Shalom..., Selamat Datang di GBI House Of Grace ~ Rayon 3

Renungan

“BANGKITLAH, MENJADI TERANGLAH!”

“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa;
tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.”
Yesaya 60:1,2

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Mari sekarang kita mendengar dan merenungkan apa yang menjadi pesan Tuhan hari-hari ini kepada kita. Saudara, kita lihat keadaan dunia makin lama makin gelap; dikatakan, “…kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa;…”. Maknanya adalah dosa manusia semakin bertambah secara luar biasa. Adanya perkawinan sejenis yang disahkan oleh pemerintahan Amerika Serikat itu membuat Tuhan begitu sedih. Dan hari-hari ini kita melihat dunia semakin kelam, kegelapan sedang menutupi bumi, tetapi kepada Saudara ada perintah yang Tuhan ingin kita lakukan, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”.

Sekali lagi, ada berapa banyak yang mau berjanji, “Tuhan, saya mau meresponi…saya mau bangkit dan menjadi terang!”. Saudara, apa yang terjadi kalau kita bangkit dan menjadi terang? Ayat 3 menjadi jawabannya, “Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” Ini berbicara tentang penuaian jiwa! Kalau kita bangkit dan menjadi terang, maka akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran! Dan Tuhan sudah menetapkan hari-hari ini kita sedang memasuki masa penuaian jiwa besar-besaran. Dan saya percaya ini yang terakhir sebelum Dia datang untuk kali yang kedua! Saudara dan saya diminta untuk terlibat dalam rencana Tuhan yang dahsyat itu.

MASA PENUAIAN JIWA BESAR-BESARAN
Apa yang dimaksud dengan hal itu?
• Yang belum percaya akan menjadi percaya
• Orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh, akan menjadi sungguh-sungguh
• Kita akan diproses untuk menjadi murid-Nya Tuhan Yesus

Siapa yang dimaksud dengan murid Tuhan Yesus?
Murid-murid Tuhan Yesus adalah mereka-mereka yang hidup sama seperti Kristus telah hidup. Ada berapa banyak yang mau menjadi murid?
Jadi, murid Tuhan Yesus adalah:
• Mereka yang hidup sama seperti Kristus telah hidup, hidup tidak bercacat-cela, hidup kudus.
• Mereka yang akan melihat Dia turun dari sorga.
Saudara, kita diproses untuk menjadi murid Tuhan Yesus. Hari-hari ini mari kita semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan. Di tengah-tengah pengajaran-pengajaran sesat yang muncul hari-hari ini, yang seolah-olah begitu menyepelekan dosa dengan berkata, “Tidak apa-apa berdosa, yang penting kamu sudah Kristen kan? Sudah percaya? Itu tidak apa-apa! Kamu akan tetap masuk sorga”. Berhati-hatilah dengan pengajaran sesat tersebut, sebab yang benar tidak demikian!

Baru-baru ini ada seorang Profesor dari Church of God datang dan berkeliling di sini. Dia adalah seorang ahli teologia yang umurnya ‘baru’ 84 tahun, tetapi kalau Saudara lihat sendiri saya percaya Saudara akan mengira dia baru berumur 48 tahun sebab cara jalannya saja masih begitu gagah. Saya dulu bertemu dengannya di Cleveland dan pada waktu Sidang MPL dia berkata, “Saya percaya hari-hari ini, kalau sejarah dunia diumpamakan sebagai sebuah kitab maka kita sedang memasuki bab yang terakhir dan kita tidak tahu berapa lembar lagi maka semuanya ini akan selesai!” Saya agak penasaran, sebab dia adalah seorang ahi teologia. Waktu kami makan bersama-sama saya bertanya kepadanya, “Apa dasarnya Anda berkata begitu? Kalau saya, saya adalah seorang profetik, jadi Tuhan akan berbicara dan saya disuruh melihat beberapa tanda dan Tuhan berkata kepada saya, “AKU DATANG SEGERA!”. Tetapi sebagai seorang teolog apa yang menjadi dasarnya?
Perhatikan apa yang dikatakannya:
“Hari-hari ini semua tanda yang dituliskan oleh Alkitab bahwa ini akhir zaman itu sedang digenapi! Dulu dunia ini rasanya sudah habis di mana terjadi perang dunia pertama lalu perang dunia kedua, sepertinya itu sudah masa-masa yang terakhir, tetapi pada waktu itu ada beberapa tanda-tanda yang dituliskan dalam Alkitab yang belum digenapi. Tetapi hari-hari ini semua yang ditulis dalam Alkitab mengenai tanda-tanda akhir zaman itu semua sedang digenapi!”. Jadi kita tinggal menunggu akhir dari segala sesuatu itu dan tidak salah kalau dia berkata, “Ibarat sebuah buku, kita sedang memasuki bab yang terakhir”. Tinggal berapa lembar lagi? Hanya Tuhan yang tahu! Karena itu saya ingin mengajak Saudara hari-hari ini untuk semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan!

