THIS CHRISTMAS, BELIEVE!
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang
putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan
ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai.”
Yesaya 9:5
Setiap kali kita merayakan Natal, kita bukan sedang
memperingati kelahiran seorang tokoh besar di masa
lampau. Kita sedang memperingati dan mengingat kehadiran
tokoh yang terbesar dan paling luar biasa dalam sejarah
manusia, yaitu Yesus Kristus.
Yesus bukanlah seorang manusia biasa, tetapi Allah yang
datang menjelma menjadi manusia, menjadi sama dengan
kita manusia, untuk menyelamatkan kita. Nabi Yesaya
mengatakan dalam Yesaya 9:5 perihal sosok Yesus ini
dengan menyebutkan gelar-gelar-Nya yang luar biasa,
yaitu bahwa Ia adalah seorang Penasihat Ajaib, Allah
yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Semua gelar
ini mempunyai dampak bagi kehidupan kita secara langsung.
Dalam pesan Natal hari ini, inti pesan Tuhan kepada kita
adalah mari kita percaya kembali.
Percaya Akan Kasih (Believe in Love)
Tuhan Yesus adalah Penasihat yang Ajaib. Ditengah
hiruk-pikuk dinamika kehidupan dunia, sangat mudah bagi
siapa saja untuk menjadi kewalahan dan kehilangan arah.
Ditengah masyarakat modern saat ini yang terbanjiri
dengan segala informasi, sangat mudah untuk tenggelam
dalam kebisingan dan justru semakin terasingkan. Sangat
ironis, ditengah era dimasa informasi demikian membludak;
justru banyak orang tidak tahu apa yang harus dilakukan
dalam kehidupan pribadi mereka. Ditengah kesemrawutan
itu, kita bisa lihat kasih diantara banyak orang justru
semakin dingin.
Kehadiran Tuhan Yesus di antara kita, membawa keteduhan
dan jalan keluar. Ia bukan saja mengajar dan menunjukkan
bagaimana kita menjalani hidup sekalipun ditengah-tengah
tantangan yang kita hadapi, namun Yesus juga memberikan
jalan keluar. Sungguh Dialah Penasihat yang Ajaib itu.
Yesus tahu bahwa yang paling dibutuhkan oleh manusia
untuk dapat bertahan dan menjalani kehidupan mereka
adalah Kasih, dan karena itu Ia memberikan kasih kepada
kita, yang tak lain adalah diri-Nya sendiri.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa
melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Yohanes 3:16
Mungkin kita merasa lelah karena merasa tidak ada yang
peduli kepada kita; tidak ada yang benar-benar mengasihi
kita. Natal ini, izinkan Tuhan untuk kembali
mengingatkan bahwa ada satu pribadi yang amat sayang dan
cinta kepada kita dan itu adalah Tuhan Yesus. Jangan
putus asa sehubungan dengan situasi kehidupan kita,
jangan merasa bahwa kasih tidak ada lagi. Natal ini,
percaya masih ada kasih.
Percaya akan Kemenangan (Believe in Victory)
Tuhan Yesus adalah Allah yang Perkasa. Dalam kehidupan
masyarakat zaman dahulu, ketika musuh datang menyerang
maka rakyat banyak yang tidak dapat membela dirinya
sendiri akan segera mencari perlindungan. Mereka
biasanya akan berlari ketakutan ke arah benteng-benteng
pasukan kerajaan, dengan harapan terlindungi di dalamnya.
Namun yang paling membuat rakyat jadi kuat dan
bersemangat kembali adalah ketika mereka melihat para
kesatria berjalan maju atau memacu kuda mereka, dengan
persenjataan lengkap menghadapi para musuh dan
melindungi rakyat. Tidak ada yang pernah benar-benar
tahu apakah para kesatria akan menang atau tidak, tetapi
kehadiran dan tindakan mereka memberi kekuatan yang baru
pada rakyat.
Berita baik bagi kita di Natal ini adalah Yesus lebih
dari pada sekedar seorang kesatria, Dia adalah Allah
yang Perkasa, yang berperang bagi kita, yang melindungi
kita dan t.i.d.a.k..t.e.r.k.a.l.a.h.k.a.n.! Amin!
