat. Pada waktu saya
dicalonkan, saya hanya berdoa kepada Tuhan, “Tuhan, saya
disuruh ke Amerika lagi ya, Tuhan?” Tiba-tiba Tuhan
memberitahu saya, “Apa pun yang Aku akan berikan
kepadamu tugas, kamu harus mengerti bahwa kamu itu
menjadi Messenger dari Pentakosta Ketiga. Apa pun yang
akan Aku berikan.” Saya langsung mengerti bahwa kalau
saya terpilih ini artinya saya ada di Church of God
untuk menjadi Messenger Pentakosta yang ketiga. Saya ada
di Church of God berarti saya ada di Amerika.
Kemudian saya berangkat dan dengan seizin Tuhan saya
dipilih kembali. Saya mewakili Saudara dipilih dan saya
tahu sejak itu bagaimana Tuhan membuka sesuatu yang luar
biasa. Mari saya akan cerita sambil ditayangkan gambar
dari US Capital Building – Washington DC. Saudara, itu
merupakan tempat senator-senator dan congressmen bekerja,
jadi seperti Gedung MPR di sini.
Pada tahun 2017 setelah Tuhan berkata kepada saya
tentang Pentakosta Ketiga yang ciri-cirinya untuk
Indonesia melalui Russell Evans, saya datang ke gedung
itu dan diperkenankan masuk ke Chapelnya untuk berdoa.
Waktu itu dituntun oleh Ibu Ruth yang merupakan istri
daripada senator yang terkenal yang sekarang suaminya
sudah meninggal dan Ibu Ruth ini yang memegang kunci
Chapel yang ada di dalam gedung tersebut. Chapel itu
unik karena kalau Saudara lihat yang bagian tengah itu,
pintu yang paling atas yang bagian tengah itu adalah
tempat Inaugurasi dari Presiden. Jadi kalau Presiden
terpilih dia akan keluar ke balkon di sana, nah sebelum
keluar di sebelahnya itu ada ruangan kecil yaitu Chapel
tempat berdoa. Saya ada di sana pada waktu itu dan kami
berdoa. Tiba-tiba adik saya, Ibu Kristin mendapat
penglihatan tentang saya dimana saya memakai ‘bow tie’ (dasi
kupu-kupu) dan pakaian hitam putih lalu tiba-tiba saya
menjadi kecil dan di depan saya itu ada kapal besar.
Kemudian jari tangan saya terangkat seperti memberi
aba-aba kepada kapal itu, kalau saya menunjuk ke kanan
maka kapal itu berbelok ke kanan, kalau saya menunjuk ke
kiri maka kapal itu berbelok ke kiri. Ibu Kristin lalu
bertanya kepada Tuhan, “Ini apa Tuhan?” Dan Tuhan
menjawab bahwa kapal itu adalah Amerika, lalu Tuhan
berkata, “Coba kamu llihat, ini kapal apa? Kapal perang
atau kapal pesiar?” Setelah diteliti ternyata itu adalah
kapal pesiar, jadi Amerika adalah kapal pesiar dan bukan
kapal perang. Artinya dari ‘kapal perang’ itu seperti
kita yang terus berperang di dalam doa-doa, sedangkan
‘kapal pesiar’ hanya isinya senang-senang saja. Itulah
keadaan Amerika sekarang dan ini diperlihatkan pada
tahun 2017.
