YESUS PEMBAWA PENGHARAPAN BARU
"Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan
mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu:
Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah
pengharapan akan kemuliaan!"
Kolose 1:27
Dalam Lukas 2:8-12 dikisahkan bahwa ketika
gembala-gembala sedang tinggal di padang menjaga kawanan
ternak mereka di malam hari, tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan dekat mereka dan kemuliaan Tuhan
bersinar meliputi mereka. Mereka sangat ketakutan. Lalu
kata malaikat itu kepada mereka:
“Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini
telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di
kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan
terbaring di atas palungan.”
Kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat bermakna
lahirnya Sang Pembawa Pengharapan Baru bagi dunia akan
memberikan kesukaan besar bagi seluruh bangsa. Alkitab
berkata semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut. Mati.
Tempatnya di neraka. Neraka adalah tempat yang sangat
mengerikan. Jangan sampai masuk neraka! Yesus Kristus
lahir ke dalam dunia ini sebagai Juruselamat, yang bisa
diartikan pembawa pengharapan baru untuk menyelamatkan
manusia dari hukuman kekal selama-lamanya di neraka.
Kelahiran Yesus Kristus disambut dengan nyanyian pujian
oleh malaikat-malaikat dan sejumlah balatentara Surgawi
yang memuji Allah, katanya:
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan
damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya.”
Tema Natal yang Tuhan berikan ini yaitu “Yesus, Pembawa
Pengharapan Baru”, sangat tepat untuk mempersiapkan kita
memasuki tahun 2023 dimana Pandemi COVID masih belum
berakhir, perang Rusia Ukraina masih berkelanjutan,
informasi tentang inflasi dan resesi ekonomi tahun 2023
diberitakan di semua platform media sosial.
Ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ps. Dee,
seorang hamba Tuhan dari Perth, Australia, bahwa pada
tahun 2023 Tuhan akan kembali menggoncangkan
bangsa-bangsa di dunia. Kita melihat betapa Twitter,
Facebook, disusul dengan Disney, Amazon mulai mengadakan
PHK secara besar-besaran. Rusia dan Inggris dinyatakan
sebagai negara-negara yang sedang dalam jurang resesi.
Di tengah situasi yang seperti ini Tuhan berfirman:
"Yesus yang adalah Pembawa Pengharapan baru, ada di
tengah-tengah kamu. Dialah pengharapan akan kemuliaan."
Dalam Kolose 1:27 ini kata ‘pengharapan’ dalam bahasa
aslinya memiliki arti “mengharapkan dan yakin sesuatu
yang baik akan terjadi”. Itu artinya Yesus yang ada di
tengah-tengah kita membuat kita memiliki keyakinan dan
iman yang teguh dalam menghadapi segala situasi dan
kondisi apapun. Haleluya!!
Sebagai pembawa pengharapan baru, Yesus tidak berada
jauh dari kita. Ia Allah yang Mahahadir, yang mustahil
dipahami oleh otak manusia yang hanya se ukuran 'bakpao',
namun menyatakan diri-Nya sebagai Imanuel, yang artinya
“Tuhan beserta kita”, “Tuhan bersama kita”.
• Pertama-tama, melalui kelahiran-Nya sebagai manusia
yang kita peringati sebagai peristiwa Natal.
• Kemudian melalui Roh Kudus yang diberikan-Nya tinggal
berdiam di dalam hidup kita.
Ini semua dapat diartikan bahwa Yesus ada di dalam kita.
Itulah sebabnya kita selalu punya pengharapan. Haleluya!!
Keberadaan Yesus, sebagai Pembawa Pengharapan Baru di
tengah-tengah kita inilah yang dikatakan oleh rasul
Paulus kepada jemaat Kolose sebagai “pengharapan akan
kemuliaan”. Kemuliaan ini menunjuk pada hari kebangkitan,
dimana orang kudus akan menerima tubuh baru mereka yang
dimuliakan atau yang dikenal dengan pemuliaan
(glorification).
TIGA TAHAP PROSES KESELAMATAN
1. Pembenaran (Justification)
Kita dibenarkan bukan karena perbuatan baik kita, tetapi
karena kasih karunia Tuhan yang kita responi dengan iman.
Pada tahap ini setelah kita bertobat dan menerima Tuhan
Yesus sebagai Juruselamat, kita akan mengalami kelahiran
baru. Kelahiran baru adalah proses awal perjalanan
rohani kita bersama Tuhan Yesus.
