BENARKAH TUHAN YESUS HIDUP LAGI SETELAH MATI?
Apakah Yesus sungguh-sungguh bangkit
dari kubur? Benarkah murid-murid Yesus yang sebenarnya
bersekongkol mencuri tubuh Yesus agar dikira bangkit?
Apa dampaknya kematian dan kebangkitan Yesus bagi hidup
manusia?
Berbagai pertanyaan klasik ini kerap muncul. Tidaklah
diragukan bahwa hanya Yesus, Anak Allah yang
mewujudrupakan diri-Nya sebagai manusia, mau berkorban
untuk mati namun bangkit kembali dengan satu tujuan -
menebus dosa seluruh umat manusia. Tugas umat saat ini
adalah hidup benar dan kudus seturut perintah Tuhan.
Namun, iblis tidak tinggal diam. Kematian dan
kebangkitan Yesus bahkan dimanipulasi.
“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
kepercayaan kamu
dan kamu masih hidup dalam dosamu.
Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam
Kristus.
Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh
pengharapan pada Kristus,
maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari
segala manusia.
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah
dibangkitkan dari antara
orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang
telah meninggal.
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,
demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu
orang manusia.”
1 Korintus 15:17-21
Apakah Tubuh Yesus Bangkit Atau Dicuri?
Paskah sebenarnya merupakan moment yang paling penting
untuk umat yang percaya kepada Yesus, yakni memperingati
peristiwa Tuhan Yesus mati disalib pada hari Jumat Agung
dan bangkit di hari ke tiga; yaitu pada hari Minggunya.
Kebangkitan-Nya adalah kekuatan utama iman kristen.
Tanpa itu, kehidupan orang yang percaya kepada Yesus
tidak mempunyai kuasa. Tanpa Yesus yang bangkit, Firman
Tuhan yang diberitakan tidak ada artinya sebab Yesus
itulah Firman itu sendiri. Tetapi Yesus bukanlah manusia
biasa. Yesus adalah Tuhan sendiri.
Hal “kebangkitan” inilah merupakan point yang sering
diserang oleh iblis melalui ajaran-ajaran sesat atau
orang-orang yang mau menggugurkan iman percaya kepada
Yesus. Sejak semula banyak orang ingin menutupi
kenyataan tentang "kebangkitan Kristus" dengan membuat
teori yang disebut "Conspiracy Theory" (Teori Konspirasi/Persekongkolan).
Teori ini mengatakan bahwa para murid bersekongkol untuk
menciptakan kisah bohong mengenai Yesus, seakan-akan
benar bahwa Dia mati lalu dibangkitkan pada hari yang
ketiga. Orang-orang yang tidak mengakui kebangkitan
Yesus menciptakan cerita bahwa murid-murid telah mencuri
mayat Yesus, sehingga kubur-Nya ditemukan oleh para
wanita dalam keadaan kosong.
Inilah Fakta Kebangkitan Yesus
William Lane Craig Ph.D dan Gary Habermas Ph.D; dua
orang apologist Kristen (ahli dalam mempertahankan iman
kekeristenan berdasarkan fakta-fakta sejarah dan logika)
telah menyelidiki berbagai fakta dan perdebatan tentang
kebangkitan Yesus selama kurang lebih 30 tahun dan
menyodorkan fakta-fakta yang dapat diterima dan diakui
oleh para ahli sejarah, atheis, skeptic, dan bahkan rabi
terkenal Yahudi, Pinchas Lapide. Mereka menemukan
sedikitnya ada 5 fakta yang menidakbenarkan isi dari
teori konspirasi tersebut:
Fakta Pertama:
Para Wanita Menjadi Saksi Hidup
Mengapa justru para wanita (yaitu Maria Magdalena, Maria
ibu Yakobus, dll) yang pertama-tama menemukan kubur
kosong dan menjadi saksi hidup? Padahal wanita menurut
tradisi Yahudi pada abad pertama, bukan merupakan saksi
yang bisa diakui oleh masyarakat di mana laki-lakilah
selalu yang menjadi utama (“Patriarkh”). Saksi wanita
dinilai tidak kredibel. Jika memang benar bahwa
kebangkitan Yesus itu adalah rekayasa persekongkolan,
maka murid-murid harusnya memberitakan bahwa saksi
pertama yang menemukan kubur Yesus kosong adalah sumber
yang sangat bisa dipercayai yaitu murid-murid (laki-laki).
