“DI MANA HARTAMU BERADA, DI SITU JUGA HATIMU BERADA!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Waktu berjalan begitu cepat dan kita sudah memasuki
bulan kedua di tahun 2019. Tuhan memberikan tema kepada
kita untuk tahun 2019, “Tahun 2019 adalah Tahun
Kelahiran yang Baru.” Tuhan memberikan ayat emas kepada
kita untuk Tahun Kelahiran yang Baru dari Yehezkiel
36:26-27,
“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru
di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu
hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan
membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap
berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
Saudara, ayat ini berbicara tentang manusia yang
mengalami kelahiran baru atau dilahirkan kembali. Tuhan
Yesus berkata dalam Yohanes 3:3,
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah.”
Untuk melihat Kerajaan Allah, untuk kita mendapatkan
hidup kekal selama-lamanya, untuk supaya kita
diselamatkan; proses awalnya itu adalah dilahirkan
kembali atau mengalami kelahiran baru. Kalau kita
melihat dari Titus 3:4-5 maka disitu dikatakan,
“Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita,
dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah
menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang
telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus.”
Saudara, dilahirkan kembali (kelahiran baru) itu
disebabkan karena pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus, kita percaya kepada Tuhan Yesus dan bertobat.
Sekali lagi, proses kelahiran baru itu disebabkan karena
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus dan kita akan
percaya kepada Tuhan Yesus serta bertobat. Ada berapa
banyak di antara Saudara yang sudah mengalami seperti
itu?
“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang
percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu
memiliki hidup yang kekal.” 1 Yohanes 5:13
Kita yang percaya kepada nama Anak Allah, yaitu TUHAN
YESUS KRISTUS harus tahu bahwa kita memiliki hidup yang
kekal. Amin!
MENGAPA ORANG YANG PERCAYA KEPADA TUHAN YESUS KRISTUS
ITU MENDAPATKAN KEHIDUPAN YANG KEKAL?
Karena arti daripada percaya kepada Tuhan Yesus adalah
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menghormati Kristus sebagai Tuhan dalam kehidupan
kita dan sungguh-sungguh berusaha menaati
perintah-perintah-Nya.
2. Mengasihi Tuhan Yesus dan bukan mengasihi dunia ini.
3. Sudah biasa dan tekun melakukan kebenaran; bukan dosa.
4. Mengasihi sesama saudara seiman.
Saya berdoa memasuki tahun 2019, kalau masih ada
ganjalan di tahun 2018, selesaikan! Supaya Saudara
diberkati! Supaya kita dengan jelas dan yakin berkata,
“Jaminanku, hidup kekal selama-lamanya!”
5. Sadar bahwa Roh Kudus berdiam di dalam kita.
Ada berapa banyak yang sadar akan hal ini? Saudara
jangan bawa Roh Kudus ke tempat yang aneh-aneh! Jangan
bawa Roh Kudus mengerjakan yang aneh-aneh!
6. Berusaha sungguh-sungguh mengikuti teladan Tuhan
Yesus dan hidup seperti Tuhan Yesus.
Renungkan dan Saudara mulai berkaca, “Sudahkah kau
melakukan ini?” Tuhan Yesus pernah berkata begini dan
mempraktekkannya, “Kalau ditampar pipi kanan, berikan
pipi kiri. Kalau ada orang yang memaksa meminta bajumu,
serahkan juga jubahmu. Kalau ada orang yang memaksa kamu
berjalan 1 mil, berjalanlah 2 mil!” Apakah kita sudah
melakukan hal itu? Saudara sendiri yang tahu!
7. Percaya, menerima dan tetap tinggal di dalam Tuhan
Yesus Kristus. Percaya akan Firman Tuhan Yesus dan Para
Rasul dalam Perjanjian Baru.
8. Sungguh-sungguh merindukan dan mengharapkan
kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua.
Saya mau bertanya kepada Saudara, ada berapa banyak di
antara Saudara yang setiap hari berkata dalam doa,
“Tuhan Yesus datanglah segera, Maranatha!”
