“BERKAT TUHAN ATAS ORANG-ORANG YANG SUNGGUH HATI KEPADANYA”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Dengan tidak terasa kita sudah memasuki bulan Maret
tahun 2020. Saya masih ingat di mana pada tanggal 1
Januari kita berbakti bersama-sama di JCC dan pada
tanggal itu pertama kalinya kita dikejutkan dengan
banjir yang melanda Jabodetabek, “Waduh, ada apa ini?
Tanda apa ini ya?” Sepertinya banyak yang berkata
seperti itu, tetapi tidak lama kemudian tiba-tiba kita
dikejutkan, “Virus Corona ada di Wuhan - China! Sekarang
China sedang mengalami itu!” Lalu itu tiba-tiba bergerak
merambah kemana-mana. Sekarang saya dengar sudah sekitar
61 negara yang terkena virus tersebut. Wah bingung, “Ini
bagaimana? Bagaimana?” Indonesia masih tenang-tenang
saja, namun sekarang kita dikejutkan lagi dengan dampak
Virus Corona yang bukan hanya kepada penyakitnya saja,
tetapi sekarang terhadap ekonomi global.
Saudara, kemarin saya mendapat sebuah data tentang bursa
saham yang adalah indikator ekonomi dunia:
“Kemarin bursa saham Amerika jatuh lebih dari 4,5%.
Kemudian malamnya bursa saham Eropa jatuh di atas 3% dan
hari ini bursa saham IHSG jatuh lebih dari 4%. Jadi
selama 5 hari dalam seminggu ini, bursa saham seluruh
dunia jatuh lebih dari 12%. Penurunan yang terbesar
dalam 3 tahun terakhir dan ini adalah tanda akan terjadi
kejatuhan ekonomi global.”
Saudara, kalau sudah seperti ini di mana ekonomi sudah
mengalami krisis mungkin lebih dari resesi dan
sebagainya, itu akibatnya akan merambah kemana-mana,
kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dan
perubahannya sangat cepat! Sebenarnya saya sudah
mendapatkan tentang ini dari Tuhan. Pada tanggal 1
Januari saya pernah menyinggung, bahwa akan terjadi
masalah ekonomi dunia, namun saya pikir itu akan terjadi
secara pelan-pelan. Siapa yang menyangka kalau
terjadinya seperti ini. Saya percaya banyak di antara
Saudara yang kaget dan yang bertanya-tanya, “Ini ada apa,
ya? Ada apa ini, Tuhan?” Sebetulnya Tuhan sudah
berbicara kepada kita sejak awal, Tuhan sudah memberikan
kita tuntunan-tuntunan. Jadi karena pada waktu itu belum
terjadi sepertinya tuntunan Tuhan itu, “Apa ini? Ko’
seperti di awan-awan?” Tetapi sekarang ini semua sudah
jelas, mari saya akan ingatkan kepada Saudara mulai
tanggal 1 Januari itu Tuhan berbicara apa kepada kita?
Tuhan ingatkan dari 2 Korintus 4:13, ini perkataan dari
Rasul Paulus,…“karena Aku percaya, maka aku berkata-kata...”
Jadi saya berkata kepada jemaat waktu itu, Tuhan
menghendaki memasuki tahun 2020 kita banyak
memperkatakan Firman Tuhan ‘karena kita percaya’. Kalau
kita memperkatakan Firman Tuhan karena kita percaya,
terjadilah apa yang dituliskan oleh Firman Tuhan itu di
dalam kehidupan kita. Amin! Ada berapa banyak di antara
Saudara yang memperkatakan Mazmur 91? Saya percaya
sekarang hampir semua. Saya ingat beberapa tahun yang
lalu, yang saya tahu gereja kita yang memulai untuk
memperkatakan Mazmur 91. Saya tidak tahu gereja lain
bagaimana, tetapi yang saya tahu dari gereja ini. Begitu
saya mengumumkan dan mengajak jemaat untuk memperkatakan
Mazmur 91, reaksinya macam-macam. Ya memang belum
terjadi, tetapi ada yang berkata, “Apaan tuh? Kayak
mantra! Kayak jampi-jampi!” Tetapi sekarang saya lihat
dunia itu memperkatakan Mazmur 91.
