“HATI-HATI DENGAN 3 JURUS IBLIS!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Saat ini kita sedang memasuki bulan Februari tahun 2018
dan Tuhan memberikan tema untuk tahun ini, “Tahun 2018
adalah Tahun Permulaan Yang Baru. The Year of New
Beginnings!”.
Sesuai dengan kalender orang Ibrani, memasuki tahun 5778
Tuhan memberikan pengertian, yaitu:
• Angka “5” adalah angka anugerah atau angka kasih
karunia
Ini berbicara tentang anugerah atau kasih karunia Tuhan.
• Angka “7” adalah angka sempurna, angka tertinggi,
angka kepenuhan
Ini berbicara tentang kepenuhan, sesuatu yang sempurna,
yang maksimal, yang paling tinggi
• Angka “8” adalah angka permulaan yang baru
Jadi ketika memasuki tahun 5778 Tuhan berbicara bahwa
kita sedang memasuki:
“Tahun di mana anugerah Tuhan, kasih karunia Tuhan
sedang turun ke atas kita semua. Dia akan memberikan
berkat atau hasil yang maksimal, yang sempurna kepada
Saudara dan saya memasuki tahun permulaan yang baru.”
Saudara, saya sudah cukup lama mendengar, “Pak Niko ko’
sering ngomong angka ya?”. Mereka menganggap hal itu
seperti nujum, hari baik, dan sebagainya. Apakah seperti
itu? Ini yang mau saya jelaskan kepada Saudara hari ini:
Kira-kira 10 tahun terakhir Tuhan berbicara tentang visi
yang Tuhan berikan kepada kita itu melalui angka. Saya
mau bertanya kepada Saudara, pernahkah visi itu tidak
digenapi Tuhan? TIDAK!
Jadi ini bukan seperti ahli nujum, karena angka di dalam
Alkitab itu ada ilmunya yang bernama Biblical Numerology
atau ilmu angka dalam Alkitab. Angka yang selama ini
dipakai untuk menerangkan visi itu pengertian dasarnya
diambil dari Alkitab.
Ketika memasuki tahun 2018, saya berpikir bahwa ini
adalah tahun yang luar biasa. Saya banyak menerima dan
membaca apa yang nabi-nabi di dunia dapatkan. Yang luar
biasa tahun ini semua yang saya baca itu berbicara
tentang angka. Malahan Ps. Cindy Jacob yang sering
datang ke tempat ini dan merupakan teman saya, dia
berbicara bukan dari pribadinya sendiri, tetapi mewakili
Apostle dan Prophet yang artinya rasul dan nabi yang ada
di dalam jaringannya di mana dia sebagai juru bicaranya.
Dan dia berkata, “Alkitab ditulis dengan cara berpikir
orang Yahudi (Ibrani), oleh karena itu jika kita ingin
mengerti Alkitab, kita harus mengerti numerologi (ilmu
angka dalam Alkitab). Karena hal itu adalah salah satu
cara pandang dari orang Yahudi.”
Ps. Cindy Jacob memberi pengertian bahwa, “Kita harus
ingat bahwa nubuatan (jadi visi itu merupakan satu
nubuatan) itu harus terhubung dengan Alkitab. Alkitab
ditulis dengan sudut pandang dan cara pikir orang Ibrani
atau orang Yahudi. Sudut pandang dan cara pikir orang
Ibrani dalam memahami Alkitab adalah memahami konteks
tulisan dan semua hal yang diungkapkan dalam tulisan itu
termasuk jika ada angka-angka di dalamnya. Tetapi sudut
pandang orang barat (Western) berbeda. Mereka menganggap
numerologi atau ilmu mengenai angka tadi sebagai
okultisme. Tetapi jangan lupa, sudut pandang orang
Ibrani melihatnya sebagai salah satu cara untuk memahami
pesan yang Alkitab sampaikan. Karena itu Ilmu Angka
dalam Alkitab atau Biblical Numerology itu penting
dipahami agar pesan-pesan kunci yang disampaikan dalam
Alkitab kepada kita menjadi jelas dan dipahami”. Amin!
