“TUHAN MEMBERIKAN NYANYIAN BARU DALAM MULUT-KU”
SShalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Dari tanggal 29 September 2019 sampai dengan 18
September 2020, kalender Ibrani memasuki tahun 5780 yang
disebut dengan TAHUN PEY, ‘Pey’ itu artinya 80. Kita
baru saja meninggalkan dekade Ayin (dekade 70-an), jadi
selama 10 tahun yang lalu kita telah masuk dalam dekade
Ayin (5770 – 5779), dan sekarang kita memasuki tahun
yang baru yang disebut dengan TAHUN PEY. ‘Pey’
menggambarkan sebuah mulut:
Sehubungan dengan Tahun Pey yang digambarkan dengan
sebuah mulut, maka Tuhan memberikan pesan-pesan kepada
kita sebagai berikut:
1. MULUT KITA HANYA DIPAKAI UNTUK MEMULIAKAN TUHAN
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang
diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari
penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan
dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan
dihukum.” Matius 12:36-37
Ayat ini bukan untuk orang yang tidak percaya, tetapi
kepada orang yang percaya, yaitu Saudara dan saya.
Hati-hati menggunakan kata-kata sia-sia! Dengan jelas
dikatakan,
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang
diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari
penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan
dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan
dihukum.”
Jadi, hati-hati dengan gosip, fitnah, hoax, ujaran
kebencian. Jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata itu!
Saya melihat akhir-akhir peredaran hoax itu luar biasa!
Mungkin ada yang berkata, “Tidak Pak, saya tidak pernah
berkata yang seperti itu!”, tetapi berkata melalui apa?
Melalui jari-jari yang mengetik pesan di handphone!
Melalui media sosial itu lebih jahat lagi, itu
sebetulnya; apa yang ada di dalam hatinya dituangkan
dalam bentuk pesan yang diketik dengan jari-jarinya. Itu
sama saja! Hati-hati!
Berapa banyak saya lihat akhir-akhir ini yang namanya
hoax dan ujaran kebencian. Yang menuliskan itu bukan
orang-orang luar yang tidak percaya, tetapi justru
anak-anak Tuhan. Hari ini kalau Saudara mendengarkan ini,
mungkin ada di antara Saudara yang menganggap itu hal
yang biasa, tetapi saya mau beritahu bahwa itu tidak
biasa! Dengan jelas sekali lagi mari kita baca
bersama-sama,
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang
diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari
penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan
dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan
dihukum.”
Apa yang Tuhan kehendaki keluar dari mulut ini? Yang
Tuhan mau adalah seperti ini,
“Mulutku penuh dengan pujian kepada-Mu, ya Yesus Tuhan.
Sepanjang hari kuberi penghormatan kepada-Mu, ya Allahku.”
Ada berapa banyak yang mau berjanji,
“Tuhan, ampuni saya. Selama ini banyak kata-kata sia-sia
keluar dari mulut saya. Saya juga salurkan itu melalui
media sosial dan sebagainya, tetapi hari ini saya
mendengar Firman-Mu, Tuhan dan saya bertobat. Biarlah
mulai hari ini, dari mulut ini yang keluar hanya
puji-pujian.”
Ada berapa banyak yang mau melakukan itu? Tuhan pasti
senang melihat Saudara yang mau.
2. TUHAN MEMBERIKAN NYANYIAN BARU KEPADA YANG
MENGASIHI-NYA
“Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji
Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi
takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Mazmur 40:4
Kata-kata itu ditulis oleh Daud, di mana ia berkata, “Ia
memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji
Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi
takut, lalu percaya kepada TUHAN.”
Ini ada lagunya dan lagu ini merupakan isi hati Tuhan.
Biasanya lagu ini digabung dengan syair, “Yesus cinta
saya, Yesus cinta kamu, Yesus cinta semuanya, Firman-Nya
digenapi.”
Firman Tuhan berkata, “Berilah, maka kamu akan diberi…”,
oleh sebab itu mari kita memberkati yang lain terlebih
dahulu, “Yesus cinta kamu, Yesus cinta saya, Yesus cinta
semuanya, Firman-Nya digenapi.”
Saudara, tentang ‘Yesus cinta kamu dan saya ini’, saya
ingat di setiap kali KKR Healing di mana saya sudah 316
kali KKR, saya selalu mengatakan:
“Saya tidak tahu keadaan Saudara yang datang pada hari
ini, tetapi apapun masalah yang Saudara hadapi, problema
apa pun yang Saudara hadapi, Saudara harus tahu satu hal;
yaitu bahwa Tuhan Yesus sangat-sangat mencintai Saudara!”