Saudara, jika Saudara memperkatakan Mazmur 91 karena
Saudara percaya, maka terjadilah apa yang Saudara
katakan! Itu berlaku bagi orang yang hatinya melekat
sama Tuhan, yang mengenal nama Tuhan sehingga menjadikan
Tuhan sebagai tempat perlindungan, sebagai kubu
pertahanan. Karena kita melakukan itu, kita tidak takut
apa-apa. Di situ Tuhan berjanji, “Engkau akan diluputkan,
dilindungi dari sakit-penyakit, penyakit sampar,
penyakit menular, pokoknya yang seram-seram. Tuhan akan
lindungi!” Saudara, saya percaya itu akan terjadi,
Saudara lihat saja. Ini benar-benar! Sekarang orang pada
bingung semua, “Bagaimana caranya?” Buat kita, caranya
adalah perkatakan Mazmur 91, “Saya percaya, Tuhan. Saya
percaya!”
Saya sudah bertahun-tahun memperkatakan Mazmur 91, pagi
dan malam hari, 2x sehari bersama istri saya. Pasti saya
perkatakan terus, sebab saya merasakan bahwa
serangan-serangan yang ditulis di situ, itu saya alami.
Karena itu sejak dulu apalagi sekarang saya mengajak dan
mengingatkan, “Ayo perkatakan! Perkatakan! Apa yang
engkau perkatakan pasti terjadi!”
Saudara, Tuhan janji walau 1.000 orang rebah di sisimu,
10.000 di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan
menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu
sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang
fasik. Amin! Kalau kita lakukan itu, kita melekat
hatinya sama Tuhan, mengenal nama Tuhan dan menjadikan
Tuhan tempat perlindungan kita, kubu pertahanan kita,
Tuhan katakan apa? “Aku akan menyuruh
malaikat-malaikat-Ku untuk menatang engkau di atas
tangannya supaya kakimu tidak terantuk pada batu.”
Saudara, banyak ‘batu’ di luar sana sekarang, tetapi
Tuhan janji bahwa malaikat-Nya akan diperintahkan untuk
menatang kita supaya kita tidak terantuk pada batu
tersebut. Saudara, Tuhan itu luar biasa dan Tuhan
menjanjikan umur panjang kepada orang yang seperti itu,
“Aku akan mengenyangkan dia…”, artinya memberikan berkat
yang luar biasa. Dan yang paling penting, “Aku akan
memberikan keselamatan kepada Dia”, yaitu kepada Saudara
dan saya. Amin!
Saudara ingat bahwa kita disuruh memperkatakan Mazmur
118:8? Ini adalah ayat tengah Alkitab. Mari kita baca
bersama-sama. Mazmur 118:8, “Lebih baik berlindung pada
TUHAN dari pada percaya kepada manusia.” Keadaan kita
akan lebih baik kalau kita berlindung, dan berharap
hanya kepada Tuhan; bukan berlindung atau berharap
kepada manusia. Orang yang berharap kepada Tuhan akan
mendapat kekuatan baru.
Memasuki tahun 2020 yang mengagetkan ini, kita berlari
tidak menjadi penat, berjalan tidak menjadi lelah dan
kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita itu akan
melebihi kekuatan anak-anak muda. Orang yang berharap
pada Tuhan mungkin bisa jatuh dalam berbagai-bagai
masalah, tetapi ingat janji Tuhan, orang yang berharap
pada Tuhan bisa jatuh tetapi tidak sampai tergeletak
sebab tangan Tuhan menopang tangan kita. Amin!
Jika Saudara membaca dari Yeremia 17:7-8 maka di situ
dikatakan, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti
pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan
akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap
hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang
tidak berhenti menghasilkan buah.”
Kita sedang bersiap-siap masuk ‘tahun kering’, tetapi
orang yang berharap kepada Tuhan tidak akan takut
terhadap tahun kering. Sebab orang yang berharap pada
Tuhan percaya bahwa Tuhan pasti tolong kita. Amin!
TAHUN DIMENSI YANG BARU
Memasuki tahun 2020 Tuhan memberikan tema, “Tahun 2020
adalah Tahun Dimensi yang Baru! The Year of a New
Dimension!”
Arti daripada ‘dimensi’ :
Dimensi berbicara tentang ukuran. Kalau Tuhan akan
memberikan kepada kita Dimensi yang Baru, berarti Tuhan
akan memberikan ukuran yang baru, yang lebih besar dan
yang lebih baik dalam seluruh aspek kehidupan kita. Amin!