2. Pengudusan (Sanctification)
Ini adalah proses dimana kita dikuduskan secara terus
menerus melalui Roh Kudus dan firman Allah. Dalam proses
ini kita bisa saja jatuh atau mengalami kegagalan,
tetapi yang penting kita jangan berhenti, tetapi harus
bangkit kembali dan terus maju. Pertobatan adalah kunci
untuk kita bisa terus maju.
• Goal dari proses pengudusan ini adalah menjadikan kita
serupa dengan gambar-Nya.
Roma 8:29 berkata:
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka
juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa
dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
• Ini berarti goal kita sebagai orang Kristen adalah
menjadi serupa dengan gambar-Nya. Untuk menjadi serupa
dengan gambar-Nya, kita harus hidup sesuai dengan 1
Yohanes 2:6:
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia
wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
• Karena kita hidup sama seperti Kristus telah hidup,
maka kita akan menjadi serupa dengan gambar-Nya. Menjadi
serupa dengan gambar-Nya, artinya menjadi murid Tuhan
Yesus.
3. Pemuliaan (Glorification)
Mereka yang menjadi serupa dengan gambar-Nya, pada saat
Tuhan Yesus datang di awan-awan untuk menjemput
gereja-Nya, tubuh mereka akan menerima tubuh baru yang
dimuliakan, atau yang dikenal dengan 'pemuliaan'
(glorification). Dan setelah itu kita akan diangkat
bersama-sama untuk bertemu dengan Yesus Kristus di
awan-awan. Dan kita akan masuk sorga dan selanjutnya
akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya.
Haleluya!!
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan memberikan catatan
penjelasan bahwa Kristus yang diam di dalam kita adalah
jaminan untuk memperoleh kemuliaan dan hidup kekal. Ini
akan terjadi hanya jikalau Ia tinggal di dalam kita dan
kita terus menerus berhubungan erat dengan Dia. Kita
hidup intim dengan Dia.
Perjumpaan kita dengan Yesus, Pembawa Pengharapan Baru,
akan mengubah jalan hidup kita secara radikal. Hal ini
seperti yang dikatakan dalam 1 Petrus 1:3-5,
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,
yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita
kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang
mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk
menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang
tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang
tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang
dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara
kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk
dinyatakan pada zaman akhir.”
Haleluya!!
Tema Natal Sinode Gereja Bethel Indonesia adalah: “Yesus
Datang untuk Mengubah Jalan Hidupku.”
Dalam Alkitab kita melihat bagaimana perjumpaan pribadi
dengan Yesus membuat jalan hidup Paulus berubah. Pada
waktu Paulus sedang dalam perjalanan menuju Damysik,
dengan semangat yang menyala-nyala untuk mengancam dan
membunuh murid-murid Tuhan, untuk menangkapi mereka dan
membawanya ke Yerusalem; di sanalah justru jalan
hidupnya berubah secara radikal.
Paulus mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan
Yesus. Saulus, si penganiaya murid-murid Tuhan Yesus,
diubahkan Tuhan menjadi Paulus, seorang murid Yesus dan
rasul yang menjadikan banyak orang menjadi murid Tuhan
Yesus. Ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat dan
mengatakan bahwa Yesus adalah anak Allah.
Perjumpaan kita secara pribadi dengan Yesus, Pembawa
Pengharapan Baru. Perjumpaan itu juga harus mengubahkan
kita menjadi murid Yesus. Setelah mengalami perjumpaan
pribadi dengan Yesus, Pembawa Pengharapan Baru, Paulus
berkata:
“Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang
kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam
segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada
kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan
kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan
kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.”
Kolose 1:28-29
Jadi yang Paulus lakukan setelah dia berjumpa secara
pribadi dengan Yesus, Pembawa Pengharapan Baru:
1. Memberitakan Kristus dengan Sekuat Tenaga
Tenaga yang dimaksudkan bukan dengan kekuatan sendiri
melainkan dengan kekuatan Roh Kudus yang bekerja dengan
kuat dalam dirinya.
2. Tidak Mengejar Keuntungan Bagi Dirinya Sendiri
Semua yang Paulus lakukan ini, dia kerjakan bukan untuk
mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan bagi
kepentingan jemaat, agar mereka semua dapat bertumbuh
secara rohani, serta memimpin mereka kepada kesempurnaan
dalam Kristus. Ini adalah semangat untuk memberitakan
injil, semangat untuk memuridkan jemaat. Ini adalah
semangat untuk menuntaskan Amanat Agung.