Ingat baik-baik Saudara, Tuhan Yesus itu mengasihi kita
semua. Apa pun masalah Saudara, saya tidak tahu mungkin
ada yang datang dengan beban berat, sedang, ringan atau
apa saja, bahkan mungkin ada yang berkata: “Tuhan, saya
tidak kuat…” Ingatlah bahwa Saudara pasti kuat karena
Tuhan Yesus mengasihi Saudara! Tuhan Yesus mencintai
Saudara. Amin!
Biarlah kita berkata seperti Daud, “Ia (Tuhan Yesus)
memberikan nyanyian baru di dalam mulutku untuk
memuji-muji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan
menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan!”
NYANYIAN BARU
Apa yang disebut dengan “nyanyian baru?” Nyanyian baru
adalah nyanyian untuk memuji-muji Allah kita dan itu
diberikan/dinyanyikan oleh orang-orang yang mengasihi
Dia, artinya orang-orang yang mengikuti atau hidup
sesuai dengan Firman-Nya. Ada berapa banyak orang-orang
yang seperti itu? Tuhan pasti memberikan nyanyian baru
kepada kita. Amin!
Ketika Saudara menyanyikan nyanyian itu; orang
melihatnya, menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan.
Ini pesan yang luar biasa di Era Pentakosta Ketiga
dimana kita sedang memasuki penuaian jiwa yang terbesar
dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali
yang kedua. Tuhan katakan:
“Aku akan memberikan nyanyian baru kepada anak-anak-Ku
yang mengasihi Aku, yang hidup sesuai kehendak-Ku!”
Ketika kita menyanyikan itu, orang melihatnya dan
menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan. Amin!
Ketika Paulus dan Silas menyembuhkan seorang anak yang
mempunyai roh tenung di mana tenungannya itu
menghasilkan uang yang banyak bagi majikannya. Begitu
roh tenungnya diusir keluar, marahlah majikannya karena
kehilangan mata pencaharian. Mereka membawa Paulus dan
Silas, pokoknya difitnah macam-macam sehingga setelah
didera dan dipukul berkali-kali Paulus dan Silas harus
masuk penjara bagian tengah. Tangannya dirantai dan
kakinya dipasung. Secara manusia mereka dan juga kita
akan berkata, “Tuhan, saya ini kan melakukan kehendak-Mu,
ya Tuhan, mengusir setan yang ada, kenapa saya harus
mengalami ini?” Mungkin itu yang terbesit dari Paulus
dan Silas. Mereka lalu mengikuti apa yang Firman Tuhan
katakan dalam:
1 Tes 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab
itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus
bagi kamu.” Amin!
Apa yang dilakukan Paulus dan Silas? Mereka menyanyikan
puji-pujian! Di tengah-tengah mereka kesakitan dengan
darah yang mengucur keluar, di tengah-tengah kesakitan
di mana mereka dipasung, mereka menyanyikan puji-pujian!
Saya tidak tahu puji-pujian apa yang mereka nyanyikan,
tetapi yang saya tahu yang mereka nyanyikan itu adalah
nyanyian baru! Apa yang terjadi?
Ketika Paulus dan Silas menyanyikan nyanyian baru,
tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang hebat. Sendi-sendi
pintu penjara bergoyang, pintu-pintu penjara terbuka,
belenggu terlepas, pasungan terlepas, Paulus dan Silas
bebas! Saudara, kepala penjaranya melihat semua itu dan
menjadi takut. Apa yang ditakutkan? Dia takut para orang
hukumannya melarikan diri termasuk; Paulus dan Silas.
Dia menghunus pedangnya hendak bunuh diri, tetapi pada
waktu itu Paulus dan Silas berkata, “Hei, jangan kamu
lakukan itu, kami masih ada di sini!” Kemudian kepala
penjara tersungkur di hadapan Paulus dan Silas dan dia
berkata, “Tuan-tuan, apa yang harus aku perbuat supaya
aku mendapatkan selamat?” Langsung Paulus berkata,
“Engkau harus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, engkau
akan selamat, engkau dan seisi rumah tanggamu.” Kemudian
setelah itu diinjili oleh Paulus dan Silas dan kepala
penjara pada malam itu juga beserta keluarganya percaya
kepada Tuhan dan mereka dibaptis!
Saudara, saya ingat pada waktu saya mulai merekam
lagu-lagu volume pertama saya, yaitu lagu-lagu yang saya
dapatkan dari Tuhan dan saya tahu itu adalah nyanyian
baru. Pada waktu itu karena baru pertama kali saya
mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Saya melakukan
latihan suara dan pernafasan supaya nanti pada waktu
direkam, saya dalam keadaan yang fit dan suaranya bagus.