Kalau Saudara tidak tiap hari berdoa seperti itu
kira-kira kerinduan Saudara seperti apa? Mungkin Saudara
berkata, “Oh ya Pak, saya pernah berdoa seperti itu
sebulan sekali.” NO! Seharusnya tiap hari kita berkata,
“Maranatha, datanglah segera Tuhan!” Sekali lagi saya
mau tanya, ada berapa banyak yang sungguh-sungguh rindu
untuk kedatangan Tuhan Yesus? Mari kita lakukan yang
seperti itu.
Jadi kalau Saudara berkata, “Oh, saya percaya kepada
Tuhan Yesus!”, artinya Saudara melakukan ke-8 hal tadi.
Ada orang yang berkata, “Percaya kepada Tuhan Yesus,
dosa…dosa…dosa…dosa…lalu mati, tetapi tetap percaya
kepada Tuhan Yesus maka akan masuk sorga…”. Menurut
Saudara apakah ini benar atau salah? SALAH! Itu adalah
orang yang tidak mengerti arti daripada percaya kepada
Tuhan Yesus itu apa. Apakah hanya ke gereja tiap Minggu?
Hanya berdoa dalam Nama Yesus? Lalu sampai di luar,
kelakuannya sama dengan orang dunia? NO!!
Percaya kepada Tuhan Yesus itu artinya melakukan nomor
1-8 tadi! Saudara perlu baca dan hafalkan tadi. Mungkin
Saudara tidak bisa menghafalnya, jadi Saudara bisa tulis
dan taruh di kamar rias, di kamar mandi atau di kamar
kerja. Baca setiap hari untuk berkaca! Saya percaya
kalau Saudara melakukan itu tiap hari, maka Saudara
dengan yakin akan berkata, “Saya percaya kepada Tuhan
Yesus dan saya tahu bahwa saya akan mendapatkan hidup
yang kekal!” AMIN!
Saya terus diingatkan Tuhan dari Amsal 4:23,
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari
situlah terpancar kehidupan.”
Saudara, hati-hati dengan hatimu! Ini penting! Saudara
mau hidup enak atau tidak enak, mau hidup baik atau
jelek, mau hidup kekal selama-lamanya atau atau mati
kekal selama-lamanya, mau masuk sorga atau neraka, semua
tergantung kepada hati Saudara!
Selama 2 bulan sejak bulan Desember saya berbicara
tentang pengampunan. Tadi dikatakan bahwa kita yang
percaya kepada Tuhan Yesus artinya mengasihi saudara
seiman dan sesama kita. Saudara, orang yang tidak bisa
mengampuni atau membenci saudaranya itu disebut pembunuh
manusia. Dan tidak ada pembunuh manusia yang akan
mendapatkan hidup kekal selama-lamanya. Dia akan mati
kekal selama-lamanya! Artinya, masuk NERAKA! Itu karena
masalah hati.
UANG DAN KEKAYAAN
Sekarang saya juga akan berbicara tentang masalah hati
dari sisi yang lain. Tadi dikatakan kalau kita percaya
kepada Tuhan Yesus, kita akan mengasihi Tuhan Yesus dan
bukan mengasihi dunia ini. Saya akan berbicara kepada
Saudara hari ini mengenai uang dan kekayaan. Ada seorang
pakar Alkitab yang bernama James Sennett berkata bahwa:
1. Ada 2.350 ayat tentang uang. Sementara tentang doa
ada 500 ayat, tentang iman ada 500 ayat.
2. Ada 1 dari 10 ayat dalam Perjanjian Baru berbicara
tentang uang.
3. Perumpamaan Yesus tentang uang lebih banyak daripada
perumpamaan tentang sorga dan neraka.
Ada 3 alasan mengapa bisa ditemukan seperti itu.
1. Uang adalah saingan utama dari Tuhan Yesus
Saudara ingat kisah dari seorang muda yang kaya? Pada
suatu hari ada seorang muda yang kaya datang kepada
Tuhan Yesus dan bertanya, “Guru, bagaimana supaya saya
dapat hidup yang kekal?” Tuhan Yesus menjawab, “Ikuti
perintah Allah.” Kata orang itu kepada-Nya, “Perintah
yang mana?” Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan
berzinah, jangan mencuri, jangan menjadi saksi dusta,
hormati ayah ibumu dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri…” Lalu kata orang muda itu
kepada-Nya, “Oh, kalau yang itu sudah saya lakukan terus!”
