TUHAN, UANG DAN KITA
“… Kamu telah mengenal kasih karunia
Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena
kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya…”
2 Korintus 8:7-11
Rasul Paulus mengaku dengan jujur bahwa ada saatnya
seseorang mengalami kelimpahan dan ada saatnya mengalami
kekurangan, tetapi Tuhan telah menyediakan berkat-berkat
yang sangat luar biasa yang dibutuhkannya selama dia
hidup dan melayani Tuhan.
Prinsip Berkat Tuhan Di Perjanjian Lama, Yaitu:
1. Prinsip Benih
Allah berjanji kepada Nuh (Kej 8:21-22) bahwa selama
bumi masih ada tak akan berhenti-henti musim menabur dan
menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan
malam, artinya setiap benih yang ditabur pasti akan
menghasilkan buah; hanya bagaimana cara kita menabur
benih itu. Jika kita menabur dalam ketaataan, maka benih
itu akan mencapai hasil yang maksimal.
2. Mengembalikan Persepuluhan
Allah berjanji kepada Abraham bahwa Dia akan memberkati
dan menjadikan keturunan Abraham bangsa yang besar (Kej
12:2). Tetapi perjanjian Allah dan Abraham ini tidak
meluputkannya dari kesulitan-kesulitan yang harus
dilaluinya, Abraham harus melalui masa kekeringan,
mengalami persaingan bisnis dan kecemburuan dari
orang-orang di sekitarnya. Dalam keadaan seperti itu,
Abraham tetap memegang janji Allah. Bahkan dia
membuktikan ketaatannya kepada Tuhan dalam kehidupan
keuangannya dengan prinsip mengembalikan persepuluhan
kepada Tuhan. Perpuluhan adalah tanda penghormatan
kepada seseorang yang dijunjung tinggi sebagai sumber
dan pelindung semua berkat yang kita terima.
3. Kehadiran Tuhan Di Atas Berkat-Nya
Kehadiran Tuhan di atas berkat yang telah kita terima
sangatlah penting. Tuhan berjanji akan memberkati roti
dan air bangsa Israel dan tidak ada sakit penyakit yang
akan menimpa mereka. Tuhan juga akan memberkati
kandungan bangsa Israel mulai dari kandungan manusia,
kandungan ternak, bahkan kandungan bumi sekalipun
sehingga tidak terjadi kemandulan.
4. Hikmat Dari Allah
Hikmat yang dikaruniakan Tuhan adalah buah takut akan
Tuhan. Kitab Amsal penuh dengan nasihat supaya seorang
muda memperoleh hikmat di atas kekayaan (Ams 3:19; 4:17;
8:12; 23:23; 24:3). Hal ini terlihat jelas dalam
kehidupan bangsa Israel baik dari dulu sampai sekarang.
Jika kita lihat, tanah Israel tidaklah terlalu kaya
dengan sumber daya alam, tetapi bangsa Yahudi secara
umum memiliki tingkat kecerdasan yang secara
proporsional jauh di atas bangsa-bangsa lainnya di atas
muka bumi ini, akibat pergaulan mereka dengan Torah.
Prinsip Berkat Tuhan Di Perjanjian Baru
Tuhan Yesus memberikan contoh apa yang harus dilakukan
oleh anak-anak-Nya terhadap segala berkat yang
diberikan-Nya. Kelahiran Tuhan Yesus di palungan
merupakan contoh penderitaan manusia, namun Bapa di
Sorga memastikan bahwa kelahiran anak-Nya akan disambut
oleh paduan suara malaikat di Sorga yang megah dan
raja-raja dari Timur datang mempersembahkan
hadiah-hadiah yang mahal. Kehidupan dan pelayanan Tuhan
Yesus sangat sederhana, tetapi di dalam
kesederhanaan-Nya, ada beberapa keluarga berada yang
menjadi pendukung pelayanan-Nya terutama beberapa orang
wanita diantaranya bernama Yohana (Luk 8).
Rasul Paulus sadar bahwa dalam bekerja dan melayani
Tuhan tetaplah dibutuhkan berkat-berkat Tuhan. Paulus
mengajarkan jika seseorang tidak mau bekerja janganlah
ia makan. Ia juga mengajarkan supaya setiap orang
mengurusi urusan rumah tangga mereka masing-masing dan
menghindari gaya hidup bermalas-malasan dan berfoya-foya.
Gereja mula-mula juga mengajarkan prinsip menabung
sebagai bagian dari ketatalayanan kita kepada Tuhan di
dalam bidang keuangan.
Why 5:12 menuliskan bahwa hanya Tuhan Yesus yang layak
menerima kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat,
kemuliaan dan puji-pujian. Bukankah itu semua yang
dicari oleh manusia di dalam hidup ini. Memang kita
semua bekerja untuk “mendapatkan” hal-hal tersebut di
atas, semakin maju kita di dalam posisi kita di
marketplace maka kelihatannya semakin besar pulalah
kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan
puji-pujian yang kita terima, tapi kita harus sadar
bahwa kita harus mengembalikan itu semua kepada Yesus
yang layak menerima semuanya. Amin. (AB)
Quote:
“Kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus
Kristus,
bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin,
sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena
kemiskinan-Nya.”
2 Korintus 8:9