Tetapi apa yang terjadi? Pada waktu saya akan merekam
volume pertama, tiba-tiba saya mengalami flu berat.
Untuk bicara saja suaranya ‘gerok’! Saya bilang, “Waduh,
ini bagaimana ya Tuhan?” dan Tuhan tidak menjawab. Saya
tetap harus merekam lagu-lagu karena sudah dipersiapkan
semua. Saya ingat pada waktu itu setiap kali saya
menyanyi baru dapat beberapa bait harus di-stop karena
suaranya habis dan ‘gerok’. Saya dikasih air asam dan
saya minum air asam berapa botol sampai kembung. Dengan
suara dan usaha yang berat sekali selesailah volume itu
direkam.
Saya ingat ketika album tersebut akan di-launching,
produsernya mengundang saya untuk mendoakan kaset-kaset
yang akan dijual (waktu itu masih berupa kaset).
Kemudian saya menumpangkan tangan atas kaset-kaset itu
dan berdoa. Kemudian produsernya berkata kepada saya,
“Pak Niko mau dengar lagunya?” “Oh enggak…enggak…”,
sebab saya tahu pasti tidak karu-karuan. Nah, Saudara
apa yang terjadi? 3 bulan setelah itu tiba-tiba saya
mendengar, “Eh, itu lagunya Ir. Niko volume pertama yang
judulnya “Darah Yesus” itu luar biasa lho! Itu banyak
orang sembuh ketika mendengar itu. Banyak orang yang
bertobat!” WOW! Lalu saya berkata, “Oh ya? Coba…coba,
kalau gitu saya mau mendengarnya.” Tadinya saya tidak
mau mendengar, tetapi kali ini saya mau, karena ingin
tahu; ada apanya sih? Begitu saya dengar ternyata benar,
suaranya tidak karu-karuan, tetapi saya melakukan Firman
Tuhan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab
itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus
bagi kamu.” Jadi saya dalam keadaan tidak enak harus
menyanyi dan saya tahu itu nyanyian baru. Saya percaya
Saudara juga akan mengalami hal yang seperti itu, bukan
hanya saya. Ini masa penuaian jiwa yang terbesar dan
yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang
kedua!
Saudara ingat lagu “S’gala puji syukur?” Mungkin Saudara
sudah dengar kesaksiannya, tetapi marilah dengar lagi.
Saya waktu dipanggil Tuhan itu dengan cara yang tidak
enak menurut saya karena saya berkali-kali dipanggil dan
saya jawab, “Oh enggak…enggak…enggak!” Yang saya
takutkan apa? Yang saya takutkan kalau jadi hamba Tuhan
itu adalah jadi miskin, karena ibu saya sering merawat
pendeta-pendeta desa yang miskin-miskin semua! Jadi saya
menggangap kalau jadi pendeta ya seperti itu. Saudara
tahu apa yang terjadi? Apa yang saya takutkan terjadi!
Ketika saya dipanggil Tuhan saya mengalami apa yang
disebut dengan “ludes…des…”. The first ‘des’, habis
semua, the second ‘des’ ditambahi hutang. Bayangkan,
habis semua! Bukan hanya habis tetapi bahkan minus! Jadi,
saya lebih miskin daripada pendeta-pendeta itu. Apa yang
saya takutkan itu terjadi dan saya mengikuti Tuhan. Saya
tidak punya latar belakang Teologia karena saya seorang
Sarjana Pertanian. Saudara tahu pelayanan saya pertama
itu di mana? Itu di antara tukang-tukang bangunan. Saya
tidak menghina atau merendahkan mereka, tetapi saya dulu
sempat jadi pengusaha kecil-kecilan di mana saya punya
pegawai-pegawai yang seperti mereka dan itu banyak, ada
ratusan orang dalam pekerjaan saya. Jadi saya harus
melayani mereka dengan merendahkan diri di mana dulunya
saya seperti ‘boss’ yang memerintahkan mereka, tetapi
sekarang harus melayani, “Ayo…ayo...”. Karena mereka
bukan orang Kristen, maka ketika saya mengajak mereka
menyanyi, mereka tidak menyanyi tetapi malah mengambil
batu dan diketuk-ketukkan sehingga saya yang menyanyi
sendiri dan itu rasanya bagaimana di hati, tetapi itu
semua bisa saya lalui. Namun lama-lama saya tidak kuat,
pada satu titik di puncaknya saya tidak kuat dan pada
saat saya seperti itu Tuhan berbicara kepada saya,
“Niko, dalam keadaan seperti ini, hendaklah kamu
mengucap syukur.” Saya tidak bisa lupa itu dan saya
menangis. Di sebelah saya ada gitar dan saya pegang
gitar itu sehingga keluarlah lagu ini:
“S’gala puji syukur hanya bagi-Mu Tuhan…(saya nyanyikan
itu sambil menangis)…Sebab Kau yang layak dipuja. Kami
mau bersorak tinggikan nama-Mu. Haleluya…” Lagu ini awal
mulanya dinyanyikan dengan tempo yang lambat, karena
saya menyanyikannya sambil menangis. Saya percaya itu
adalah nyanyian baru yang Tuhan berikan kepada orang
yang mengasihi Tuhan yang hidup sesuai dengan Firman
Tuhan. Saya mengikuti apa yang Tuhan mau, yaitu mengucap
syukur dalam segala hal, sebab itulah yang Allah
kehendaki dalam Kristus Yesus bagi kita!