Saya ingat 2 atau 3 bulan sebelum mengakhiri tahun 2019,
antara jam 2-3 pagi saya tiba-tiba terbangun dan Tuhan
berkata kepada saya, “Dimensi!...Dimensi!..” Saya hanya
berkata, “Oh iya, Tuhan, tahun 2020 temanya belum
dikasih, Tuhan.” Saya coba perkatakan, “Tahun 2020,
Tahun Dimensi yang Baru!…. Wah, enak, Tuhan. Cara
mengucapkannya enak! Bahasa Inggrisnya juga enak: The
Year of a New Dimension.” Kemudian Tuhan berkata kepada
saya, “Kemuliaan Tuhan yang lebih besar! Jadi kepala
bukan ekor!” Mendengar itu saya terkejut. Paginya saya
cari karena ini pasti ada ayatnya dan diketemukanlah
dengan 2 ayat yang menjadi ayat emas buat tahun ini:
1. 2 Korintus 3:18, “Dan kita semua mencerminkan
kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan
karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah
Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya,
dalam kemuliaan yang semakin besar.”
Saudara, ini berkat secara rohani. Kemuliaan Tuhan yang
ada di dalam kita akan semakin besar. Dimensi yang baru
dalam berkat secara rohani karena kita makin serupa
dengan gambar-Nya. Jadi kalau kita semakin serupa dengan
gambar-Nya maka kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita
juga semakin besar. Amin!
2. Ulangan 28:13-14, “AKU (TUHAN) akan mengangkat engkau
menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap
naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan
perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini
kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak
menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah
yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti
allah lain dan beribadah kepadanya.”
Ini berkat secara materi atau jasmani. Jadi Tuhan
sediakan berkat secara rohani dan materi. Tetapi dengar
baik-baik, yang paling penting itu berkat secara
rohaninya. Kalau berkat rohaninya semakin besar, artinya
kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita itu makin besar.
Karena kita jadi semakin serupa dengan gambar-Nya, maka
berkat secara materi atau jasmani itu akan mengikuti.
Amin!
Saya ingat Pak Kim Seng seorang pendoa syafaat kita,
waktu itu sakit parah tetapi mau sembuh. Dia tiba-tiba
mendapat pengalaman diajak ke sorga yang baru merupakan
pengalaman seumur hidup tahun 2019. Setelah kembali
tiba-tiba dia duduk dan berkata bahwa dia mendapat
beberapa pesan, tetapi salah satunya yang saya ingat
pesan Tuhan yang berkata begini, “Aku akan memberikan
berkat secara materi bagi anak-anak-Ku yang
sungguh-sungguh mengenal rencana-Ku dan kehendak-Ku.”
Ini persis seperti apa yang Tuhan katakan, tadinya
mungkin pada waktu Saudara dengar ini akan berkata,
“Apaan ya?”, tetapi sekarang dengan kejadian yang begitu
singkat dan cepat, Saudara bilang, “Ini ternyata buat
kita untuk mempersiapkan kita supaya kita tidak takut,
supaya kita tidak ragu-ragu dan ini janji Tuhan
sungguh-sungguh.”
Saudara, yang paling penting di sini bukan soal berkat
materinya, tetapi berkat secara rohaninya. Pesan Tuhan
adalah Saudara harus makin sungguh-sungguh dengan Tuhan,
makin hidup intim dengan Tuhan sehingga kemuliaan Tuhan
yang ada di dalam kita semakin besar dan kita akan jadi
serupa dengan gambar-Nya. Amin!
MEMBANGUN RUMAH TUHAN
Saya juga diingatkan kepada kisah yang ada di dalam
Kitab Hagai. Pada waktu itu Tuhan menegur orang Israel,
“Kamu selama ini hanya sibuk dengan urusanmu sendiri.
Kamu hanya sibuk membangun rumahmu sendiri. Rumah-Ku
tinggal tebengkalai. Kamu lihat, apa yang terjadi dalam
hidupmu!”
Keadaan bangsa Israel pada masa itu, ternyata tidak baik.
Dikatakan bahwa:
“Mereka menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil
sedikit. Kamu makan tetapi tidak sampai kenyang. Kamu
minum tetapi tidak sampai puas, kamu berpakaian tetapi
badanmu tidak sampai panas. Dan orang yang bekerja untuk
upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh di dalam
pundi-pundi yang berlubang. Kenapa? Sebab banyak
pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga terjadi.”
Ini keadaan bangsa Israel yang sibuk dengan urusannya
sendiri, bangun rumahnya sendiri. Coba dicek, adakah di
antara Saudara yang seperti ini? Tuhan sedang menegur
kita dan Tuhan katakan kepada orang Israel pada waktu
itu, “Bangun rumah-Ku! Bangun rumah Tuhan! Kalau kamu
lakukan itu, kamu akan diberkati!”
