FENOMENA KEBANGKITAN DOA ADALAH TANDA-TANDA PENTAKOSTA KETIGA
ULANG TAHUN KE 32
Waktu berjalan begitu cepat dengan tidak terasa pada
tanggal 4 September 2020 yang lalu, keluarga besar GBI
Jl. Jendral Gatot Subroto – Jakarta telah berumur 32
tahun.
Dimulai dengan 1 gereja di gedung Karsa Pemuda, Senayan,
Jakarta dengan jumlah jemaat sekitar 400 orang, sekarang
berkembang menjadi 1.200 gereja di dalam dan di luar
negeri, dengan jumlah jemaat lebih dari 300.000 orang
termasuk sekitar 9.500 kelompok COOL.
DNA gereja kita adalah Restorasi Pondok Daud.
Saya ingat ada 2 hamba Tuhan yang menubuatkan saya
menjadi alat Tuhan untuk merestorasi Pondok Daud yaitu
Pdt. Schenk dari Belanda dan Om Damaris yang merupakan
penginjil sepenuh waktu pertama di Indonesia. Mereka
saat ini sudah bersama dengan Bapa di sorga.
Dalam Kisah Para Rasul 15:15-18, tertulis bahwa Tuhan
Yesus akan datang kembali dan merestorasi Pondok Daud
yang telah roboh. Ini tidak berarti bahwa Restorasi
Pondok Daud baru terjadi pada waktu Tuhan Yesus datang
kembali. Tetapi Restorasi Pondok Daud ini sedang terjadi
pada hari-hari ini, dan akan selesai secara sempurna
pada saat Tuhan Yesus datang kembali.
Untuk apa Tuhan Yesus merestorasi Pondok Daud?
- Supaya semua orang lain mencari Tuhan
- Dan segala bangsa yang disebut milik Tuhan mencari
Tuhan.
Ini berarti tujuan Tuhan Yesus merestorasi Pondok Daud
supaya terjadi penuaian jiwa besar-besaran
Apa yang dimaksudkan dengan Restorasi Pondok Daud?
• Dalam 25 tahun yang pertama, sejak tahun 1988,
pengertiannya adalah: Doa, pujian, penyembahan
bersama-sama dalam unity siang dan malam.
• Dalam 25 tahun yang kedua pengertiannya adalah:
Prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang
mempunyai gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah Tuhan
dalam unity siang dan malam dan melakukan kehendak Tuhan
pada jaman ini.
Hari-hari ini, di tengah pandemi COVID-19, Tuhan sedang
merestorasi kita-kita ini yaitu Saudara dan saya supaya
menjadi prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa;
artinya menjadi pemenang.
MENJADI PEMENANG
Kunci untuk menjadi seorang pemenang adalah:
• Bergaya hidup Doa, Pujian dan Penyembahan dalam unity
siang dan malam.
Artinya kita harus hidup intim dengan Tuhan. Dalam
pandemi ini kita sedang direstorasi untuk menjadi lebih
intim dengan Tuhan.
• Melakukan kehendak Tuhan pada jaman Now.
Melalui pandemi ini kita juga sedang direstorasi untuk
melakukan kehendak Bapa pada jaman Now.
Sesuai dengan pesan Tuhan Yesus kepada 7 Sidang Jemaat
dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3, yang berarti ini juga
pesan buat kita; hanya pemenang yang masuk sorga.
Pada waktu Tuhan Yesus merestorasi saya di tengah-tengah
pandemi COVID-19 ini untuk menjadi lebih intim dengan
Tuhan, untuk lebih mengerti kehendak Tuhan pada jaman
Now, itu sangat menyakitkan. Saya diproses... Saya
dibersihkan... Saya dimurnikan... Saya harus diam di
rumah… berdiam diri sampai dengan hari ini.
Tuhan berbicara kepada saya melalui Yesaya 26: 20-21:
“Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah
pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang
sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.
Sebab sesungguhnya, Tuhan mau keluar dari tempat-Nya
untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya dan
bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di
atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati
terbunuh di sana”.
