“BANGKITLAH, MENJADI TERANGLAH!”
“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang,
dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan
kekelaman menutupi bangsa-bangsa;
tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya
menjadi nyata atasmu.”
Yesaya 60:1,2
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Mari sekarang kita mendengar dan merenungkan apa yang
menjadi pesan Tuhan hari-hari ini kepada kita. Saudara,
kita lihat keadaan dunia makin lama makin gelap;
dikatakan, “…kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman
menutupi bangsa-bangsa;…”. Maknanya adalah dosa manusia
semakin bertambah secara luar biasa. Adanya perkawinan
sejenis yang disahkan oleh pemerintahan Amerika Serikat
itu membuat Tuhan begitu sedih. Dan hari-hari ini kita
melihat dunia semakin kelam, kegelapan sedang menutupi
bumi, tetapi kepada Saudara ada perintah yang Tuhan
ingin kita lakukan, “Bangkitlah, menjadi teranglah,
sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”.
Sekali lagi, ada berapa banyak yang mau berjanji,
“Tuhan, saya mau meresponi…saya mau bangkit dan menjadi
terang!”. Saudara, apa yang terjadi kalau kita bangkit
dan menjadi terang? Ayat 3 menjadi jawabannya,
“Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu,
dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” Ini
berbicara tentang penuaian jiwa! Kalau kita bangkit dan
menjadi terang, maka akan terjadi penuaian jiwa
besar-besaran! Dan Tuhan sudah menetapkan hari-hari ini
kita sedang memasuki masa penuaian jiwa besar-besaran.
Dan saya percaya ini yang terakhir sebelum Dia datang
untuk kali yang kedua! Saudara dan saya diminta untuk
terlibat dalam rencana Tuhan yang dahsyat itu.
MASA PENUAIAN JIWA BESAR-BESARAN
Apa yang dimaksud dengan hal itu?
• Yang belum percaya akan menjadi percaya
• Orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh, akan menjadi
sungguh-sungguh
• Kita akan diproses untuk menjadi murid-Nya Tuhan Yesus
Siapa yang dimaksud dengan murid Tuhan Yesus?
Murid-murid Tuhan Yesus adalah mereka-mereka yang hidup
sama seperti Kristus telah hidup. Ada berapa banyak yang
mau menjadi murid?
Jadi, murid Tuhan Yesus adalah:
• Mereka yang hidup sama seperti Kristus telah hidup,
hidup tidak bercacat-cela, hidup kudus.
• Mereka yang akan melihat Dia turun dari sorga.
Saudara, kita diproses untuk menjadi murid Tuhan Yesus.
Hari-hari ini mari kita semakin sungguh-sungguh dengan
Tuhan. Di tengah-tengah pengajaran-pengajaran sesat yang
muncul hari-hari ini, yang seolah-olah begitu
menyepelekan dosa dengan berkata, “Tidak apa-apa berdosa,
yang penting kamu sudah Kristen kan? Sudah percaya? Itu
tidak apa-apa! Kamu akan tetap masuk sorga”.
Berhati-hatilah dengan pengajaran sesat tersebut, sebab
yang benar tidak demikian!
Baru-baru ini ada seorang Profesor dari Church of God
datang dan berkeliling di sini. Dia adalah seorang ahli
teologia yang umurnya ‘baru’ 84 tahun, tetapi kalau
Saudara lihat sendiri saya percaya Saudara akan mengira
dia baru berumur 48 tahun sebab cara jalannya saja masih
begitu gagah. Saya dulu bertemu dengannya di Cleveland
dan pada waktu Sidang MPL dia berkata, “Saya percaya
hari-hari ini, kalau sejarah dunia diumpamakan sebagai
sebuah kitab maka kita sedang memasuki bab yang terakhir
dan kita tidak tahu berapa lembar lagi maka semuanya ini
akan selesai!” Saya agak penasaran, sebab dia adalah
seorang ahi teologia. Waktu kami makan bersama-sama saya
bertanya kepadanya, “Apa dasarnya Anda berkata begitu?
Kalau saya, saya adalah seorang profetik, jadi Tuhan
akan berbicara dan saya disuruh melihat beberapa tanda
dan Tuhan berkata kepada saya, “AKU DATANG SEGERA!”.