Pada waktu itu Tuhan berkata, “Bagaimana caranya Tuhan
memberkati?” Perhatikan cara Tuhan memberkati, “Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan
menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang
indah-indah kepunyaan bangsa-bangsa akan datang mengalir
ke rumah-Ku, sebab kepunyaan-Kulah emas, kepunyaan-Kulah
perak.”
Dan Tuhan berjanji kemuliaan rumah-Nya akan melebihi
kemuliaan yang semula, “Dan Aku akan memberikan damai
sejahtera.”
Saudara, teguran yang seperti ini sekarang datang kepada
kita. Ayo, kita lihat yang selama ini kita lakukan itu
apa? Sibuk dengan apa Saudara? Sibuk membangun rumahnya
sendiri, karirnya, dan sebagainya? Bagus, tidak apa-apa,
tetapi yang Tuhan sesalkan, kita tidak membangun
rumah-Nya Tuhan, artinya kerohanian yang kita miliki
dibiarkan terbengkalai. Tuhan berkata kita harus menjadi
serupa dengan gambar-Nya, hidup lebih intim dengan Tuhan.
Saudara mau sibuk, tidak apa-apa, tetapi yang paling
penting ini dan Tuhan janjikan, “Kalau kamu lakukan itu,
kamu akan Aku berkati!”
Cara Tuhan memberikan berkat persis seperti tadi, “Aku
akan menggoncangkan langit dan bumi, darat dan laut. Aku
akan menggoncangkan bangsa-bangsa sehingga barang yang
indah-indah kepunyaan bangsa-bangsa akan datang mengalir.
Sebab kepunyaan-Kulah perak, kepunyaan-Kulah emas.”
Dan Tuhan janji, “Kemuliaan rumah-Ku akan lebih
dibanding sebelumnya dan Aku akan memberikan damai
sejahtera.” Bagi saya, yang paling penting adalah damai
sejahtera. Saudara, ini yang Tuhan janjikan kepada kita.
Ayo, jangan takut, jangan bimbang, tetapi lakukanlah apa
yang Tuhan mau yaitu membangun rumah-Nya Tuhan.
Kerohanian kita harus dibangun, makin sungguh-sungguh
lagi dengan Tuhan, hidup lebih intim dengan Tuhan
sehingga kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita akan
makin besar!
MEMBERI DAN MENABUR
Tuhan juga memberikan tuntunan untuk Persembahan Sulung.
Apakah Saudara pikir itu kebetulan? Memang bulan yang
lalu itu saya sendiri heran, kita sudah melakukan
Persembahan Sulung yang biasanya disebut Buah Sulung
atau Persembahan Buah Sulung lalu kemudian kita
seragamkan menjadi Persembahan Sulung, itu sudah
dilakukan 9 tahun yang lalu. Mengapa ramainya sekarang?
Saya juga tidak mengerti mengapa hal itu terjadi? Tetapi
yang jelas dengan itu saya menerangkan sejelas-jelasnya
bersama Tim Teologia pun ikut menjelaskan. Jadi semua
mengerti bahwa ini Alkitabiah. Ini bukan rekayasa
manusia. Amin! Tadinya saya pikir, “Kenapa ya?” Ternyata
tidak tahunya terjadilah yang seperti sekarang ini.
Dengar, ini Tuhan berkata kepada saya, “Sebentar lagi,
kita yang mencari uang dengan cara-cara yang seperti
kita lakukan sekarang ini, itu akan mengalami kesulitan.”
Sebab keadaan yang terjadi adalah seperti tadi. Itu akan
sulit! Dan pasti orang yang mungkin tidak mengerti
bertanya, “Bagaimana caranya? Kasih donk kiatnya.” Tidak
ada, sebab kiatnya semua di Alkitab. Saudara lihat apa
yang Firman Tuhan katakan, kalau Saudara mau diberkati
secara materi? Hanya 2 kata, memberi dan menabur! Ayo
kita lihat Lukas 6:38, “Berilah dan kamu akan diberi:
suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang
dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam
ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu.”