Kata Yesus kepadanya: “OK, kalau kamu mau jadi sempurna,
sekarang kamu pulang, jual segala hartamu dan berikan
kepada orang miskin. Kamu akan mendapatkan harta di
sorga. Dan setelah itu kamu kembali ke sini, kamu ikut
Aku!” Ketika mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan
sedih, Alkitab katakan, “Sebab banyak hartanya!”
Lalu Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku
berkata kepadamu, “Sukar sekali (bukan hanya sukar
tetapi sukar sekali) orang kaya masuk sorga! Lebih mudah
seekor unta masuk lubang jarum daripada orang kaya masuk
sorga!”
Murid-murid-Nya menjadi gempar, “Kalau begitu siapa yang
dapat diselamatkan?” Tuhan Yesus berkata, “Memang bagi
manusia tidak mungkin (tidak mungkin melakukan, sebab
orang kaya memang seperti itu, tetapi tidak demikian
bagi Allah), sebab bagi Allah semuanya mungkin!”
Di sini Saudara bisa melihat bagaimana orang muda ini
hatinya lebih mengasihi dunia daripada mengasihi Tuhan
Yesus. Dan resikonya orang yang seperti ini, dia akan
masuk NERAKA! Dia tidak bisa melihat Kerajaan Allah atau
masuk Kerajaan Sorga. Saudara yang dikasihi Tuhan, saya
ingin memperingatkan dan kisahnya ini pas tentang kisah
seorang anak muda yang kaya.
Hari-hari ini saya banyak melihat di mana di sini pun
banyak anak-anak muda, kaum milenial yang harus
hati-hati karena sekarang ini sedang trend di dunia yang
mana saya tahu itu semua adalah gerakan Iblis! Bagaimana
mereka digiring untuk hidup sukses, mempersiapkan diri
untuk hidup sukses dan semuanya itu dikaitkan pada UANG!
Bukan sukses karena mengasihi Tuhan Yesus! Tidak ada
yang namanya sukses karena hidup kudus! Itu semua sukses
dalam hal uang, kedudukan, posisi, popularitas, dan
sebagainya; yang semua itu akarnya adalah uang, cinta
akan uang. Hati-hati!
Dalam kisah ini bukan berarti setiap orang yang percaya
kepada Tuhan harus menjual hartanya. Tetapi saya mau
memberitahukan, itu bisa terjadi kalau Tuhan menyuruhnya!
Tetapi tidak berarti semua orang percaya harus menjual
hartanya. Kalau itu Saudara, kira-kira bagaimana? Dahulu
saya pernah mengalami seperti ini. Saya pernah disuruh
memberikan seluruh uang yang saya punya kepada Pak Rohim
pada waktu itu untuk membiayai pendeta-pendeta desa yang
hidup setelah seminggu tidak mendapat beras di rumahnya.
Dan Saudara, kalau saya berikan semuanya itu, mungkin
besok saya tidak tahu harus makan apa. Tetapi saya tahu
bahwa orang yang makin kaya akan makin sulit untuk
melakukan itu. ‘Boro-boro’ memberikan semua, disuruh
memberi buah sulung saja susahnya bukan main!
Berbeda dengan Zakheus. Zakheus adalah seorang yang kaya
dan juga dia adalah seorang kepala pemungut cukai (kepala
kantor pajak). Tetapi ketika bertemu dengan Tuhan Yesus,
hatinya langsung berpaut kepada Tuhan Yesus. Dia lebih
mengasihi Tuhan Yesus daripada hartanya. Tanpa disuruh
dia berkata,
“Tuhan, setengah dari hartaku, aku berikan kepada orang
miskin. Kalau aku pernah memeras mereka, aku akan ganti
4x lipat!”
Tidak mudah bagi orang kaya untuk melakukan hal seperti
itu. Apa kata Tuhan Yesus?
“Mulai hari ini, terjadi keselamatan dalam rumah ini
karena orang ini adalah anak Abraham!”
Saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita renungkan ini
bersama-sama!
2. Bagaimana cara kita menangani uang akan berdampak
kepada persekutuan kita dengan Tuhan
Saudara, sudah sejak lama setiap hari saya membaca kitab
Wahyu. Saya kemudian diingatkan pesan Tuhan Yesus kepada
7 sidang jemaat atau 7 gereja-Nya dalam Wahyu 2-3.
