A NEW BEGINNING
“ Karena itu, perhatikanlah dengan
saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang
bebal,
tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang
ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah
supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”.
Efesus 5:15-17
Di setiap pergantian tahun yang baru, biasanya orang
meluangkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi apa
yang sudah dilakukan dan apa yang terjadi dalam hidupnya
sepanjang tahun. Mengapa demikian? Karena setiap orang
pasti mengharapkan kehidupan yang lebih baik dengan
adanya peningkatan kualitas hidup, berharap akan hal-hal
yang baru dan baik terjadi di tahun yang baru. Begitu
juga kita, pasti mengharapkan kehidupan yang semakin
diberkati oleh Tuhan.
Tetapi apa yang mendasari Tuhan mau memberkati dan
membuat hal-hal baru jika kita tidak melakukan apa yang
menjadi kehendak-Nya? Paulus mengingatkan jemaat di
Efesus untuk memperhatikan dengan saksama bagaimana
mereka hidup; apakah mereka hidup sebagai orang arif
atau hidup seperti orang bebal? Apa yang membedakan
orang bebal dan orang arif? Dapat dilihat dari cara
mereka mempergunakan waktunya. Orang bebal mempergunakan
waktunya untuk hidup mengasihi dunia tetapi orang bijak
mempergunakan waktu hidupnya untuk melakukan apa yang
dikehendaki Allah. Firman Tuhan berkata: “Janganlah kamu
mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. .......
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan
daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” 1
Yohanes 2:15-17
1. Prioritas Orang Bebal
• Keinginan Daging
Keinginan daging adalah sesuatu yang harus segera
dipuaskan. Keinginan ini akan menghasilkan perbuatan
daging. Paulus memperingatkan jemaat di Galatia untuk
tidak hidup menuruti keinginan daging seperti percabulan,
kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta
pora dan sebagainya. Barangsiapa melakukan hal-hal
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah, mereka akan kehilangan kuasa dan kehadiran Allah
yang telah memelihara kehidupan dan yang menyelamatkan
mereka.
• Keinginan Mata
Keinginan mata adalah sesuatu yang memang dimiliki
setiap orang. Ini berbicara juga tentang keserakahan.
Peristiwa Daud dan Batsyeba mengingatkan kita akan
keserakahan Daud yang ingin memiliki Batsyeba yang elok
rupanya, padahal Batsyeba sudah bersuami. Keserakahan
Daud menghasilkan perzinahan, kebohongan, kejahatan, dan
pembunuhan. Sebagai akibatnya anak yang dilahirkan
Batsyeba akhirnya mati dan pedang tidak akan menyingkir
dari keturunan Daud sampai selama-lamanya.
• Keangkuhan Hidup
Keangkuhan hidup adalah sesuatu yang ingin dipamerkan
dihadapan orang lain (kesombongan). Haman bin Hamedata
dikaruniai kebesaran oleh Raja Ahasyweros, semua pegawai
raja harus berlutut dan sujud kepadanya, tetapi seorang
yang bernama Mordekhai tidak mau berlutut dan sujud
dihadapan Haman. Mendengar itu panaslah hati Haman. Ia
merancangkan untuk menggantung Mordekhai, bahkan semua
orang Yahudi yang tinggal di seluruh kerajaan Persia
akan dibunuhnya. Tetapi akhirnya malahan Haman yang
digantung di tiang gantungan yang telah dia persiapkan
sebelumnya untuk menggantung Mordekhai. Mordekhai dan
seluruh orang Yahudi diluputkan.
2. Prioritas Orang Bijak
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:2
• Kehendak Allah Yang Baik
Perbuatan baik “agathos” baik / berguna.
Dalam kisah seorang muda yang kaya di Matius 19:16-26,
orang muda itu bertanya kepada Yesus; perbuatan baik apa
yang harus dilakukan supaya dia dapat masuk ke dalam
hidup kekal, Yesus berkata kepada nya untuk menuruti
segala yang diperintahkan Allah seperti jangan membunuh,
jangan berzinah, jangan mengucapkan saksi dusta, hormati
ayah ibu dan kasihilah sesama manusia seperti mengasihi
diri sendiri.
Kehendak Allah yang baik ialah: ketaatan akan perintah
Allah atau kekudusan.
• Kehendak Allah Yang Berkenan
Berkenan “euresteo” well pleasing atau menyenangkan hati
Tuhan.
Henokh berkenan kepada Allah karena Henokh bergaul
dengan Allah selama hidupnya sehingga dia tidak
mengalami kematian karena Allah mengangkatnya.
Kehendak Allah yang berkenan ialah: Keintiman dengan
Allah
• Kehendak Allah Yang Sempurna
Arti kata “Teleios” adalah: complete, sempurna.
Ketika orang muda yang kaya itu berkata; semua itu sudah
kuturuti, apalagi yang masih kurang? Yesus menjawab
orang muda itu: “Jikalau engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu
kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh
harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah
Aku”.
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, dia pergi
dengan sedih, sebab banyak hartanya. Kehendak Allah yang
sempurna adalah mengikuti Yesus. Paulus berkata:
“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar; Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” 1
Korintus 6:20
Untuk bisa peka dalam mengenali apa yang menjadi
kehendak Allah, Paulus mengatakan supaya kita berubah
oleh pembaharuan budi. Mengapa? Karena pembaharuan budi
dan perubahan sikap hidup dimulai dari perubahan pola
pikir.
Bagi kita yang mengharapkan untuk mengalami hal-hal yang
baru yang Tuhan akan lakukan untuk kita di tahun ‘Ayin
Chet’ ini, sekarang ini waktu yang tepat untuk
mengevaluasi diri kita masing-masing apakah hidup kita
sudah berkenan kepada Tuhan atau belum.
Mengapa kita harus mengevaluasi diri kita? Untuk
mengetahui apa yang sudah kita lakukan untuk Tuhan
selama ini. Bagaimana kita mempergunakan waktu hidup
kita selama ini? Apakah kita mempergunakan waktu hidup
kita untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan
atau justru mempergunakan waktu untuk memuaskan hawa
nafsu keinginan dunia?
Firman Tuhan berkata: “jika kita mengasihi dunia maka
kasih akan Bapa tidak ada didalam kita.” Adalah sesuatu
yang tidak mungkin bagi Tuhan untuk membuat hal-hal yang
baru bagi orang yang jelas terbukti tidak mengasihi-Nya.
Bahkan firman Tuhan mengatakan; orang-orang yang
hidupnya mengasihi dunia, mereka akan lenyap dengan
segala keinginannya, tetapi mereka yang melakukan
kehendak Allah, akan hidup sampai selama-lamanya.
Oleh sebab itu marilah kita mempergunakan waktu yang ada
di tahun yang baru ini untuk melakukan apa yang
dikehendaki Tuhan, sehingga hidup kita selalu berkenan
dan menyenangkan hati-Nya, maka janji Tuhan akan berkat,
hal-hal yang baru yang baik akan terjadi di hidup kita
bukan hanya di tahun ‘Ayin Chet’ ini, tetapi sampai
kepada kehidupan kekal. (JM)
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”.
Matius 7:21