Sampai hari ini, terus terang saya masih merasakan
amarah Tuhan belum berlalu. Saya tidak tahu sampai
berapa lama kita disuruh bersembunyi ‘barang sesaat
lamanya’. Yang pasti ada maksud Tuhan menyuruh kita
bersembunyi ‘barang sesaat lamanya’.
Kalau kita melihat tokoh-tokoh dalam Alkitab, mereka
harus bersembunyi atau disembunyikan Tuhan ‘barang
sesaat lamanya’ sebelum melakukan pekerjaan besar,
seperti:
• Nuh dan keluarga, disuruh bersembunyi oleh Tuhan dalam
bahtera selama 1 tahun sampai akhirnya Nuh bangkit
menjadi bapa atas semua bangsa.
• Yakub, disuruh bersembunyi oleh Tuhan di rumah Laban,
pamannya, ketika harus lari dari Esau. 20 tahun kemudian
Yakub bangkit dengan keluarga baru, kekayaan baru,
identitas baru. Dia menjadi Israel yaitu nama baru untuk
umat pilihan Tuhan.
• Yusuf, disembunyikan oleh Tuhan dari usia 17-30 tahun.
Perbudakan dan penjara yang dia jalani menjadi ‘sekolah’
di mana Tuhan mempersiapkan Yusuf menjadi orang kedua di
Mesir setelah Firaun.
• Musa, disembunyikan Tuhan di padang gurun selama 40
tahun.
Dan akhirnya Musa tampil untuk membebaskan bangsa Israel
dari Mesir.
• Daud, disembunyikan Tuhan selama 15 tahun setelah dia
diurapi menjadi raja Israel. Ketika Daud akhirnya naik
tahta, dia telah menjadi orang yang berkenan di hati
Tuhan.
• Elia, disuruh bersembunyi oleh Tuhan di tepi sungai
Kerit.
Setelah itu dia sendirian menghadapi 450 nabi Baal di
gunung Karmel.
• Yunus, disembunyikan Tuhan dalam perut ikan selama 3
hari 3 malam.
Setelah itu dia ke Niniwe dan berkotbah dalam kebangunan
rohani terbesar dalam sejarah.
• Murid-murid Tuhan Yesus, disuruh bersembunyi oleh
Tuhan di kamar loteng Yerusalem selama 10 hari.
Setelah itu Roh Kudus dicurahkan secara luar biasa.
Mereka dipakai untuk melakukan Amanat Agung. Penuaian
jiwa besar-besaran terjadi.
• Paulus, disembunyikan oleh Tuhan di tanah Arab dan di
Damsyik selama 3 tahun.
Ketika dia kembali, dia dipakai Tuhan luar biasa dan
menjungkir balikkan dunia.
Paulus juga disembunyikan Tuhan di dalam penjara Romawi.
Ketika dibebaskan, Paulus sudah menyelesaikan surat
penggembalaan Efesus, Filipi, Kolose dan Filemon.
• Rasul Yohanes, disembunyikan Tuhan di pulau Patmos.
Di situlah kitab Wahyu, kitab nubuatan terbesar
sepanjang masa, dituliskan dan sekarang itu diberikan
kepada kita.
Akhirnya yang paling luar biasa adalah Allah
menyembunyikan Tuhan Yesus.
Dia tinggal di dalam rahim bumi selama 3 hari (Matius
12:40) dan pada hari ketiga Tuhan Yesus bangkit dan
membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia.
Saya percaya setelah kita yaitu Saudara dan saya taat
waktu disuruh ‘bersembunyi barang sesaat lamanya’,
meskipun kita akan mengalami hal-hal yang tidak enak,
kebosanan, perasaan takut, kuatir, putus asa, tetapi
pasti setelah itu ada berkat, kuasa, pengurapan double
portion yang Tuhan Yesus sediakan. Haleluya!
Ke depan ini Tuhan akan memakai setiap kita sesuai
dengan rencana-Nya. Untuk itu Tuhan menyembunyikan kita
barang sesaat lamanya.
PENGINJILAN MELALUI DOA MENUJU PENYELESAIAN AMANAT AGUNG
Para ahli Teologi mengamati bahwa ada 3 (tiga) gerakan
besar yang sedang terjadi dalam menyelesaikan Amanat
Agung Tuhan Yesus.