“Berilah, maka kamu akan diberi…”, Saudara lalu berkata
kepada Tuhan, “Tuhan, saya mau memberi kepada Tuhan”,
misalnya ukurannya segelas air mineral dan katakanlah
Saudara akan memberi beras sama Tuhan. Saudara cedok dan
penuh lalu Saudara persembahkan kepada Tuhan. Sekarang
lihat bagaimana caranya Tuhan mengembalikan kepada kita
dengan ukuran tadi. Dikatakan tadi, “Suatu takaran yang
baik yang dipadatkan…”, jadi katakanlah Tuhan akan
memberikan beras juga kepada kita, Tuhan cedok dan beras
di gelas itu penuh, tetapi itu tidak langsung diberikan
kepada kita, namun dipadatkan dulu. Kalau dipadatkan
maka permukaannya akan turun dan itu ditambahkan
berasnya lagi, lalu digoncang-goncang sehingga turun
lagi permukaannya dan ditambahi lagi berasnya dan begitu
seterusnya sehingga tumpah-tumpah keluar, itulah yang
akan dicurahkan ke dalam ribaanmu! Jadi Saudara akan
mendapatkan berlimpah, limpah, limpah, limpah tergantung
ukurannya. Saudara mau pakai ukuran segelas air mineral
misalnya, maka itu akan berlimpah dalam ukuran tersebut
atau Saudara mau lebih besar lagi, maka itu akan
menuruti ukurannya juga.
PERSEMBAHAN
Saudara, belakangan ini kan dipermasalahkan soal
persembahan. Di dalam Alkitab ada 4 (empat) jenis
persembahan:
1. Persembahan Persepuluhan, yaitu 10%.
2. Persembahan Sulung, yaitu 100% (semua).
3. Persembahan Khusus, tergantung jumlahnya.
4. Persembahan Sukarela, ini sesuka Saudara.
Tetapi kalau yang namanya Persembahan Persepuluhan dan
Persembahan Sulung itu jelas ada ukurannya dan itu Tuhan
yang memberikan ukurannya. Sekarang saya mau tanya
kepada Saudara, ada berapa banyak yang mengerti bahwa
apa yang kita punya itu Tuhan punya. Kalau Tuhan yang
punya, “Tuhan, ini semua Engkau yang punya, saya hanya
pengelola”, tetapi kalau disuruh pilih di antara keempat
persembahan tadi, maka yang dipilih adalah Persembahan
Sukarela, karena seenaknya sendiri. Apakah itu salah?
Tidak, tetapi itu hanya salah-satunya. Kalau Saudara mau
mengalami semua berkat Tuhan secara seutuhnya, Saudara
harus tahu itu.
Kalau seperti tadi berkata, “Tuhan, ini semua Engkau
yang punya…”, tetapi ketika memberi persembahan adalah
sesukanya sendiri, padahal Tuhan sudah memberikan arahan
tentang Persembahan Persepuluhan, Persembahan Sulung,
Persembahan Khusus dan Persembahan Sukarela. Saya
percaya ke depan ini Tuhan akan bukakan terus masalah
persembahan, kenapa? Karena ini adalah masa-masa di mana
kita menghadapi keadaan seperti ini dan seperti tadi
saya katakan bahwa tidak ada cara lain selain hanya cara
Tuhan. Dan Tuhan sudah beritahu caranya dengan 2 kata,
yaitu memberi dan menabur!
Saudara ingat kisahnya Ishak, pada waktu itu terjadi
kekeringan seperti sekarang ini yang mana sebentar lagi
akan kita alami dan saya tidak tahu kekeringannya sampai
seberapa lama, tetapi yang saya percaya ketika zaman
Ishak itu kondisi yang sangat parah. Tuhan berkata
kepada Ishak, “Kamu jangan pergi ke Mesir, kamu tinggal
di tempat (Gerar)…”. Mesir itu berbicara tentang cara
dunia. “Kamu jangan pergi ke Mesir, kamu jangan pakai
cara dunia menghadapi kekeringan ini, tetapi cara-Ku.
Kamu tinggal di sini!” Kemudian apa yang Ishak lakukan?
Saya percaya itu Tuhan yang suruh! Mari kita baca
Kejadian 26:12-13, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu
dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali
lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi
kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi
sangat kaya.” Yang mau seperti ini katakan, “Amin!”
Mari menabur! Ada yang berkata, “Itu saya dipaksa-paksa!
Persembahan Sulung dipaksa!” Siapa yang memaksa? Saya
tidak pernah memaksa! Saya memberitakan tentang Firman
dan sekarang yang luar biasa di luar karena mungkin
tidak mau memberi, maka Firman Tuhan dipelintir-pelintir!
Tidak peduli hamba Tuhan, orang-orang awam jadi Teolog
‘dadakan’ semua! Yang mereka persalahkan itu kan Firman.
Saya memperkatakan Firman itu supaya apa? Supaya Saudara
diberkati! Tetapi di luar itu dipelintir sehingga
seolah-olah saya yang menyuruh memberi, bukan Firman
Tuhan. Lalu berkata, “Wah, dipaksa! Jemaat dirampok!”
