BERTUMBUH HARUS DISENGAJA
“Tuhan tidak pernah berkata bahwa
perjalanan hidup kita akan mudah, tapi Dia berjanji pada
saat kita tiba kita akan merasa bahwa semuanya jadi
layak.”
“God never said that the journey would be easy,
but He did say that the arrival would be worthwhile”
-Max Lucado-
Kutipan kata-kata Max Lucado diatas mengingatkan kita
bahwa Tuhan tidak pernah berjanji bahwa perjalanan iman
kita akan mudah. Tapi Ia berjanji bahwa pada akhirnya
semuanya akan sepadan dengan perjuangan dalam perjalanan
hidup kita. Seolah ingin mengatakan bahwa akan ada
halangan dalam perjalanan iman kita, akan ada tantangan
dalam pertumbuhan kita. Bila untuk mencapai ujung jalan
kehidupan atau mendapatkan pertumbuhan itu, kita harus
berjuang, timbul pertanyaan: Bagaimana peran Tuhan dalam
pertumbuhan kita?
TUHAN BERPERAN
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka
yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang
dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,
supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara
banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari
semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang
dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan
mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga
dimuliakan-Nya.” (Roma 8:28-30)
Tidak ada seorangpun manusia Kristen yang kebetulan
menjadi Kristen. Sejak awal Allah turut bekerja dalam
kemahakuasaan-Nya. Walaupun respon seorang Kristen
nantinya akan mempengaruhi perjalanannya, tetapi peran
TUHAN jelas ada.
Dalam kemahatahuan-Nya:
• TUHAN Memilih
Kita adalah orang-orang pilihan-Nya. Kita harus
meresponi Dia dengan datang kepada-Nya.
• TUHAN Menentukan
Ada tujuan, arah, sasaran yang dipercayakan kepada kita.
Kita bukan manusia yang hidup asal hidup. Tuhan
menentukan kita seharusnya menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya.
• TUHAN Memanggil (Yun. Kaleo)
Ia mengundang kita untuk mendekat. Dalam tradisi
kerajaan, tidak sembarang orang dapat mendekati raja.
Manusia Kristen menerima undangan untuk mendekati Sang
Raja. Pemahaman lain, Ia memanggil nama kita. Kita
dikenal oleh-Nya, dan bukan orang asing bagi Allah, Raja
segala Raja.
• TUHAN Membenarkan
Seperti Ester menerima uluran tongkat raja Ahasyweros,
saat menghadap raja tanpa undangan. Uluran tongkat itu,
membenarkan Ester untuk lolos dari hukuman yang
seharusnya ia terima. Saat kita mendekati Tuhan, kita
butuh dibenarkan. Justifikasi diberikan dalam iman akan
korban salib Kristus. Keselamatan itu hasil pemberian
dalam iman.
• TUHAN Memuliakan
Tuhan menganugerahkan kemuliaan kepada siapa Ia berkenan.
Ia memiliki pre-kondisi ilahi kepada manusia seperti apa
kemuliaan diberikan. Bila perkenanan ada, maka kemuliaan
diberikan. Di bagian inilah, perjuangan kita menjadi
penting.
“Ukuran tertinggi dari seseorang bukanlah ketika ia
berdiri di dalam kenyamanan dan kemudahan melainkan
ketika ia berdiri dalam masa penuh pergumulan dan
pertentangan.”
“The ultimate measure of a man (or woman) is not where
he (she) stands in moments of comfort and convenience,
but where he (she) stands at times of challenge and
controversy.”
- Martin Luther King Jr –
KITA BERJUANG
“Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama
Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita
sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau
pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang
Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia
memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai,
dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama
dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita,
bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak
percaya pada Injil Allah?
Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan,
apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang
berdosa? Karena itu baiklah juga mereka yang harus
menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya,
dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.”
(1 Petrus 4:14-19)
Manusia pada dasarnya telah kehilangan kemuliaan Allah
(Roma 3:23) dan hanya yang percaya kepada Kristus lah
yang menerima justifikasi atau pembenaran; menerima
keselamatan. Sebuah kesempatan baru untuk kembali kepada
rencana Allah, kepada keserupaan dengan Kristus, kepada
kemuliaan Allah.
Roh Kudus yang adalah Roh Kemuliaan yang diberikan
kepada orang percaya (Efesus 1:13), bukan hanya untuk
memberikan kuasa menjadi saksi (Kisah Para Rasul 1:8),
tetapi juga memampukan kita untuk mematikan
perbuatan-perbuatan daging orang percaya. (Roma 8:13)
Roh Kudus menuntun kita pada segala kebenaran. Jalan ini
tidak mudah!
