AWAS ZINAH ROHANI BISA JADI ZINAH FISIK
Tuhan Yesus memerintahkan Yohanes
untuk mengirim surat kepada malaikat jemaat di Tiatira.
“Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu,
baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa
pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang
pertama. ” (Wahyu 2:19)
Tuhan Yesus memberikan pujian dan dorongan kepada jemaat
di Tiatira sebab Dia melihat hal-hal baik yang telah
mereka kerjakan dan itu berkenan kepada-Nya. Namun ada
pula celaan yang Tuhan Yesus tujukan kepada sebagian
jemaat di Tiatira, “Tetapi Aku mencela engkau, karena
engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya
nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya
berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.”
(Wahyu 2:20). Diantara mereka ada orang tertentu yang
digambarkan sebagai wanita Izebel yang mengacaukan
pelayanan di sana.
SEKILAS MENGENAI IZEBEL
- Izebel adalah istri Raja Ahab dari Israel yang jahat
di mata Tuhan. Izebel bukanlah orang Israel, dia adalah
anak dari Etbaal, raja Sidon. Dalam pengaruh Izebel,
Ahab menjadi penyembah Baal (dewa yang disembah orang
Sidon) dan mendirikan kuil Baal di Israel.
- Izebel membunuh nabi-nabi Tuhan yang ada di Israel.
“Karena pada waktu Izebel melenyapkan nabi-nabi TUHAN,
Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu menyembunyikan
mereka lima puluh lima puluh sekelompok dalam gua dan
mengurus makanan dan minuman mereka.” (1 Raja-raja
18:4). Maksud Izebel membunuh nabi-nabi di Israel yaitu
untuk melenyapkan penyembahan kepada Allah, dan akhirnya
membuat seluruh Israel menyembah Baal.
- Izebel membunuh Nabot yang tidak mau menukar tanahnya
dengan tanah milik raja Ahab. Dengan kejam, Izebel
merancang persekongkolan dan memfitnah Nabot bahwa dia
telah menghina Tuhan. Nabot dilempari batu sampai mati,
tanahnya diambil oleh Izebel lalu diberikan kepada Ahab.
Izebel adalah adalah gambaran orang jahat yang memakai
segala cara (termasuk agama) untuk menjauhkan orang dari
hubungan yang benar dengan Tuhan. Ia membawa orang
Israel berzinah secara rohani dan jauh dari Tuhan.
WANITA IZEBEL DI TIATIRA
Di Tiatira, ada wanita yang berpengaruh yang menyebut
dirinya nabiah, “wanita Izebel, yang menyebut dirinya
nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya
berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.”
Wanita ini memiliki posisi yang sangat penting sehingga
berhak untuk mengajar dan mengarahkan orang-orang.
Masalahnya adalah dia mengajarkan apa yang salah,
sehingga membuat mereka berzinah secara rohani dan
menjauh dari Tuhan. Ketika roh perzinahan itu menguasai
mereka, maka mereka akan melakukan perzinahan secara
fisik.
Idolatry can easily becomes Adultery
HAL ROHANI AKAN TERMANIFESTASI SECARA LAHIRIAH
Tindakan fisik manusia tidaklah terjadi begitu saja. Ada
sesuatu yang mendorong, menggerakkan atau memberi ide
sehingga seseorang melakukan sebuah tindakan. Jika Roh
Kudus yang memberikan ide atau dorongan, maka tindakan
yang timbul adalah baik, kudus dan benar. Sebaliknya
jika roh jahat yang mendorong, maka tindakan-tindakan
orang tersebut adalah jahat.
Pada zaman Hosea hal itu jelas terlihat. “Umat-Ku
bertanya kepada pohonnya, dan tongkatnya akan
memberitahu kepadanya, sebab roh perzinahan menyesatkan
mereka, dan mereka berzinah meninggalkan Allah mereka.”
(Hosea 4:12)
Roh perzinahan membuat mereka berzinah secara rohani dan
menjauh dari Tuhan. Roh perzinahan itu termanifestasi
dalam wujud perzinahan secara fisik. Pada ayat
selanjutnya “Mereka mempersembahkan korban di puncak
gunung-gunung dan membakar korban di atas bukit-bukit,
di bawah pohon besar dan pohon hawar dan pohon rimbun,
sebab naungannya baik. Itulah sebabnya anak-anakmu
perempuan berzinah dan menantu-menantumu perempuan
bersundal.” (Hosea 4:13)
Prinsip seperti itu terjadi pula dalam jemaat di Tiatira,
dimulai dari ajaran seorang wanita Izebel yang
mengakibatkan orang-orang menjauh dari Tuhan. Kemudian
mereka melakukan perzinahan secara fisik dan makan
persembahan berhala. Tuhan tidak berkenan kepada orang
yang melakukan tindakan-tindakan jahat itu dan juga
kepada pemimpin-pemimpin yang toleran terhadap
orang-orang yang mengajar seperti wanita Izebel tersebut.
REFLEKSI DARI JEMAAT TIATIRA
Faktanya bahwa ada orang-orang yang mengajar secara
keliru. Apakah kita akan memberikan kesempatan kepada
orang-orang yang demikian? TIDAK! Mengapa ada orang
bermasalah seperti “wanita Izebel” dapat mengajar?
Mungkin pada awalnya dia tidak bermasalah dan mengajar
dengan baik. Dalam perkembangan selanjutnya dia
mengalami perubahan; ajarannya bermasalah, seperti
mengajar untuk berbuat zinah. Dapat diduga, bahwa dia
sendiri dipengaruhi roh perzinahan itu yang membuat dia
mengajarkan kepada orang lain untuk melakukan hal yang
sama.
Peranan seorang pemimpin sangat berpengaruh kepada
kondisi rohani orang-orang yang dipimpinnya. Seorang
pemimpin harus dikuasai dan digerakkan oleh Roh Kudus
agar dapat membawa umat kepada Tuhan dan bukan
sebaliknya malah menjauhi Tuhan. Seorang pemimpin yang
memiliki rekan-rekan sekerja, harus berdiri di atas
kebenaran yang kuat. Sebagai manusia, pemimpin pasti
memiliki perasaan hormat terhadap rekan sekerjanya.
Namun perasaan takut kepada Tuhan harus lebih tinggi
dibanding perasaan tersebut. Dia tidak boleh membiarkan,
memberikan toleransi atau kompromi terhadap orang yang
membiarkan berkembangnya “roh yang lain” dalam pelayanan.
Hal inilah yang akan menyelamatkan si pemimpin tersebut,
rekan sekerjanya dan jemaat. (RD)