APAKAH ORANG YANG SUDAH MENINGGAL DAPAT MENJUMPAI KITA
Judul artikel ini menjadi pertanyaan dari sebagian orang
percaya, khususnya mereka yang memiliki
pengalaman-pengalaman yang aneh namun nyata, yakni
mengalami perjumpaan dengan orang yang telah meninggal
di dalam mimpi mereka. Di mana dalam mimpinya seseorang
melihat dirinya sedang berbincang-bincang dengan orang
yang dikenalnya. Bahkan ada yang menyampaikan pesan
secara spesifik terkait benda miliknya serta sejumlah
uang yang tersimpan dalam lokasi tertentu, dan ternyata
persis yang disampaikan dalam mimpi demikianlah
kenyataannya. Ini hanya sebagian kecil dari peristiwa
unik namun nyata yang dialami oleh tidak sedikit orang.
Bagaimana kita dapat menjelaskan peristiwa-peristiwa
yang seperti ini?
Mari kita lihat tiga anggapan yang berkembang di antara
masyarakat Kristen secara luas dan apa kata Alkitab
terkait hal tersebut.
1. Fenomena Seperti Halnya Tuhan Yesus Menjumpai
Murid-murid Sebelum Ia Terangkat ke Sorga (Kisah Para
Rasul 1:2)
Sebagian orang percaya dari kalangan tertentu memiliki
kepercayaan secara tradisi bahwa orang yang telah
meninggal masih dapat menjumpai orang yang masih hidup
dalam kurun waktu 40 hari setelah kematiannya;
sebagaimana juga dipercaya oleh tradisi yang berkembang
di masyarakat. Ditambah lagi dengan mengutip ayat
sekenanya dan di luar konteks.
Mereka meyakini sebagaimana Tuhan Yesus menjumpai
murid-murid-Nya berulang-ulang selama 40 hari (Kisah
Para Rasul 1:2), maka orang yang sudah meninggal dapat
mengunjungi yang masih hidup dalam kurun waktu 40 hari
setelah kematiannya.
Yang memegang kepercayaan ini pastinya tidak sadar bahwa
Yesus bukanlah orang mati yang mengunjungi murid-murid,
melainkan Ia telah bangkit dari kematian dan Hidup!
(Markus 9:9-10; Lukas 24:46; Yohanes 2:22; 20:9; Roma
6:9; 2 Timotius 2:8)
Jadi anggapan bahwa orang meninggal dapat menjumpai kita
sebagaimana Yesus adalah sebuah pemahaman yang keliru
dan tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab.
2. Fenomena Sebagaimana Musa dan Elia Menjumpai Tuhan
Yesus di Bukit Transfigurasi
(Matius 17:1-8; Markus 9:2-9; Lukas 9:28-36)
Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa peristiwa ini
dapat menjadi sebuah pijakan untuk menyatakan bahwa
orang yang telah meninggal, dalam hal ini Musa (Ulangan
34:7); sebab Elia tidak mati melainkan terangkat ke
Sorga (2 Raja-raja 2:11) - menjumpai Tuhan Yesus dan
bercakap-cakap dengan Yesus (Matius 17:3).
Dalam konteks ini pun tidak tepat jika dijadikan
landasan kepercayaan orang yang sudah meninggal
menjumpai manusia yang masih hidup, sebab pada waktu itu
Tuhan Yesus berubah rupa (Yun. Metemorphote), sehingga
baik Tuhan Yesus, Musa maupun Elia berada dalam dimensi
yang berbeda dengan manusia pada umumnya sebagaimana
halnya Petrus, Yakobus dan Yohanes yang menyertai Yesus.
3. Fenomena Seperti Saul yang Berjumpa dengan Roh Samuel
(1 Samuel 28:11-14)
Terkait dengan peristiwa ini ada dua penafsiran yang
berkembang. Satu golongan menafsirkan bahwa roh yang
muncul itu bukanlah roh Samuel dan golongan yang lainnya
mengatakan itu benar roh Samuel, yang atas seizin Tuhan
datang untuk memberikan pelajaran dan peringatan kepada
Saul.
Terlepas apakah kita berada dalam golongan yang meyakini
itu adalah roh Samuel ataupun bukan, Alkitab jelas
menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Saul tersebut (pemanggilan
arwah, bertanya kepada arwah) adalah pelanggaran
terhadap firman Tuhan dan merupakan dosa (Imamat 19:31;
20:6; Ulangan 18:10-12; Keluaran 22:18; Imamat 20:27)
yang karenanya mengakibatkan Saul mati. (1 Tawarikh
10:13-14)
Lagipula, ada perbedaan antara contoh dalam pendahuluan
artikel ini dengan apa yang terjadi pada Saul. Saul
jelas berniat untuk memanggil arwah dan meminta petunjuk
kepada arwah (orang yang sudah meninggal), sedangkan
mereka yang mengalami mimpi berjumpa dan bercakap-cakap
dengan orang yang sudah meninggal, tentu tidak pernah
secara sengaja meminta untuk berjumpa kembali atau
mendapat kunjungan dari orang yang telah meninggal dunia.