Tetapi sebagai seorang teolog apa yang menjadi dasarnya?
Perhatikan apa yang dikatakannya:
“Hari-hari ini semua tanda yang dituliskan oleh Alkitab
bahwa ini akhir zaman itu sedang digenapi! Dulu dunia
ini rasanya sudah habis di mana terjadi perang dunia
pertama lalu perang dunia kedua, sepertinya itu sudah
masa-masa yang terakhir, tetapi pada waktu itu ada
beberapa tanda-tanda yang dituliskan dalam Alkitab yang
belum digenapi. Tetapi hari-hari ini semua yang ditulis
dalam Alkitab mengenai tanda-tanda akhir zaman itu semua
sedang digenapi!”. Jadi kita tinggal menunggu akhir dari
segala sesuatu itu dan tidak salah kalau dia berkata,
“Ibarat sebuah buku, kita sedang memasuki bab yang
terakhir”. Tinggal berapa lembar lagi? Hanya Tuhan yang
tahu! Karena itu saya ingin mengajak Saudara hari-hari
ini untuk semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan!
Sekali lagi saya peringatkan, jangan kita terkecoh dan
ditipu seperti yang terjadi pada zaman Adam dan Hawa, di
mana Ular sebagai agen Iblis berkata kepada Hawa:
Ular : “Selamat pagi Hawa, lagi ngapain?”.
Hawa : “Selamat pagi, saya sedang berjalan-jalan.”
Ular : “Saya dengar begini, pastilah Tuhan Allah berkata
kepadamu bahwa kamu tidak boleh makan semua buah dari
pohon dalam taman ini?”
Hawa : “Oh salah, siapa yang bilang? Allah hanya berkata
bahwa kami boleh makan semua buah dari pohon yang ada di
taman ini kecuali 1 yang ada di tengah jangan dimakan.
Sebab pada saat kami makan, kami akan mati. Diraba saja
tidak boleh!”
Ular : “Hahaha…salah itu! Sebenarnya bukan begitu
maksudnya, kamu tidak akan mati. Tidak apa-apa kalau
kamu raba atau makan buahnya, kamu justru akan menjadi
seperti Allah, tahu mana yang baik dan yang jahat!”
Hawa : “Apakah benar begitu?”
Ular : “Iya benar begitu!”
Saudara, akhirnya kita tahu bahwa Hawa kena tipuan Iblis
melalui si ular. Hari-hari ini yang seperti itu sedang
terjadi. “Tidak apa-apa berbuat ini dan itu!”, tetapi
begitu Saudara berbuat sesuatu yang bertentangan dengan
apa yang Firman Tuhan katakan, maka kita akan mati! Dosa
adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan dan upah dosa
adalah maut, mati! Saya tidak mau Saudara mengalami itu
dan saya berdoa supaya Saudara semua masuk sorga. Dan
selagi masih ada di dunia diberkati berlimpah-limpah.
Amin!
PENUAIAN JIWA DI TENGAH GONCANGAN
Perhatikanlah bahwa penuaian jiwa besar-besaran justru
terjadi di tengah-tengah goncangan. Kalau kita lihat
setelah Pentakosta pertama 2000 tahun yang lalu di mana
Roh Kudus dicurahkan dan murid-murid Tuhan Yesus
dipenuhi dengan Roh Kudus, mereka dipakai Tuhan secara
luar biasa. Petrus berkhotbah yang kalau saya baca
khotbahnya tidak sampai 4 menit, tetapi 3000 orang yang
bertobat dan dibaptis.
Mereka melakukan signs and wonders, mujizat kesembuhan
yang luar biasa, kehidupan jemaat berubah dan kehidupan
mereka di Yerusalem begitu senang. Mereka selalu
berkumpul dan tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jiwa-jiwa
yang bertobat. Tetapi bukan hanya itu maksud Tuhan,
sebab itu hanya terjadi di Yerusalem. Sebelum Tuhan
Yesus naik ke sorga, Dia berpesan: “Tetapi kamu akan
menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan
kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh
Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi!”
Tuhan Yesus tidak pernah bermaksud bahwa kebangunan
rohani hanya di Yerusalem, tetapi juga di seluruh Yudea,
Samaria dan sampai ke ujung bumi. Bagaimana caranya?