Sekali lagi saya peringatkan, jangan kita terkecoh dan ditipu seperti yang terjadi pada zaman Adam dan Hawa, di mana Ular sebagai agen Iblis berkata kepada Hawa:
Ular : “Selamat pagi Hawa, lagi ngapain?”.
Hawa : “Selamat pagi, saya sedang berjalan-jalan.”
Ular : “Saya dengar begini, pastilah Tuhan Allah berkata kepadamu bahwa kamu tidak boleh makan semua buah dari pohon dalam taman ini?”
Hawa : “Oh salah, siapa yang bilang? Allah hanya berkata bahwa kami boleh makan semua buah dari pohon yang ada di taman ini kecuali 1 yang ada di tengah jangan dimakan. Sebab pada saat kami makan, kami akan mati. Diraba saja tidak boleh!”
Ular : “Hahaha…salah itu! Sebenarnya bukan begitu maksudnya, kamu tidak akan mati. Tidak apa-apa kalau kamu raba atau makan buahnya, kamu justru akan menjadi seperti Allah, tahu mana yang baik dan yang jahat!”
Hawa : “Apakah benar begitu?”
Ular : “Iya benar begitu!”

Saudara, akhirnya kita tahu bahwa Hawa kena tipuan Iblis melalui si ular. Hari-hari ini yang seperti itu sedang terjadi. “Tidak apa-apa berbuat ini dan itu!”, tetapi begitu Saudara berbuat sesuatu yang bertentangan dengan apa yang Firman Tuhan katakan, maka kita akan mati! Dosa adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan dan upah dosa adalah maut, mati! Saya tidak mau Saudara mengalami itu dan saya berdoa supaya Saudara semua masuk sorga. Dan selagi masih ada di dunia diberkati berlimpah-limpah. Amin!

PENUAIAN JIWA DI TENGAH GONCANGAN
Perhatikanlah bahwa penuaian jiwa besar-besaran justru terjadi di tengah-tengah goncangan. Kalau kita lihat setelah Pentakosta pertama 2000 tahun yang lalu di mana Roh Kudus dicurahkan dan murid-murid Tuhan Yesus dipenuhi dengan Roh Kudus, mereka dipakai Tuhan secara luar biasa. Petrus berkhotbah yang kalau saya baca khotbahnya tidak sampai 4 menit, tetapi 3000 orang yang bertobat dan dibaptis.

Mereka melakukan signs and wonders, mujizat kesembuhan yang luar biasa, kehidupan jemaat berubah dan kehidupan mereka di Yerusalem begitu senang. Mereka selalu berkumpul dan tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jiwa-jiwa yang bertobat. Tetapi bukan hanya itu maksud Tuhan, sebab itu hanya terjadi di Yerusalem. Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Dia berpesan: “Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi!”

