
BAHWASANYA UNTUK SELAMA-LAMANYA KASIH SETIA-NYA

(1 Tawarikh 16:34b TB)
Shalom Saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus!
Dengan tidak terasa kita sudah memasuki bulan Desember
2025. Tema Natal tahun 2025 yang Tuhan berikan kepada
kita adalah:
“Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”
1 Tawarikh 16:34 (TB) berkata,
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”
Daud memindahkan Tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke
Yerusalem. Tabut Allah diletakkan di tengah-tengah kemah
yang dibuatnya. Ini adalah Pondok Daud.
Daud menempatkan para pelayan di hadapan Tabut Tuhan
untuk memasyhurkan nama Tuhan dan menyanyikan syukur dan
puji-pujian bagi-Nya.
Bersama dengan para pelayan itu, Daud menyanyikan:
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya”
Hampir tiap pagi dalam doa, saya selalu memperkatakan:
“Tuhan Yesus, Engkau baik, Engkau sungguh baik dan
sangat baik. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Mu.”
Ternyata yang saya perkatakan itu adalah nyanyian Daud
dalam 1 Tawarikh 16:34 (TB),
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”
Disini Daud bersama-sama dengan orang banyak
mendeklarasikan kebaikan Tuhan. Sementara doa pribadi
Daud kepada Tuhan, biasanya memakai kata-kata “kasih
setia-Mu” (Mazmur 5:8, 6:5, 13:6) seperti yang saya
ucapkan kepada Tuhan.
• Dalam Perjanjian Lama, “kasih setia” (chessed)
memiliki arti: rahmat, belas kasihan dan kesetiaan.
• Dalam Perjanjian Baru, padanan kata chessed adalah
“eleos” yang artinya rahmat atau belas kasihan.
Menjelang kelahiran Yesus, Maria bernyanyi:
“Dan rahmat-Nya (eleos) turun temurun atas orang yang
takut akan Dia”
Lukas 1:50
Bagaimana kasih setia Tuhan ini dinyatakan?
Lanjutan nyanyian Daud dalam 1 Tawarikh 16:35 berkata:
“Selamatkanlah kami, ya TUHAN Allah, Penyelamat kami.”
Jadi kasih setia-Nya dinyatakan lewat keselamatan yang
Ia berikan.
Dalam perayaan Natal ini kita dapat sungguh-sungguh
merasakan kasih setia-Nya lewat kelahiran Juruselamat
Yesus Sang Mesias. (Lukas 2:11)
YESUS LAHIR UNTUK MENYELAMATKAN UMAT MANUSIA
Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 3:16 TB2,
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal"
Ada apa dengan manusia sehingga Tuhan Yesus harus datang
ke dalam dunia ini? Alkitab katakan: Semua orang, semua
orang, telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah. Upah dosa adalah maut. Mati. Tempatnya di neraka.
Neraka adalah tempat yang sangat mengerikan.
- Tempat yang paling gelap dan terdapat ratap dan kertak
gigi.
- Tempat dimana api tidak pernah padam dan ulat bangkai
tidak mati.
- Tempat penyiksaan oleh api dan belerang.
Karena itu jangan sampai masuk neraka.
Karena itulah Tuhan Yesus datang ke dalam dunia untuk
membebaskan kita dari hukuman kekal selama-lamanya dalam
neraka.
Bagaimana cara Tuhan Yesus menyelamatkan umat manusia?
2 Korintus 5:21 TB2 berkata,
"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi
dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah”
Ini dapat diterangkan sebagai berikut:
- Tuhan Yesus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, artinya: Tuhan Yesus harus
mati karena dosa-dosa kita.
- Sebenarnya kita yang harus mati, karena kitalah yang
berdosa.
- Upah dosa adalah maut. Mati. Tetapi Tuhan Yesus tidak
berdosa telah dijadikan dosa, artinya Tuhan Yesus yang
mati menggantikan kita.
PROSES PENYALIBAN TUHAN YESUS
Kalau kita melihat cara mati dari Tuhan Yesus, saya
katakan bahwa itu sangat sangat tidak manusiawi.