Pesan kepada 7 gereja ini bukan hanya kepada 7 gereja
pada waktu itu saja, sebab 7 gereja ini berbicara
tentang gereja sepanjang masa termasuk Gereja masa kini.
Dan yang terakhir itu adalah pesan Tuhan Yesus kepada
Jemaat Laodikia. Saya pernah ke Laodikia, di situ tour
guide-nya bercerita panjang lebar tentang Laodikia. Jadi
Laodikia itu jemaatnya adalah orang-orang kaya. Mereka
berdagang emas, wool dan karpet, bahkan obat mata yang
paling terkenal pada zaman Kekaisaran Romawi itu dari
Laodikia. Mereka adalah orang-orang kaya, jadi gereja
ini dipenuhi dengan orang-orang kaya. Kemudian Tuhan
Yesus bicara apa kepada mereka?
“Aku lihat pekerjaanmu, kamu sebaiknya dingin atau panas.
Kalau mau dingin yang dingin sekali, kalau mau panas ya
panaslah! Tetapi kamu ini tidak dingin atau panas, kamu
ini suam-suam kuku!”
Saudara tentu tahu tentang orang Kristen yang suam-suam
kuku, yaitu orang-orang Kristen yang berkompromi. Mereka
memang mendengar Firman Tuhan, karena mereka adalah
jemaat, tetapi apa yang Tuhan katakan tentang mereka?
“Kamu ini suam-suam kuku! Kamu tahu kenapa kamu
suam-suam kuku? Karena kamu berkata, “Aku kaya dan aku
telah memperkaya diriku, aku tidak kekurangan suatu apa
pun”, tetapi AKU berkata kepadamu, “Kamu tidak kaya
seperti apa yang kamu katakan, tetapi kamu melarat, buta,
miskin dan telanjang dan AKU melihat kamu ini, AKU akan
muntahkan kamu dari mulut-KU!”
Saudara, ada berapa banyak di antara Saudara yang
mengerti kalau kita percaya kepada Tuhan Yesus maka kita
ada di dalam Dia? Kalau dimuntahkan kira-kira bagaimana?
Ini yang terjadi pada jemaat di Laodikia. Jadi Saudara,
kekayaan mereka itu merubah sikap mereka dan persekutuan
mereka dengan Tuhan. Dan orang yang suam-suam kuku ini
sesungguhnya dalam bahaya!
Saudara harus yakin bahwa setiap hari Saudara mempunyai
satu kegairahan dengan Tuhan, itu namanya panas! Saya
berdoa supaya Saudara semua panas dengan Tuhan! Bukan
dingin; sebab kalau dingin itu sudah pasti dilempar
keluar. Saya berdoa setiap hari bahwa Dia akan segera
datang dan yang Dia cari itu adalah orang-orang yang
bergairah dengan Tuhan. Itu pasti hidupnya intim dengan
Tuhan, dia bergaul erat dengan Tuhan dan orang seperti
ini sama seperti Henokh. Kejadian 5:24 dengan jelas
berkata,
“Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak
ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.”
Kemana? Diangkat! Apakah Saudara mau ikut dalam
pengangkatan? Kalau mau, kita harus seperti Henokh;
yaitu bergaul erat dengan Tuhan. Amin!
3. Uang akan membentuk karakter kita
Saya mau tunjukkan kepada Saudara bagaimana karakter
daripada orang kaya.
1 Timotius 6:17-19 berkata,
“Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini
agar mereka jangan tinggi hati…”
Orang kaya kebanyakan (tidak semua) itu sombong dan
tinggi hati. Kalau berjalan, lihatnya ke atas terus (tidak
tahu kalau dibawahnya ada yang bisa buat dia tersandung).
Ini Firman Tuhan yang bicara!
“...dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu
seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam
kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk
dinikmati.”
Saudara, orang kaya umumnya mengandalkan hartanya atau
kekayaannya dan bukan Tuhan! Mereka berkata, “Aku bisa
beli apa saja!” Saya pernah dengar ada orang yang
berkata begini, “Saya bisa beli wanita mana saja!” Wah,
takabur sekali! Orang kaya suka berkata, “Saya bisa! Luh
mau apa? Luh mau coba-coba sama gua? Gua bisa beli luh!”