Semua yang tadinya begitu aman, orang-orang Kristen yang
tadinya senang-senang, tiba-tiba mengalami goncangan!
Mereka dikejar-kejar, mau dibunuh, dipenjarakan,
sehingga mereka harus lari! Dan sambil melarikan diri,
mereka mengabarkan Injil sehingga Injil tersebar di
seluruh Yudea, Samaria dan hari-hari ini sudah sampai ke
ujung-ujung bumi. Haleluya!
Kalau kita lihat keadaan di timur-tengah, percayakah
Saudara bahwa itu seizin Tuhan? Kalau melihat itu hati
saya hancur, apalagi melihat mereka yang sekarang ini
sedang mengungsi. Ada yang ke Eropa dan puji Tuhan kalau
di Eropa masih ada yang mau menerima. Saya melihat
foto-fotonya dan saya membayangkan jika saya ada di sana,
betapa sulitnya situasi mereka! Tetapi apa yang terjadi?
Saya banyak mendengar kesaksian di mana justru di
tengah-tengah goncangan dan penganiayaan seperti itu,
Tuhan menampakkan diri kepada mereka dan banyak yang
percaya kepada Tuhan Yesus. Penuaian besar sedang
terjadi!
Tanggal 25 - 26 September yang lalu saya melayani KKR di
Soe dan Kupang. Pada waktu Tuhan menyuruh saya untuk
pergi ke Soe, saya baru sadar bahwa 26 September 1965
adalah tanggal dimulainya kebangunan rohani dimulai di
Soe yang kemudian menyebar ke seluruh Indonesia dan juga
ke bangsa-bangsa. Jadi, Indonesia pernah dilawat Tuhan
dan mengalami kebangunan rohani yang luar biasa melalui
Soe. Pada waktu saya ke sana memang tepat peringatan ke
50 tahun peristiwa tersebut. Saya disuruh Tuhan ke sana
untuk kembali menyalakan api kebangunan rohani lalu bawa
api itu kembali ke sini dan ke bangsa-bangsa. Sekarang
perhatikan tanggalnya, 4 (empat) hari setelah kebangunan
rohani mulai terjadi, yaitu 30 September 1965 terjadi
G30S-PKI yang menggoncang Indonesia pada waktu itu. Saya
dulu masih bersekolah dan saya ingat bagaimana ngerinya
waktu itu. Namun justru di tengah-tengah itu terjadi
kebangunan rohani besar-besaran!
Saudara, yang harus kita mengerti adalah bahwa goncangan
itu perlu. Mari kita jujur, dalam keadaan tidak ada
goncangan di mana semua berjalan dengan baik, saya
percaya ada yang akan berdoa seperti ini, “Tuhan! Terima
kasih buat semuanya ini!” - dengan muka yang agak
sombong memandang ke atas. Atau malah kadang-kadang
sudah tidak berdoa lagi. Tetapi begitu goncangan datang,
dalam kehidupan Saudara, yang tadinya memandang dengan
sombong ke atas; akan tersungkur di hadapan Tuhan seraya
berdoa dalam kerendahan hati dan tangisan, “Tuhannnn…..tolong
saya…”. Itulah yang Tuhan kehendaki.
BERDOA BAGI INDONESIA
Hari-hari ini goncangan juga terjadi di Indonesia.
Memang ada yang cukup menggembirakan di mana kabut asap
sudah menghilang 70% dari Indonesia dan kekeringan sudah
mulai teratasi. Kemudian juga tentang melemahnya
perekonomian Indonesia. Saya sudah mengajak Saudara
dimanapun mulai dua bulan terakhir, “Ayo berdoa untuk
Indonesia!”. Saya ingin bertanya kepada Saudara, siapa
yang berdoa buat Indonesia setiap hari?
Saudara berdiam di bumi Indonesia, apa pun yang terjadi
atas negara ini akan berdampak kepada hidup kita. Apa
yang harus kita lakukan? Mari kita buka 2 Tawarikh
7:13-14, “Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak
ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan
habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit
sampar di antara umat-Ku (apakah ini sedang terjadi di
Indonesia? YA!), dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku
disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku
akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka,
serta memulihkan negeri mereka.”
Saudara, ini tugas kita sebagai anak-anak Tuhan.
“Umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri,
berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari
jalan-jalannya yang jahat…” Itu yang Tuhan mau kita
lakukan, maka Tuhan akan mendengar dari sorga dan akan
mengampuni dosa kita serta memulihkan negeri kita. Ada
berapa banyak yang menghendaki Indonesia diberkati Tuhan?
Kita semua tentu mau, oleh karena itu kita harus berdoa!
Ini belum selesai, belum terlambat! Karena itu Saudara
ikut mengambil bagian dalam doa ini, sehingga kalau
Indonesia diberkati maka berkat itu tidak jauh dari
Saudara dan berkat itu akan datang kembali kepada
Saudara. Amin! Sekarang saya mau bertanya, ada berapa
banyak yang mau berjanji, “Tuhan, ampuni saya selama ini
belum berdoa buat Indonesia, sekarang saya sudah
mendengar firman-Mu dan saya berjanji mau berdoa untuk
Indonesia!”
MENGALAMI PEMBEBASAN DALAM TAHUN YOBEL
Selain berdoa bagi Indonesia, apa yang harus kita
lakukan di tengah-tengah goncangan-goncangan ini? Tuhan
ingatkan kita bahwa hari-hari ini kita sedang memasuki
TAHUN YOBEL! TAHUN PEMBEBASAN!
Saya tidak tahu Saudara mempunyai masalah apa, tetapi
hari ini pesan Tuhan datang kepada kita, ingat bahwa
kita sedang memasuki Tahun Yobel! Ada berapa banyak yang
mau dilepaskan? Ada 4 (empat) syaratnya, yaitu:
1. Bertobat
Kita bertobat dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat.
Kalau tadinya berjalan dalam jalan berdosa maka kita
berbalik dan datang kepada Tuhan dengan penyesalan yang
mendalam, “Tuhan, ampuni saya…ampuni saya, Tuhan!”.
Tetapi sekarang ada pengajaran yang berkata begini, “Oh
kalau kamu salah tidak usah minta ampun seperti itu. Itu
tidak perlu, caranya begini, “Tuhan, sorry ya...saya
buat salah nih. Tapi saya tahu saya tetap berada di
bawah kasih karunia-Mu, jadi saya tidak dihukum”. Tapi
posisinya masih berjalan di dalam dosa tersebut. Apakah
orang seperti itu dihukum? Pasti dihukum! Alkitab yang
mengatakannya. Sedangkan pengajaran tadi adalah manusia
yang mengatakannya dengan menafsir serta
memutar-balikkan apa yang Alkitab katakan.
Bertobat artinya berbalik dari yang tadinya berjalan
dalam dosa lalu dengan penyesalan yang mendalam dan
tentunya juga penuh dengan penderitaan untuk
melepaskannya, berbalik dari dosa kepada Tuhan Yesus.
Dan kalau itu Saudara lakukan maka Tuhan Yesus pasti
mengampuni! Itulah Tahun Yobel buat Saudara! Saya tidak
tahu apakah Saudara mengalami masalah dalam bidang
ekonomi hari-hari ini, sakit-penyakit, keluarga atau apa
saja, lakukanlah seperti yang Alkitab katakan, maka ini
adalah Tahun Yobel buat Saudara. Amin!
2. Percaya Bahwa Tuhan Yesus Berkuasa Membebaskan
Saudara
Saudara harus percaya bahwa Tuhan Yesus mau dan mampu
menyembuhkan atau membebaskan Saudara. Kalau itu Saudara
lakukan maka tahun ini adalah tahun pembebasan buat
Saudara! Tahun Yobel buat Saudara. Saudara harus percaya
hal ini sebab kalau tidak percaya maka hal itu tidak
akan terjadi. Katakan kepada Tuhan, “Tuhan, saya percaya!
Saya tidak melihat masalah saya tetapi saya percaya
janji-Mu!”. Maka Saudara akan mengalami tahun pembebasan
di tahun ini. Amin!
3. Membawa Persembahan Persepuluhan dan Persembahan
Khusus
Apakah yang harus kita lakukan dalam tahun goncangan
yang seperti ini?
Saya mau beritahu Saudara bahwa goncangan yang terjadi
ini akan bertambah. Saya bukan menakut-nakuti, tetapi
supaya Saudara siap.