- Pada saat orang-orang Yahudi berteriak, "salibkan Dia,
salibkan Dia", maka Tuhan Yesus harus disalibkan.
- Proses awal dari penyaliban, jubah Tuhan Yesus dibuka.
Tuhan Yesus diikat pada sebuah tonggak. Di sebelah kanan
dan kiri-Nya ada 2 algojo yang memegang cambuk. Ujung
cambuk itu dari potongan tulang dan besi.
- Setiap kali cambuk itu dihujamkan pada tubuh Tuhan
Yesus, akan menimbulkan luka yang dalam. Darah
bercucuran. Sakitnya luar biasa. Tuhan Yesus
berteriak-teriak kesakitan. Tuhan Yesus bermandikan
darah.
- Apakah proses itu sudah selesai? Belum.
Kepala Tuhan Yesus diberi mahkota duri. Duri ditancapkan
di kepala-Nya dengan cara dipukul. Sakitnya luar biasa.
Darah bercucuran.
- Apakah sekarang sudah selesai? Belum.
Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipakukan di kayu salib.
Sakitnya luar biasa. Darah kembali bercucuran.
- Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib
Disini Tuhan Yesus menderita secara Iahir maupun batin.
a. Secara lahir: Dia merasakan sesak Iuar biasa karena
cairan yang menekan jantung-Nya.
b. Secara batin: Dia mendengar dan melihat semua orang
menghujat Dia termasuk salah satu penjahat yang ada di
sebelah-Nya.
- Pada akhirnya setelah Tuhan Yesus berseru: “Sudah
selesai! It is finished! Kepada-MuIah nyawa-Ku
kuserahkan.” Tuhan Yesus mati.
- Pertanyaannya: Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan
cara seperti itu? Dengan penderitaan yang luar biasa,
darah bercucuran secara luar biasa. Mengapa tidak dengan
cara mati yang mudah? Dipenggal kepalanya selesai?
Mengapa harus dengan darah bercucuran?
- Alkitab katakan: Tanpa penumpahan darah. Tanpa
penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa. Untuk
mengampuni dosa Saudara, dosa Saudara, dosa kita semua,
Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian.
Selain itu; apalagi yang Alkitab katakan dengan cara
mati Tuhan Yesus yang seperti itu?
1. Penyakit kitalah yang ditanggung-Nya
2. Penderitaan kita yang dipikul-Nya
3. Oleh bilur-biIur-Nya kita disembuhkan
Betapa Tuhan Yesus mengasihi kita semua.
PROSES KESELAMATAN KITA
Kita mengenal ada 3 tahap proses keselamatan, yaitu:
1. Tahap Pertama adalah Pembenaran (Justification)
Kita dibenarkan bukan karena perbuatan baik kita, tetapi
karena kasih karunia Tuhan yang kita responi dengan iman.
Pada tahap ini setelah kita bertobat dan menerima Tuhan
Yesus sebagai Juruselamat, kita akan mengalami kelahiran
baru. Kelahiran baru adalah proses awal, proses awal
perjalanan rohani kita bersama Tuhan Yesus.
2. Tahap Kedua adalah Pengudusan (Sanctification)
Dalam proses ini kita dikuduskan secara terus menerus
melalui Roh Kudus dan Firman Allah. Dalam proses ini
kita bisa saja jatuh atau mengalami kegagalan. Yang
penting kita jangan berhenti, tetapi harus bangkit
kembali dan terus maju. Pertobatan adalah kunci untuk
kita bisa maju.
• Goal dari proses pengudusan ini adalah menjadikan kita
serupa dengan gambar-Nya.
Roma 8:29 TB2 berkata:
“Sebab, semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka
juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa
dengan gambar Anak-Nya, supaya la, Anak-Nya itu, menjadi
yang sulung di antara banyak saudara"
• Ini berarti goal kita sebagai orang Kristen adalah
menjadi serupa dengan gambar-Nya. Untuk menjadi serupa
dengan gambar-Nya, maka sesuai dengan I Yohanes 2:6 yang
berkata:
“Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia
wajib hidup, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah
hidup”
Karena kita hidup sama seperti Kristus telah hidup maka
kita akan menjadi serupa dengan gambar-Nya. Menjadi
serupa dengan gambar-Nya artinya menjadi murid Tuhan
Yesus.
