BERKOLABORASI UNTUK MEMENANGKAN JIWA-JIWA
Shalom,
“Tahun 2023 adalah tahun untuk bangkit, jadilah pemenang!
The Year to Rise Up, Be Victorious!”
Tuhan menghendaki agar kita menjadi pemenang. Yang mau
jadi pemenang, katakan Amin!
Wahyu 2 dan 3 adalah pesan Tuhan Yesus kepada tujuh
sidang jemaat pada waktu itu yang juga bisa diartikan
sebagai pesan Tuhan Yesus kepada gereja sepanjang masa,
termasuk gereja masa kini.
Setiap pesan Tuhan Yesus tersebut selalu diakhiri dengan
kata-kata:
• Barangsiapa bertelinga hendaklah mendengarkan apa yang
dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat.
• Barangsiapa menang maka upahnya adalah masuk surga.
Jadi untuk menjadi pemenang kita harus mendengarkan apa
yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat. Hal ini bisa juga
diartikan kita harus membaca Alkitab, merenungkan,
melakukan dan menyaksikannya. Tuhan juga bisa berbicara
kepada kita melalui nubuatan, melalui mimpi, melalui
peringatan dan teguran, melalui hamba-hamba-Nya.
Hasil temuan dari Dr. George Barna, Direktur Riset
Cultural Research Center Arizona Christian University di
Amerika Serikat yang dirilis pada tanggal 24 Mei 2022,
menunjukkan bahwa: hanya 37% Pendeta Kristen di Amerika
Serikat yang masih memiliki sudut pandang yang
Alkitabiah. Wow! Temuan ini tidak mengejutkan mengingat
Pendeta dari kaum Injili yang percaya bahwa Alkitab
adalah Firman Allah yang benar dan dapat diandalkan
untuk kehidupan umat manusia pun hanya 51% yang masih
memiliki pandangan yang alkitabiah.
Secara rinci, didapat data Pendeta yang masih memiliki
sudut pandang yang alkitabiah:
1. Berdasarkan Denominasi
• Pendeta non denominasi dan gereja-gereja independen =
57%
• Pendeta Protestan Injili = 51%
• Pendeta Karismatik/Pentakosta = 37%
• Pendeta Protestan Arus Utama = 32%
• Pendeta Aliran Kekudusan = 28%
• Pendeta Protestan kulit hitam = 9%
• Pastur Katolik Roma = 6%
2. Berdasarkan Jumlah Jemaat yang Dilayani
• Pendeta dengan jemaat kurang dari 100 orang = 41%
• Pendeta dengan jemaat 101 – 250 orang = 45%
• Pendeta dengan jemaat 251- 600 orang = 14%
• Pendeta dengan jemaat lebih dari 601 orang = 15%
Data ini menunjukkan bahwa pendeta yang memiliki jemaat
yang sedikit masih memiliki pandangan yang alkitabiah
dibandingkan dengan pendeta yang memiliki jemaat dalam
jumlah besar. Pendeta yang memiliki jemaat kurang dari
250 orang berhasil mengintegrasikan iman mereka ke dalam
perilaku sehari-hari melalui pemuridan yang terpadu
sehingga mereka tetap memiliki sudut pandang yang
alkitabiah. Di era pasca pandemi, sekitar 9 dari 10
gereja di Amerika Serikat memiliki jemaat kurang dari
250 orang.
Dari hasil survey ini didapat beberapa hal:
• Label gereja atau ciri khas sebuah gereja tidak lagi
menggambarkan kualitas dari pendetanya.
Contoh: Label Protestan Injili yang berkonotasi gereja
dimana Alkitab dihormati dan diajarkan sebagai Firman
Tuhan yang dapat diandalkan dan relevan bagi kehidupan
manusia, ternyata hanya setengah dari pendetanya yang
masih memiliki sudut pandang yang alkitabiah.
• Perbedaan yang mencolok antara pendeta yang memiliki
pandangan yang alkitabiah dari kalangan Protestan dengan
Pastur Katolik (40% berbanding 6%) ternyata tidak
menghasilkan jemaat yang kualitasnya berbanding lurus.
Studi di tahun 2021 mengungkapkan bahwa hanya 5% dari
jemaat yang secara teratur menghadiri gereja Protestan
dan hanya 1% dari jemaat yang teratur menghadiri gereja
Katolik yang masih memiliki pandangan yang alkitabiah.
