CERMIN KEMULIAAN KRISTUS
"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang
semakin besar.” 2 Korintus 3:18
“As all of us reflect the glory of the Lord with
unveiled faces, we are becoming more like him with
ever-increasing glory by the Lord's Spirit.” 2
Corinthians 3:18
Ada sebuah fakta yang tidak banyak orang percaya ketahui
mengenai apa yang mereka alami ketika mereka menjadi
orang percaya. Rasul Paulus menulis kepada jemaat di
Korintus bahwa semua orang percaya (“kita semua”)
dipanggil untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Rasul Paulus menggunakan ilustrasi cermin untuk
menjelaskan hal ini. Ketika seseorang bercermin, maka ia
akan melihat pantulan dirinya pada cermin tersebut.
Sebuah cermin akan dengan jujur memperlihatkan seluruh
kondisi dari obyek yang dipantulkan.
Namun Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang percaya akan
ditransformasi sehingga semakin lama, ia akan semakin
memantulkan kemuliaan Kristus dalam dirinya. Ketika
orang tersebut bercermin, maka secara rohani, pantulan
yang ia lihat bukan lagi dirinya yang lama, tetapi
semakin lama semakin berubah sehingga karakter
Kristuslah yang semakin muncul.
Hal tersebut dapat terjadi karena karya Roh Kudus dalam
diri orang percaya. Hal ini sudah dinubuatkan oleh Nabi
Yesaya ratusan tahun sebelumnya.
“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang,
dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya,
kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi
bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan
kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” Yesaya 60:1-2
Nabi Yesaya menubuatkan bahwa satu saat kemuliaan (“terang”)
Tuhan akan datang kepada orang percaya yang kemudian
akan mengakibatkan orang percaya tersebut akan
memancarkan kemuliaan Tuhan. Hal ini terjadi karena
Tuhan memiliki tujuan, yaitu memakai umat-Nya sebagai
agen pembawa perubahan yang baik di tengah-tengah dunia
yang jahat (“kegelapan”/kekelaman menutupi bumi/bangsa-bangsa).
Ketika kita mengikut Yesus, kita menjadi orang-orang
yang membawa terang.
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai
terang hidup." Yohanes 8:12
Menjadi ‘terang’ artinya membawa pengaruh.
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas
gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki
dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga.” Matius 5:14-16
Yesus memakai dua ilustrasi tentang terang untuk
menggambarkan tugas orang percaya di bumi ini.
• Ilustrasi pertama menggambarkan orang percaya seperti
sebuah kota yang terletak di atas gunung yang tidak
mungkin tidak terlihat.
• Ilustrasi kedua menggambarkan bahwa orang percaya
seperti pelita yang diletakkan di atas kaki dian. Adalah
tidak logis jika seseorang menyalakan lilin lalu
kemudian menutupi lilin tersebut supaya terangnya tidak
kelihatan. Apa gunanya menyalakan lilin jika kemudian
ditutupi?
Ayat-ayat di atas mengajarkan kepada kita sebuah fakta
yang luar biasa mengenai orang percaya. Orang Kristen
yang sudah lahir baru adalah:”
• orang-orang yang sudah ditebus dosa-dosanya (1 Petrus
1:18),
• mereka sudah diangkat menjadi anak-anak-Nya (Roma
8:16-17),
• kepada mereka sudah diberikan seluruh berkat rohani
yang ada di dalam sorga (Efesus 1:3),
• hati dan roh mereka sudah dijadikan baru (2 Korintus
5:17), dan
• kepada mereka Tuhan sudah memberikan Roh Kudus untuk
diam di dalam batin mereka. (Efesus 1:13-14).
“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru
di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu
hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan
membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap
berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
Yehezkiel 36:26-27
Namun kepada kita tidak hanya diberikan semua berkat
luar biasa tersebut, tetapi juga sebuah kehormatan untuk
menjadi duta besar dari kerajaan Allah di dunia ini.
Kita diangkat jadi rekan sekerja-Nya untuk menjadi saksi
membawa kabar baik bagi dunia ini.
Lalu bagaimana sebenarnya cara praktis untuk seseorang
memantulkan kemuliaan Tuhan, menjadi terang di
tengah-tengah dunia ini? Alkitab mengajarkan beberapa
arti dari menjadi terang.
HIDUP DALAM TERANG
1. Hidup dalam Terang Artinya Hidup yang Berubah
“Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang
kamu adalah terang di dalam Tuhan.
Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena
terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan
kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
Janganlah turut mengambil bagian dalam
perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan
apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah
perbuatan-perbuatan itu.” Efesus 5:8-11
Konsekuensi dari hidup yang ditransformasikan oleh Roh
Kudus adalah meninggalkan cara-cara kehidupan yang lama
dalam dosa dan semakin banyak hidup dengan cara-cara
yang berkenan dengan Tuhan. Buah dari hidup dalam terang
adalah kebaikan, keadilan, kebenaran serta selalu
berusaha untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Tidak lagi
melakukan perbuatan-perbuatan kegelapan, sebaliknya
secara aktif melawan perbuatan-perbuatan tersebut.