Kalau masuk hotel dan kurang dihormati, “Aku bisa beli
hotel ini!”
“Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, ….”
Jadi kebanyakan orang kaya tidak berbuat baik! Kejahatan
dibalas dengan kejahatan, “Luh mau begini? Gua lebih
bisa dari luh! Gua hutang sama luh, gua gak mau bayar
mau apa luh?” Banyak yang seperti ini yang hutangnya
tidak mau dibayar, karena itu kaya terus!
“…menjadi kaya dalam kebajikan, …”
Saudara, ‘kebajikan’ di sini maksudnya adalah
‘benevolence’, jadi artinya memberi kepada orang yang
sengsara, misalnya ada gempa bumi dan sebagainya, di
mana dia memberi. Memang ada orang kaya yang seperti itu,
cuma kadang-kadang sambil memberi minta difoto dan
dikirim kemana-mana. “Ini adalah donatur yang paling
dermawan!” Padahal yang diberi hanya seujung kuku saja
karena yang diberi misalnya milyaran sedangkan
kekayaannya itu trilyunan. Dan kebanyakan (tidak semua)
motivasinya tidak benar.
“…suka memberi dan membagi,”
Kalau diperingatkan seperti itu artinya orang kaya itu
tidak suka memberi atau membagi, artinya, PELIT! Apakah
Saudara kira orang yang semakin kaya itu semakin tidak
pelit? Justru lebih pelit! Untuk Rp.1,- saja bisa
berantem! Dan saya pernah lihat sendiri. Nah Saudara,
ini disuruh memperingatkan sehingga di ayat 19-nya
dikatakan,
“dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai
dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang
untuk mencapai hidup yang sebenarnya.”
Harus berubah! Kalau Saudara berubah maka bukan masuk
neraka, tetapi sorga!
Dalam 2 Timotius 3:1-2a ada tertulis:
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang
masa yang sukar...”
Hari-hari terakhir itu kapan? NOW! Mengapa datang masa
yang sukar? Karena,
“Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang….”
Kalau Saudara baca seterusnya dikatakan bahwa mereka
secara lahiriah beribadah, tetapi semua modelnya seperti
ini. Disitu tidak disebutkan ‘kecuali orang Kristen’,
artinya semua termasuk orang yang namanya Kristen!
Saudara mau bukti? Mari kita simak kesaksian berikut ini:
KESAKSIAN JACOB DUFOUR
“Ok, saya belum pernah melakukan ini sebelumnya. Tetapi
saya merasa ada masalah besar di antara orang Kristen
yang sangat perlu ditangani. Untuk orang-orang yang
belum mengenal saya, nama saya Jacob Dufour. Saya
pembuat film Kristen. Barusan ini saya bergabung di
group Kristen di Facebook untuk mempromosikan film saya.
Saya melihat kiriman-kiriman di group itu, ternyata
banyak yang mengirim “ketik ‘amin’ untuk Yesus”, “jempol
ke bawah untuk setan” atau “kalau ketik ‘Amin’, TUHAN
akan memberkatimu…”, dan sebagainya dengan
“sampah-sampah” lainnya. Saya berpikir, ini adalah group
di mana ada ribuan orang yang mengaku Kristen. Mari kita
lihat seberapa serius mereka tentang Kekristenan.
Jadi saya memutuskan membuat sesuatu yang kontroversial,
jika saya membuat kesalahan dalam membuatnya, saya
dengan tulus meminta maaf. Saya memutuskan untuk membuat
satu percobaan kecil. Saya memposting Lukas 4:7 dan
menulis: “Ketik ‘amin’ jika kamu setuju.” Lukas 4:7
berkata, “Jikalau engkau menyembah aku, seluruhnya itu
akan menjadi milik-Mu.”
Pada awalnya ayat ini terlihat sangat menginspirasi
sampai Anda sadar, bahwa itu dikatakan iblis ketika
mencobai Tuhan Yesus. Setelah 1 menit saya memposting
itu saya menerima 5 kata “amin”. Dalam 1 jam saya
mendapat lebih dari 100 komentar. Terakhir saya melihat
kiriman itu sudah memiliki 666 “likes” yang rasa agak
ironis dan ada 576 komentar. Dari komentar-komentar itu,
hanya 20 orang yang mengkoreksi saya. Itu 3,5%! 3.5%
saja! Hampir 97% dari komentar-komentar yang berasal
dari orang-orang yang mengaku Kristen itu setuju dengan
kata-kata yang diucapkan iblis hanya karena
kedengarannya bagus! Ini ada kesalahan dalam Kekristenan!