Hal ini menunjukkan tidak ada gereja dari golongan
manapun yang menyelesaikan tugas dengan baik.
• Beberapa pengamat mengatakan bahwa gereja besar
menarik jemaat dengan mengkompromikan Injil, mengajarkan
apa yang ingin didengar orang, bukan kebenaran sejati
yang dinyatakan dalam Alkitab.
Data dari penelitian di atas menunjukkan gereja besar
cenderung tidak memiliki pendeta yang mempertahankan
pandangan alkitabiahnya.
• Pendeta dari beberapa gereja besar menarik jemaatnya
dengan mengajarkan standar budaya daripada standar
Alkitab dikarenakan pendetanya tidak memiliki pandangan
yang alkitabiah.
Pendeta yang tidak memiliki pandangan yang Alkitabiah
tidak akan bisa mengajarkan jemaatnya untuk memiliki
pandangan yang alkitabiah.
Melihat data-data ini kita harus benar-benar melakukan
introspeksi; apakah kita sudah hidup sesuai dengan
firman Tuhan? Dan saya berharap ini tidak terjadi di
Indonesia.
Salah satu cara untuk melihat apakah hidup kita sesuai
dengan firman Tuhan adalah seperti yang disebutkan dalam
Wahyu 2:1-7 yaitu apakah kita masih tetap memiliki kasih
mula-mula. Apapun yang kita lakukan untuk melayani
pekerjaan Tuhan, kalau itu tidak didasarkan kepada kasih
yang mula-mula Tuhan akan menegur kita:
"Betapa dalamnya engkau telah jatuh. Bertobatlah dan
lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan
mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau
tidak bertobat."
Sesuai dengan keterangan Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan: 'Mengambil kaki dian' itu artinya Tuhan
akan menolak dan mengeluarkan kita dari dalam
Kerajaan-Nya. Jangan sampai kita mengalami hal yang
seperti ini. Saya berdoa supaya setiap kita tetap dalam
kondisi memiliki kasih mula-mula.
Nyanyi:
JESUS, LORD JESUS
LORD JESUS, YOU’RE MY FIRST LOVE
HOW I LOVE YOU, OH HOW I LOVE YOU
JESUS, LORD JESUS
LORD JESUS, YOU’RE MY FIRST LOVE
HOW I LOVE YOU, OH HOW I LOVE YOU, LORD
TAHUN 2023 ADALAH TAHUN UNTUK BANGKIT, JADILAH PEMENANG
• ELIA – Terjadi Unity di antara Kita
Elia menjadi pemenang melawan nabi-nabi Baal sehingga
membuat orang Israel bertobat. Orang Israel bertobat
karena melihat api Tuhan turun. Api Tuhan turun karena
doa Elia. Sebelum berdoa, yang dilakukan oleh Elia
adalah memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan,
artinya memulihkan ibadah mereka kepada Tuhan.
Langkah awal yang dilakukan Elia adalah membuat mezbah
dengan menyusunnya dari 12 batu. Dua belas batu
berbicara tentang unity di antara suku-suku Israel.
Untuk menjadi pemenang dalam hal memenangkan jiwa bagi
Tuhan, yang paling utama harus terjadi unity di antara
kita. Kita harus saling mengasihi.
Yohanes 15:16-17 berkata,
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih
kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi
dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa
yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya
kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang
akan yang lain.”
Yohanes 13:34-35 berkata,
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya
kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi
kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan
demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah
murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Matius 5:23-24 berkata,
“Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di
atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada
dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah
persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai
dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk
mempersembahkan persembahanmu itu.”
• ABRAHAM – Hidup Saling Mengasihi
Supaya persembahan kita berkenan kepada Tuhan, maka kita
tidak boleh ada ganjalan dengan orang lain. Kita tidak
usah mempermasalahkan siapa yang benar dan siapa yang
salah, tetapi supaya terjadi saling mengasihi, dan
inisiatif berdamai harus dari kita terlebih dahulu.
Roma 12:18 berkata,
“Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu,
hendaklah engkau hidup dalam perdamaian dengan semua
orang!”
Saudara mau diberkati Tuhan? Kita akan melihat contoh
mengapa Abraham diberkati Tuhan. Salah satu alasannya
adalah bagaimana respon Abraham demi agar perdamaian
tetap terjaga antara dia dan Lot.