Saya sudah menjawab apa yang selama ini banyak menjadi
pertanyaan dan Saudara sekarang sudah mengerti, jadi
jangan ragu-ragu kalau ada orang di sini memberitahu
mengenai angka dan sebagainya, itu semua Alkitabiah.
Memasuki tahun 2018, tahun permulaan yang baru, anugerah
Tuhan, kasih karunia Tuhan kepada Saudara dan saya;
yaitu untuk memberikan berkat secara maksimal, yang
sempurna ketika kita memasuki hal-hal yang baru atau
permulaan yang baru, karena itu perhatikan terus
tuntunan Tuhan.
Saudara, tahun 5778 mereka sebut tahun ‘AYIN CHET’ (78).
Ayin adalah angka 70 yang berbicara tentang sebuah mata.
Memang dalam huruf Ibrani kuno-nya, Ayin itu benar-benar
berbentuk sebuah mata dan itu berbicara tentang mata
Tuhan.
Kalau Saudara membaca dari Mazmur 33:18 dan Mazmur 32:8
di situ dikatakan: “Mata Tuhan itu tertuju kepada mereka
yang takut akan Dia dan kepada mereka yang berharap akan
kasih setia-Nya”. Ada berapa banyak diantara Saudara
yang takut akan Tuhan dan yang berharap kepada kasih
setia Tuhan? Berarti mata Tuhan tertuju kepada kita.
Amin!
Untuk apa mata Tuhan tertuju kepada kita? Dia mau
mengajar, menasehati, menunjukkan jalan apa yang harus
kita tempuh. Apakah Saudara mau diajar Tuhan? Mau
dinasehati? Mau ditunjukkan jalan yang harus kita tempuh?
Ini hanya bisa kita tangkap kalau mata kita tertuju
kepada Dia. Kalau tidak, maka kita akan salah melangkah!
Contoh: Mungkin yang ditetapkan oleh Tuhan untuk
mengajar Saudara itu adalah teman baik Saudara atau
Pendeta Saudara dan kebetulan orangnya itu agak ‘sengak’
mungkin. Kalau Saudara tidak mengerti hal itu karena
mata Saudara tidak tertuju kepada Tuhan, Saudara akan
sakit hati, menolak, dan akhirnya rugi sendiri. Padahal
saat itu Tuhan sedang hendak mengajar Saudara melalui
dia! Jadi memasuki tahun 2018 kalau Saudara mau
mengalami janji Tuhan tadi, nomor satu mata kita harus
tertuju kepada Dia.
Saudara, Tuhan mau mengajar, menasehati dan menunjukkan
jalan itu melalui pengertian tentang angka 8 yang
disebut ‘Chet’ tadi. Salah satu arti daripada ‘Chet’
adalah permulaan yang baru. Permulaan yang baru itu
sebetulnya berbicara tentang Tuhan Yesus.
Yohanes 1:1-2 berkata, “Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan
Allah.” Ayat 14-nya berkata, “Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita (Nama-Nya siapa? YESUS!),
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Pada mulanya, yakni pada pemulaan yang baru; adalah
Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman
itu adalah Allah itu sendiri. Dan Firman itu menjadi
manusia, namanya siapa? YESUS!
Saudara, kita sering mendengar Yesus adalah Anak Allah,
tetapi kita juga bahwa Tuhan Yesus itu adalah Allah yang
menjadi manusia. Ini penting! Dia adalah Anak Allah,
tetapi jangan lupa bahwa Dia adalah Allah itu sendiri
yang menjadi manusia. Kalau Saudara baca Yohanes 1:3, di
situ dikatakan, “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan
tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala
yang telah dijadikan.” Luar biasa! Langit dan bumi
adalah Allah yang menciptakan dan itu adalah Tuhan Yesus!
Tuhan berkata, “Emas dan perak Aku yang punya…”, semua
Dia yang punya, tetapi kadang-kadang kita yang sudah
tahu, masih juga minta kepada ‘yang lain’. Tetapi hari
ini kita diingatkan bahwa Dialah yang menciptakan segala
sesuatu. Dia yang punya semuanya dan kita hanya minta,
apalagi kita sebagai anak-anak-Nya. Jangan minta kepada
orang lain dan jangan mengandalkan orang lain! Atau
kadang-kadang mengandalkan kekuatan sendiri. Kita
tinggal minta kepada-Nya dan itu Tuhan Yesus. Amin!