Saudara yang dikasihi Tuhan, lagu itu sekarang sudah
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa-bahasa. Kalau di
Taiwan, orang Taiwan itu pasti tahu lagu ini sampai
mereka mengira bahwa penulisnya adalah orang Taiwan.
Demikian juga di Jepang, lagu ini kerap dinyanyikan.
Saya ingat seorang hamba Tuhan yang bernama Okuyama,
mungkin sekarang umurnya 85 atau 86 tahun, tetapi masih
sehat. Ketika saya ke sana Pdt. Okuyama yang bisa
berbahasa Indonesia ini berkata, “Pak Niko, orang di
Jepang kalau namanya Kristen pasti tahu lagu ini.” Saya
jawab, “Oh ya?” Sekarang lagu ini sudah jadi dampak di
mana-mana dan saya percaya banyak orang yang bertobat,
tetapi yang luar biasa saya baru terima sebuah artikel
yang berkata,
“Praise The Lord! Lagu ‘S’gala Puji Syukur – Shout For
Joy’ oleh Ps. Niko Njotorahardjo terpilih menjadi lagu
Indonesia pertama yang masuk Songs Book – Voices
Together, buku panduan lagu-lagu yang akan dinyanyikan
gereja-gereja Mennonite di seluruh United States.”
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, saya tahu bahwa bukan
hanya saya, tetapi Saudara juga akan dikasih. Ini masa
penuaian, jadi saya percaya hari-hari ini akan terjadi
di mana Tuhan akan memberikan kepada kita nyanyian baru
seperti Daud yang berkata,
“Tuhan memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk
memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan
menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.”
Coba Saudara bayangkan, kalau setiap Saudara diberikan
yang seperti ini, jangan banyak-banyak; 1000 orang saja,
maka ketika Saudara menyanyikan nyanyian baru;
orang-orang yang ‘melihat’ akan menjadi takut; tidak
tahu kenapa. Mungkin seperti kepala penjara tadi dan
tiba-tiba mereka bertobat. Bayangkan kalau ada di antara
Saudara seperti ini, 1 orang saja yang ‘bernyanyi’ ada
1000 orang yang bertobat, kalau ada 1500 atau 1700 orang
di sini yang bernyanyi seperti itu, belum lagi di luar
sana anak-anak Tuhan yang bernyanyi seperti itu, maka
benarlah akan terjadi penuaian jiwa yang terbesar dan
yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang
kedua. Amin!
3. MULUT KITA MENGELUARKAN DOA-DOA
Saya juga ingat nyanyian baru yang ditulis oleh Pak
Djohan:
“Dengarlah doaku, ya Tuhan doaku. Biar semua suku bangsa
datang menyembah-Mu.”
Ketika saya mendengarkan lagu ini, saya tahu ini juga
nyanyian baru, ini yang harus menjadi doa kita, agar
semua suku bangsa datang menyembah Tuhan Yesus. Ada
berapa banyak yang berkata, “Saya mau, Tuhan. Saya mau
berdoa seperti itu.” Kemudian setelah lagu itu keluar,
reffrainnya saya dapatkan: “Yesus, Yesus mulia nama-mu.
Yesus, Yesus mulia nama-Mu.” Saudara, memasuki Tahun Pey,
Tuhan mau dari mulut ini keluar doa. Amin!
POKOK DOA YANG HARUS KITA DOAKAN
Ada beberapa pokok doa yang harus kita doakan pada
hari-hari ini:
1. Berdoa untuk Indonesia
Saudara berdoa, “Damailah Indonesiaku! Damailah
Indonesiaku!”. Di situ termasuk Saudara berdoa untuk
khilafah, radikalisme, terorisme, supaya semua dijadikan
baik oleh Tuhan.