Tuhan Yesus tidak pernah bermaksud bahwa kebangunan rohani hanya di Yerusalem, tetapi juga di seluruh Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Bagaimana caranya? Semua yang tadinya begitu aman, orang-orang Kristen yang tadinya senang-senang, tiba-tiba mengalami goncangan! Mereka dikejar-kejar, mau dibunuh, dipenjarakan, sehingga mereka harus lari! Dan sambil melarikan diri, mereka mengabarkan Injil sehingga Injil tersebar di seluruh Yudea, Samaria dan hari-hari ini sudah sampai ke ujung-ujung bumi. Haleluya!

Kalau kita lihat keadaan di timur-tengah, percayakah Saudara bahwa itu seizin Tuhan? Kalau melihat itu hati saya hancur, apalagi melihat mereka yang sekarang ini sedang mengungsi. Ada yang ke Eropa dan puji Tuhan kalau di Eropa masih ada yang mau menerima. Saya melihat foto-fotonya dan saya membayangkan jika saya ada di sana, betapa sulitnya situasi mereka! Tetapi apa yang terjadi? Saya banyak mendengar kesaksian di mana justru di tengah-tengah goncangan dan penganiayaan seperti itu, Tuhan menampakkan diri kepada mereka dan banyak yang percaya kepada Tuhan Yesus. Penuaian besar sedang terjadi!
Tanggal 25 - 26 September yang lalu saya melayani KKR di Soe dan Kupang. Pada waktu Tuhan menyuruh saya untuk pergi ke Soe, saya baru sadar bahwa 26 September 1965 adalah tanggal dimulainya kebangunan rohani dimulai di Soe yang kemudian menyebar ke seluruh Indonesia dan juga ke bangsa-bangsa. Jadi, Indonesia pernah dilawat Tuhan dan mengalami kebangunan rohani yang luar biasa melalui Soe. Pada waktu saya ke sana memang tepat peringatan ke 50 tahun peristiwa tersebut. Saya disuruh Tuhan ke sana untuk kembali menyalakan api kebangunan rohani lalu bawa api itu kembali ke sini dan ke bangsa-bangsa. Sekarang perhatikan tanggalnya, 4 (empat) hari setelah kebangunan rohani mulai terjadi, yaitu 30 September 1965 terjadi G30S-PKI yang menggoncang Indonesia pada waktu itu. Saya dulu masih bersekolah dan saya ingat bagaimana ngerinya waktu itu. Namun justru di tengah-tengah itu terjadi kebangunan rohani besar-besaran!

Saudara, yang harus kita mengerti adalah bahwa goncangan itu perlu. Mari kita jujur, dalam keadaan tidak ada goncangan di mana semua berjalan dengan baik, saya percaya ada yang akan berdoa seperti ini, “Tuhan! Terima kasih buat semuanya ini!” - dengan muka yang agak sombong memandang ke atas. Atau malah kadang-kadang sudah tidak berdoa lagi. Tetapi begitu goncangan datang, dalam kehidupan Saudara, yang tadinya memandang dengan sombong ke atas; akan tersungkur di hadapan Tuhan seraya berdoa dalam kerendahan hati dan tangisan, “Tuhannnn…..tolong saya…”. Itulah yang Tuhan kehendaki.

BERDOA BAGI INDONESIA
Hari-hari ini goncangan juga terjadi di Indonesia. Memang ada yang cukup menggembirakan di mana kabut asap sudah menghilang 70% dari Indonesia dan kekeringan sudah mulai teratasi. Kemudian juga tentang melemahnya perekonomian Indonesia. Saya sudah mengajak Saudara dimanapun mulai dua bulan terakhir, “Ayo berdoa untuk Indonesia!”. Saya ingin bertanya kepada Saudara, siapa yang berdoa buat Indonesia setiap hari?