Wow, luar biasa saya pikir-pikir.
Tetapi Saudara harus mengerti kenapa itu terjadi? Karena
kita akan menghadapi masa seperti ini. Dan masa seperti
ini tidak bisa dengan cara yang biasa. Dengar apa yang
saya katakan! Saudara boleh catat, hari ini tanggal 1
Maret 2020 saya berkata begitu! Hanya caranya Tuhan,
“Jangan pergi ke Mesir, tetapi tinggal di Gerar. Pakai
cara-Ku, yaitu menabur!”
Pada tahun itu juga, di mana kita tahu bahwa itu adalah
tahun yang kering, Ishak mendapat hasil seratus kali
lipat sebab ia diberkati Tuhan. Dan orang itu menjadi
kaya, kian lama kian kaya dan menjadi sangat kaya. Amin!
Sekarang saya mau tanya, kalau Saudara dibuat seperti
ini, uangnya untuk apa? Saudara perhatikan baik-baik,
uang yang Tuhan titipkan kepada kita itu untuk 3 hal,
yaitu:
1. Untuk Pekerjaan Tuhan
Untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus itu perlu
uang. Orang yang seperti ini yang akan diberkati nanti.
2. Untuk Orang lain yang Membutuhkan
Yaitu orang-orang yang sengsara.
3. Untuk Diri Sendiri
Jadi tidak ada ceritanya, “Amin, saya diberkati!” Untuk
apakah kita diberkati? “Kan punya keturunan, jadi untuk
tujuh turunan! Untuk persediaan, nanti bagaimana?”
Persediaan memang boleh, tetapi kalau itu tujuannya maka
Tuhan akan berkata, “Ngapain Aku kasih kamu?!”
Tetapi orang yang tahu bahwa itu untuk pekerjaan Tuhan
dan untuk orang-orang yang membutuhkan atau sengsara,
lalu baru untuk pribadi kita, dialah yang diberkati.
Yang untuk kita sebenarnya seberapa sih? Kadang-kadang
ada orang yang menimbun harta, tetapi begitu meninggal;
apa yang dia ibawa? Tidak ada yang dibawa! Dia begitu
mati-matian, tipu sana-tipu sini, tembak sana-tembak
sini, gosip sana-gosip sini, hoax sana-hoax sini,
akhirnya untuk apa? Sekali lagi, berkat ini hanya untuk
orang-orang yang seperti Ishak tadi. Siapa yang seperti
Ishak? Saya percaya jemaat di tempat ini adalah jemaat
yang sungguh-sungguh mengerti kehendak Tuhan karena itu
di masa kering engkau akan diberkati berlimpah-limpah!
Saudara, ini semua terjadi dan ini belum selesai,
kejadian-kejadian ini begitu cepat. Saya tidak tahu
kecepatannya itu sampai di mana akan terjadi, tetapi
dengarlah bahwa semua ini adalah sebetulnya adalah “Wake
up Call” bagi Gereja-Nya untuk penyelesaian Amanat Agung
Tuhan Yesus. Semuanya adalah untuk itu! Nanti lihatlah,
akan banyak orang-orang yang sungguh-sungguh kepada
Tuhan. Akan banyak orang yang bertobat! Karena itu Tuhan
meminta saya umumkan di mana-mana dan saya tahu bahwa
Indonesia ikut dalam doa puasa mulai hari ini tanggal 1
Maret s.d 9 April 2020, yaitu sampai nanti peringatan
kematian Tuhan Yesus, jadi selama 40 hari. Apakah
Saudara mau ikut? Seharusnya ikut semua. Saya mau
beritahu bahwa ini serius! Saya tidak biasanya memaksa
begini sampai saya umumkan, “Indonesia ikut!”
Kemana-mana saya ngomong, “OK, semua sepakat tanggal 1
Maret - 9 April 2020 kita doa sungguh-sungguh.” Apa yang
kita doakan?
DOA PUASA BERSAMA 40 HARI
Ada 7 (tujuh) pokok doa yang paling sedikit yang kita
doakan hari-hari ini, yaitu:
1. Berdoa bagi Indonesia, “Damailah Indonesiaku!”
“Tuhan, Engkau yang menjaga Pancasila dan NKRI!” Amin!
Ini penting! Sekali lagi saya mau katakan bahwa ini
sangat penting! Doakan ini!
