BERUBAH DAN BERBUAHLAH!
Menjadi Segambar Dengan Kristus
"Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu
penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi,
maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang
mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah
itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan
di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya
bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah
seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.”
1 Tesalonika 4:16-18
Shalom jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus!
Ayat-ayat tersebut di atas berbicara tentang kedatangan
Tuhan Yesus. Dikatakan akan ada 2 tanda terjadi sebelum
Tuhan Yesus datang:
• Yang pertama: seruan penghulu malaikat.
• Yang kedua: sangkakala Allah berbunyi.
Setelah itu Tuhan Yesus akan turun dari sorga ke
awan-awan. Pada saat yang bersamaan; orang yang mati di
dalam Tuhan; juga kita sebagai orang percaya yang masih
hidup; akan diangkat untuk bertemu Tuhan Yesus di
angkasa. Demikianlah kita akan bersama-sama dengan Tuhan
Yesus selama-lamanya
Kata ‘diangkat’ dalam 1 Tesalonika 4:17, diambil dari
bahasa Yunani “Harpazo”, yang memiliki padanan kata
dalam bahasa Latin yaitu “raptu” yang artinya 'diangkat
terbawa' atau 'diangkat ke atas'.
Peristiwa pengangkatan yang dijelaskan di ayat ini, dan
juga di dalam 1 Korintus 15; menunjuk kepada
pengangkatan Gereja dari bumi untuk menyongsong Tuhan di
angkasa.
Yang terangkat adalah umat yang setia dari Gereja-gereja
Kristus, yaitu mereka yang menjadi serupa dengan gambar
Yesus. Artinya yang terangkat adalah murid-murid Tuhan
Yesus.
Kebangkitan mereka yang mati di dalam Kristus seperti
yang tertulis dalam 1 Tesalonika 4:16, bukan kebangkitan
seperti yang tertulis dalam Wahyu 20:4. Karena peristiwa
dalam Wahyu 20:4 ini terjadi setelah Tuhan Yesus datang
kembali menginjakkan kaki di bumi; di mana Tuhan Yesus
membinasakan yang jahat dan membelenggu iblis. (Wahyu
19:11 - 20:3)
Kebangkitan dalam Wahyu 20:4 ini berkaitan dengan orang
yang mati sahid dalam masa kesengsaraan besar.
Seperti yang tertulis dalam 1 Tesalonika 4:16, orang
yang mati dalam Kristus dibangkitkan, dan bersamaan
dengan itu pula orang percaya yang masih hidup tubuhnya
diubah menjadi tubuh kemuliaan. Kemudian keduanya akan
diangkat bersama-sama untuk menyongsong Tuhan Yesus
Kristus di angkasa. Kita akan bersama-sama dengan Tuhan
Yesus dibawa ke sorga dan keluarga-keluarga Allah akan
berkumpul kembali. Haleluya!
Sejak saat itu, tidak ada lagi yang namanya kesusahan.
- Tidak ada lagi penganiayaan.
- Tidak ada lagi penindasan.
- Tidak ada lagi kematian.
Pengangkatan atau rapture ini akan membebaskan kita dari
murka yang akan datang, yaitu masa kesengsaraan besar.
Jadi kita tidak akan mengalami kesengsaraan besar.
Haleluya! Terima kasih Tuhan Yesus!
Janji Tuhan Yesus untuk datang kembali dan mengangkat
Gereja-Nya yang setia merupakan pengharapan bagi kita
semua, dan merupakan pengiburan yang utama bagi orang
percaya yang menderita.
Orang-orang percaya dari jaman ke jaman yang mengalami
malapetaka, penderitaan; selalu berkata: "Tuhan Yesus
akan datang segera!", karena ini merupakan penghiburan
utama bagi mereka yang menderita, termasuk dengan adanya
pandemi COVID-19.
Hari-hari ini banyak yang bertanya-tanya: apakah dengan
adanya pandemi COVID-19 kedatangan Tuhan sudah diambang
pintu?