1 Petrus 4: 14-19 diatas mengatakan bahwa akan munculnya
penderitaan karena kehendak Allah. (Kisah Para Rasul
14:22; 1 Tesalonika 3:3-4; 1 Petrus 2:20-21; Filipi
1:29; 2 Timotius 3:12).
Manusia Kristen harus berjuang dengan menyerahkan
jiwanya pada Pencipta yang setia, dengan selalu berbuat
baik. Ya, berbuat baik itu perlu perjuangan dan
penyerahan jiwa.
Ada beberapa perjuangan dan penderitaan yang pasti
dialami orang percaya:
• Perjuangan Melawan Dosa (Ibrani 12:4)
Contoh: Penipu yang tidak menipu lagi, pembohong yang
berjuang untuk jujur, dll.
• Perjuangan Melawan Kerajaan Kegelapan (Efesus 6:12)
Contoh: Lepas dari jimat, ramalan, sihir, okultisme, dll.
• Perjuangan Melawan Keinginan Daging (1 Petrus 2:11)
Contoh: Tidak membeli barang ‘Sale’ yang tidak perlu,
melawan godaan gengsi, dll.
• Perjuangan Melawan Keinginan Dunia (1 Yohanes 2:
16-17)
Contoh: Tidak menggunakan cara-cara dunia untuk mencapai
tujuan, tidak harus kaya untuk sukses, dll.
• Penderitaan sebagai orang Kristen (1 Petrus 4: 16)
Contoh: Siap dijauhi oleh orang lain karena hidup dalam
kebenaran, siap menderita karena nama Kristus, dll.
• Ujian Api yang Menempa (1 Petrus 1:7)
Contoh: Dibentuk makin sabar, makin rendah hati, makin
seperti Yesus.
“Jika Anda menginginkan sebuah agama yang membuat Anda
merasa nyaman,
maka saya sangat tidak menganjurkan kekristenan.”
“If you want a religion to make you feel really
comfortable,
I certainly don’t recommend Christianity.”
- C.S Lewis -
BERTUMBUH DENGAN SENGAJA
Jelas bahwa Tuhan berperan, dan kita juga berperan dalam
pertumbuhan kita menuju kemuliaan yang Tuhan rencanakan,
yaitu seperti gambaran Anak-Nya. Kesadaran, penilaian,
keputusan dan tindakan orang percaya akan mendorong
pertumbuhan, kedewasaan, dalam menjadi serupa dengan
Kristus.
Paulus berkata:
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus
Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan
Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
( Efesus 2:10)
Dunia psikologi dan pendidikan mengenal istilah
‘Rekayasa Pertumbuhan’. Untuk sebuah kredibilitas sumber
daya manusia dengan kriteria tertentu, dibuat pelatihan
dan pendidikan tertentu dalam kurun waktu tertentu, dan
dengan sadar manusia yang disebut siswa atau mahasiswa
itu dibentuk dan diuji dalam kurun waktu tertentu.
Kekristenan sebenarnya memiliki pola yang serupa dengan
itu. Kriterianya sudah ditentukan oleh Tuhan, Pencipta
kita. Pelatihan dan pendidikannya oleh Roh Kudus dan
Firman Tuhan. Buku acuannya adalah Alkitab. Dari waktu
ke waktu kemajuan dan pertumbuhan kita diuji; Dari
kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar. (2 Korintus
3:18)
Kepada Timotius, Paulus juga mengajarkan bahwa
diperlukan latihan untuk semua itu dari waktu ke waktu.
“... Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas
gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal,
karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun
untuk hidup yang akan datang.” (1 Timotius 4:7b-8)
Paulus menyadari bahwa dengan penuh kesadaran (kesengajaan)
pentingnya untuk mencapai standar keserupaan dengan
Yesus Kristus. Perlu latihan untuk sabar seperti Yesus,
perlu latihan untuk murah hati seperti Yesus, perlu
latihan untuk rendah hati, kuasai diri, punya damai
sejahtera ilahi, punya sukacita ilahi dan keserupaan
lainnya seperti Yesus.
Peran Tuhan, pasti Ia lakukan. Bagian kita juga jangan
dilupakan. Bertumbuhlah dengan sadar dan berlatihlah
dalam Tuhan, karena semua itu tidak akan pernah sia-sia.
“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka
yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh,
maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya,
dalam kemuliaan yang semakin besar.” 2 Korintus 3:18
“Mere change is not growth. Growth is the synthesis of
change and continuity,
and where there is no continuity there is no growth”
– C.S. Lewis -
Sekedar berubah bukanlah sebuah pertumbuhan. Pertumbuhan
adalah gabungan antara perubahan dan kesinambungan,
dimana tidak ada kesinambungan maka tidak ada
pertumbuhan. (JR)