Saudara yang dikasihi Tuhan, ketika memasuki tahun 2018
Tuhan sangat kuat berpesan kepada saya, “Sampaikan
kepada umat-Ku, mereka harus banyak merenungkan tentang
Aku. Memikirkan tentang Aku!”. Tahun 2018 mari kita
renungkan kuasa-Nya, kasih-Nya, apa yang telah Dia
perbuat dalam kehidupan ini. Supaya apa? Supaya kita
lebih mengasihi Tuhan Yesus. Amin!
1 Yoh 2:6 berkata, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada
di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah
hidup!”. Ada berapa banyak di antara kita yang ada di
dalam Dia? Saudara, kita wajib…wajib…wajib hidup sama
seperti Kristus telah hidup! Mengapa? Supaya kita
menjadi serupa dengan gambar-Nya. Sebab hanya orang yang
serupa dengan gambar-Nya yang ikut dalam Pengangkatan.
Sekali lagi, hanya orang-orang yang menjadi serupa
dengan gambar-Nya yang akan diangkat!
PROSES MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS
Jadi keselamatan itu diberikan kepada kita melalui kasih
karunia Tuhan, bukan karena usaha kita, tetapi kita
harus meresponinya dengan iman.
a. Justification
Pada waktu kita bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus,
kita mengalami kelahiran baru. Kita memasuki proses
keselamatan yang pertama yang disebut dengan proses
justification (pembenaran). Kita dibenarkan karena kita
bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus.
Ini belum selesai! Waktu itu saya pernah menyinggung
pelajaran Hypergrace yang mengira bahwa di proses itu
sudah selesai sampai disini saja atau sudah
segala-galanya. Belum! Masih jauh. Karena di sini kita
baru mengalami pengalaman rohani pertama dengan Tuhan
Yesus.
b. Sanctification
Setelah itu kita harus mengerjakan keselamatan ini.
Alkitab katakan, “Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut
dan gentar.” Kita memasuki proses yang kedua yang
disebut dengan proses sanctification (proses pengudusan),
yaitu kita dikuduskan terus-menerus oleh Roh Kudus dan
Firman Allah.
Mungkin pada proses ini kita pernah jatuh, jangan kuatir
sebab Saudara tidak langsung masuk neraka, sebab Tuhan
sediakan pengampunan jika kita datang kepada-Nya,
“Ampuni saya, Tuhan…ampuni saya!” dan Saudara pasti
diampuni, tetapi jangan lakukan lagi.
Lalu Saudara terus berjalan dan terus dikuduskan. Goal-nya
apa? Goal-nya supaya kita kudus dan kedapatan tidak
bercacat, tidak bercela, yaitu menjadi serupa dengan
gambar-Nya.
c. Glorification
Setelah itu baru memasuki dalam proses yang ketiga,
yaitu proses glorification (proses pemuliaan, proses
pengangkatan). Jadi artinya, hanya orang-orang yang
menjadi serupa dengan gambar-Nya, mereka yang akan
diangkat. Amin!
Saudara, Alkitab katakan bahwa nanti pada waktu Tuhan
Yesus akan turun dari Sorga ke awan-awan. Ada 2 (dua)
tanda yang akan terjadi pada saat itu, yaitu:
1. Seruan penghulu malaikat. Saya tidak tahu bagaimana
bunyinya, mungkin begini, “HALELUYAAAA!!...”.
2. Sangkakala Allah berbunyi.
Setelah itu Tuhan Yesus turun dari Sorga ke awan-awan.
Apa yang terjadi di bumi? Orang yang mati di dalam Tuhan
dan yang menjadi serupa dengan gambar-Nya akan
dibangkitkan terlebih dahulu. Dan setelah itu kita-kita
yang menjadi serupa dengan gambar-Nya, tubuh kita akan
diubah menjadi tubuh kemuliaan. Lalu kita bersama-sama
diangkat serta bertemu dengan Tuhan Yesus di awan-awan.