Sekarang saya juga baru pulang dari Amerika dan ada
sesuatu yang luar biasa bagaimana Tuhan tuntun saya
sebagai Messenger dari Pentakosta Ketiga. Satu hari
setelah sidang selesai di sana, saya diundang oleh Mayor
atau Walikota dari Cleveland dimana Church of God ada di
Cleveland – Tennessee. Tennessee adalah state-nya dan
Cleveland adalah kotanya, jadi saya setiap kali ke sana
adalah ke Cleveland yang disebut Bible Belt. Di sana
saya lihat suasananya begitu luar biasa dimana kejahatan
kurang, banyak sinode-sinode dan salah satunya adalah
Church of God. Ketika saya ada di sana tiba-tiba
Mayornya mengundang saya bersama semua rombongan yang
ikut. Saya tidak tahu diundang untuk apa, jadi saya
hanya memakai jaket pada waktu itu. Ternyata Mayornya
memakai jas, “Waduh, dia pakai jas sedangkan saya hanya
memakai jaket, tetapi ya sudahlah”, sebab saya tidak
tahu mau apa ini. Tiba-tiba saya diberikan sebuah kunci,
yaitu “Key of the City Cleveland Tennessee”, yang kedua
‘seal’ atau tanda materai itu sebetulnya yang dipakai
oleh Mayornya, tetapi itu tiba-tiba dicopot dan
dipasangkan di dada saya. Kemudian setelah itu selesai,
saya diberikan sebuah buku yang isinya menyatakan bahwa
saya diangkat sebagai warga kehormatan di Amerika. Saya
sungguh tidak menyangka bisa diberikan ini dan Mayornya
bercerita bahwa ini pertama kalinya diberikan kepada
non-Amerika atau bukan warga negara Amerika.
Kemudian waktu menyerahkan dia mengatakan bahwa ada 3
alasan mengapa saya diberikan ini, yaitu:
1. Karena Anda membangun Menara Doa di Cleveland…. (Kita
memang sudah lama membangun menara doa di Cleveland).
2. Karena melalui ‘Pentecostal Theological Seminary’
saya diberikan ‘Chair’ untuk Restoration of Tabernacle
of David. Pada tahun 2001 saya diberi gelar Doctor di
sini dan yang kedua, pada tahun 2016 saya diberi “The
Niko Njotorahardjo Chair for the Restoration of the
Tabernacle of David”. Dan tidak gampang untuk
mendapatkan ini dimana lebih dari 135 tahun umur dari
Church of God, baru ada 5 orang yang diberikan yang mana
3 di antaranya sudah meninggal, jadi hanya tinggal saya
berdua. Memang akan ada 1 lagi yang diberikan tetapi
orangnya pun sudah meninggal. Jadi kalau nanti ada yang
baru di sebelah saya (semua berjumlah 6), maka 4 orang
sudah meninggal dan tinggal 2 orang saja. Puji Tuhan
saya panjang umur!
3. Karena saya untuk ketiga kalinya dipilih menjadi
anggota dari Council of Eighteen. Jadi Council of
Eighteen (terdiri dari 18 orang) bersama dengan
Executive Committee (terdiri dari 5 orang), semuanya 23
orang adalah yang memegang kebijaksanaan dan yang akan
mengusulkan kepada Sinode apa yang harus dikerjakan.
Jadi kami ber-23 orang ini bekerja untuk menyaring apa
yang akan dikerjakan dan itu semua akan dibawa nanti
pada waktu Sidang Sinode. Pada tahun 2018, saya oleh
Pentecostal Theological Seminary ini dijadikan Board of
Trustees, jadi ini meningkat terus! Kemudian yang lebih
luar biasa lagi mereka itu betul-betul sekarang yang mem-back
up tentang Pentakosta yang ketiga. Saudara, ini sesuatu
yang baru yang menjadi bahan pergunjingan dan bahan
berdebat, kalau cuma kita yang mengerti ini dan tidak
ada yang mem-back up. Tetapi sekarang mudah bagi saya
karena mereka yang adalah salah satu pusat Pentakosta
dunia mem-back up tentang hal ini. Itu sungguh luar
biasa, bahkan saya dimasukkan di sini untuk ikut serta
menjadi salah satu dari Board of Trustees.
Kemarin pada waktu saya datang, mereka memberikan kepada
saya tentang visi yang sudah lama Tuhan berikan tetapi
mereka tidak mampu untuk menjalankannya. Jadi mereka
sharing kepada saya dan pada waktu sharing tiba-tiba
Tuhan berkata, “Kamu ikut!”. Apa yang akan dibangun?