Apakah Saudara tahu dalam grafik 97% itu seperti apa?
Hanya kecil sekali dan sebanyak itulah orang yang
mengaku Kristen yang tidak meluangkan waktu mempelajari
Alkitab atau setidaknya memeriksa faktanya sebelum
berkomentar.
Dan bukan hanya dari orang percaya kebanyakan, salah
satu yang meng-aminkannya yang mana sekarang sudah
dihapus, tetapi untungnya saya berhasil mengambil
screenshotnya, adalah berasal dari seorang dengan nama
yang diawali gelar “Pastor”. Saya hanya ingin memastikan
bahwa ini hanya nama, jadi saya membalas komentarnya,
“Apakah Anda Pendeta?” Jawabnya, “Ya”. Saya bertanya,
“Apakah Anda sadar siapa yang bicara di ayat ini?”
Jawabnya, “Ya, Tuhan kita, Yesus”. TUHAN KITA, YESUS?
Seorang yang mengaku sebagai pengawas gereja Tuhan atau
pemimpin gereja, tetapi tidak tahu siapa yang berbicara
di ayat itu. Dia juga tidak tahu tentang arti
keseluruhan Injil Yesus Kristus dan alasan mengapa Yesus
Kristus melakukan itu di atas segalanya.
Beberapa komentar lain berkata, “Amin, terima kasih
Yesus… Amin, Haleluya…. Amin Tuhan, terima kasih untuk
semua yang Engkau lakukan untuk saya dan keluarga saya…
Semua keinginanku akan menjadi milikku.” APA?? Apa yang
orang pikirkan tentang Kekristenan itu? Apakah Yesus
mati supaya kita menjadi kaya? Atau agar hidup jadi
mudah? TIDAK!!
Yesus mati supaya kita mempunyai keselamatan kekal.
Orang yang berpikir mereka menjadi kaya karena mengikut
Yesus akan sangat terkejut karena itu bukan soal
demikian. Ini akibat Injil Kemakmuran yang merupakan
pengajaran yang salah yang mengambil dari perkataan
Iblis di Lukas 4:7.
Baca Alkitabmu, kawan. Kenali apa isinya. Mengertilah
bahwa ada doktrin yang salah di luar sana dan terbukti
tadi bahwa 97% dari kita sudah tertipu. 2 Timotius 4:3-4
berkata,
“Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi
menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan
guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari
kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”
Itulah yang sedang terjadi! Banyak orang yang tidak
terlalu peduli pada kebenaran, untuk membuka dan
mempelajari Alkitab. Kita hanya mendengar sesuatu dan
jika kedengarannya bagus maka kita langsung percaya. Itu
harus dihentikan! 2 Timotius 3:16 berkata,
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.”
Alkitab itu penting! Keselamatan kita bergantung pada
pengertian kita akan Alkitab. Kita harus mengerti bahwa
Yesus Kristus, Anak Allah, datang ke dunia menjalani
hidup yang sempurna, mati dengan penderitaan yang
mengerikan dan bangkit kembali, sehingga dengan
mengikuti-Nya kita bisa mempunyai hidup yang kekal di
surga. Itu saja! Yohanes 3:16 berkata,
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Bukan kekayaan, bukan berkat-berkat materi atau harta,
tetapi HIDUP YANG KEKAL. Tolong bagikan video ini, saya
sangat ingin mendorong setiap orang agar tidak tersedot
kedalam pengajaran yang tidak Alkitabiah hanya karena
kedengarannya “rohani”. Tolong baca terus Alkitabmu,
tolong jangan lupakan tentang apa itu. Itu saja dan
terima kasih!
Alkitab tidak melarang kita menjadi kaya. Lihat Abraham,
Ishak, Yakub, Raja Daud, Ayub, mereka kaya dan diberkati
luar biasa, tetapi jelas bahwa mereka diberkati karena
Tuhan. Saudara, saya mau tunjukkan Saudara di mana ayat
tersebut agar Saudara bisa cek. Nanti kalau bertemu
dengan sesama orang Kristen, Saudara bisa tanya. Mari
sekarang kita buka Lukas 4:5-7,
“Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi
dan dalam sekejab mata ia memperlihatkan kepada-Nya
semua kerajaan dunia.
Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta
kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya
itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya
kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau
menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.”
Saudara, ayat ini jelas tetapi Saudara tolong tanya
kepada orang yang namanya Kristen, penguasa dunia ini
siapa? Pasti jawabannya, “Tuhan Yesus!” Yang menguasai
dunia itu Iblis!
“…sebab semuanya itu (jadi kegemerlapan dunia dan
kekayaan) telah diserahkan kepadaku (Iblis) dan aku
memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.”
Iblis menantang Tuhan Yesus, “Kalau Engkau menyembah aku,
semuanya aku berikan!” Coba kita cek, hati-hati mungkin
ada di antara Saudara yang baru tahu juga. Seperti sudah
saya katakan bahwa saya setiap hari membaca kitab Wahyu
dan ketika saya sampai di Wahyu 18 mengenai ‘Jatuhnya
Babel’, di mana dikatakan bahwa Babel adalah sistem
pemerintahan dunia yang dikuasai Iblis. Itu dari politik,
agama, perdagangan, dan sebagainya; dan yang jadi
anggotanya disebutkan disitu adalah raja-raja,
pedagang-pedagang yang kaya. Dan Tuhan Yesus di situ
berkata,
“Pergilah kamu, hai umat-Ku, larilah dari padanya. Kamu
jangan ikut-ikut supaya jangan ikut dihukum! Sebab nanti
Babel ini, dalam 1 jam akan dihancurkan!”
Dikatakan bahwa pedagang-pedagang akan melihat dari jauh
sambil menangis, kenapa? Karena dagangannya tidak laku
lagi.
MENDAPAT KEKAYAAN DARI TUHAN
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, sekali lagi Tuhan Yesus
juga menghendaki kita diberkati, tetapi Saudara harus
tahu bahwa Saudara harus mengikuti apa yang Firman Tuhan
katakan, baru Saudara tahu bahwa itu Tuhan! Untuk
mendapatkan kekayaan yang dari Tuhan adalah:
• “Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah
tidak akan menambahinya.” Amsal 10:22
• “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius
6:33
• “Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang
membangun rumah, sia-sialah usaha orang membangunnya;
jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah
pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi
dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang
diperoleh dengan susah payah – sebab Ia memberikannya
kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” Mazmur
127:1-2
Mungkin ada yang berkata, “Puji Tuhan, saya suka tidur.”
Bukan itu artinya! Artinya semua karena Tuhan dan bukan
karena kita hebat. Seperti keselamatan, itu bukan karena
perbuatan baik kita. Semua karena Tuhan! Jadi kita harus
menyenangkan hati Tuhan, taat kepada-Nya sebab Tuhan
yang memberikannya kepada kita. Alkitab berkata,
“Carilah dan pikirkanlah perkara-perkara yang di atas
bukan yang di bumi.” Apa artinya? Segala sesuatu yang
Saudara kerjakan, apa saja, baik berdagang dan
sebagainya, semua harus berdasarkan ‘perkara-perkara
yang di atas’.
• “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan
orang rajin menjadikan kaya.” Amsal 10:4
Jadi Saudara jangan berpikir, “Wah, saya tunggu
diberkati…” TIDAK! Saudara juga harus rajin. Kalau
Saudara mengikuti ini maka Saudara akan diberkati Tuhan
dan menjadi kaya, maka sudah bisa dipastikan bahwa itu
dari Tuhan! Kalau bukan seperti itu, dari siapa
kekayaannya? IBLIS!
Saudara dengarkan baik-baik, memasuki Tahun Kelahiran
yang Baru, mengapa Tuhan berikan Firman ini? Karena
memasuki Tahun Kelahiran yang Baru ini Saudara akan
mendapatkan hal-hal yang baru, mujizat yang baru,
berkat-berkat baru yang tidak pernah didengar oleh
telinga, belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah
timbul dalam hati, semua itu disediakan bagi mereka yang
mengasihi Dia! Amin.
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 3 Februari 2019