• Gerakan pertama melalui gereja rumah.
COOL termasuk di bagian ini.
• Gerakan kedua melalui kesembuhan massal.
Healing Worship Online termasuk di bagian ini.
• Gerakan ketiga penginjilan melalui doa.
Restorasi Pondok Daud dalam bentuk Menara Doa termasuk
di bagian ini
Ketiga hal ini sedang kita lakukan hari-hari ini.
Pada tanggal 17 Agustus 2020, yaitu pada perayaan Ulang
Tahun Indonesia yang ke-75, kita disuruh oleh Tuhan
untuk mengadakan zoom meeting dengan tema “Trumpet Call
for All Nations”, yang diikuti oleh banyak bangsa-bangsa.
Pada waktu itu Tuhan menyampaikan pesan bahwa Terompet
Tuhan sedang berbunyi untuk memanggil umat-Nya,
bangsa-bangsa, untuk berdoa. Melalui Yeremia 33:3, Tuhan
berkata:
“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan
akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang
tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”
Ada 3 topik doa yang Tuhan mau kita lakukan hari-hari
ini.
1. Doa untuk Indonesia
• Sesuai dengan Yeremia 29:7, kita harus berdoa untuk
kesejahteraan negara kita karena kalau negara Indonesia
sejahtera maka kita juga akan mengalami sejahtera.
• Sesuai dengan Yesaya 48:18, bahwa kesejahteraan akan
terjadi kalau kita memperhatikan perintah-perintah Tuhan.
Karena itu, marilah kita berdoa agar negara Indonesia
akan memperhatikan perintah-perintah Tuhan.
2. Doa Untuk Pertobatan
Sesuai dengan 2 Tawarikh 7:13-14 di mana:
• Frasa ‘Tuhan menutup langit sehingga tidak ada hujan’
dan ‘Tuhan menyuruh belalang memakan habis hasil bumi’
berbicara tentang resesi ekonomi.
• Frasa ‘Tuhan melepaskan penyakit sampar diantara
umat-Nya’ berbicara tentang pandemi COVID-19.
Maka Tuhan meminta kepada kita untuk merendahkan diri,
berdoa, mencari wajah Tuhan, dan berbalik dari
jalan-jalan yang jahat, Kalau kita melakukan ini, maka
Tuhan akan mendengar dari sorga. Tuhan akan mengampuni
dosa-dosa kita dan Tuhan akan memulihkan negeri kita
dari pandemi COVID-19 dan resesi ekonomi.
3. Doa untuk Penuaian Jiwa Besar-besaran
Penuaian jiwa besar-besaran selalu didahului dengan
kebangkitan doa.
Sebelum Roh Kudus dicurahkan di kamar loteng Yerusalem
2000 tahun yang lalu, yang disebutkan sebagai Pentakosta
Pertama, maka murid-murid Tuhan Yesus, semua bertekun
dengan sehati dalam doa bersama-sama. Artinya mereka
berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan
malam. Ini adalah prinsip Restorasi Pondok Daud. Hal ini
juga terus dilakukan setelah Roh Kudus dicurahkan.
Penuaian jiwa besar-besaran terjadi.
Demikian pula pada waktu Roh Kudus dicurahkan di Azusa
Street yang disebut sebagai Pentakosta Kedua. William
Seymour yang memimpin doa. Semua bertekun dengan sehati
dalam doa bersama-sama. Penuaian jiwa besar-besaran juga
terjadi.
• Tahun 2013, Tuhan berbicara kepada saya bahwa
pencurahan Roh Kudus yang terjadi di jaman Now; yang
kemudian disebut sebagai Pentakosta Ketiga.
Sejak saat itu, saya terus berdoa untuk kebangkitan doa
di Indonesia, karena pencurahan yang dahsyat dari Roh
Kudus di Pentakosta Ketiga akan terjadi setelah
terjadinya kebangkitan doa.
• Tahun 2020, ketika terjadi pandemi COVID-19, yang luar
biasa terjadi juga kebangkitan doa antar denominasi di
Indonesia.