Jadi akan dibangun Global Communication Center, itu
seperti studio untuk menyebarkan pengajaran Pentakosta
ke seluruh dunia termasuk Pentakosta yang Ketiga. Jadi
saya tahu Pentakosta Ketiga itu tidak mungkin disebarkan
melalui kita untuk dunia, itu harus melalui mereka dan
sekarang kita dimasukkan ke sana untuk menyebarkan ini
secara online. Kemudian pada waktu itu kita ke lokasi
nya dan saya yang mengurapi di situ lalu dia mengucapkan
tempat apa ini. Lalu kita berdoa dan Tuhan bilang, “Injak!”
dan saya injak tempat itu.
Setelah selesai ketika saya hendak pulang, tiba-tiba
Mike Baker, presiden-nya berkata, “Sebentar dulu…ada
sesuatu…” Tiba-tiba dia membawa sesuatu dan diberikan
kepada saya. Apakah itu? Yang di atas itu adalah bendera
Amerika dan dibawahnya seperti piagam bertuliskan, “Hal
ini untuk menyatakan bahwa bendera yang disertakan ini
telah dikibarkan di atas Gedung Pemerintahan Amerika
Serikat (Capitol Hill) pada tgl 20 Februari 2014.”
Tanggal 20 Februari adalah hari ulang tahun saya.
Jadi Saudara, di sana setiap harinya ada 4 bendera
dikibarkan di US Capitol Building tadi dan tiap hari
diturunkan dan ada yang menyimpannya. Kemudian besoknya
bendera yang baru dikibarkan lagi. Piagam tersebut
selanjutnya tertulis, “Atas permintaan yang terhormat,
Lamar Alexander - Senator Amerika Serikat, bendera ini
telah dikibarkan untuk Pdt. Niko Njotorahardjo untuk
menghormati hari ulang tahunnya.” WOW!
Saudara, saya tidak tahu siapa Lamar Alexander, tetapi
tadi saya diberikan data ternyata dia adalah Senator
dari Tennessee dan dia juga mantan Gubernur Tennessee
dan mantan Menteri Pendidikan Amerika Serikat. Saya
tidak mengenal orangnya, tetapi pada tahun 2014 dia
membeli bendera itu dan diberikan kepada saya. Dan ini
baru diberikan kepada saya sekarang, setelah 5 tahun.
Berarti sejak dari tahun 2014 bendera ini sudah disimpan
untuk saya. Tahun 2017 tentang penglihatan tadi dan ini
baru diberikan atau diteguhkan pada tahun 2019. Ketika
saya bertemu dengan John Robb dan Yanira yang bermimpi
tentang Indonesia di Washington dan ada seorang lagi
yang bernama Murray yang akan membuat film tentang Tuhan
Yesus “The Resurrection of Jesus Christ” yang pada tahun
2025 akan diluncurkan.
Dia yang berkata kepada saya, “Ps. Niko, Anda tahu tidak
tentang bendera ini? Anda diberikan bendera berarti Anda
diberikan otoritas.” Saya tahu itu otoritas secara
rohani untuk Amerika Serikat. Saudara, ini yang Tuhan
bawa dan saya kaget, “Ini baru beberapa bulan, Tuhan
tentang Messenger Pentakosta ketiga.” Saya sampai
terkaget-kaget apa yang terjadi di luar negeri dan yang
di dalam negeri lain kali akan saya ceritakan.
Saudara, seperti yang tadi saya katakan bahwa kita tidak
bisa menyebarkan Pentakosta Ketiga ke seluruh dunia.
Yang bisa menyebarkan adalah pusatnya dan pusatnya di
Amerika. Dan Pentecostal Theological Seminary dari
Church of God itu adalah salah satu pusat kegerakan
Pentakosta di dunia. Dan kita dimasukkan di sana bukan
sebagai receiver (penerima) saja, tetapi ikut andil di
dalamnya dan ini akan menyebar ke seluruh dunia. Saya
tahu setelah itu kegerakan terjadi dan Tuhan Yesus
datang!
TUHAN MEMULIHKAN PETRUS
Selain Tuhan Yesus mengunjungi Tomas, Tuhan Yesus juga
mengunjungi Petrus. Mengapa Petrus dikunjungi secara
khusus oleh Tuhan? Karena Petrus dalam keadaan menderita
‘guilty feeling’ oleh sebab menyangkali Tuhan Yesus.
