BAPTISAN ROH KUDUS, SANGAT PENTING!
Shalom Saudara semua, jika kita berbicara tentang
identitas Insan Pentakosta, maka pengajaran yang paling
sentral adalah baptisan Roh Kudus. Pemahaman Baptisan
Roh Kuduslah yang menjadikan kegerakan Pentakosta di
dunia berkembang pesat dan sekaligus yang menopang
kegerakan ini sampai sekarang. Artikel ini akan membahas
mengenai apa itu baptisan Roh Kudus, tanda awal baptisan
Roh Kudus, serta manfaat berbahasa Roh.
Pengakuan iman GBI adalah “Baptisan Roh Kudus adalah
karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan
hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus adalah
berkata-kata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan
oleh Roh Kudus.” Baptisan Roh Kudus yang dimaksud adalah
pengalaman dipenuhi oleh Roh Kudus setelah seseorang
lahir baru atau menerima keselamatan seperti yang
dialami oleh para murid-murid Yesus.
Yesus menyuruh para murid-murid-Nya untuk menunggu di
Yerusalem untuk dipenuhi oleh Roh Kudus yang dijanjikan
oleh Bapa. Maka para murid berdoa, memuji, dan
menantikan datangnya janji Bapa itu. Tiba-tiba pada hari
Pentakosta, janji Bapa digenapi,
“Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka
mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain”.
Kisah Para Rasul 2:4
Para murid sudah percaya kepada Yesus, sehingga baptisan
Roh Kudus yang diberikan di sini itu berbeda dengan
karya Roh Kudus yang masuk ke hati setiap orang ketika
mereka mulai percaya kepada Yesus.
A. BAPTISAN ROH KUDUS KEPADA MEREKA YANG SUDAH PERCAYA
Ada 2 kejadian lain di dalam kitab Kisah Para Rasul,
dimana orang yang takut akan Tuhan dilawat oleh Roh
Kudus.
1. Keluarga Kornelius
Kornelius tercatat adalah seseorang yang, “takut akan
Allah dan senantiasa berdoa kepada Allah” Kisah Para
Rasul 10:2
Allah mendengar doanya, dan dalam sebuah penglihatan
Kornelius diminta untuk memanggil Petrus ke rumahnya.
Ketika Petrus datang dan berkhotbah, tiba-tiba “turunlah
Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan
pemberitaan itu” (ayat 44).
Bagaimana Petrus dan teman-teman Yahudinya tahu itu
karunia Roh Kudus? Karena mereka melihat dan mendengar
“orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan
memuliakan Allah” (ayat 46).
2. Para murid di Efesus
Dalam perjalanannya, Paulus singgah ke Efesus dan
bertemu dengan orang-orang percaya di kota itu. Paulus
bertanya,
“sudahkah kamu menerima Roh Kudus Ketika kamu menjadi
percaya?”
Kisah Para Rasul 19:2
Para murid berkata belum pernah dengar tentang Roh Kudus
dan mereka hanya dibaptis air. Maka Paulus segera
menumpangkan tangan atas mereka dan “turunlah Roh Kudus
ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam
bahasa roh dan bernubuat” (ayat 6).
Saudara, berbahasa Roh adalah tanda awal seseorang
dibaptis Roh Kudus. Ini adalah pemberian dari Bapa
kepada setiap orang percaya yang mau dan hari-hari ini
betapa pentingnya kita banyak berdoa dan berbahasa Roh—khususnya
di tengah situasi pandemi yang masih ada saat ini.
B. MANFAAT BERBAHASA ROH
Mengapa penting untuk orang percaya mengalami baptisan
Roh Kudus? Karena ada 2 manfaat utama yang dapat
dirasakan, yaitu:
1. Kita akan hidup semakin intim dengan Bapa dan menjadi
kuat di dalam Dia
Bahasa Roh adalah pemberian dari Bapa agar kita bisa
lebih intim di dalam persekutuan dengan-Nya. 1 Korintus
14:2 menjelaskan bahwa orang yang berbahasa roh, mereka
berbicara langsung kepada Bapa— roh yang ada dalam diri
kita mengucapkan hal-hal yang rahasia kepada Bapa. Apa
sih hal yang rahasia itu?