Saya mengajak kita semua untuk mengalami perjumpaan
secara pribadi dengan Tuhan Yesus, Sang Pembawa
Pengharapan Baru. Saya percaya kita akan melakukan
seperti apa yang dilakukan oleh rasul Paulus. Sesuai
dengan 2 Timotius 3:1,
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang
masa yang sukar.”
Maka di tengah-tengah situasi dan kondisi yang tidak
menentu ini, dimana prediksi kondisi perekonomian tidak
semakin bertambah baik, resesi ekonomi di depan mata dan
berita-berita terkait inflasi membuat kita ketakutan dan
panik. Ingatlah, Yesus memberikan pengharapan yang baru
bagi kita.
Mungkin juga ada di antara kita yang bertanya-tanya,
mengapa masalah-masalah datang silih berganti seperti
tidak habis-habisnya terutama di tengah- tengah pandemi
ini? Dalam hal ini rasul Paulus menjawab dalam Roma
5:3-5,
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga
dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh
Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Haleluya!!
Juga Roma 12:12,
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
Di sini diingatkan bahwa dalam setiap tantangan,
kesesakan, selalu ada pengharapan. Karena itu kita harus
tetap bersukacita, harus sabar dan bertekun dalam doa.
Mari, saya ajak Saudara untuk memperkatakan Roma 8:28,
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu, (enak maupun tidak enak), untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana
Allah.”
Karena itu, kita harus bersukacita dalam pengharapan
karena pengharapan dalam Kristus tidak akan mengecewakan.
Tuhan Yesus dalam Markus 4:29 mengingatkan kita bahwa
musim menuai sudah tiba, musim menuai sudah tiba. Api
Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga sudah
dicurahkan. Saya mengajak agar kita semua untuk percaya
dan terus berharap kepada Tuhan. Tuhan sedang
membersihkan gereja-Nya; dosa-dosa yang tersembunyi
sedang dibuka.
Tuhan mau gereja Tuhan menjadi kudus sehingga kebangunan
rohani dan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir
terjadi. Kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya
sudah, sudah sangat, sangat dekat. Waktunya sudah sangat,
sangat singkat. Salah satu tanda kedatangan Tuhan adalah
kalau Amanat Agung selesai. Tuhan mengingatkan kita
bahwa tugas utama kita adalah menyelesaikan Amanat Agung.
Kita harus memuridkan.
Perlu diingat bahwa yang bisa memuridkan adalah murid.
Karena itu kita semua harus menjadi murid Tuhan Yesus.
Sesuai dengan 1 Yohanes 2:6 bahwa murid Tuhan Yesus
adalah mereka yang hidupnya sama seperti Kristus telah
hidup. Karena hidup sama seperti Kristus telah hidup,
maka kita akan menjadi serupa dengan gambar-Nya.
Sekali lagi saya ingatkan bahwa goal kita sebagai orang
Kristen adalah menjadi serupa dengan gambar-Nya, menjadi
orang yang mempunyai sifat yang serupa dengan Kristus.
1 Korintus 13:13 berkata:
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di
antaranya ialah kasih.”
'Kasih' di sini artinya mempunyai sifat serupa dengan
Kristus. Kasih lebih besar dari iman dan pengharapan.
Jadi yang paling besar dalam kerajaan Allah adalah
mereka yang mempunyai sifat serupa dengan Kristus, yaitu
mereka yang hidup saleh dan mengasihi Tuhan, bukan
mereka yang besar dengan prestasi lahiriah. Untuk
menjadi serupa dengan gambar-Nya, kita harus mempunyai
iman yang kuat dan pengharapan yang kuat kepada Tuhan.
Sekali lagi saya ingin mengingatkan kepada kita semua
bahwa hanya mereka yang serupa dengan gambar-Nya yaitu
murid Tuhan Yesus saja yang akan masuk sorga.
Waktu kedatangan sudah semakin dekat, mari kita semakin
serius untuk mempersiapkan diri kita untuk menjadi murid,
menjadi serupa dengan gambar-Nya, sehingga pada saat Dia
datang di awan-awan, kita akan ikut dalam pengangkatan
dan selanjutnya masuk surga bersama Tuhan Yesus.
Selamat Hari Natal 2022!
Tuhan Yesus memberkati Saudara semua Berlimpah-limpah.
Amin.