HIDUP DALAM KUASA ROH KUDUS
“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati;
tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu
berikanlah pula dengan cuma-cuma.”
Matius 10:7-8
Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya, ia memberikan
beberapa perintah yang merupakan tugas pelayanan yang
harus dilakukan oleh kedua belas murid-Nya. Dari kedua
ayat di atas, ada 5 isi perintah yang harus dilakukan,
yaitu:
1. Beritakan injil
2. Sembuhkan yang sakit
3. Bangkitkan orang mati
4. Tahirkan orang kusta
5. Usir setan-setan
Ia memberikan perintah itu karena Ia sendiri telah
memberikan teladan terlebih dahulu. Pada waktu Sang
Putera yakni Yesus Kristus berinkarnasi sebagai manusia
maka segala atribut keilahian-Nya telah ditanggalkan-Nya,
sehingga Ia benar-benar menjadi sama dengan manusia.
Tidak ada bedanya, tidak ada lebihnya.
"yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi
sama dengan manusia.” Fil 2:6-7
Ketika menjadi manusia, Yesus benar-benar 100% manusia.
Tetapi mengapa dalam sepanjang pelayanan-Nya di muka
bumi ini Ia bisa dengan luar biasa melakukan kelima hal
tersebut di atas? Belum terbilang mujizat-mujizat lain
yang dilakukannnya, seperti berjalan di atas air,
merubah air jadi anggur, dan lain sebagainya, bukankah
sepertinya semua itu hanya bisa dilakukan oleh orang
yang bukan sembarangan, haruslah manusia yang super
spesial. Yesus bukan Superman yang pura-pura menjadi
manusia. Dia adalah manusia biasa, sama seperti kita.
“yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah
mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang
berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab
Allah menyertai Dia.” Kis 10:38
Rahasianya ialah karena manusia Yesus ini sepenuhnya
dipenuhi oleh Roh Kudus! Roh Kudus yang adalah Allah
sendiri, Dialah yang bekerja dengan kuasa yang tak
terbatas di dalam dan melalui diri Yesus!
Kabar baiknya ialah, ketika kita lahir baru, maka kita
menerima Roh Kudus yang sama itu, dan Dia (Allah Roh
Kudus) tinggal di dalam kita. Lalu ketika kita dibaptis
oleh Roh Kudus, maka Dia memperlengkapi kita dengan
Kuasa dan Pengurapan-Nya. Sehingga dengan demikian kita
semestinya punya potensi yang sama untuk berjalan dan
hidup; sama seperti ketika Yesus hidup dan melayani di
muka bumi ini.
Dengan dipenuhi Roh Kudus, kita ditentukan untuk
berjalan dalam kuasa dan pengurapan yang supranatural.
Yesus sudah melakukan dan mempraktekkannya ketika Ia
datang sebagai manusia. Itulah janji-Nya.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan
yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih
besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;” Yoh
14:12
Kalau kita percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah,
dan Yesus telah berfirman demikian, maka firman ini
adalah Kebenaran yang mengatasi segala fakta dan
keraguan kita. Sesungguhnya, kita bisa berjalan dalam
kuasa dan pengurapan Roh Kudus yang dahsyat itu, sebab
Tuhan sendiri yang memerintahkannya.
Di pertengahan abad ke 20 ada seorang Hamba Tuhan dari
Inggris bernama Smith Wigglesworth. Dia orang biasa dan
sederhana, profesinya hanyalah seorang tukang ledeng.
Ketika ia dibaptis dan dipenuhi oleh Roh Kudus, kuasa
Allah bekerja sungguh luar biasa melalui dirinya.
Tercatat ada 14 orang mati yang pernah ia bangkitkan.
Belum lagi mujizat dan kesembuhan yang begitu banyak
terjadi dalam pelayanan hamba Tuhan ini. Semua itu
karena pekerjaan Roh Kudus, demikian pengakuan Smith.
Dia sungguh telah menggenapi Yoh 14:12 tadi, sebab Yesus
sendiri dalam pelayanan-Nya yang hanya 3 tahun lebih itu,
pernah membangkitkan 3 orang mati.
Yang jadi pertanyaan sekarang, “Mengapa seringkali kita
ragu bahkan tidak mau memperhatikan baik-baik ayat
firman Tuhan yang seperti itu?”