Kelahiran-Nya menjadi suatu tindakan dimana Dia
berhadapan langsung dengan musuh-musuh kita, yaitu
roh-roh jahat dan Iblis sebagai penguasanya. Sekalipun
kenyataan kehidupan mungkin terasa begitu menghimpit
kita saat ini, tetaplah percaya bahwa ada jalan keluar
dan pengharapan, sebab yang membela kita adalah Tuhan
Allah yang Perkasa; Allah yang bahkan memberi kita
kemenangan! Karena itulah Natal ini kita percaya bahwa
kita pasti akan menang menghadapi semua pergumulan hidup,
dan kita dapat menyanyikan mazmur ini:
“Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku
sekeliling aku;
dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan
sorak-sorai;
aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan.
Mazmur 27:6
Percaya akan Pengharapan (Believe in Hope)
Tuhan Yesus adalah Bapa yang Kekal. Kita melihat setiap
tahun keadaan di dunia serba tidak menentu dan tidak
bisa ditebak; kadang damai, kadang perang bisa muncul
sewaktu-waktu, pandemi terjadi dan pergi, resesi ekonomi
dan sebagainya. Fakta bahwa Tuhan Yesus adalah Bapa yang
Kekal, yang selalu ada dan ada bagi kita; itulah menjadi
kekuatan dan pengharapan bagi kita.
Belajarlah dari anak kecil, yang sewaktu ketakutan,
bingung atau tidak tahu apa yang akan dilakukan, akan
selalu mencari dan berlari ke ayahnya. Dalam pelukan dan
lindungan ayahnya, si anak kecil merasa tenang dan
bahkan bebas untuk terbuka pada ayahnya; mengutarakan
ketakutan dan kekhawatirannya, meminta perlindungannya
dan tentunya mengatasi persoalan yang dihadapi sang anak.
Para ayah tidaklah hanya menyelesaikan saja apa yang
jadi persoalan, tetapi juga para ayah memeluk dan
menenangkan anaknya dan menjaminkan bahwa sang anak
tidak perlu lagi takut, karena ayahnya ada di sana. Sang
anak menjadi lega karena ia tahu ada pengharapan dalam
ayahnya.
Lebih dari para ayah di dunia ini yang tidak sempurna,
kita memiliki Tuhan yang sempurna; Bapa yang Kekal.
Tuhan Yesus memberikan kelegaan dan pengharapan yang
jauh lebih baik daripada yang bisa diberikan oleh ayah
manapun di dunia. Tuhan Yesus ada dalam kehidupan kita
dan kehadiran-Nya lah yang memberi pengharapan. Natal
ini kita diingatkan bahwa Dia-lah Tuhan yang beserta
kita dan kita kembali percaya akan adanya pengharapan
oleh karena Dia. Yesus berkata kepada kita:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Matius 11:28
Percaya akan Damai Sejahtera (Believe in Peace)
Tuhan Yesus adalah Raja Damai. Dalam bahasa Inggris,
kata ini disebutkan sebagai “Prince of Peace.” Pada
kehidupan zaman dahulu, tugas seorang Pangeran, yaitu
penerus Raja, adalah memastikan ada kedamaian di
seantero negeri. Rakyat menjadi tenang ketika mereka
melihat sang Pangeran dengan pakaian tempur lengkap
berdiri tegak dan gagah disamping ayahnya, yaitu sang
Raja yang duduk memerintah dengan agung. Kehidupan
keluarga, kehidupan ekonomi, sosial, pendidikan dan
sebagainya hanya bisa berjalan dengan baik jika situasi
kehidupan berada dalam keadaan damai. Pada level pribadi
pun demikian; semua manusia membutuhkan damai dan
ketenangan dalam batinnya.
Melalui Natal, Tuhan sedang mengingatkan kita, bahwa
bukan saja Dia-lah sang kasih itu, tetapi Dia-lah juga
pemberi kita damai sejahtera. Natal ini mari kita
kembali percaya akan damai sejahtera, karena Tuhan Yesus
sendiri berkata:
“Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh
damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah
mengalahkan dunia.”
Yohanes 16:32b-33
Natal ini, saat kita mengingat apa yang Tuhan Yesus
harus lalui untuk dapat bersama dengan kita, mari kita
kembali percaya akan adanya kasih, kemenangan,
pengharapan dan damai sejahtera, oleh karena Tuhan Yesus
begitu menyayangi kita dan Yesus membawa pengharapan
baru bagi kita. (CS)