2. Hidup Dalam Terang Artinya Mengasihi
“Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang,
tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam
kegelapan sampai sekarang.
Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di
dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.” 1
Yohanes 2:9-10
Konsekuensi dari hidup yang semakin mencerminkan terang
Tuhan adalah timbulnya kasih yang sejati kepada
orang-orang disekitarnya. Orang Kristen yang sudah lahir
baru adalah orang-orang yang sudah diselamatkan. Bukan
karena orang tersebut adalah orang baik dan bukan karena
orang tersebut sudah melayani Tuhan sehingga
perbuatannya itulah yang menyelamatkan, melainkan karena
orang tersebut menerima kasih karunia dari Tuhan,
sehingga dosa-dosanya ditebus dengan darah Yesus yang
mahal. (Efesus 2:8-9)
Sebagai orang-orang yang sudah menerima pengampunan,
adakah alasan untuk tidak mengampuni orang lain yang
bersalah kepada dirinya?
Tuhan Yesus memandang sangat serius perihal pengampunan
dan mengampuni orang lain.
• Ketika Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana cara berdoa,
perihal pengampunan mendapatkan perhatian khusus. (Matius
6:12, 14, 15)
• Demikian juga ketika Yesus mengajarkan soal
pengampunan kepada murid-murid-Nya dengan memberikan
perumpamaan mengenai hamba yang jahat. (Matius 18:21-35)
Dunia ini adalah dunia yang berjalan dengan hukum saling
membalas kejahatan dengan kejahatan. Itulah sebabnya
kita tidak dipanggil sekedar untuk mengampuni, tetapi
dengan aktif mengasihi orang lain, termasuk orang yang
berbuat jahat kepada kita. (Matius 5:43-46)
Hal ini akan memperlihatkan kepada dunia ini sebuah
perbedaan yang kontras antara orang percaya dengan orang
tidak percaya.
HIDUP BERBUAH
1. Hidup Berbuah Artinya Bertahan Dalam Tantangan
“Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima
terang, kamu banyak menderita
oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,
baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan
penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam
penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.” Ibrani
10:32-33
Dunia yang gelap tidak suka dengan terang. Manusia yang
berdosa secara alamiah akan menolak sesuatu yang membuka
kejahatannya. Oleh karena itu orang percaya dapat saja
mengalami penolakan, cercaan; bahkan aniaya dari dunia
ini ketika mereka bertindak sebagai terang. Oleh karena
itu Firman Tuhan menasihatkan orang percaya untuk
bertahan.
Jemaat gereja mula-mula mengalami aniaya yang dahsyat,
terutama mereka yang sebelumnya berasal dari agama
Yahudi, seperti yang dicatat di dalam kitab Ibrani.
Namun mereka bertahan karena mereka tahu bahwa mereka
akan menerima harta yang lebih baik, yaitu hidup kekal.
“Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam
penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu
dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab
kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan
yang lebih menetap sifatnya.” Ibrani 10:34
Hal ini masih berlaku bagi kita orang percaya yang hidup
dalam zaman sekarang ini. Mungkin kita tidak mengalami
aniaya secara fisik seperti jemaat gereja mula-mula,
namun tantangan dan pergumulan hidup serta aniaya secara
verbal dan sosial masih ada sampai sekarang. Janganlah
kita menjadi tawar hati dan menyerah, tetapi tetap
bertahan dalam iman, karena besarlah upah yang
disediakan bagi kita.
“Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu,
karena besar upah yang menantinya. “ Ibrani 10:34-35
2. Hidup Berbuah Artinya Berjaga-jaga
“Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam
kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu
seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak
terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang
malam atau orang-orang kegelapan.” 1 Tesalonika 5:4-5
Satu hal yang pasti akan terjadi di masa depan adalah
bahwa Yesus akan datang untuk menjemput kita dan
kemudian akan turun ke dunia ini untuk yang kedua kali.
Hari itu pasti akan datang dan firman Tuhan mencatat
bahwa hari itu akan datang seperti pencuri.
Banyak orang tidak sadar akan hal ini dan tetap hidup
dalam kegelapan. Mereka hidup dalam dosa dan kejahatan
dan menyangka semuanya akan baik-baik saja. (1
Tesalonika 5:3)
Namun sebagai orang percaya, kita hidup sebagai
anak-anak terang, artinya hidup dengan sungguh-sungguh
agar berkenan di hadapan Tuhan. Tidak hidup dalam dosa,
melainkan dalam kekudusan, sehingga ketika Tuhan Yesus
datang untuk menjemput Gereja-Nya, kita juga akan dibawa
untuk bertemu Tuhan di sorga. Sedangkan mereka yang
hidup dalam dosa akan ditinggalkan. Maranatha, datanglah
segera Tuhan Yesus! Amin. (PT)
“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada
hari mana Tuhanmu datang.” Matius 24:42