HATI-HATI DENGAN PENYESATAN
“Jawab Yesus kepada mereka:
"Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan
kamu!” Matius 24:4 (TB2)
Tuhan Yesus sudah memberikan peringatan bahwa menjelang
akhir zaman akan banyak terjadi penyesatan dengan
bermunculannya nabi-nabi dan guru-guru palsu yang
mengaku menerima “wahyu yang baru” dari Tuhan sekalipun
itu bertentangan dengan firman Tuhan. Hal ini akan
menimbulkan perlawanan terhadap kebenaran Alkitab
sehingga banyak orang percaya. Gereja yang lebih
bertoleransi terhadap ajaran yang tidak alkitabiah akan
mudah disesatkan dan mereka yang sungguh-sungguh setia
kepada kebenaran firman Tuhan akan menjadi minoritas . (Matius
24:11)
Kristus sangat menginginkan agar para murid waspada
terhadap penipuan rohani yang akan terjadi di seluruh
dunia pada akhir zaman ini dan orang percaya
diperintahkan untuk menguji segala sesuatu, apakah
menurut kebenaran Allah dalam Alkitab atau tidak. Dia
ingin orang percaya tetap berjuang mempertahankan
imannya (Yudas 3), karena perlindungan terhadap ajaran
sesat hanya terdapat dalam iman dan kasih yang abadi
kepada Kristus dan firman-Nya. (Yohanes 1:1)
“Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di
tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu
akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan
mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus
mereka dan dengan demikian segera mendatangkan
kebinasaan atas diri mereka.”
2 Petrus 2:1 (TB2)
Ajaran sesat disebut juga sebagai bidat (heresy). Kata
“bidat” sendiri berasal dari kata Arab “bidaah” yang
berarti suatu ajaran atau aliran yang menyimpang dari
ajaran yang benar. Kamus Besar Bahasa Indonesia juga
menerangkan bahwa bidat adalah “ajaran yang menyalahi
ajaran yang benar”.
Sejak dari zaman gereja mula-mula ajaran sesat selalu
hadir untuk mempengaruhi kehidupan gereja; bahkan sampai
hari ini ajaran sesat masih eksis tetapi dengan “wajah”
yang baru, sehingga kalau orang percaya tidak teliti
memeriksanya akan sulit mengidentifikasi; apakah ini
ajaran yang benar atau ajaran yang sesat karena mereka
juga menggunakan Alkitab sebagai dasar ajaran mereka.
Paulus berkata:
"Terkutuklah semua orang yang memberitakan Injil yang
bertentangan dengan yang diberitakannya, sebagaimana
yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus."
Galatia 1:9
BAGAIMANA AGAR ORANG PERCAYA DAPAT TERHINDAR DARI
PENYESATAN?
1. Mengerti Ajaran Yang Benar
“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku.”
Yohanes 14:6 (TB)
Kata Yunani untuk kebenaran menggunakan kata “Aletheia”
yang artinya ajaran yang benar. karena apa yang Yesus
ajarkan selama Dia di dunia adalah kebenaran, dan Dia
bukan salah satu kebenaran tetapi Dia satu-satunya
kebenaran (The Thruth).
Suatu hari ketika penulis pergi ke toko service jam
tangan untuk mengganti tali jam tangan yang putus,
ketika tukang service memeriksa jam tangan itu, dia
berkata kepada saya: Jam tangannya bagus! Tetapi saya
katakan: itu jamnya aspal (asli tapi palsu) atau istilah
zaman sekarang disebut KW. Tetapi si tukang service
bersikeras bahwa jam tangan saya itu asli, dan bertanya:
bagaimana saya bisa tahu kalau jam tangan itu aspal?
Saya menjawab kalau jam tangan itu pemberian dari
seseorang, tetapi tidak ada kotak dengan merek resminya,
hanya kotak biasa saja, tidak ada manual booknya, tidak
ada garansinya dll, dan si tukang service mengangguk
kecil tanda setuju. Setelah itu saya yang balik bertanya:
bagaimana mungkin bapak sebagai tukang service jam
tangan tidak bisa membedakan kalau jam tangan ini asli
atau palsu? Jawabnya: saya tidak bisa membedakan jam
tangan Bapak asli atau palsu karena saya tidak pernah
melihat yang aslinya.
Dari cerita ini kita mengerti bahwa kita tidak akan
mudah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran sesat apabila kita
tahu mana ajaran yang benar. Firman Tuhan adalah
kebenaran. (Yohanes 17:17)
2. Bertumbuh menjadi Dewasa Rohani
“Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi
yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban
dalam hal mendengarkan.
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah
seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi
diajarkan asas-asas pokok dari perkataan Allah, dan kamu
masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Sebab setiap orang yang terus minum susu ia tidak
memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak
kecil. 14Tetapi, makanan keras adalah untuk orang-orang
dewasa, yang memiliki indra yang terlatih untuk
membedakan yang baik dari yang jahat.”
Ibrani 5:11-14 (TB2)
Di dalam gereja ada anak-anak kecil dan orang-orang
dewasa, dan dalam Injil ada “susu” dan “makanan keras”.
Kedua hal ini adalah pemberian Tuhan dan keduanya sangat
tepat untuk waktu yang tepat. Namun demikian, “susu”
tidaklah tepat untuk orang yang sudah dewasa demikian
juga sebaliknya. Kata Yunani anak kecil “nepios” artinya
bayi yang menyusui.
Orang percaya yang kerohaniannya masih anak-anak masih
memerlukan susu “gala” gambaran tentang
perkataan-perkataan yang manis yang enak didengar
telinga, pengajaran pertobatan, kelahiran baru, iman,
berkat dan lain-lain. Mereka lamban dalam hal
mendengarkan firman Tuhan karena lebih memilih untuk
mendengarkan dongeng. (2 Timotius 4:3-4)
Paulus mengatakan bahwa mereka yang belum dewasa dalam
Kristus masih hidup secara duniawi, dan manusia duniawi
tidak memiliki ketajaman rohani untuk memilih yang baik
dan menolak yang jahat sehingga akan mudah dipengaruhi
oleh ajaran-ajaran sesat. (1 Korintus 3:1)
Kristus tidak membenci orang percaya yang kerohaniannya
masih anak-anak, tetapi Dia ingin orang percaya melewati
masa kanak-kanaknya dan terus bertumbuh dewasa rohani.
Kata Yunani dewasa “teleios” artinya sempurna. Mereka
yang dewasa kerohaniannya akan lebih suka makanan keras
“stereos” gambaran tentang pengajaran-pengajaran rohani
yang “dalam”, firman Tuhan yang “keras”, rahasia-rahasia
doktrin Kristus (Ibrani 6:1), dan orang dewasa mempunyai
panca indera (rohani) yang terlatih sehingga mampu atau
tajam dalam membedakan apa yang benar dan yang salah
sehingga cermat dalam tindakan-tindakannya (1 Korintus
2:6,7,10,14) dan akhirnya merdeka dari penyesatan.
Tuhan sudah memperingati bahwa akan ada banyak
penyesatan di akhir zaman, Dia ingin semua orang percaya
bertumbuh dalam pengenalan akan kebenaran sehingga
merdeka dari penyesatan, menjadi pengajar kebenaran
sehingga menggenapi Amanat Agung Tuhan Yesus dan
berpegang teguh pada kebenaran, sehingga bertumbuh di
dalam segala hal ke arah Kristus. (Efesus 4:15). (JM).
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan
kepenuhan Kristus,
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran, oleh
permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan.
Efesus 4:13-14 (TB2)