APAKAH KEBANGKITAN YESUS HOAX ?
Jika berbicara hari kelahiran, maka ada banyak nabi dan
tokoh agama yang memiliki hari kelahiran. Demikian juga
hari kematian, semua orang di atas muka bumi ini
memiliki hari kelahiran dan kematiannya. Tetapi jika
bicara mengenai hari kebangkitan, hanya Yesus yang
mempunyai hari kebangkitan dan kehidupan kekal. Oleh
sebab itu inilah yang membedakan Yesus dengan tokoh
agama lainnya.
A. Kebangkitan Yesus adalah Kekuatan Iman Kristen
Paskah merupakan momen yang paling penting untuk semua
orang percaya yakni memperingati peristiwa Tuhan Yesus
mati di salib pada hari Jumat Agung dan bangkit di hari
yang ketiga.
Kebangkitan-Nya adalah kekuatan utama iman Kristen.
Tanpa itu, kehidupan orang yang percaya kepada Yesus
tidak mempunyai kuasa. Iblis ingin mematahkan iman kita
dengan memutarbalikkan fakta kebangkitan-Nya. Jika Yesus
ternyata tidak bangkit dan hanya berita HOAX, maka Yesus
sama seperti manusia biasa. Dia bukan Tuhan dan tidak
bisa memberikan keselamatan kekal bagi yang percaya
kepada-Nya. Iman percaya kita menjadi sia-sia. Hal ini
bisa terlihat dari ayat di bawah ini:
“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam
Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh
pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang
yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang
benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang
yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang
karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia.“
1 Korintus 15:17-21
B. Tubuh Yesus Bangkit atau Dicuri?
Hal ‘kebangkitan’ ini merupakan poin yang sering
diserang Iblis melalui ajaran-ajaran sesat atau
orang-orang yang mau menggugurkan iman percaya kepada
Yesus. Sejak semula banyak orang ingin menutupi
kenyataan tentang ‘kebangkitan Kristus’ dengan membuat
teori yang disebut "Conspiracy Theory” (Teori Konspirasi/Persekongkolan).
Teori ini mengatakan bahwa para murid bersekongkol untuk
menciptakan kisah bohong mengenai kematian dan
kebangkitan Yesus. Orang-orang yang tidak mengakui
kebangkitan Yesus membuat cerita bahwa murid-murid telah
mencuri mayat Yesus, sehingga kubur-Nya ditemukan oleh
para wanita dalam keadaan kosong. HOAX itu dipercaya
sampai sekarang.
Pertanyaannya yang banyak beredar di luar sana adalah
apakah Yesus sungguh bangkit dari kubur? Benarkah
murid-murid Yesus yang telah mencuri tubuh Yesus agar
dikira bangkit? Apa dampak kematian dan kebangkitan
Yesus bagi hidup manusia?
Sebuah survei yang dilakukan terhadap 2,010 orang tahun
2017 di Inggris oleh BBC, menyimpulkan bahwa seperempat
dari mereka yang menyatakan dirinya Kristen tidak
percaya akan kebangkitan Yesus. (www.bbc.com
“resurrection did not happen says quarter of Christian”
diakses 25 Feb 2021).
C. Fakta Kebangkitan Yesus secara Historis
Kita mempercayai kebangkitan-Nya dan menjadi saksi-Nya
bukan hanya secara pengalaman pribadi, tetapi juga
karena bukti-bukti sejarah. Pengalaman pribadi artinya
kita bisa merasakan bahwa Dia hadir dan memberikan damai
sejahtera ketika kita memuji dan menyembah-Nya. Dia
adalah Allah Immanuel. Bahkan kita juga bisa merasakan
mujizat pertolongan-Nya dalam situasi yang sangat kritis;
entah dalam keadaan sakit, masalah keluarga, dalam
pergumulan dan pelayanan. Namun bukti-bukti sejarah juga
telah disingkapkan secara meyakinkan.
William Lane Craig Ph.D dan Gary Habermas Ph.D; dua
orang apologet Kristen (ahli dalam mempertahankan iman
kekeristenan berdasarkan fakta-fakta sejarah dan logika)
telah menyelidiki berbagai fakta dan perdebatan tentang
kebangkitan Yesus selama kurang lebih 30 tahun dan
menyodorkan fakta-fakta yang dapat diterima dan diakui
oleh para ahli sejarah, atheis, skeptik, dan bahkan rabi
terkenal Yahudi, Pinchas Lapide.
Mereka menemukan sedikitnya ada 12 fakta historis
mengenai kebangkitan Kristus (Christian Apologetics
Biola University, Evidence for the Ressurection, by Dr.