Mimpi itu datang begitu saja, bahkan tanpa direncanakan.
Sehubungan dengan orang yang sudah meninggal, satu kali
Tuhan Yesus pernah menyampaikan sebuah perumpamaan dalam
Lukas 16:19-30 tentang ‘Orang Kaya dan Lazarus’.
Sekalipun ini adalah sebuah perumpamaan, namun kita tahu
bahwa Tuhan Yesus seringkali menggunakan perumpamaan
dalam mengajar agar lebih mudah dipahami oleh
pendengar-Nya. Pelajaran dari Tuhan Yesus yang bisa kita
ambil adalah bahwa ada jurang pemisah dalam dunia orang
mati yang memisahkan dua kompartemen yang berbeda yakni
Hades dan Firdaus. Pelajaran berikutnya adalah tidak
diperlukan orang yang telah meninggal untuk mengunjungi
orang yang masih hidup untuk menyampaikan pesan,
khususnya terkait pertobatan, sebab sudah ada pada
mereka kitab suci.
Mimpi Manusia dan Perjumpaan dengan Orang yang Telah
Meninggal dalam Mimpi
Setiap manusia pasti mengalami mimpi. Pertanyaannya apa
dan bagaimana kita menjelaskan terkait mimpi? Dalam
“Dreams, Visions” di mana Leland Ryken, seorang
Professor Emeritus Bahasa Inggris di Wheaton College di
Wheaton, Illinois, yang juga adalah penata gaya sastra
dari Alkitab terjemahan Bahasa Inggris - English
Standart Version (ESV) menjadi editornya; dijelaskan
bahwa:
(1) Mimpi muncul sesuai dengan kondisi yang sedang
dialami manusia pada hari itu.
(Yesaya 29:8; Pengkhotbah 5:2; Ayub 7:13-14)
(2) Mimpi muncul sesuai dengan kondisi kesehatan
spiritual suatu bangsa, di mana ketika satu bangsa
berdosa kepada Tuhan maka tidak ada tuntunan dari Tuhan;
bahkan tidak melalui mimpi yang menandakan pengabaian
oleh Tuhan. (1 Samuel 3:1; Mikha 3:5-7)
Namun, nubuatan bahwa mimpi dan penglihatan akan kembali
didahului oleh pemurnian bangsa dan pencurahan Roh Tuhan.
(Yoel 2:28; Kisah Para Rasul 2:17)
Bagaimana kita dapat menjelaskan peristiwa unik namun
nyata yang dialami oleh mereka yang bermimpi dan
mengalami perjumpaan dengan orang yang sudah meninggal?
Alkitab tidak berkata apa-apa terkait orang yang sudah
meninggal menjumpai orang yang masih hidup melalui mimpi.
Dalam Alkitab kita mendapati begitu banyak ayat yang
menyatakan bahwa TUHAN menjumpai orang melalui mimpi, di
mana dalam mimpi tersebut TUHAN memberikan pesan
peringatan:
• agar jangan sampai berbuat dosa (Kejadian 20:3-6;
31:24; Matius 27:19),
• memberikan strategi (Kejadian 31:11; Matius 2:12-13),
• memberikan pesan/berbicara kepada orang tersebut
(Bilangan12:6),
• mengabulkan permintaan (1 Raja-raja 3:5),
• meneguhkan seseorang untuk melakukan sebuah tindakan (Matius
1:20; 2:19,22).
Namun Alkitab tidak pernah menuliskan tentang orang yang
sudah meninggal menjumpai orang yang masih hidup melalui
mimpi.
Lantas, siapakah yang menjumpai orang-orang tersebut
dalam mimpinya? Apakah setan atau roh jahat yang menjadi
antek-anteknya? Tentu tidak juga demikian! “Mimpi adalah
gerbang, pintu menuju supranatural,” kata Dr. Breathitt.
“Jika orang baru saja kehilangan orang yang dicintai dan
mereka tidak sempat mengucapkan selamat tinggal, Allah
memilih orang itu untuk kembali ke dalam mimpi mereka
sebagai pembawa pesan. Jika pemimpi terjebak dalam
kesedihan, almarhum akan memberi tahu pemimpi bahwa
mereka bahagia, bahwa mereka berada di surga, bahwa
Yesus itu nyata. Dan bahwa mereka ingin pemimpi berhenti
berduka dan menjalani takdir mereka.”
Dalam kedaulatan dan kasih-Nya, Tuhan bisa saja
memberikan mimpi kepada kita di mana dalam mimpi itu
kita melihat orang yang telah meninggal dan penglihatan
itu begitu nampak sangat nyata, untuk memberikan pesan
penghiburan dan kekuatan kepada mereka yang masih hidup
yang telah ditinggalkan oleh orang yang mereka kasihi.
Namun demikian tidak semua mimpi bertemu dengan orang
yang telah meninggal adalah hal yang baik dan datang
dari Tuhan, sama halnya juga bukan semuanya buruk dan
dari Iblis. Kita tetap harus memiliki kepekaan dan
ketajaman rohani dalam mengujinya. “Ujilah segala
sesuatu dan peganglah yang baik.” (1 Tesalonika 5:21).
Amin (DL/HT)