Dan selanjutnya kita akan bersama-sama dengan Dia,
sampai kapan? SELAMA-LAMANYA! Tidak ada yang sakit lagi,
tidak ada yang punya problem yang mana saya tahu saat
ini Saudara pasti banyak yang mempunyai problem. Tidak
ada air mata kesedihan lagi, tetapi kita akan
bersukacita, sampai kapan? SELAMA-LAMANYA!
Saudara, saya percaya bahwa kita yang diangkat nanti,
kita akan mendengar nama kita dipanggil. Pada saat
Saudara mendengar panggilan itu, Saudara akan jawab apa?
“Tuhan, ini aku,Tuhan! Kujawab, ya…ya…ya, Tuhan!” Ada
berapa banyak di antara Saudara yang yakin pada waktu
Dia turun dari Sorga ke awan-awan, akan mendengar
panggilan Tuhan? Bagi Saudara yang mengangkat tangan,
“Sampai kita bertemu di sana bersama-sama!”
Saudara, pada waktu Rasul Yohanes ada di Pulau Patmos,
Tuhan Yesus datang menemui dia. Rasul Yohanes kaget!
Sebab wajah-Nya tidak sama seperti yang dia kenal selama
ini. Wajah Tuhan Yesus penuh keagungan dan dahsyat,
sampai Rasul Yohanes tersungkur seperti orang mati.
Tetapi Tuhan Yesus memegang dia dan berkata, “Jangan
takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang
hidup. Aku telah mati dan lihatlah, Aku hidup sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan
kerajaan maut.”
Apa yang dimaksudkan dengan Tuhan Yesus yang memegang
kunci maut dan kerajaan maut ini? Sesuai apa yang Tuhan
Yesus katakan dalam Matius 10:28, “Dan janganlah kamu
takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi
yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama
kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun
tubuh di dalam neraka.”
Jadi, Tuhan Yesus itu berkuasa untuk memasukkan orang ke
dalam neraka, sebab Dia yang memegang segala kunci maut
dan kerajaan maut. Kalau tidak taat kepada perintah-Nya,
nama kita tidak akan ada di dalam Kitab Kehidupan dan
itu artinya akan berakhir di NERAKA! Tetapi jemaat di
tempat ini namanya semua terdapat dalam Kitab Kehidupan.
Tempat kita bukan di neraka dan neraka dijauhkan
daripada kita, tetapi kita semua akan berada di Sorga.
Saudara, saya akan pesankan sesuatu dan Saudara juga
sampaikan kepada orang lain, “Jangan main-main dengan
Tuhan Yesus!” Saya ingat apa yang Ps. Benny Hinn alami.
Dia bersaksi bahwa setelah operasi jantung dia mendapat
penglihatan, yaitu: ada sebuah antrian panjang
orang-orang yang memakai baju putih. Dia juga ikut dalam
antrian itu dan di depan sana ada pintu Sorga. Dia
melihat Tuhan Yesus ada di sana. Di sebelah Tuhan Yesus
ada seorang wanita yang memainkan piano. Satu persatu
orang yang berpakaian putih tadi datang; yang mana ini
berarti Saudara dan saya. Begitu sampai di hadapan Tuhan
Yesus, kalau lagu yang dimainkan oleh wanita tadi adalah
lagu yang indah, Tuhan Yesus lalu tersenyum, pintu Sorga
terbuka dan orang itu masuk. Tetapi sebaliknya kalau
lagu yang dimainkan wanita ini lagu yang menakutkan,
Tuhan Yesus kemudian menggelengkan kepala-Nya dan
tiba-tiba dia melihat Iblis datang ‘mencomot’ orang yang
berpakaian putih tadi dan langsung dibawa ke NERAKA!
Saudara, Ps. Benn Hinn takut, “Waduh…seperti ini?!” dan
ketika dekat gilirannya, dia melihat bahwa hanya 20%
yang masuk pintu Sorga. Saya berdoa kita semua termasuk
yang 20% itu. Lalu tiba gilirannya, Tuhan Yesus melihat
dia dan tidak tersenyum. Ps. Benny Hinn tambah
‘dag-dig-dug’, pemain pianonya tersenyum karena dia
mengenal Ps. Benny Hinn yang memang hamba Tuhan terkenal.