Saudara berdiam di bumi Indonesia, apa pun yang terjadi atas negara ini akan berdampak kepada hidup kita. Apa yang harus kita lakukan? Mari kita buka 2 Tawarikh 7:13-14, “Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku (apakah ini sedang terjadi di Indonesia? YA!), dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”

Saudara, ini tugas kita sebagai anak-anak Tuhan. “Umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat…” Itu yang Tuhan mau kita lakukan, maka Tuhan akan mendengar dari sorga dan akan mengampuni dosa kita serta memulihkan negeri kita. Ada berapa banyak yang menghendaki Indonesia diberkati Tuhan? Kita semua tentu mau, oleh karena itu kita harus berdoa! Ini belum selesai, belum terlambat! Karena itu Saudara ikut mengambil bagian dalam doa ini, sehingga kalau Indonesia diberkati maka berkat itu tidak jauh dari Saudara dan berkat itu akan datang kembali kepada Saudara. Amin! Sekarang saya mau bertanya, ada berapa banyak yang mau berjanji, “Tuhan, ampuni saya selama ini belum berdoa buat Indonesia, sekarang saya sudah mendengar firman-Mu dan saya berjanji mau berdoa untuk Indonesia!”

MENGALAMI PEMBEBASAN DALAM TAHUN YOBEL
Selain berdoa bagi Indonesia, apa yang harus kita lakukan di tengah-tengah goncangan-goncangan ini? Tuhan ingatkan kita bahwa hari-hari ini kita sedang memasuki TAHUN YOBEL! TAHUN PEMBEBASAN!
Saya tidak tahu Saudara mempunyai masalah apa, tetapi hari ini pesan Tuhan datang kepada kita, ingat bahwa kita sedang memasuki Tahun Yobel! Ada berapa banyak yang mau dilepaskan? Ada 4 (empat) syaratnya, yaitu:

1. Bertobat
Kita bertobat dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Kalau tadinya berjalan dalam jalan berdosa maka kita berbalik dan datang kepada Tuhan dengan penyesalan yang mendalam, “Tuhan, ampuni saya…ampuni saya, Tuhan!”. Tetapi sekarang ada pengajaran yang berkata begini, “Oh kalau kamu salah tidak usah minta ampun seperti itu. Itu tidak perlu, caranya begini, “Tuhan, sorry ya...saya buat salah nih. Tapi saya tahu saya tetap berada di bawah kasih karunia-Mu, jadi saya tidak dihukum”. Tapi posisinya masih berjalan di dalam dosa tersebut. Apakah orang seperti itu dihukum? Pasti dihukum! Alkitab yang mengatakannya. Sedangkan pengajaran tadi adalah manusia yang mengatakannya dengan menafsir serta memutar-balikkan apa yang Alkitab katakan.
Bertobat artinya berbalik dari yang tadinya berjalan dalam dosa lalu dengan penyesalan yang mendalam dan tentunya juga penuh dengan penderitaan untuk melepaskannya, berbalik dari dosa kepada Tuhan Yesus. Dan kalau itu Saudara lakukan maka Tuhan Yesus pasti mengampuni! Itulah Tahun Yobel buat Saudara! Saya tidak tahu apakah Saudara mengalami masalah dalam bidang ekonomi hari-hari ini, sakit-penyakit, keluarga atau apa saja, lakukanlah seperti yang Alkitab katakan, maka ini adalah Tahun Yobel buat Saudara. Amin!

2. Percaya Bahwa Tuhan Yesus Berkuasa Membebaskan Saudara
Saudara harus percaya bahwa Tuhan Yesus mau dan mampu menyembuhkan atau membebaskan Saudara. Kalau itu Saudara lakukan maka tahun ini adalah tahun pembebasan buat Saudara! Tahun Yobel buat Saudara. Saudara harus percaya hal ini sebab kalau tidak percaya maka hal itu tidak akan terjadi. Katakan kepada Tuhan, “Tuhan, saya percaya! Saya tidak melihat masalah saya tetapi saya percaya janji-Mu!”. Maka Saudara akan mengalami tahun pembebasan di tahun ini. Amin!

3. Membawa Persembahan Persepuluhan dan Persembahan Khusus
Apakah yang harus kita lakukan dalam tahun goncangan yang seperti ini?
Saya mau beritahu Saudara bahwa goncangan yang terjadi ini akan bertambah. Saya bukan menakut-nakuti, tetapi supaya Saudara siap.