Bagi saya, pengharapan seperti ini jangan dipatahkan
dengan bermacam-macam alasan bahwa kedatangan Tuhan
Yesus masih lama. Bagi mereka yang menderita,
pengharapan seperti ini perlu, agar memberikan kekuatan
dan sukacita dalam menghadapi masalah-masalah yang
timbul akibat pandemi COVID-19. (2 Korintus 4:17)
Paulus memakai kata “KITA” dalam 1 Tesalonika 4:17 ini
karena dia percaya bahwa kedatangan Tuhan Yesus bisa
terjadi pada waktu dia masih hidup. Alkitab menekankan
agar kita, sebagai orang percaya, dengan penuh kerinduan
terus menantikan kedatangan Tuhan Yesus.
Orang percaya pada masa kini harus senantiasa waspada
dan dengan penuh harapan menunggu kedatangan Tuhan untuk
mengangkat kita seperti yang dilakukan jemaat mula-mula
yang selalu berkata: "Maranatha" sebagai salam dan doa.
Kalau dari jaman ke jaman Tuhan mengijinkan terjadinya
perang, bencana alam, kelaparan, penyakit sampar,
termasuk pandemi COVID-19, maksudnya adalah supaya
mereka semakin merindukan kedatangan Tuhan.
Orang-orang yang merindukan kedatangan Tuhan pasti lebih
sungguh-sungguh bekerja menyelesaikan Amanat Agung.
Menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat ini kita
diminta untuk selalu mengoreksi diri; apakah kita sudah
termasuk dalam kriteria orang-orang yang akan ikut dalam
pengangkatan.
Sekali lagi saya katakan…. tidak semua orang yang
mengaku Kristen pasti ikut dalam pengangkatan.
EMPAT TIPE ORANG KRISTEN
Suatu hari Tuhan Yesus mengajari murid-murid-Nya dengan
menggunakan ilustrasi tentang seorang penabur yang pergi
menabur benihnya. Di situ kita melihat bahwa
sesungguhnya ada 4 (empat) tipe orang Kristen.
1. Yang Hatinya Seperti ‘Tepi Jalan'
Orang Kristen tipe pertama diumpamakan dengan benih yang
jatuh di tepi jalan dan datang burung-burung memakan
habis benih itu. (Matius 13:19)
Tuhan Yesus menyebutkan ini adalah orang-orang yang
mendengar Firman Tuhan, tetapi tidak mengerti. Mereka
mengikut Yesus, tetapi tidak dengan sungguh-sungguh,
dalam arti tidak berbalik meninggalkan dosa. Ini
merupakan pertobatan yang tidak sempurna, yaitu
pertobatan di mana seseorang mencari pengampunan dosa
tetapi tidak mengalami kelahiran baru.
Jadi ini adalah orang Kristen yang tidak lahir baru,
orang Kristen yang duniawi, orang Kristen yang hidup
dalam kedagingan. Ini adalah orang Kristen yang tidak
menerima keselamatan.
2. Yang Hatinya Seperti Tanah Berbatu-batu
Orang Kristen tipe kedua diumpamakan sebagai benih yang
jatuh di tanah yang berbatu-batu yang tidak banyak
tanahnya. Benih itu bisa tumbuh, tetapi setelah kena
matahari dia layu karena tidak berakar.
Tuhan Yesus menyebutkan ini adalah orang yang mendengar
Firman Tuhan, menjadi percaya dan bertumbuh. Mereka
sudah lahir baru, tetapi kemudian mereka murtad karena
gagal melawan pencobaan. (Matius 13:20-21)
Jadi ini juga merupakan orang Kristen yang kehilangan
keselamatan.
3. Yang Hatinya Seperti Tanah Bersemak Duri
Orang Kristen tipe ketiga diumpamakan dengan benih yang
ditabur di tengah semak duri. Semak duri itu tumbuh
bersama-sama dengan benih yang tumbuh, makin lama makin
besar dan menghimpit benih itu sampai mati. Jadi tidak
sempat berbuah.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa ini adalah orang-orang yang
mendengar Firman Tuhan dan bertumbuh. Tetapi dalam
pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran,
tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup sehingga mereka
tidak berbuah. (Matius 13:22)
a. Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 15:1-2:
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah
pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah
dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.”
Ranting yang dipotong akan jatuh ke tanah lalu menjadi
kering, dikumpulkan orang, dan dicampakkan ke dalam api,
lalu dibakar.