Dalam ketakutannya, tiba-tiba dia tersadar bangun dan
mendengar, “Aku berikan kamu kesempatan yang kedua, the
second chance. Jangan lakukan lagi apa yang pernah
engkau lakukan!”
Saudara yang dikasihi Tuhan, jangan main-main dengan
Tuhan Yesus! Ini pesan yang kuat dan saya berdoa agar
semua kita disebut namanya dan kita nanti akan berkumpul
bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Sekarang Tuhan Yesus
ada di Sorga. Untuk apa? Dia menyediakan tempat untuk
Saudara dan saya. Tuhan Yesus berkata, “Kalau Aku sudah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali untuk
menjemput kamu supaya dimana Aku berada, kamu pun berada.”
Amin!
“Barangsiapa berkata, bahwa ia ada di dalam Dia, ia
wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup!”. Pada
waktu Tuhan Yesus akan memulai pelayanan-Nya, (permulaan
yang baru), Dia berpuasa 40 hari. Ketika puasa-Nya
selesai, Dia merasa lapar, datanglah Iblis untuk
mencobai Dia. Apa yang Iblis lakukan? Dia memakai
ayat-ayat Alkitab atau Firman Allah, tetapi yang
diputar-balikkan!
Saudara berhati-hatilah, sebab hari-hari ini masih
terjadi yang seperti itu. Iblis berbuat demikian supaya
Tuhan Yesus jatuh dalam dosa, tetapi tidak bisa; sebab
Tuhan Yesus tahu ayat Firman Tuhan yang benar. Jadi
setiap kali Iblis melakukan itu, Dia jawab dengan Firman
Tuhan yang benar dan akhirnya Iblis ‘keok’! Dia lari dan
pergi meninggalkan Tuhan Yesus, tetapi dikatakan oleh
Alkitab bahwa dia menunggu waktu yang tepat untuk
kembali lagi.
Saudara, pencobaan yang dialami Tuhan Yesus itu juga
yang kita alami. Kalau Tuhan Yesus keluar sebagai
pemenang, maka kita juga harus keluar sebagai pemenang.
Amin!
MENJADI PEMENANG
Perhatikan baik-baik, ketika Iblis kalah karena tidak
bisa mencobai Tuhan Yesus, dia akan pergi. Tetapi tidak
selamanya dia pergi karena dia menunggu waktu yang tepat
untuk datang lagi! Demikian juga pada Saudara dan saya,
misalnya hari ini dia memberikan pencobaan dan Saudara
menang, jangan berbangga hati dulu, tetapi Saudara harus
tetap berjaga-jaga karena besok dia bisa kembali dengan
tipuan yang lebih lagi namun hal yang sama. Itu akan
terus-menerus! Sampai kapan? Seumur hidup! Tetapi saya
percaya jemaat di tempat ini akan keluar sebagai
pemenang. Amin!
TIGA JURUS PENCOBAAN IBLIS
Ada tiga jurus pencobaan yang diberikan oleh Iblis
kepada Tuhan Yesus dan ini juga diberikan kepada Saudara
dan saya.
1. Hidup Hanya Untuk “Roti”
Ketika Tuhan Yesus lapar, Iblis berkata, “Jika Engkau
Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi
roti!”. Tuhan Yesus langsung tahu apa yang dia maksudkan
dan menjawab, “Ada tertulis: manusia hidup bukan dari
roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari
mulut Allah!”.
Saudara hati-hati! Ini yang selalu disodorkan oleh Iblis,
“Kamu mau hidup? Kamu mau hidup enak? Cari roti! Cari
roti harus bekerja! Hanya bekerja! Banting tulang,
kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, dengan segala
macam cara pokoknya! Pokoknya kamu harus dapat roti!”
Saudara, itu tidak baik dan itu jelas-jelas tipuan Iblis.
Sebab Tuhan Yesus berkata bahwa manusia tidak hidup dari
roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari
mulut Allah.
Saudara, bagaimana hubungan antara roti dan Firman yang
keluar dari mulut Allah menurut Alkitab? Kalau Saudara
baca dari Mazmur 127:1-2, maka di situ dikatakan begini,
“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah
usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang
mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai
jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah
payah—sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya
pada waktu tidur.”