Sekarang mari kita buka Maleakhi 3:8-12, “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.”

Saya percaya, kata persepuluhan maka itu sudah sangat familiar bagi kita semua. Banyak hamba-hamba Tuhan yang memutar-balikkan kebenaran Firman Tuhan tentang hal ini, sampai pada akhirnya ada yang berkata, “Kamu tidak usah memberikan persepuluhan, itu Perjanjian Lama!” Siapa yang bilang? Bukankah Tuhan Yesus juga menyinggung tentang persepuluhan? Dan hari ini kita membaca bahwa ada persembahan persepuluhan dan persembahan khusus. Sekarang mari sekali lagi kita perhatikan ayat 10 tadi, “Bawalah seluruh (bukan sebagian!) persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,…” Saya sudah sejak lama memberikan persepuluhan kepada Tuhan dan persembahan khusus. Persembahan persepuluhan selalu saya masukkan ke dalam rumah perbendaharaan Tuhan, yaitu di gereja. Persembahan khusus saya berikan kepada orang-orang yang tidak mampu, orang-orang yang perlu ditolong.

Banyak orang yang hari-hari ini mengambil persepuluhan dan membagi-baginya sendiri. Hanya sebahagian untuk gereja, bahkan sambil berkata, “Wah ini gereja tidak benar nih, sudah saya berikan sekian saja”, lalu sisanya dibagi-bagi seperti layaknya “Sinterklas.” Begitu memberikan kepada orang miskin dan disambut dengan ucapan terima kasih yang mendalam, langsung menepuk dada dan berkata dalam hati, “Haha…aku yang memberi!”. Apakah benar begitu? Itu uangnya Tuhan bukan uangnya Saudara atau saya! Jika kita bertanya,“Tuhan, ini harus diberikan kemana?”, maka Tuhan akan menjawab, “Masukkan dalam rumah perbendaharaan-Ku!” Dan ingat, masih ada persembahan khusus!

Saya selalu paling tidak menyisihkan 20%, di mana:
• 10% itu miliknya Tuhan dan itu jangan diganggu, sedangkan
• 10% lainnya baru yang diberikan kepada orang miskin dan itu boleh Saudara yang mengaturnya dengan bertanya kepada Tuhan yang mana yang harus ditolong.
Apakah Saudara mau lewat dalam goncangan ekonomi yang akan datang? Perhatikan akan hal ini!
Kalau ada yang berkata, “Tetapi Pak, Pendeta itu ngomongnya berbeda.” Terserah pendeta mana yang bicara, saya hanya sampaikan apa yang dari Firman Tuhan! Ini bukan katanya orang, tetapi kata Firman Tuhan.
4. Menaruh Belas Kasihan Kepada Orang Lemah
“Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” (Amsal 19:17). Kalau Saudara menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, Saudara memiutangi Tuhan! Apakah Saudara tahu artinya memiutangi Tuhan? Artinya, membuat Tuhan mempunyai hutang kepada kita. Ketika membaca ayat ini saya bertanya, “Tuhan, tidak salah ya Tuhan? Bukankah saya yang punya hutang dan tidak bisa membayar Tuhan?”. Tetapi di sini, kalau kita menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah justru membuat Tuhan mempunyai hutang kepada kita! Dan Tuhan akan membalas pada waktu-Nya. Amin! “Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.” (Mazmur 41:2-4). Saya berdoa supaya Saudara semua mengalaminya, tetapi syaratnya kita harus menaruh belas kasihan kepada mereka yang lemah.