Jadi orang Kristen yang tidak berbuah akan kehilangan
keselamatan. (Yohanes 15:6)
b. Kitab Wahyu 3:14-22 merupakan pesan Tuhan Yesus
kepada jemaat di Laodikia.
Jemaat di Laodikia adalah jemaat yang kaya secara materi.
Mereka berdagang emas, salep mata yang sangat terkenal,
dan juga berdagang pakaian. Mereka berkata: "Aku kaya
dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan
apa-apa."
Tuhan Yesus berkata kepada mereka:
“Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan
tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau
panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak
dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari
mulut-Ku.”
Jadi tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup akan
membuat orang Kristen suam-suam kuku dan tidak berbuah
itu akan dimuntahkan oleh Tuhan Yesus.
Artinya mereka akan kehilangan keselamatan kalau mereka
tidak bertobat.
c. 1 Timotius 6:9-10 berkata:
“Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam
pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai
nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang
menggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab
oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang
dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai
duka.”
Jadi hati-hati dengan tipu daya kekayaan dan kenikmatan
hidup. Karena itu bisa membuat orang kehilangan
keselamatan.
4 Yang Hatinya Seperti Tanah yang Baik
Orang Kristen tipe keempat diumpamakan dengan benih yang
jatuh di tanah yang baik. Benih itu tumbuh dengan
suburnya dan berbuah.
Tuhan Yesus berkata bahwa ini berbicara tentang orang
yang mendengar dan menyambut Firman Tuhan itu lalu
berbuah. Ada yang 30 kali lipat, 60 kali lipat dan 100
kali lipat. (Matius 13:23)
Orang Kristen tipe ini akan menghasilan buah roh: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Ini adalah karakter Tuhan Yesus. (Galatia 5:22-23)
Orang Kristen tipe ini adalah mereka yang menjadi
semakin serupa dengan gambar Yesus, yaitu menjadi murid
Tuhan Yesus.
Saya mau mengajak Saudara untuk memeriksa diri kita.
Saudara dan saya termasuk tipe orang Kristen yang mana:
- Apakah orang Kristen tipe yang pertama?
- Apakah termasuk orang Kristen tipe kedua?
- Apakah termasuk orang Kristen tipe ketiga?
- Atau apakah termasuk orang Kristen tipe keempat?
Saya berdoa agar supaya kita semua termasuk orang
Kristen tipe keempat. Orang Kristen tipe keempat ini
yang akan melihat Tuhan Yesus datang di awan-awan dan
mereka akan ikut dalam pengangkatan.
PESAN PROFETIK BAGI GEREJA DI INDONESIA
Untuk menjadi serupa dengan gambar Yesus, mereka yang
sudah bertobat dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat, akan masuk ke dalam proses pengudusan
yang dilakukan oleh Roh Kudus dan Firman Allah disertai
dengan proses-proses yang kebanyakan menyakitkan bagi
kedagingan kita.
Kevin Jessup, salah satu pendiri dan pemimpin dari
gerakan doa di Amerika yang bernama The Return, pada
tanggal 26 September 2020 berdoa di National Mall,
Washington DC dengan jumlah puluhan ribu orang. Dia
mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang berdoa
untuk bangsa-bangsa dan terutama untuk Amerika melalui
acara:
• Trumpet Call for All Nations pada tanggal 17 Agustus
2020 dan
• Trumpet Call to the Nations pada tanggal 11 September
2020.
Kevin melihat bahwa apa yang dilakukan oleh Indonesia
adalah sebagai pembuka jalan bagi gerakan doa di Amerika
yang sedang terjadi hari-hari ini.
Kevin Jessup mendapatkan 3 (tiga) hal untuk Indonesia:
1. Tuhan sedang membersihkan Gereja-Nya.
2. Tuhan membawa Gereja-Nya masuk ke tempat perhentian.
Dia sebutkan sebagai masa isolasi. Seperti yang terjadi
dalam kisah-kisah di Alkitab bahwa setelah masa isolasi
ini kita akan mendapatkan hal-hal yang baru.