2. Berdoa untuk Gereja Bethel Indonesia #WePrayGBI#
3. Berdoa untuk Church Of God #WePrayCOG#
4. Berdoa untuk Oral Robert University #WePrayORU#
Mengapa kita berdoa untuk GBI, COG dan ORU? Karena
ketiganya ini sekarang sedang dipakai oleh Tuhan menjadi
“Messenger Pentakosta Ketiga”. Tuhan menunjuk saya dan
kita semua untuk menjadi messenger Pentakosta Ketiga dan
mereka hari-hari ini juga sedang dipakai oleh Tuhan
untuk menjadi messenger Pentakosta Ketiga. Dan Tuhan
katakan ketika saya mendapatkan itu tahun lalu,
“Waktunya tidak lama…” dan setelah itu Tuhan Yesus
datang!
5. Berdoa untuk Penuaian Jiwa Besar-besaran
6. Berdoa untuk Generasi Yeremia
Anak-anak muda yang berkobar dalam Api Roh Kudus, cinta
mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap
dosa dan akan melayani bangsa ini seperti yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Doakan, doakan!
7. Doa Bapa Kami
Kita diminta oleh Tuhan untuk berdoa seperti yang
diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam “Doa Bapa Kami”,
“Datanglah Kerajaan-Mu…Your Kingdom come! Jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga!”
Pada saat Saudara berdoa, “Datanglah Kerajaan-Mu…”, maka
artinya:
- Saudara sedang berdoa untuk mujizat, kesembuhan,
pemulihan, pertobatan, keselamatan. Sebab pada waktu
Kerajaan Allah datang, hal-hal itu itu akan terjadi dan
itu memang dikehendaki oleh Tuhan Yesus.
- Saudara sedang berdoa untuk kedatangan Tuhan Yesus
kembali, karena kita merindukan kedatangan-Nya. Saya mau
tanya kepada Saudara, ada berapa banyak yang merindukan
kedatangan Tuhan Yesus? Saudara mari kita berdoa,
“Datanglah Kerajaan-Mu…”.
Mungkin ada di antara Saudara yang tidak berdoa seperti
itu, tetapi saya minta agar setiap hari Saudara
mendoakan itu. Ada berapa banyak yang mau berjanji mulai
hari ini, “Tuhan, saya mau berjanji untuk berdoa setiap
hari, “Datanglah Kerajaan-Mu…” Ayo, benar-benar kita
lakukan! Hal ini juga dilakukan oleh jemaat mula-mula di
mana mereka selalu berkata, “Maranatha…Maranatha…Tuhan,
datanglah!” Sampai kata ‘Maranatha’ ini dipakai sebagai
salam kalau bertemu seorang dengan yang lain. Dan juga
untuk berdoa sungguh-sungguh bagi kedatangan Tuhan Yesus.
Sekali lagi saya mau tanya, ada berapa banyak yang
merindukan Tuhan Yesus datang segera? Amin! Tuhan Yesus
sendiri berkata bahwa Ia akan datang kalau Injil
Kerajaan sudah diberitakan ke seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa! Karena itu, Saudara yang
merindukan kedatangan Tuhan Yesus pasti menginginkan
Injil Kerajaan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa. Amin!
Dan Tuhan Yesus memberikan Amanat-Nya kepada kita, yaitu:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Matius 28:19-20
Ada berapa banyak yang berkata, “Tuhan, saya mau
menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus”? Kita harus
menginjil dan bersaksi dimana saja kita berada. Saksikan
tentang kebaikan Tuhan dan saya percaya pada saat itu
Saudara akan diberi nyanyian baru oleh Tuhan. Kalau
Saudara bersaksi tentang Tuhan Yesus berarti Saudara
meninggikan Tuhan Yesus. Itu nyanyian baru! Pada saat
Saudara berkata seperti itu, orang tiba-tiba takut dan
saya tidak tahu kenapa; tiba-tiba menjadi takut! Lalu
orang itu percaya kepada Tuhan Yesus. Amin!
Saudara yang dikasihi Tuhan, memang kita tidak bisa
melakukan semua itu dengan kekuatan sendiri, tetapi
Tuhan sudah sediakan Roh Kudus. Hari-hari ini Tuhan mau
kita menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Karena itu
Tuhan Yesus mencurahkan Roh-Nya yang luar biasa pada
zaman now yang kita sebutkan dengan Pentakosta Ketiga.
Saya percaya; dengan Pentakosta Ketiga - Amanat Agung
Tuhan Yesus akan selesai!
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC - 3 November 2019