Jadi sebelum Tuhan Yesus ditangkap, Dia berkata begini,
“Kamu semua malam ini akan terguncang imannya karena Aku”,
tetapi Petrus menjawab, “Mereka semua boleh terguncang
imannya, tetapi saya tidak mungkin!” Namun Tuhan
memandang Petrus dan berkata, “Petrus, sebelum ayam
berkokok, kamu telah menyangkal Aku 3 kali”. Tetapi
Petrus berkata, “Mana bisa? Saya akan mati bersama-sama
Tuhan!” Murid-murid yang lain juga berkata demikian,
tetapi apa yang terjadi?
Ternyata apa yang Tuhan Yesus katakan kepada Petrus itu
terjadi! Begitu ayam berkokok, Tuhan Yesus menoleh
kepada Petrus, kedua mata mereka beradu dan di situ
Petrus menangis, “Tuhan, saya tidak bermaksud melakukan
ini, Tuhan. Kenapa bisa terjadi? Ampuni saya Tuhan….ampuni!”
Wah, ‘guilty feeling’ yang dialami Petrus itu sungguh
luar biasa dan sangat menekan Petrus. Dan lihatlah
betapa baiknya Tuhan, saya percaya itu bukan hanya
kepada Petrus, tetapi juga buat Saudara. Saya tidak tahu
mungkin ada yang mengalami seperti Petrus dimana engkau
mengalami tekanan, “Kenapa Tuhan? Kenapa saya masih
melakukan yang begini? Kenapa Tuhan?”, Tuhan akan datang
kepada Saudara.
Dan ketika Tuhan Yesus berdua dengan Petrus, Tuhan Yesus
bertanya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku lebih daripada segalanya? Do you love Me more than
these?” Petrus menjawab, “Ya Tuhan, aku mengasihi Engkau,
Tuhan. Engkau tahu aku mengasihi Engkau”. Lalu Tuhan
Yesus berkata, “Kalau begitu gembalakanlah
domba-domba-Ku.” Namun kemudian Tuhan bertanya lagi
sampai 3x, di situlah Petrus menangis dan berkata, “Ya
Tuhan, aku mengasihi Engkau…aku mengasihi Engkau.”
Saudara, di dalam bahasa Indonesianya sebanyak 3x
disebutkan “Gembalakanlah domba-domba-Ku”. Tetapi kalau
dalam bahasa Inggrisnya lebih menarik, yaitu:
1. Feed My lamb
Lamb ini adalah anak domba. Ini berbicara tentang orang
Kristen yang masih anak-anak karena baru mulai bertumbuh.
Jadi masih harus diberi makanan yang tentunya makanan
ringan atau yang lembut-lembut seperti susu. Setelah itu
perlahan-lahan diberi makanan keras.
2. Take care of My sheep
Sheep ini adalah domba yang sudah dewasa. Take care ini
artinya memelihara domba-domba yang sudah dewasa.
3. Feed My sheep
Sheep ini sudah dewasa tetapi masih perlu diberi makan,
artinya misalnya sudah menjadi Kristen selama 30 tahun
tetapi yang diminta masih susu atau makanan yang lunak.
Begitu dikeraskan sedikit, “Tidak Kristen-kristenan lagi!
Tidak gereja-gerejaan lagi!” Itulah yang model-model
seperti ini. Bayangkan, kalau Saudara disuruh
menggembalakan maka akan menemui 3 macam orang Kristen
ini. Dan itu bukan hanya pekerjaan Pendeta melainkan
setiap kita. Saya harap Saudara tidak termasuk dalam
“Feed My sheep” ini. Seharusnya sudah makan makanan
keras tetapi masih minta susu setiap harinya. Jadi kita
akan menghadapi orang-orang Kristen yang seperti ini.
Tapi saya percaya Petrus waktu itu disuruh Tuhan untuk,
“Gembalakanlah mereka”. Dan Petrus menjawab, “Ya Tuhan,
saya mau.” Saya tahu pertanyaan ini bukan hanya untuk
Petrus, tetapi Tuhan juga bertanya kepada kita sekarang.
Amin.
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 12 Mei 2019