Kisah perselisihan ini dimulai karena padang
penggembalaanyang mulai terasa kurang, sebab Abraham dan
Lot diberkati luar biasa oleh Tuhan dengan ternak yang
banyak. Mulai terjadi perkelahian antara gembala Abraham
dan gembala Lot. Kalau ini dibiarkan, maka akan terjadi
perselisihan antara Abraham dan Lot yang lebih besar
lagi.
Apa yang Dilakukan Oleh Abraham?
• Abraham mendatangi Lot terlebih dahulu, meskipun
seharusnya sebagai keponakan Lot yang harus datang lebih
dulu kepada Abraham.
• Abraham berkata, “Kita ini kerabat, kita ini adalah
saudara.” Jangan kita bertengkar karena akan menjadi
contoh yang tidak baik kepada orang-orang di sekitar
kita yaitu orang Kanaan dan orang Feris, dan terutama
nama Tuhan tidak dipermuliakan.
• Abraham menyuruh Lot untuk terlebih dahulu memilih
tempat untuk penggembalaannya. Abraham berkata kepada
Lot, “Lot, kamu milih dulu deh, dimana kamu ingin tempat
lahan penggembalaan kamu. Nanti aku akan ambil yang
sisanya saja”.
• Wow.. Ini sesuatu pengorbanan yang luar biasa.
Ternyata Lot tidak sungkan-sungkan, justru dia memilih
daerah terbaik, daerah yang banyak air, tetapi sayang
dekat Sodom dan Gomora, dimana orang-orangnya jahat dan
berdosa kepada Tuhan. Ini yang tidak diperhitungkan oleh
Lot.
Kisah ini diakhiri dengan Abraham diberkati Tuhan
berlimpah-limpah sedangkan Lot harus pergi dari daerah
itu karena Sodom dan Gomora dihancurkan oleh Tuhan. Kita
harus bangkit dan menjadi pemenang dalam hal hidup
saling mengasihi. Yang mau katakan Amin!
Nyanyi:
Kumau hidup seturut kehendak Tuhan
Kumau memberi semua yang kudapat berikan
Kumau cinta Dia lebih dari semua
Ku tak dapat membalas kasihNya
Coda
Ku tak dapat membalas kasihNya
KONFERENSI EMPOWERED21 - EVERYONE
Tanggal 21-24 Juni 2023, di Amsterdam diadakan
konferensi Empowered21 yang temanya adalah Everyone – A
New Era of Evangelism. Ini diartikan sebagai munculnya
cara penginjilan yang baru yang disebutkan sebagai
Everyone. Konferensi ini disebut Everyone Conference
2023 di Amsterdam yang dihadiri ± 6.000 orang dari 130
negara dan yang ikut secara online 22 negara, hampir
semua yang terlibat dalam pelayanan.
Saya berbicara 2 kali, yang pertama di workshop dan yang
kedua di Olympic Stadium pada hari terakhir. Saya
diminta untuk berbicara tentang Pentakosta Ketiga.
Pada konferensi ini Tuhan membukakan cara baru
penginjilan kepada semua orang (Everyone) sampai dengan
tahun 2033, artinya cara-cara baru untuk menyelesaikan
Amanat Agung.
Tahun 2009 Tuhan berbicara kepada saya sesuatu yang
sangat serius tentang “Aku datang segera”. Saya bertanya
kepada Tuhan: “Apa yang akan Tuhan kerjakan dan apa yang
harus saya lakukan?” Enam bulan kemudian Tuhan menjawab
pertanyaan saya dengan berkata: “Aku akan mencurahkan
Roh-Ku. Aku akan mencurahkan Roh-Ku,” kata Tuhan.
Pada waktu Roh Kudus dicurahkan akan terjadi seperti di
Yoel 2:28-32. Akan ada 3 tanda yang terjadi:
• Anak-anak, pemuda, orangtua akan dipakai Tuhan secara
luar biasa
• Akan terjadi mujizat-mujizat secara luar biasa
• Akan terjadi goncangan-goncangan yang luar biasa
Melalui 3 tanda ini akan terjadi penggenapan dari Yoel
2:32 yaitu akan banyak orang yang berseru kepada nama
Tuhan dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan
diselamatkan. Jadi akan terjadi penuaian jiwa
besar-besaran.