Di dalam Roma 8:26, Paulus berkata bahwa Roh membantu di
dalam kelemahan kita berdoa. Ketika kita berdoa dengan
akal budi, mungkin ada hal-hal yang tidak terucap atau
keluhan-keluhan yang tidak tersampaikan. Nah, berbahasa
Roh mengeluarkan keluhan-keluhan terdalam kepada Bapa
secara langsung. Bukankah ini sebuah persekutuan yang
indah?
Berbahasa Roh juga penting di dalam membangun kekuatan
rohani kita. Di dalam 1 Korintus 14:4 dikatakan,
“Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun
dirinya sendiri.”
Kata membangun di sini memiliki gambaran seperti orang
yang sedang membangun rumah. Mulai dari temboknya,
strukturnya, semua dibangun sampai kokoh.
Berbahasa roh itu seperti membangun kekuatan rohani dari
dalam, membangun iman kita. Kalau iman kita kuat, rohani
kita kokoh dari dalam, maka serangan dan tekanan apapun
dari luar akan sanggup kita hadapi.
Paulus mengalami banyak tekanan dan penderitaan di dalam
melayani Tuhan. Dia pernah “5 kali disesah orang Yahudi,
3 kali didera, 1 kali dilempari batu. Tiga kali
mengalami kapal karam, terkatung-katung di lautan” (2
Korintus 11:24-25). Bagaimana dia bisa kuat menghadapi
itu semua? Saya yakin kehidupannya yang intim dengan Roh
Kudus memberikan kekuatan dari dalam untuk terus
melayani.
2. Berbahasa Roh memberikan kuasa serta keberanian untuk
menginjil dan menyelesaikan Amanat Agung
Dalam Kitab Kisah Para Rasul, ada pola yang
berulang-ulang terlihat. Orang yang dipenuhi Roh Kudus
diberi keberanian untuk menginjil. Dalam Kisah Para
Rasul 4:8, tertulis Petrus dalam kepenuhan Roh Kudus
bersaksi dengan berani mengenai Yesus. Apa respon orang
Saduki? Ayat 13 mencatat “sidang itu melihat keberanian
Petrus dan Yohanes”.
Sesudah insiden di sidang itu, para murid berkumpul
untuk berdoa dan Kisah Para Rasul 4:31 mencatat,
“mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka
memberitakan Firman Allah dengan berani.”
Wow! Para murid yang dipenuhi Roh Kudus bukan saja
diberi kuasa untuk melakukan tanda dan mujizat, tetapi
diberi keberanian untuk memberitakan Firman Allah!
Keberanian dari Roh Kuduslah yang diperlukan untuk kita
menyelesaikan Amanat Agung di era Pentakosta Ketiga ini.
C. PERINGATAN UNTUK TIDAK MERENDAHKAN ROH KUDUS
Yesus memberikan peringatan keras kepada mereka yang
menghujat Roh Kudus di dalam Matius 12:32. Kata
menghujat di sini memiliki arti sempit dan arti luas.
Secara sempit kata menghujat di sini bisa diartikan
“melecehkan dan merendahkan pribadi Roh Kudus”.
Orang-orang yang mungkin tidak percaya kepada kuasa Roh
Kudus, sehingga di dalam hidupnya kerap merendahkan
dengan kata-kata dan perbuatan.
Ini juga bisa disebut mendukakan hati Roh Kudus (Efesus
4:30). Arti luas dari menghujat adalah orang-orang yang
terus menerus menolak karya Roh Kudus dalam hidupnya.
Dia mungkin melihat tanda dan mujizat dilakukan,
pemberitaan Injil diberikan, tetapi hatinya terus
menerus menolak suara Roh Kudus yang lembut. Sampai pada
akhir hidupnya, dia menolak keselamatan, dan tidak dapat
diampuni lagi. Jangan sampai kita mendukakan Roh Kudus
apa lagi menghujat-Nya!
Bagaimana caranya agar saya bisa dibaptis Roh Kudus dan
mendapatkan karunia berbahasa Roh? Caranya adalah dengan
meminta kepada Bapa yang baik. Yesus berkata,
“Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik
kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia
akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta
kepada-Nya”.
Lukas 11:13
Sembari menantikan baptisan Roh Kudus, jangan pasif,
tetapi teruslah berdoa, memuji dan menyembah Tuhan
dengan akal budi kita. Bapa pasti akan memberikan
karunia Roh Kudus- Nya pada waktunya! Haleluya. (DAP).