HIDUP DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
"Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik,
yang aku perbuat,
melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat,
yang aku perbuat
Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki,
maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang
diam di dalam aku.
Demikianlah aku dapati hukum ini:
jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat
itu ada padaku.
Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat
hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku
dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di
dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka!
Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah,
tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.”
Roma 7:19-25
Paulus mendapati, bahwa hidup “dengan Roh Kudus” saja
belum cukup untuk sempurna
Pesan seperti ini diulang beberapa kali oleh rasul
Paulus dalam surat-suratnya yang terkenal kepada
beberapa jemaat. Rasul yang hebat dan tidak diragukan
kredilitasnya ini menjelaskan temuannya. Paulus yang
pasti penuh Roh Kudus, paham Firman Tuhan, dan hidup
dalam disiplin rohani yang tinggi, menyadari sesuatu
yang rasanya tidak perlu terjadi pada manusia yang “suka
akan hukum Allah”.
“Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik,
yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki,
yaitu yang jahat, yang aku perbuat.“ Roma 7:19
Paulus menemukan bahwa masih ada kemungkinan bagi respon
yang salah dalam hidup ini muncul.
Bila Paulus saja masih mengalami hal seperti itu,
bayangkan apa yang akan dialami oleh orang Kristen yang
masih jarang baca Alkitab, tidak disiplin hidup
rohaninya, kompromi terhadap dosa dan lain sebagainya.
Bahkan ketika Tuhan tidak memberikan ujian yang
melampaui kemampuan manusia (I Kor 10:13), beberapa
manusia Kristen masih bisa salah respon atau kalah
terhadap godaan dunia dan roh jahat. Faktor kedagingan
yang berlawanan dengan keinginan Roh (Gal 5:17) cukup
besar mempengaruhi.
Tidak diragukan lagi bahwa hidup dengan Roh Kudus jauh
lebih baik dibandingkan dengan hidup tanpa Roh Kudus.
• Roh lah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak
berguna. (Yoh 6: 63)
• Roh Kudus juga yang memerdekakan dari hukum dosa dan
maut. (Rom 8:2)
• Dan yang paling penting, hidup dengan Roh Kudus adalah
kehendak Tuhan Yesus. (Yoh 16:7; Kis 1:8)
Namun temuan Paulus ini, menunjukkan indikasi bahwa
hidup “dengan Roh Kudus” saja tidak cukup untuk menjadi
sempurna dalam setiap respon kehidupan. Seolah ada hal
lain yang perlu ditambahkan atau yang perlu dilakukan.
"Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati;
tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan
tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh
Allah, adalah anak Allah." (Rom 8:13-14)
Dipimpin Roh Kudus
Melanjutkan temuannya yang diutarakan dalam Roma
7:19-25, Paulus menjelaskan temuan yang berikutnya,
yaitu bahwa Karya Keselamatan Yesus itu perlu diresponi
dengan hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus. Bila tidak,
daginglah yang akan dituruti oleh orang Kristen itu dan
akan tetap berakhir dengan kematian. Daging tidak
membawa pada kehidupan. Ayat ini sejalan dengan surat
Paulus yang lain kepada jemaat di Galatia.
"Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh
dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan
daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu
setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh
Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat." (Gal
5:17-18)
Penting untuk disadari, bahwa dipimpin oleh Roh Kudus
itu tidak otomatis terjadi. Roh Kudus yang lemah lembut
bukanlah roh yang otoriter dan semaunya saja mendikte
hidup seseorang. Roh Kudus tidak akan melawan Allah Bapa,
yang sudah memberikan kehendak bebas pada manusia.
Itulah sebabnya, orang Kristen yang mengaku penuh Roh
Kudus itu, masih harus memberi diri untuk dipimpin Roh
Kudus itu sendiri. Memberi diri berarti membuka ruang
untuk intervensi Roh Kudus berkarya. Memberi diri
berarti meminta tuntunan Roh Kudus, bertanya dan taat
melakukan apa yang Roh Kudus nyatakan. Memberi diri
dipimpin Roh Kudus, hanya dapat dilakukan dengan
kesadaran sendiri dan perlu dilakukan berulang-ulang,
dari waktu ke waktu, hingga menjadi karakter orang
Kristen itu sendiri. Bila “Memberi diri dipimpin Roh
Kudus” sudah menjadi karakter, maka posisi rohani inilah
yang disebut dalam Roma 8:14 sebagai anak Allah (Yun.
Hyios) yang siap menerima janji-janji Allah.
MENGAPA HARUS DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
1. Hanya yang Berbuah Bisa Masuk Sorga
Bila tidak berbuah akan dibuang ke dalam api. Untuk
berbuah perlu dipimpin Roh.
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus
Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh,
baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh," (Gal
5:22-25)
2. Pemahaman Kita Tentang Firman dan Kerajaan Allah
Belum Sempurna
Kita butuh bantuan untuk memperoleh semuanya itu. Roh
Kudus lah yang akan memimpin kita pada seluruh Kebenaran.
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak
akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala
sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya
dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang." (Yoh 16:13)
3. Ujian Diperlukan Dalam Setiap Pertumbuhan
Seperti Roh Kudus menuntun Tuhan Yesus masuk ujian di
padang gurun, Roh Kudus juga dapat memimpin kita dalam
ujian padang gurun kehidupan.
"Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di
padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya,
dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara
binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani
Dia." (Mar 1:12-13)
4. Kehendak Tuhan Yesus Sendiri
Supaya kita menjadi saksi bagi Yesus di Jerusalem, Yudea,
Samaria dan ujung-ujung bumi. (Kis 1:8; Yoh 16:7-13)
UJUNG PERJALANAN
Perjalanan rohani yang sudah dimulai sejak orang Kristen
percaya kepada Tuhan Yesus, akan berakselerasi saat kita
penuh Roh Kudus dan dipimpin Roh Kudus. Seperti orang
Israel yang dipimpin tiang awan dan tiang api menuju
Tanah Perjanjian, Roh Kudus memimpin perjalanan dalam
ujian, kemenangan, pemenuhan, kebenaran, dari hari ke
hari.
Pimpinan Roh Kudus akan membawa orang Kristen kepada
janji-janji Allah, yang akan diterima bersama dengan
Kristus.
"Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak
Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang
membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah
menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu
bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah
anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita
juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang
berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita
bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan
bersama-sama dengan Dia. (Rom 8:14-17)
Berjalan dipimpin Roh Kudus akan membawa orang Kristen
pada kesempurnaan kualitas diri, kesempurnaan pencapaian
rencana Bapa dan kesempurnaan kemuliaan. Maju terus dan
Maranatha. (JR)