Sekarang mari kita buka Maleakhi 3:8-12, “Bolehkah
manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu
berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?”
Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya
kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya
ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku,
firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan
bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik
bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil
tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak
berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Maka segala
bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini
akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.”
Saya percaya, kata persepuluhan maka itu sudah sangat
familiar bagi kita semua. Banyak hamba-hamba Tuhan yang
memutar-balikkan kebenaran Firman Tuhan tentang hal ini,
sampai pada akhirnya ada yang berkata, “Kamu tidak usah
memberikan persepuluhan, itu Perjanjian Lama!” Siapa
yang bilang? Bukankah Tuhan Yesus juga menyinggung
tentang persepuluhan? Dan hari ini kita membaca bahwa
ada persembahan persepuluhan dan persembahan khusus.
Sekarang mari sekali lagi kita perhatikan ayat 10 tadi,
“Bawalah seluruh (bukan sebagian!) persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,…” Saya
sudah sejak lama memberikan persepuluhan kepada Tuhan
dan persembahan khusus. Persembahan persepuluhan selalu
saya masukkan ke dalam rumah perbendaharaan Tuhan, yaitu
di gereja. Persembahan khusus saya berikan kepada
orang-orang yang tidak mampu, orang-orang yang perlu
ditolong.
Banyak orang yang hari-hari ini mengambil persepuluhan
dan membagi-baginya sendiri. Hanya sebahagian untuk
gereja, bahkan sambil berkata, “Wah ini gereja tidak
benar nih, sudah saya berikan sekian saja”, lalu sisanya
dibagi-bagi seperti layaknya “Sinterklas.” Begitu
memberikan kepada orang miskin dan disambut dengan
ucapan terima kasih yang mendalam, langsung menepuk dada
dan berkata dalam hati, “Haha…aku yang memberi!”. Apakah
benar begitu? Itu uangnya Tuhan bukan uangnya Saudara
atau saya! Jika kita bertanya,“Tuhan, ini harus
diberikan kemana?”, maka Tuhan akan menjawab, “Masukkan
dalam rumah perbendaharaan-Ku!” Dan ingat, masih ada
persembahan khusus!
Saya selalu paling tidak menyisihkan 20%, di mana:
• 10% itu miliknya Tuhan dan itu jangan diganggu,
sedangkan
• 10% lainnya baru yang diberikan kepada orang miskin
dan itu boleh Saudara yang mengaturnya dengan bertanya
kepada Tuhan yang mana yang harus ditolong.
Apakah Saudara mau lewat dalam goncangan ekonomi yang
akan datang? Perhatikan akan hal ini!
Kalau ada yang berkata, “Tetapi Pak, Pendeta itu
ngomongnya berbeda.” Terserah pendeta mana yang bicara,
saya hanya sampaikan apa yang dari Firman Tuhan! Ini
bukan katanya orang, tetapi kata Firman Tuhan.
4. Menaruh Belas Kasihan Kepada Orang Lemah
“Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah,
memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.”
(Amsal 19:17). Kalau Saudara menaruh belas kasihan
kepada orang yang lemah, Saudara memiutangi Tuhan!
Apakah Saudara tahu artinya memiutangi Tuhan? Artinya,
membuat Tuhan mempunyai hutang kepada kita. Ketika
membaca ayat ini saya bertanya, “Tuhan, tidak salah ya
Tuhan? Bukankah saya yang punya hutang dan tidak bisa
membayar Tuhan?”. Tetapi di sini, kalau kita menaruh
belas kasihan kepada orang yang lemah justru membuat
Tuhan mempunyai hutang kepada kita! Dan Tuhan akan
membalas pada waktu-Nya. Amin! “Berbahagialah orang yang
memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia
pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan
memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di
bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya!
TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat
tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.” (Mazmur
41:2-4). Saya berdoa supaya Saudara semua mengalaminya,
tetapi syaratnya kita harus menaruh belas kasihan kepada
mereka yang lemah.
Menabur Untuk Graha Bina Asuh
Pada waktu Tuhan menyuruh saya untuk membangun SICC,
biayanya itu besar sekali. Orang berpikir kita punya
uang sebanyak itu sehingga bisa langsung membangun. Itu
salah! Tuhan menyuruh saya membangun dan saya ‘empot-empotan’.