2. Berdoa supaya Dibebaskan dari Virus Corona
Kemarin di TV-One banyak perdebatan. Banyak orang yang
tidak percaya bahwa Arab Saudi saja tidak percaya bahwe
Indonesia bebas Corona. Tiba-tiba umroh langsung di
‘cut’. Gara-gara itu semua jadi bertanya-tanya termasuk
Amerika, “Mana mungkin? Jangan tutup-tutupi!” Akhirnya
ditanya kepada dokter yang menangani dan jawabannya,
“Ada 142 kasus dan diperiksa tetapi tidak ada satu pun
yang terkena Corona!” Lalu dia berkata, “Lho, ini tidak
kena tetapi harus mengaku kena itu bagaimana?” Indonesia
dijaga Tuhan! Ini kita harus berdoa!
3. Berdoa supaya Diluputkan dari Ancaman Resesi Ekonomi
Global
Mari kita berdoa, sebab kalau sampai terjadi resesi
ekonomi, akan parah keadaannya. Meskipun nanti Saudara
yang sungguh-sungguh ini diberkati, Saudara juga harus
bisa memberi kepada mereka.
4. Berdoa untuk Kedatangan Tuhan Yesus Kedua Kalinya,
“Datanglah Kerajaan-Mu!”
Siapa yang berdoa seperti ini? Luar biasa semakin banyak
dan saya meng-apresiasi jemaat di tempat ini. Begitu
saya ngomong apa, Saudara ikut. Kalau kita
sungguh-sungguh merindukan kedatangan Tuhan Yesus, kita
pasti akan berapi-api untuk menyelesaikan Amanat Agung
Tuhan Yesus. Dan sekarang yang menjadi berita di dunia
adalah ini dan nanti saya akan sampaikan khusus tentang
ini.
5. Berdoa supaya Diberi Kuasa untuk Menyelesaikan Amanat
Agung Tuhan Yesus
Kuasa Roh Kudus sudah dicurahkan, namanya Pentakosta
Ketiga!
6. Berdoa untuk Kebangkitan Anak-anak muda, yaitu
Generasi Yeremia
7. Berdoa bagi yang Tuhan pakai sebagai “Messenger dari
Pentakosta Ketiga”
- Berdoa bagi Gereja Bethel Indonesia #WePrayGBI
- Berdoa bagi Church of God #WePrayCOG
- Berdoa bagi Oral Roberts University #WePrayORU
- Berdoa bagi World Evangelical Alliance #WePrayWEA
Saudara perhatikan pokok-pokok doa ini dan mungkin
Saudara bisa tambahkan lagi, tetapi yang paling penting
apakah kita siap untuk mulai bersama-sama hari ini?
Banyak masuk di menara doa, sungguh-sungguh dengan Tuhan.
Saya akan banyak menyempatkan hari-hari ini untuk itu.
Amin!
REVIVAL ‘THE SEND’ - BRASIL
Saya baru pulang dari Brasil, dari tanggal 4 Februari -
12 Februari 2020. Dari 8 malam, 4 malam-nya saya tidur
di pesawat. Dan 4 malam lagi baru tidur di darat yaitu
di Brasil-nya. Jadi Brasil itu letaknya jauh!
Mereka itu berbahasa Portugis, jadi di Amerika Latin
hanya Brasil yang berbahasa Portugis, selainnya Spanyol.
Saya pergi ke Brasil ini untuk kedua kalinya. Yang
pertama itu 44 tahun yang lalu saat saya bersekolah di
sana, Sekolah Pertanian. Dan saya kembali sekarang
sebagai seorang Hamba Tuhan yang membagikan Pentakosta
Ketiga.
Saya ingat beberapa bulan yang lalu, Daniel Kolenda yang
adalah pengganti dari Reinhard Bonnke yang sudah
meninggal. Daniel Kolenda ini seorang anak muda yang
besar badannya dan baru berumur 35 tahun. Dia pernah
datang ke sini juga dan dia mengundang saya, “Ps. Niko,
Anda harus datang ke Brasil. Ada sesuatu yang terjadi di
Brasil. Anda harus datang mengutus mereka, ada sesuatu
yang luar biasa…” Lalu dia bercerita apa yang terjadi.
Ternyata mereka mendapatkan bahwa di Brasil itu harus
diadakan ‘The Send’ – Brasil. Apa yang terjadi? Mereka
coba menyewa 1 stadion, kalau di sana KKR seperti itu
harus membayar tiket. Apakah di Indonesia bisa?