EMPAT ALASAN MENGAPA KITA TIDAK MEMPERHATIKAN AYAT
FIRMAN TUHAN
1. Takut
Penyebab utama ialah karena takut. Takut gagal untuk
mencoba sesuatu. Karena rasa takut itu, seringkali kita
beranggapan jika tidak terjadi sesuatu maka nanti orang
akan mempermalukan diri kita. Atau karena takut maka
kita tidak berani untuk mendoakan seseorang karena takut
ditolak, padahal kita belum mencobanya.
2. Kurang Percaya
Di luar sana ada begitu banyak orang Kristen yang
berjalan dalam keraguan akan terjadinya kuasa Tuhan
dalam hidupnya. Dan mereka selalu bersembunyi dalam
berbagai macam alasan untuk mengkompromikan
ketidakpercayaan mereka. Dan lebih buruk lagi,
orang-orang yang tidak percaya itu biasanya menularkan
ketakutan dan ketidakpercayaan itu kepada orang Kristen
lainnya. Apakah kita familiar dengan kalimat-kalimat
seperti ini: ”Jangan memaksa Tuhan. Mungkin memang
kehendak Tuhan orang tersebut mengalami sakit penyakit.”
“Itu semua memang diijinkan oleh yang Mahakuasa. Tidak
ada yang salah dengan sakit penyakit, itu semua Tuhan
pakai untuk berbicara dan mendewasakan orang tersebut.”
Itu adalah alasan-alasan yang dibuat orang-orang yang
mungkin memang pernah mendoakan orang sakit tetapi
ketika pertama kali mereka mendoakan, mereka tidak
melihat mukjizat terjadi, sehingga muncullah
ketidakpercayaan. Padahal yang perlu kita lakukan adalah
kita harus terus mencobanya lagi, dengan penuh iman dan
keberanian. Pasti mukjizat terjadi.
3. Terintimidasi oleh Diri Sendiri
Kita seringkali menjadi tidak yakin bahwa kuasa Tuhan
pasti terjadi karena kita sendiri merasa tidak layak dan
merasa tidak pantas untuk mengalaminya. Penyebabnya
tentu karena dosa dan kesalahan yang kita lakukan di
hadapan Tuhan yang belum kita bereskan. Karena itulah
maka hati nurani kita kemudian menuduh kita. Iblis
menggunakan waktu-waktu ini untuk mengintimidasi kita.
Itu sebabnya, mari kita buang dan tanggalkan setiap
beban dan dosa yang begitu merintangi kita (Ibrani
12:1). Bereskan setiap hal yang dapat membuat iblis
mengintimidasi kita dengan tuduhan-tuduhannya yang
membuat kita merasa tidak layak. Hiduplah dalam
kekudusan dan kebenaran. Percayalah akan anugerah Tuhan
yang sempurna dalam hidup kita.
4. Tidak Mau Melayani Tuhan
Satu hal yang pasti ialah bahwa kuasa Allah itu
dinyatakan justru untuk mempermuliakan diri-Nya. Ketika
umat Tuhan mau dipakai untuk kemuliaan-Nya, barulah
kuasa-Nya dinyatakan. Jadi kuasa Allah itu hanya bekerja
ketika kita sedang melayani Dia dan Kerajaan-Nya. Kita
tidak akan pernah melihat kuasa-Nya dinyatakan kalau
kita hanya berdiam diri saja, hanya puas menjadi jemaat
yang setia, dan hanya jadi penonton dalam pertandingan
iman.
Kita harus turun ke gelanggang pertandingan ini. Kita
harus jadi ‘pemain-pemain’ yang mau dipimpin oleh Tuhan
dan Roh-Nya yang kudus. Maka dengan sendirinya kita akan
membuktikan janji Firman-Nya bahwa Dia akan meneguhkan
dengan tanda-tanda heran dan mukjizat.
Akhirnya marilah kita pergi; memberitakan Injil dan
melakukan mukjizat!! Kita ada di musim yang terakhir, di
era Pentakosta Ketiga, dimana Tuhan berjanji akan
mencurahkan kuasa Roh-Nya dengan dahsyat. Mari kita
buktikan janji Tuhan itu. Amin (MK)