HIDUP DALAM PERTOBATAN
"dan
ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami..."
(Matius 6:12)
Doa Bapa Kami adalah bentuk doa yang sempurna yang diajarkan
Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya. Doa Bapa Kami ini memuat
semua unsur penting yang harus kita minta dan nyatakan kepada
Tuhan, salah satunya seperti yang tertulis didalam ayat 12 tadi.
Saat kita berdoa, kita harus sadar dan mengakui diri kita
dihadapan Tuhan bahwa kita masih banyak kekurangan dan kelemahan
dan untuk itu kita harus selalu memohon belas kasihan dan
pengampunan dari Tuhan karena hanya Dialah yang sanggup
memberikan pengampunan kepada kita dan bahwa sesungguhnya
pengampunan itu hanya tersedia dalam Kristus Yesus karena
pengorbanan-Nya di atas kayu salib.
Dua ribu tahun lalu Yesus mati di kayu salib untuk menebus
segala dosa dan pelanggaran kita umat manusia. Manusia hanya
akan menerima karya kematian dan kebangkitan Kristus itu jika
manusia mau datang dan percaya kepada-Nya. Setelah percaya,
Alkitab mengatakan bahwa kita harus minta ampun dan mengakui
segala dosa dan pelanggaran kita, sebab pengampunan tidak secara
otomatis diberikan tapi kita akan menerimanya ketika kita datang,
mengakui dan minta ampun kepada Tuhan.
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan."(1 Yohanes 1:9)
Ayat di atas dengan jelas menyatakan bahwa untuk diampuni dan
disucikan, maka kita harus datang dan mengakui dosa kita.
Mengaku bahwa kita sudah bersalah dan memohon belas kasihan dan
pengampunan-Nya. Namun saat ini ada beberapa kalangan orang
Kristen yang mencoba untuk mengabaikan ayat-ayat ini dengan
berdalih "yang penting kan sudah terima Yesus, maka semua dosa
kita yang dulu, sekarang, dan yang akan datang, sudah diampuni
semua, jadi ketika berbuat salah / dosa, tidak perlu minta ampun
lagi."Di sinilah sering terjadi kesalahan; memang Kristus sudah
mati untuk semua dosa kita tetapi untuk menerima pengampunan itu
secara pribadi maka kita harus datang dan mengakuinya, setelah
itu kita akan menerima pengampunan dosa tersebuat secara pribadi.
Sama seperti seseorang yang diberikan kartu ATM, misalnya berisi
uang sebesar Rp. 500 milyar. Uang yang sangat banyak itu tidak
pernah dimanfaatnya sama sekali oleh orang tersebut sampai
akhirnya ia datang ke mesin ATM dan mengambil sejumlah uang yang
dia perlukan untuk dipakai dan dibelanjakan. Dia harus melakukan
transaksi dahulu, yaitu dengan menggunakan kartu ATM tersebut,
barulah setelah itu dia akan dapat menikmati ‘berkat’ yang
sebenarnya dia sudah miliki. Pengampunan Kristus tidak hanya
bernilai 500 milyar – satu saat bisa habis terpakai – tapi kasih
dan pengampunan Kristus itu unlimited / tanpa batas, tapi hanya
bisa kita alami ketika kita datang memintanya dalam DOA, dan
kita menerimanya!
Datang kepada Tuhan dan mengakui segala dosa dan pelanggaran
kita itu sama dengan hidup dalam pertobatan. Sadar, akui, dan
bertobat, itulah yang Tuhan kehendaki. Banyak orang hanya
mengaku sebagai orang Kristen saja tetapi tidak hidup dalam
pertobatan, mereka tidak pernah menyadari dan tidak pernah mau
mengakui dosanya untuk datang minta ampun kepada Tuhan. Yang ada
dipikirannya hanyalah "yang penting sudah percaya Yesus, tidak
perlu bertobat dari dosa atau dari kehidupan yang lama, karena
semua sudah diampuni di atas kayu salib."Ini pikiran yang sesat!