Craig Hazen). Dalam Artikel ini kita akan bahas hanya 5
fakta yang menyatakan bahwa isi dari teori konspirasi
tersebut tidak benar:
1. Para Wanita Menjadi Saksi Hidup
Mengapa justru para wanita (yaitu Maria Magdalena, Maria
ibu Yakobus, dll) yang pertama-tama menemukan kubur
kosong dan menjadi saksi hidup? Padahal wanita menurut
tradisi Yahudi pada abad pertama, bukan merupakan saksi
yang bisa diakui (sah secara hukum) oleh masyarakat di
mana laki-lakilah selalu yang menjadi utama (Patriarch).
Dianggap tidak kredibel. (Did Jesus Rise From The Dead,
William Lane Craig Ph.D, hal 26-27) Jika memang benar
bahwa kebangkitan Yesus itu adalah rekayasa
persekongkolan, maka murid-murid harusnya memberitakan
bahwa saksi pertama yang menemukan kubur Yesus kosong
adalah sumber yang sangat bisa dipercayai yaitu
murid-murid (laki-laki). Namun kenyataannya tidak
seperti itu. Jadi dari sini bisa terlihat bahwa
kebangkitan Yesus memang bukan suatu rekayasa. Markus
menulis apa adanya. Memang para wanitalah yang pertama
kali menemukan bahwa jasad Yesus sudah tidak ada lagi di
tempatnya. (Markus 16:1-8)
(Paulus
melihat Yesus)
(Para wanita saksi pertama)
2. Kubur Yesus Dijaga Ketat oleh Para Prajurit
Bagaimana mungkin, semua penjaga, yaitu prajurit Romawi
di sekitar kubur Yesus bisa terlelap tidur dan tidak
melihat murid-murid mencuri jasad Yesus? Bagi prajurit
Romawi kelalaian dalam tugas penting itu bisa diancam
dengan hukuman mati. Jadi mereka pasti berjaga-jaga. Dan
mengapa prajurit-prajurit itu tidak dijatuhi hukuman
oleh komandannya? (Matius 27:62-66)
Karena mereka memang terbukti telah menjaga kubur itu
dengan ketat dan Yesus memang benar bangkit dan tidak
ada yang mencurinya.
3. Imam-imam Kepala Justru Merekayasa Kebohongan
Fakta saat itu yang terjadi adalah imam-imam kepala,
yang merupakan mahkamah agama dengan pemimpinnya yaitu
imam Kayafas, mereka sendirilah yang menyuruh para
penjaga membuat cerita bahwa murid-murid telah mencuri
jasad Yesus. Para prajurit menurutinya karena mereka
disogok dengan sejumlah besar uang. Ini bukti imam-iman
kepala tidak menyangkali bahwa kubur itu kosong, jasad
Yesus tidak ada lagi, walaupun kuburnya ditutup rapat
dan ada penjaganya. (Matius 28:11-15)
4. Murid-murid Sedang dalam Kondisi Ketakutan
Bagaimana mungkin murid-murid yang sedang dalam
ketakutan dan hilang pengharapan namun berani mencuri
jasad Yesus? Justru mereka sedang menanti-nantikan
apakah betul yang dikatakan gurunya, bahwa Ia akan
bangkit di hari ketiga dan menjadi Mesias. Faktanya
mereka semua akhirnya menjadi pemberita kebangkitan
Yesus dengan berani, yakin, dan rela mati sebagai martir.
Mustahil ada orang di dunia yang berani mati demi suatu
kebohongan belaka. (Markus 14:50, Lukas 22:54-62,
Yohanes 20:19, Kisah Para Rasul 2:41)
5. Bertobatnya Saulus, dari Pembunuh Umat Tuhan Jadi
Pelayan Tuhan
Bagaimana mungkin Saulus yang merupakan seorang rabi
Farisi yang amat dihormati oleh kaum Yahudi dan yang
telah memimpin gerakan untuk membunuh umat Kristen pada
zaman itu rela meninggalkan posisinya dan menjadi
seorang misionaris untuk mengabarkan Injil Kristus?
Saulus yang kemudian menjadi Paulus bahkan rela
mengalami penganiayaan, ditindas, bahkan dipenjarakan
demi kesaksiannya bahwa Yesus adalah Tuhan, dan akhirnya
dia mati sebagai martir. (1 Korintus 9:1)
Sebenarnya masih banyak lagi fakta yang mengkonfirmasi
kebenaran akan kebangkitan Yesus. Teori persekongkolan
yang menyatakan Yesus telah dicuri oleh murid-murid-Nya,
pada akhirnya sudah tidak diterima lagi oleh para ahli
sejarah dan kaum atheis. Justru teori konspirasi inilah
yang terbukti HOAX alias hanya isapan jempol belaka.
Fakta bahwa Yesus telah bangkit dari kematian,
membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Jika Dia adalah
Tuhan maka apa saja yang dikatakan-Nya di dalam Alkitab
adalah mutlak benar. Kuasa, kehidupan dan kekekalan
hanya ada di dalam Dia. Yesus telah menebus dosa kita
dan mengalahkan maut. SEBAB DIA HIDUP, kita pun
memperoleh hidup yang kekal serta segala kelimpahan-Nya.
(RL)