3. Tuhan sedang menanamkan iman kepada Gereja-Nya
Sehingga tidak ada perasaan takut terhadap apapun juga.
Waktu saya mendengar tentang 3 hal ini, saya surprise…
karena persis seperti yang kita alami hari-hari ini
melalui ‘Tuhan menyembunyikan kita barang sesaat lamanya’.
Saya percaya bahwa ini adalah proses untuk membuat kita
menjadi serupa dengan gambar Yesus.
Saya percaya setelah proses disembunyikan barang sesaat
lamanya ini selesai, kita akan melakukan tugas yang
besar untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus
dengan kuasa Roh Kudus Pentakosta Ketiga.
Tuhan memberikan tema tahun 2020 sebagai Tahun Dimensi
yang Baru dengan 2 ayat emas yaitu dari 2 Korintus 3:18
dan Ulangan 28:13-14.
Sesuai dengan kedua ayat emas ini, Tuhan akan memberikan
kepada kita dimensi atau ukuran yang baru dalam berkat
rohani maupun berkat jasmani.
Dimensi yang baru dari berkat jasmani akan mengikuti
dimensi yang baru dari berkat rohani. Kalau kita makin
serupa dengan gambar Yesus, karena kemuliaan Tuhan yang
diberikan kepada kita makin besar, maka berkat jasmani
yang akan kita nikmati akan semakin besar. Kita akan
menjadi kepala dan bukan ekor. Kita akan tetap naik dan
bukan turun.
Dengan adanya pandemi COVID-19, dimensi rohani kita akan
dibawa semakin naik, karena kita semakin diubah menjadi
serupa dengan gambar-Nya. Sehingga seperti janji Tuhan
Yesus, kita akan tetap dipelihara secara jasmani dalam
kondisi resesi ekonomi ini yang merupakan dampak dari
pandemi COVID-19.
MENJADI ORANG PERCAYA YANG BERBUAH
Dalam 1 Tesalonika 5:1-22. Paulus memberikan arahan dan
nasehat kepada kita; orang-orang Kristen yang merupakan
tanah yang subur, yaitu orang Kristen yang berbuah.
1. Terdapat dalam 1 Tesalonika 5:9 yang berkata:
“Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi
untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Artinya pengangkatan akan terjadi sebelum murka Tuhan
datang yaitu sebelum kesengsaraan besar datang.
2. Kita adalah anak-anak terang yang tidak tidur dan
mabuk seperti mereka yang hidup dalam kegelapan, tetapi
senantiasa berjaga-jaga dan sadar.
3. Hormati orang yang mementor kita, yaitu yang
mengarahkan dan menegur kita, juga yang menjadi bapa
rohani kita.
4. Harus selalu hidup dalam damai seorang dengan yang
lain.
5. Tegorlah mereka yang hidup tidak tertib. Hiburkan
mereka yang tawar hati. Belalah mereka yang lemah.
Sabarlah terhadap semua orang.
6. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Hiduplah
dengan baik dengan saudara seiman dan semua orang.
7. Bersukacitalah senantiasa.
8. Tetaplah berdoa.
9. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itu yang
dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kita.
10. Jangan padamkan roh dan jangan menganggap rendah
nubuatan-nubuatan.
Orang yang meremehkan nubuatan akan memadamkan api Roh
Kudus. Meskipun nubuatan tidak boleh dianggap rendah,
tetapi juga tidak boleh langsung diterima sebelum
diselidiki dengan cermat.
11. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
12. Jauhilah segala jenis kejahatan.
Saya berdoa untuk Saudara semoga Allah damai sejahtera
menguduskan Saudara seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan
tubuh Saudara terpelihara sempurna dengan tidak bercacat
pada kedatangan Yesus Kristus Tuhan kita.
Marilah kita yang percaya, bahwa kita adalah tanah yang
subur, yaitu kita yang berbuah, berkata: Amin. Maranatha!
Datanglah segera ya Tuhan!
Nyanyi:
Yesus, Yesus dengar doaku
Janganlah Tuhan lalui
Brilah berkat-Mu
Yesus, Yesus dengar doaku
Janganlah Tuhan lalui
Brilah berkat-Mu
_____________________
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Ibadah Minggu Online - 15 November 2020