Namun kenyataannya tidak seperti itu. Jadi dari sini
bisa terlihat bahwa kebangkitan memang bukan suatu
rekayasa cerita. Markus menulis apa adanya. Memang para
wanita-lah yang benar-benar pertama kali menemukan bahwa
jasad Yesus sudah tidak ada lagi di tempatnya. (Mark
16:1-8)
Fakta Kedua:
Kubur Yesus Dijaga oleh Para Prajurit
Bagaimana mungkin, semua para penjaga yaitu prajurit
Romawi di sekitar kubur Yesus bisa terlelap tidur dan
tidak melihat murid murid mencuri jasad Yesus? Selain
itu bagi prajurit Romawi kelalaian dalam tugas penting
itu bisa diancam dengan hukuman mati. Jadi mereka pasti
berjaga jaga terus. Dan mengapa prajurit-prajurit itu
tidak dijatuhi hukuman oleh komandan mereka? (Mat
27:62-66)
Fakta Ketiga:
Imam-Imam Kepala Justru Merekayasa Kebohongan
Selain itu, fakta saat itu yang terjadi adalah Imam-imam
kepala, yang merupakan mahkamah agama dengan pimpinannya
saat itu Imam Kayafas, mereka sendirilah yang menyuruh
para penjaga membuat cerita bahwa murid-murid telah
mencuri jasad Yesus. Para prajurit menurutinya karena
mereka disogok dengan sejumlah besar uang. Ini bukti
kalau Imam-Iman Kepala tidak menyangkali bahwa kubur itu
kosong, jasad Yesus tidak ada lagi, walaupun sudah
ditutup erat dan ada para penjaganya. (Mat 28:11-15)
Fakta keempat:
Murid-murid Sedang Dalam Kondisi Ketakutan
Bagaimana mungkin murid-murid yang sedang dalam
ketakutan dan hilang pengharapan ketika itu berani
mencuri jasad Yesus? Justru mereka sedang
menanti-nantikan apakah betul yang dikatakan gurunya,
bahwa Ia akan bangkit di hari ketiga dan menjadi Mesias.
Faktanya mereka semua akhirnya menjadi pemberita
kebangkitan Yesus dengan berani, yakin, dan rela menjadi
mati menjadi martir. Mustahil ada orang di dunia yang
berani mati demi suatu kebohongan belaka. (Mar 14:50,
Luk 22:54-62, Yoh 20:19, Kis 2:41)
Fakta Kelima:
Bertobatnya Saulus, Dari Pembunuh Umat Tuhan Jadi
Pelayan Tuhan
Bagaimana mungkin Saulus yang merupakan seorang Rabi
Farisi yang amat dihormati oleh kaum Yahudi dan yang
telah memimpin gerakan untuk membunuh umat Kristen pada
jaman itu rela meninggalkan posisinya dan menjadi
seorang missionaris untuk mengabarkan Injil Kristus?
Saulus yang menjadi Paulus bahkan rela mengalami
penganiayaan, ditindas, dipenjarakan demi mengaku bahwa
Yesus adalah Tuhan dan bahkan akhirnya dia mati sebagai
martir. (1 Kor 9:1)
Masih banyak lagi fakta yang mengkonfirmasi kebenaran
akan kebangkitan Yesus. Teori Persekongkolan ini pada
akhirnya sudah tidak diterima lagi oleh para ahli
sejarah dan kaum atheist. Teori ini terbukti “hoax”
alias hanya isapan jempol belaka.
Fakta bahwa Yesus telah bangkit dari kematian,
membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Jika Dia adalah
Tuhan maka apa saja yang dikatakan-Nya didalam Alkitab
adalah mutlak benar. Kuasa dan kehidupan dan kekekalan
hanya ada di dalam Tuhan Yesus. Bila saudara tinggal di
dalam Yesus dan Firmannya tinggal didalam saudara maka
mintalah apa saja yang saudara kehendaki, saudara akan
menerimanya. SEBAB DIA HIDUP, kita pun memperoleh hidup
yang kekal serta segala kelimpahannya. Iman kepada
kematian dan kebangkitan Tuhan Yesuslah yang
memeteraikan keselamatan seseorang. (RL)