Karena dananya untuk pondasinya saja tidak cukup! Tetapi
yang heran, sesudah pemborong mengerjakan pekerjaannya
kira-kira 1 minggu lewat masih belum ada uangnya, namun
pas tanggal harus membayar tiba-tiba uangnya disediakan
Tuhan! Sampai pada waktu itu masih beberapa tahap Tuhan
berkata, “Kamu pergi ke kota-kota ke mana Aku suruh. Di
setiap kota-kota itu kamu kumpulkan gereja-gereja. Ajak
gereja-gereja itu membawa orang-orang sakit, orang-orang
miskin, orang-orang yang tidak punya uang untuk ke
dokter, orang-orang yang tidak punya pengharapan, sebab
Aku akan menyembuhkan mereka dan biayanya kamu bawa
sendiri!”
Kalau kira-kira Saudara yang diberi perintah seperti itu
bagaimana? Membangun SICC itu membutuhkan uang yang
besar, demikian pula tiap kali KKR memerlukan biaya yang
besar. Tetapi puji Tuhan sudah 9 tahun dan sudah 255x
kita mengadakan KKR! Jadi saya yang waktu itu sudah
‘empot-empotan’ lebih ‘empot-empotan’ lagi! Saya
bertanya kepada Tuhan sebab boleh kan kita berdialog
bersama Tuhan, “Ini bagaimana Tuhan? Uangnya sudah susah,
Tuhan menyuruh saya membangun SICC dan sekarang harus
berkeliling untuk KKR ke kota-kota?” Tuhan hanya berkata,
“Lakukan!” dan saya menjawab, “Ya Tuhan, saya mau.”
Saya memperhatikan orang-orang lemah, orang-orang miskin,
orang-orang sakit, orang-orang yang tidak punya uang
untuk ke dokter dan orang yang tidak punya pengharapan.
Karena saya melakukan itu maka SICC selesai dibangun!
Dan saya ingat pada waktu itu saya menyuruh Saudara
untuk menabur buat SICC, mengapa? Karena Tuhan berbicara
kepada saya, “Suruh mereka menabur, kalau mereka menabur,
mereka akan Aku berkati!”. Ada berapa banyak yang sudah
mengalami akan hal ini? Saya banyak mendengar
kesaksian-kesaksian, bukan hanya Tuhan mengembalikan
uangnya tetapi ada juga yang keluarganya dipulihkan,
pokoknya semua aspek dalam kehidupan Tuhan berkati. Mana
yang sedang dibutuhkan, di situ Tuhan berkati.
Ketika memasuki tahun goncangan yang ini, Tuhan
menyampaikan sesuatu kepada saya. Selama ini mungkin
Saudara tidak tahu bahwa 2 tahun yang lalu saya
meletakkan pondasi atau peletakan batu pertama untuk
pembangunan Panti Werda dan Panti Asuhan yang disebut
dengan Graha Bina Asuh. Panti Werda ini adalah Panti
Jompo yang bisa memuat 120 orang. Kemudian Panti Asuhan
untuk mengasuh anak-anak terlantar dan anak-anak yang
dibuang sebanyak 100 anak-anak dan 20 bayi. Sekarang
pembangunannya sudah mulai jalan dan saya bertanya
kepada Tuhan, “Tuhan, apakah Tuhan tidak mau memberkati
jemaat?” Tetapi karena Tuhan masih diam saja, maka saya
belum menyampaikannya kepada Saudara. Memang ada
beberapa orang yang terbeban dan ikut menabur, tetapi
bagi saya kalau bukan Tuhan yang menyuruh maka saya
tidak akan melakukannya. Setelah menunggu hampir 2 tahun,
ketika memasuki ‘tahun goncangan’ Tuhan memberikan ayat
yang tadi kita baca. Tuhan katakan, “Sekarang kamu ajak
jemaat, suruh mereka menabur supaya mereka diberkati.
Amsal 19:17 dan Mazmur 41:1-4 akan mereka alami!”.
Kalau Saudara peka apa yang saya katakan maka Saudara
akan mengalami janji-janji Tuhan tersebut. Haleluyah!
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 1
November 2015 di Senayan.
Khotbah selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah
yang tersedia di counter kaset.