Boro-boro bayar, tidak bayar saja tidak datang! Tetapi
di Brasil itu bayar dan ini yang terjadi, jadi waktu 1
stadion yang Morumbi itu dibuka, 80.000 seat itu
tiketnya ‘sold out’ kurang dari 6 jam! Luar biasa!
Kemudian mereka mulai sewa lagi stadion yang kedua dan
selama 3 hari tiketnya pun ‘sold out’ dan masih banyak
yang waiting list! Kedua stadion tadi semuanya ada di
Sao Paolo, yaitu kota yang terbesar di Amerika Latin.
Bukan cuma yang terbesar di Brasil tetapi di Amerika
Latin. Lalu mereka cari stadion lagi dan pergi ke di Rio
de Janeiro, tetapi Tuhan tutup di sana dan tidak bisa
lalu akhirnya mereka dapat di Brasilia, yaitu ibukota
Brasil.
Jadi KKR ‘The Send’ tadi diadakan di 3 stadion. Saudara
tahu yang hadir berapa? Cuma 180.000 orang! Kalau hanya
180.000 itu biasa, namun ini yang datang adalah orang
yang umurnya rata-rata 24 tahun! Ini yang perlu
diberikan tepuk-tangan! Dan yang luar biasa, KKR ini
hanya 1 hari di 3 stadion di mana presidennya juga
datang. KKR itu dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam,
selama 12 jam tanpa jedah! Praise and worship, lalu
hamba Tuhan mulai menyampaikan Firman Tuhan, ada yang 7
menit, ada yang 10 menit. Saya termasuk yang paling lama
karena diberi waktu 20 menit. Saya menyampaikan Firman
malam hari, karena itu sebagai bagian impartasi dengan
beberapa hamba-hamba Tuhan. Harusnya ada Bill Johnson
namun beliau tidak datang, lalu dengan Todd White yang
berambut panjang, juga menantu dari Benny Hinn juga
Loren Cunningham yang semuanya ada di satu group bersama
saya. Loren Cunningham ini adalah pendiri dari YWAM yang
umurnya sudah 84 tahun dan kita yang terakhir yang
impartasi.
Pagi harinya saya ke Morumbi untuk melihat-lihat. Waktu
saya masuk dan mulai jalan, saya mendengar lagu ini,
“Holy…holy…are You Lord God, Almighty…Worthy is the
Lamb, worthy is the Lamb. Amennn…” Sambil jalan dan
mendengar lagu ini, saya nangissss sepanjang jalan.
Sampai sekarang kalau mengingat itu saya masih menangis.
Itu ada urapan yang luar biasa dan begitu saya masuk ke
dalam stadion itu sudah disediakan tempat khusus di sana.
Malamnya saya akan berbicara di stadion yang lain. Di
situ saya melihat anak-anak muda dan waktu itu sudah jam
12 di mana mereka bukan hanya duduk di tribun-tribunnya,
tetapi mereka ada di tengah lapangan. Mereka di panas
matahari hanya memakai kertas untuk menutupi kepalanya
dan saya lihat yang membawa payung hanya 1-2 orang.
Banyak yang pingsan, tetapi mereka tetap di tengah
lapangan. Saya cuma tanya, “Di Indonesia bisa tidak ya?”
Menurut Saudara bisa tidak? Saya mau jawab, “BISA! Pasti
bisa!” Kalau sudah waktunya nanti Indonesia juga akan
seperti itu. Bahkan lebih!
Saya itu sempat tanya sama Tuhan, “Tuhan, Brasil duluan
ya Tuhan?” Sebab saya kan selalu memperkatakan tentang
anak-anak muda di Indonesia, kenapa Brasil duluan dan
saya harus ke sana? Saya tanya sama Tuhan, “Brasil
duluan ya Tuhan?” dan apa jawab Tuhan? Ini adalah
jawaban Tuhan dan sampai sekarang saya belum mengerti
jawabannya itu, “Kamu kan tidak tahu apa yang akan
terjadi pada beberapa bulan ke depan?”
Apakah termasuk ini sehingga anak-anak bangkit dengan
situasi seperti ini, saya tidak tahu. Tetapi yang jelas
waktu saya di sana ketemu dengan para nabi, saya tanya
sama mereka, “Apa yang Anda dapatkan tentang Indonesia?”
Semua sepakat bahwa sekarang ada 2 negara yang dipakai
oleh Tuhan untuk kegerakan anak-anak muda menggerakkan
dunia. Yang pertama adalah INDONESIA dan yang kedua
adalah Brasil! Nanti saya akan bicara khusus tentang ini
dan akan saya ceritakan kepada Saudara.
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC - 1 Maret 2020