‘Tidur’ di sini bukan artinya kita tidak berbuat apa-apa
dan enak-enakkan tidur terus. Kita tetap harus rajin
bekerja, namun apa yang kita butuhkan itu semua kita
peroleh karena berkat Tuhan. Kenapa? Karena kita menjadi
orang yang dicintai Tuhan.
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita harus bekerja tetapi
bukan seperti apa yang Iblis mau, yaitu banting tulang,
kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, dengan cara apa
saja pokoknya dapat roti. NO! Bukan itu. Tetapi kita
hanya minta. Kita dikasihi Tuhan dan kita mengasihi
Tuhan dan Tuhan siapkan semuanya. Tuhan berkata, “Jangan
kamu kuatir apa yang akan kamu makan, apa yang akan kamu
minum, apa yang akan kamu pakai masuk tahun 2018. Semua
itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
tetapi Bapa-mu yang di Sorga tahu bahwa kamu memerlukan
semuanya ini. Karena itu, carilah dahulu Kerajaan Allah
dan kebenarannya, maka semuanya…semuanya!... apa yang
Saudara butuhkan, akan ditambahkan kepadamu!”.
Tuhan Yesus berkata, “Kumpulkan harta di Sorga, bukan
yang di bumi”. Jangan mengumpulkan harta di bumi sebab
banyak karat, ngengat yang akan merusak dan pencuri yang
akan mencuri, tetapi kumpulkanlah harta di Sorga.
Mengapa?
• Di Sorga tidak ada karat atau ngengat serta pencuri
yang akan mencurinya
• Di mana hartamu berada, di situ hatimu berada.
Saudara, mari kita cek sekarang hati Saudara sekarang
ada dimana? Tuhan Yesus berkata, “Kamu tidak bisa
mengabdi kepada Mamon dan sekaligus kepada Allah. Tidak
bisa! Kamu harus pilih yang mana? Mamon ya Mamon, Allah
ya Allah!” Tetapi saya percaya jemaat di tempat ini
hanya akan mengabdi kepada Allah. Karena itu
kumpulkanlah harta di Sorga.
Namun saya mau beritahu kepada Saudara bahwa ini tidak
mudah dan perlu pergumulan. Tetapi hari-hari ini saya
tahu, kita sedang dipersiapkan Tuhan untuk menjadi suatu
umat yang layak bagi-Nya. Karena itu, hal-hal yang
seperti ini saya percaya akan terus Tuhan tingkatkan.
Saya pun terus di-test dalam masalah ini oleh Tuhan.
Saya tahu saya terus di test, “Hatimu ada di mana?”.
Kalau hati saya ada di Tuhan, pasti saya tidak terikat
dengan yang ada di dunia dan saya tidak pernah terikat.
Saya berdoa supaya Saudara sama dengan saya dan pada
waktu nanti Dia datang, kita akan bersama-sama. Yang
namanya harta di bumi itu nanti tidak ada apa-apanya.
Lagipula kalau Saudara sampai terikat dengan harta di
bumi, waktu seharusnya diangkat namun terlalu berat yang
menahan sehingga ketika mulai terangkat maka akan turun
lagi.
Jemaat di tempat ini, biarlah hati kita hanya terikat
kepada Tuhan Yesus bukan kepada harta. Amin!
2. Mencobai Tuhan
Tuhan Yesus dibawa ke bubungan bait Allah dan Iblis
berkata, “Kalau Engkau Anak Allah, jatuhkan diri-Mu ke
bawah, sebab ada tertulis, mengenai Engkau Ia akan
memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan
menatang Engkau di atas tangan-Nya supaya kaki-Mu jangan
terantuk kepada batu.” Iblis mengutip Mazmur 91. Tetapi
jawab Tuhan Yesus, “Ada pula tertulis, janganlah engkau
mencobai Tuhan, Allahmu!”.