Sekurangnya ada 5 alasan mengapa kita harus selalu datang dan
minta ampun kepada Tuhan seperti yang Yesus telah ajarkan dalam
‘Doa Bapa Kami’ :
1. Agar kita sadar akan kelemahan dan kekurangan kita
Mengakui setiap kesalahan kita dihadapan Tuhan menunjukkan
ketergantungan kita kepada-Nya. Tanpa Tuhan kita tidak bisa
berbuat apa-apa dan tidak ada yang baik yang bisa kita perbuat
diluar Tuhan. Kita hidup semata-mata karena anugerah Tuhan,
sebab itu tidak ada alasan bagi kita untuk memegahkan diri
apalagi menjadi sombong, karena semua dari Tuhan, oleh Tuhan,
dan untuk Tuhan. Lalu dengan apa kita membalas segala
kebaikannya, selain kita datang dan merendahkan diri
dihadapanNya, hidup selalu dalam takut dan hormat akan Tuhan.
"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah
seorang akan yang lain oleh kasih."(Galatia 5:13)
2. Mencegah kita semakin jatuh dan jauh dari Tuhan
Ada istilah yang berkata "dosa beranak dosa”. Artinya, sebuah
dosa jika tidak cepat-cepat diakui dan dibereskan, akan selalu
melahirkan dosa yang berikutnya, yang berikutnya, dan seterusnya.
Sampai kita sadar dan mengakuinya, barulah dosa itu selesai.
Sebagai contoh, sebuah kebohongan yang kita tidak akui dan kita
tutup-tutupi maka akan membuat kita terus berbohong untuk
menutupi kebohongan itu, sampai akhirnya kita mengakuinya, minta
ampun, bertobat dan mulai berkata jujur.
"Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih
karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang
menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu
yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk
sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia
hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh
kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia
mencarinya dengan mencucurkan air mata."(Ibrani 12:15-17)
3. Kita harus siap sedia kapanpun Dia datang menjemput kita
Alkitab mengajarkan supaya kita selalu hidup dalam perdamaian
dengan Tuhan. Kristus sudah memperdamaikan kita dengan Bapa di
Surga oleh darah-Nya yang mahal dan berharga. Respon kita ialah
untuk hidup dalam pengudusan dan perdamaian dengan-Nya, sampai
Dia datang kedua kali dan menjemput kita Gereja-Nya.
"Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan
semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak
bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan
Dia."(2 Petrus 3:14)
4. Karena Roh Kudus yang menyadarkan kita akan dosa dan membuat
kita berubah
Selama kita mengeraskan hati untuk tidak mau mengakui dan minta
ampun kepada Tuhan, maka selama itu pula tidak akan terjadi
perubahan apapun dalam diri kita. Selama kita terus membela diri
terhadap kesalahan yang dibuat, selama itu pula kita tidak akan
mengalami pertumbuhan dan kedewasaan apapun dalam diri kita.
Ketika kita sadar dan mau berubah, Roh Kudus pasti bekerja dan
memampukan kita untuk berubah menjadi semakin serupa dengan
Kristus.
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:
apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna."(Roma 12:1-2)
5. Selalu berharap akan Anugerah dan Kasih Karunia Tuhan
Menyadari akan kelemahan dan kekurangan kita membuat kita selalu
rindu untuk bersekutu dan bergaul karib dengan Tuhan, sebab
hanya dari Dialah sumber segala-galanya. Tuhanlah yang empunya
segala berkat dan anugerah, mujizat dan kesembuhan, kelepasan
dan pembebasan yang seutuhnya. Kita memperoleh semua itu ketika
kita datang dan merendahkan hati dan diri dihadapan-Nya. Rasul
Paulus menuliskan bagaimana dalam segala hal dia hanya berharap
dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."Sebab
itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa
Kristus turun menaungi aku."(2 Korintus 12:9)
Firman Tuhan dengan jelas berkata :
"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa
nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi
hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama
seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada
tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."(1 Petrus 1:14-16)
Hidup kudus adalah perintah Tuhan yang harus dilakukan oleh
setiap orang percaya. Hidup dalam pertobatan setiap hari akan
membawa kita kepada kehidupan yang kudus di hadapan Tuhan.
Kekudusan menjadi syarat untuk kita bisa melihat Dia dan
kemuliaan-Nya. Amin. (MK)
Quote:
"Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah
kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat
Tuhan." (Ibrani 12:14)