Tahun 2009 ini juga merupakan 100 tahun nubuatan dari
William Seymour yang berkata pada tahun 1909, bahwa 100
tahun ke depan akan terjadi pencurahan Roh Kudus yang
dahsyat yang melebihi yang terjadi di Azusa Street.
Gerakan ini tidak akan berhenti sampai Tuhan Yesus
datang kembali.
Pada tahun 2009 ini juga, Billy Wilson meminta saya
untuk bergabung dalam acara Konferensi Empowered21 di
Oral Robert University (ORU) Tulsa, Oklahoma.
Ketika saya bertanya apa yang dimaksudkan dengan
Empowered21, maka ia memberikan pengertian:
• Tentang generasi anak-anak muda
• Tentang apa yang akan Roh Kudus kerjakan 100 tahun ke
depan, ini kalau Tuhan Yesus belum datang
Saya langsung berkata: “Ok saya bergabung, karena sama
seperti yang Tuhan bicara kepada saya.”
Tahun 2011 diadakan Konferensi Empowered21 Asia di SICC.
Kita diberikan pengertian bahwa ini akan menjadi trigger
untuk Gerakan Empowered21 berikutnya.
Tahun 2013 Konferensi Empowered 21 Asia yang kedua di
SICC. Disini Tuhan berbicara bahwa yang dimaksudkan
dengan pencurahan Roh Kudus yang terjadi hari-hari ini,
itu adalah Pentakosta Ketiga. Tahun 2013 ini, juga
diadakan pertemuan Global Council di Honolulu, Hawaii.
Kembali Empowered21 melahirkan visi bahwa semua orang di
bumi mengalami perjumpaan yang otentik dengan Yesus
Kristus melalui kuasa dan kehadiran Roh Kudus pada
Pentakosta 2033. Pada waktu saya mendengar tentang visi
ini saya tidak bisa mengerti bagaimana caranya bisa
terjadi. Begitu juga dengan Billy Wilson tidak mengerti
bagaimana hal ini bisa dilaksanakan.
Pada bulan Mei 2022 di lantai 11 SICC diadakan
Konferensi World Prayer Asembly secara hybrid. Saat itu
ada 3 pembicara melalui online, yaitu:
1. Billy Wilson yang mewakili kelompok dari Pentakosta
2. Rick Warren yang mewakili kelompok Baptis
3. Nicky Gumbel yang mewakili kelompok Anglikan
Dimana mereka berbicara tentang topik yang sama seperti
visi yang diberikan kepada Empowered21 yaitu goal Amanat
Agung pada tahun 2033. Woww!! Disini saya baru
mendapatkan sesuatu dan saya berkata pada wakti itu: I
got it. I got it!!
Dan berdasarkan ini juga diadakan Konferensi Empowered21
– Everyone di Amsterdam tanggal 21-24 Juni 2023. Tuhan
menuntun kita untuk menyelesaikan Amanat Agung dengan
memberikan pengertian bahwa dalam 10 tahun ke depan:
Setiap orang berhak untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus
secara otentik melalui kuasa dan hadirat Roh Kudus.
Setiap kita mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan
setiap orang kepada Tuhan Yesus.
Ini dimulai dengan satu orang. Seperti pada waktu Tuhan
Yesus berjumpa dengan perempuan Samaria dan orang di
Gerasa yang dirasuk banyak setan. Setelah mereka
disembuhkan, dari satu orang - satu kota dimenangkan
untuk Tuhan Yesus. Dan kita dituntun Tuhan cara
penginjilan melalui kelompok kecil seperti COOL.
Dan untuk menyelesaikan Amanat Agung - Everyone ini
tidak bisa sendiri. Harus berkolaborasi. Semua
denominasi harus unity dengan tidak menjelekkan satu
dengan yang lainnya, tetapi bersama-sama bergandengan
tangan supaya setiap orang mendengar tentang Yesus dan
berjumpa dengan Dia. Kita tidak perlu mempersoalkan
tentang perbedaan doktrin. Yang penting kalau visinya
sama untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan Yesus, kita harus
bergandengan tangan.
Nyanyi:
Satukan kami ya Tuhan bersama Dengan
tali yang tak putus
Satukan kami ya Tuhan bersama Dengan
kasih sempurna
Allah kami satu, Rajapun satulah
Tubuh Kristus satu, sbab itu kunyanyi
Coda
Sbab itu kunyanyi