Saudara, ini jelas-jelas mencobai Tuhan. Meskipun kita
anak Allah, lalu kita naik ke atas bubungan yang
tingginya 20 meter misalnya, lalu jatuhkan diri ke bawah,
kira-kira bagaimana? Minimal patah tulang dan kebanyakan
mati! Itu mencobai Tuhan sebab kita melawan hukumnya
Allah sendiri, yaitu hukum gravitasi. Hukum gravitasi
itu Tuhan sendiri yang buat, kecuali kita disuruh oleh
Dia, baru tidak ada masalah. Tetapi kalau kita lakukan
itu dengan berkata, “Dengan iman, aku anak Allah….”
Apanya dengan iman?
Saya ingat kesaksian dari Yonggi Cho, ada 4 anak dara
yang pulang dari KKR dan begitu menggebu-gebu. Pada
waktu pulang mereka harus melewati sebuah sungai yang
sedang banjir. Mereka sedang menggebu-gebu dan sambil
bergandengan-tangan mereka berkata, “Kalau Petrus bisa
berjalan di atas air, kita juga bisa berjalan di atas
air dengan iman!” Lalu mereka langsung menyeberang dan
apa yang terjadi? Mereka mati semua! Jangan lupa kalau
Petrus berjalan di atas air itu karena Tuhan yang suruh!
Sebenarnya Petrus itu berjalan di atas Firman.
Saudara, hati-hati dengan pengajaran yang selama ini
selalu saya dengung-dengungkan, yaitu soal Hypergrace
yang mengatakan begini, “Kamu anak Allah kan? Kamu sudah
lahir baru? Lakukan apa saja, tidak apa-apa. Pasti Tuhan
hanya tersenyum melihat engkau.” Senyum apanya? Tidak
ada ayatnya! Hati-hati, sebab itu mencobai Tuhan! Dan
itu yang selalu disodorkan, “Tidak apa-apa, kamu kan
anak Allah. Sedikit-sedikit berbuat dosa Tuhan pasti
mengampuni.” Hati-hati!
3. Menyembah Iblis
Tuhan Yesus dibawa naik ke atas gunung yang tinggi lalu
diperlihatkan kerajaan dunia dengan segala kemegahannya.
Saudara, saya mau tanya, siapa penguasa dunia? Iblis!
Kadang-kadang kita lupa bahwa penguasa dunia itu Iblis.
Iblis berkata kepada Tuhan Yesus, “Kalau Kamu menyembah
aku, aku akan berikan semua ini kepada-Mu! Karena semua
ini telah diserahkan kepadaku dan aku bisa memberikan
kepada siapa saja yang kukehendaki!” Kemudian Tuhan
Yesus berkata, “Ada tertulis, engkau harus menyembah
Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti.” Bukan menyembah Iblis!
Banyak orang Kristen yang terjebak di sini. Saya mau
beritahu, dengan slogan yang luar biasa di luar sana,
“Kita harus sukses!...”, meskipun Saudara orang Kristen,
saya perlu memberitahu ini, meskipun katanya Saudara
sungguh-sungguh, hati-hati! “Saya mau sukses!...saya mau
sukses!”, tidak tahunya itu semua Iblis yang memberi dan
bukan Tuhan yang memberi! Hati-hati, jangan sampai
mengejar hal-hal yang demikian tetapi kejarlah Tuhan
Yesus dan Saudara akan selamat serta menerima berkat
yang dari Tuhan. Amin!
MEMULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA KITA
Mari kita membaca Amsal 3:9-10, “Muliakanlah TUHAN
dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala
penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh
sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan
meluap dengan air buah anggurnya.”
Saudara siap lumbung-lumbung Saudara akan diisi penuh
sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahanmu akan
meluap dengan air buah anggurnya? Ada berapa banyak yang
siap? Hari ini Tuhan memberikan cara untuk itu, yaitu
kita akan memberikan Buah Sulung.
Buah Sulung adalah seperti apa yang sudah saya terangkan
beberapa bulan ini, yaitu apa yang kita hasilkan pertama
dalam tahun ini dan yang kita sepakati adalah bulan
Januari yang akan diberikan di bulan Februari. Saudara
yang dikasihi Tuhan, itu adalah permulaan yang baru.
Buah Sulung itu adalah permulaan yang baru dan saya tahu
kalau kita memberikan ini, maka seperti apa yang Saudara
baca tadi, lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai
melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap
dengan air buah anggurnya, akan Saudara alami. Amin!
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 4 Februari 2018