Menabur Untuk Graha Bina Asuh
Pada waktu Tuhan menyuruh saya untuk membangun SICC, biayanya itu besar sekali. Orang berpikir kita punya uang sebanyak itu sehingga bisa langsung membangun. Itu salah! Tuhan menyuruh saya membangun dan saya ‘empot-empotan’. Karena dananya untuk pondasinya saja tidak cukup! Tetapi yang heran, sesudah pemborong mengerjakan pekerjaannya kira-kira 1 minggu lewat masih belum ada uangnya, namun pas tanggal harus membayar tiba-tiba uangnya disediakan Tuhan! Sampai pada waktu itu masih beberapa tahap Tuhan berkata, “Kamu pergi ke kota-kota ke mana Aku suruh. Di setiap kota-kota itu kamu kumpulkan gereja-gereja. Ajak gereja-gereja itu membawa orang-orang sakit, orang-orang miskin, orang-orang yang tidak punya uang untuk ke dokter, orang-orang yang tidak punya pengharapan, sebab Aku akan menyembuhkan mereka dan biayanya kamu bawa sendiri!”

Kalau kira-kira Saudara yang diberi perintah seperti itu bagaimana? Membangun SICC itu membutuhkan uang yang besar, demikian pula tiap kali KKR memerlukan biaya yang besar. Tetapi puji Tuhan sudah 9 tahun dan sudah 255x kita mengadakan KKR! Jadi saya yang waktu itu sudah ‘empot-empotan’ lebih ‘empot-empotan’ lagi! Saya bertanya kepada Tuhan sebab boleh kan kita berdialog bersama Tuhan, “Ini bagaimana Tuhan? Uangnya sudah susah, Tuhan menyuruh saya membangun SICC dan sekarang harus berkeliling untuk KKR ke kota-kota?” Tuhan hanya berkata, “Lakukan!” dan saya menjawab, “Ya Tuhan, saya mau.”

Saya memperhatikan orang-orang lemah, orang-orang miskin, orang-orang sakit, orang-orang yang tidak punya uang untuk ke dokter dan orang yang tidak punya pengharapan. Karena saya melakukan itu maka SICC selesai dibangun! Dan saya ingat pada waktu itu saya menyuruh Saudara untuk menabur buat SICC, mengapa? Karena Tuhan berbicara kepada saya, “Suruh mereka menabur, kalau mereka menabur, mereka akan Aku berkati!”. Ada berapa banyak yang sudah mengalami akan hal ini? Saya banyak mendengar kesaksian-kesaksian, bukan hanya Tuhan mengembalikan uangnya tetapi ada juga yang keluarganya dipulihkan, pokoknya semua aspek dalam kehidupan Tuhan berkati. Mana yang sedang dibutuhkan, di situ Tuhan berkati.

Ketika memasuki tahun goncangan yang ini, Tuhan menyampaikan sesuatu kepada saya. Selama ini mungkin Saudara tidak tahu bahwa 2 tahun yang lalu saya meletakkan pondasi atau peletakan batu pertama untuk pembangunan Panti Werda dan Panti Asuhan yang disebut dengan Graha Bina Asuh. Panti Werda ini adalah Panti Jompo yang bisa memuat 120 orang. Kemudian Panti Asuhan untuk mengasuh anak-anak terlantar dan anak-anak yang dibuang sebanyak 100 anak-anak dan 20 bayi. Sekarang pembangunannya sudah mulai jalan dan saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, apakah Tuhan tidak mau memberkati jemaat?” Tetapi karena Tuhan masih diam saja, maka saya belum menyampaikannya kepada Saudara. Memang ada beberapa orang yang terbeban dan ikut menabur, tetapi bagi saya kalau bukan Tuhan yang menyuruh maka saya tidak akan melakukannya. Setelah menunggu hampir 2 tahun, ketika memasuki ‘tahun goncangan’ Tuhan memberikan ayat yang tadi kita baca. Tuhan katakan, “Sekarang kamu ajak jemaat, suruh mereka menabur supaya mereka diberkati. Amsal 19:17 dan Mazmur 41:1-4 akan mereka alami!”.

Kalau Saudara peka apa yang saya katakan maka Saudara akan mengalami janji-janji Tuhan tersebut. Haleluyah!

Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 1 November 2015 di Senayan.
Khotbah selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah yang tersedia di counter kaset.

 

BACK..