3. Tahap Ketiga adalah Pemuliaan (Glorification)
Kita yang menjadi serupa dengan gambar-Nya yaitu murid,
pada saat Tuhan Yesus datang di awan-awan untuk
menjemput gereja-Nya, kita akan menerima tubuh baru yang
dikenal dengan tubuh kemuliaan dan setelah itu kita akan
diangkat bersama-sama untuk bertemu dengan Yesus Kristus
di awan-awan. Setelah itu kita akan masuk surga dan akan
bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya. Haleluya!
Pesan Tuhan kepada kita:
“Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar”
Filipi 2:12
JANJI TUHAN
Kita akan melihat kasih setia Tuhan Yesus yang ditujukan
kepada jemaat di Filadelfia.
Wahyu 3:8 TB2, berkata
“Aku tahu segala pekerjaanmu: Lihatlah, Aku telah
membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh
seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak
menyangkal nama-Ku.”
Tuhan Yesus memberikan janji kepada jemaat di Filadelfia:
Aku telah membuka pintu bagimu yang tidak dapat ditutup
oleh siapapun. Artinya kalau Tuhan Yesus membuka jalan,
tidak ada kuasa manusia, masalah atau keadaan apapun
yang dapat menutupnya.
Tuhan berdaulat atas setiap pintu dalam kehidupan kita;
pintu pelayanan, pintu kesempatan, pintu berkat bahkan
pintu kemenangan.
Janji ini juga untuk kita yang menuruti firman-Nya dan
yang tidak menyangkal nama-Nya sekalipun kekuatan kita
tidak seberapa menurut ukuran dunia.
PESAN-PESAN TUHAN
Ada beberapa pesan dari Firman Tuhan yang harus kita
perhatikan:
1. Yang pertama, terdapat dalam Markus 12:30-31 (TB2)
- Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan
dengan segenap kekuatanmu.
- Perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang
lebih utama daripada kedua perintah ini.
2. Yang kedua, terdapat dalam Roma 8:29 (TB2) yang
mengingatkan bahwa goal kita sebagai orang percaya itu
adalah menjadi serupa dengan gambar Yesus, yang artinya
menjadi murid Tuhan Yesus.
3. Yang ketiga, terdapat dalam Matius 28:18-20 (TB2):
“Yesus mendekati mereka dan berkata, “Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu,
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai akhir zaman."
Kita sebagai murid Tuhan Yesus diberi tugas utama untuk
memuridkan orang lain tanpa melihat profesi kita.
Artinya kita harus menyelesaikan Amanat Agung. Banyak
aliran kekristenan yang mendapatkan bahwa goal untuk
menyelesaikan Amanat Agung adalah tahun 2033.
4. Yang keempat, terdapat dalam Wahyu 2:10 (TB2):
“Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan
mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Kesetiaan kepada Tuhan tidak diukur dari lamanya kita
menjadi orang percaya, melainkan dari keteguhan hati
untuk tetap taat pada waktu kita dalam menghadapi
masalah. Tuhan tidak mencari orang yang hebat, tetapi
yang setia sampai akhir.
Setia berarti tetap berdoa meskipun belum dijawab, tetap
melayani walaupun lelah, dan tetap percaya meskipun
jalan belum terbuka. Yesus memberi teladan dengan taat
sampai mati di kayu salib; kesetiaan yang membawa kepada
kemenangan.
Karena itu jangan goyah, Tuhan yang mengasihi kita
adalah setia dan Ia telah menyediakan mahkota kehidupan
bagi yang bertahan sampai akhir.
Mari kita buktikan kesetiaan itu melalui doa, pelayanan
dan kasih setiap hari.
Akhir kata, saya mengucapkan:
Selamat Hari Natal Tahun 2025
Tuhan Yesus memberkati berlimpah-limpah! Amin