Menurut Bilangan Research Center: 83,8% gereja-gereja
ikut dalam kegerakan doa ini. Haleluya!
• Tanggal 8 Juli - 17 Agustus 2020, berlangsung acara
Doa Pujian Penyembahan 24 jam sehari, 7 hari seminggu,
selama 40 hari. Dan dilakukan pergantian tugas setiap 2
jam.
Acara ini diikuti oleh gereja-gereja antar denominasi di
seluruh Indonesia. Dan ini belum pernah terjadi
sebelumnya.
Bagi saya, ini merupakan tanda-tanda bahwa pencurahan
Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga akan
terjadi.
Kalau kita melihat Pentakosta Pertama, demikian juga
dengan Pentakosta Kedua, itu selalu dimulai dengan doa,
pujian dan penyembahan siang dan malam, yang berarti ini
adalah penggenapan Restorasi Pondok Daud. Hal ini juga
terjadi pada Pentakosta Ketiga.
Kita mungkin tidak sadar bahwa selama 32 tahun Tuhan
memberikan DNA Restorasi Pondok Daud kepada kita, yang
ternyata Restorasi Pondok Daud itu untuk mempersiapkan
Pentakosta Ketiga. Itu sebabnya kita harus terus berdoa
agar kebangkitan doa, pujian dan penyembahan terus
berlanjut.
KEHENDAK TUHAN PADA JAMAN INI
Tuhan berkata mengenai Daud bahwa Daud adalah orang yang
berkenan di hati Tuhan dan yang melakukan kehendak Tuhan.
Jadi Tuhan berkenan kepada Daud karena Daud melakukan
kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan yang mana? Alkitab
berkata bahwa Daud melakukan kehendak Tuhan pada
jamannya (Kisah Para Rasul 13:36).
Kalau kita merindukan hidup kita berkenan di hati Tuhan,
maka kita harus melakukan kehendak Tuhan pada jaman Now.
Apa kehendak Tuhan pada jaman Now?
1. Menyelesaikan Amanat Agung
Pada waktu Tuhan Yesus ditanya oleh murid-murid-Nya
tentang apa tanda kedatangan-Nya dan tanda kesudahan
dunia? Salah satunya Tuhan Yesus menjawab dari Matius
24:14 yang berkata:
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh
dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu
barulah tiba kesudahannya.”
Tuhan Yesus akan datang kembali setelah Injil Kerajaan
diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian bagi
semua bangsa. Tuhan Yesus pasti datang kembali. Yang
percaya katakan: Amin!
Karena itu Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung kepada
murid-murid-Nya:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Matius 28:19-20
Tuhan Yesus memberikan tugas kepada kita untuk
menyelesaikan Amanat Agung dengan kuasa dari Roh Kudus.
Ini kehendak Tuhan pada jaman Now.
2. Tahun Pey Aleph
Dari tanggal 19 September 2020 - 7 September 2021
menurut kalender Ibrani, kita memasuki Tahun 5781 yang
disebut dengan Pey Aleph. Pey Aleph artinya 81.
• Pey menggambarkan sebuah mulut
Peranan mulut adalah untuk memuji, meninggikan, mengucap
syukur kepada Tuhan, melepaskan berkat; bukan dipakai
untuk memperkatakan hal-hal yang kotor, gosip, porno,
kepahitan, menjelekkan orang lain, hoaks dan lain-lain.
• Aleph adalah angka satu
Suatu permulaan yang baru. Yohanes 1:1 berkata:
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
Memasuki Tahun Pey Aleph, mari kita berjanji kepada
Tuhan untuk menggunakan mulut ini hanya untuk berbicara
tentang firman Tuhan. Ini adalah kehendak Tuhan pada
jaman Now yaitu menggunakan mulut ini hanya untuk
berbicara tentang firman Tuhan.
Saudara yang mau melakukan katakan Amin!
Mari kita yang mau melakukan ini, kita ikrarkan janji
kita ini dengan menyanyikan lagu ini:
Mulutku penuh dengan pujian
Kepada-Mu ya Yesus Tuhan
Sepanjang hari ku beri penghormatan
Kepada-Mu ya Allahku
------------------------