IMAN DAN PERBUATAN TIDAK TERPISAHKAN
“Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah
mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan
adalah mati.” Yakobus 2:26
Paulus menulis dalam Roma 3:28, “Karena kami yakin,
bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena
ia melakukan hukum Taurat.” Sedangkan Yakobus menuliskan
dalam Yakobus 2:24, “Jadi kamu lihat, bahwa manusia
dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya
karena iman.”
Kedua tulisan ini seringkali dipertanyakan, karena
sepintas seolah-olah seperti bertentangan. Paulus
menyatakan bahwa manusia dibenarkan karena iman
sedangkan Yakobus berkata manusia dibenarkan karena
perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Yang harus kita percaya dan mengerti adalah bahwa Firman
Tuhan tidak ada yang bertentangan satu sama lainnya.
Kanon Alkitab adalah sebuah keselarasan yang sempurna
dan sudah teruji. Yang kita butuhkan adalah pemahaman
yang baik dan utuh untuk bisa melihat bahwa sebetulnya
Yakobus tidak menentang Paulus, tetapi sebaliknya justru
mendukung Paulus.
Seperti yang dijelaskan dalam kitab Roma, manusia
dibenarkan karena iman. Iman kepada Tuhan Yesus Kristus
itulah yang membenarkan dan menyelamatkan seseorang.
Ditegaskan juga dalam Yohanes 3:16: “... supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.”
Kejadian 15:6 menyatakan “Lalu percayalah Abram kepada
TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya
sebagai kebenaran.“ Jelas bahwa karena Abraham percaya
maka Abraham dibenarkan.
Yakobus pun mengutip Kejadian 15:6 di dalam suratnya di
Yakobus 2:23. Yakobus sama sekali tidak menentang
pernyataan Paulus mengenai keselamatan oleh karena iman.
Yakobus justru menekankan dan menjelaskan iman seperti
apa yang menyelamatkan itu. Iman sejati yang dibuktikan
melalui perbuatan. Iman yang nyata, bukan sekedar ucapan
mulut seseorang yang mengaku percaya tetapi tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Bukti dari sebuah perkataan
adalah tindakan, demikian juga bukti dari perkataan iman
adalah tindakan iman. Orang yang sungguh-sungguh percaya
kepada Kristus akan terlihat imannya melalui perbuatan
yang dia lakukan.
Yakobus 2:18b: “...Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu
tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu
imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
Dalam Ibrani 11:17-19 dijelaskan; karena Abraham percaya
bahwa Allah sanggup membangkitkan orang dari antara
orang mati maka karena kepercayaannya ini Abraham
bertindak sesuai dengan perintah Allah untuk
mempersembahkan anaknya, Ishak. Jadi iman yang sejati
seharusnya terlihat di dalam perbuatan.
Seperti sebuah kisah tentang seorang yang berjalan di
atas seutas kawat baja, di atas air terjun. Dia
membuktikan kemampuannya untuk menyeberangi air terjun
tersebut hanya dengan menggunakan seutas kawat baja dan
dia selamat sampai di seberang. Kemudian dia berkata
kepada setiap orang yang menyaksikan pertunjukan itu:
“Percayakah kalian bahwa saya juga sanggup menyeberangi
air terjun ini dengan membawa satu orang di atas pundak
saya?” Banyak dari mereka percaya akan kemampuan orang
ini. Tetapi ketika ditantang satu orang sukarelawan
untuk dapat membuktikan kemampuannya itu, tidak
seorangpun yang bersedia menjadi sukarelawan. Sampai ada
seorang anak kecil yang tiba-tiba bersedia menjawab
tantangan itu, kemudian mereka berdua berhasil
menyeberangi air terjun itu dengan selamat. Ternyata
anak itu adalah anaknya sendiri. Dari kisah ilustrasi di
atas, kita bisa melihat bahwa kepercayaan anak itu
kepada ayahnya dibuktikan dengan tindakan yang nyata.
Demikianlah iman kita kepada Tuhan harus dibuktikan
dengan tindakan yang nyata.
Jadi kita dibenarkan dan diselamatkan karena iman, dan
iman kita dinyatakan melalui perbuatan. Inilah maksud
dari Yakobus ketika dia menulis: “Jadi kamu lihat, bahwa
manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan
bukan hanya karena iman.” (Yakobus 2:24)
Sebab itu nyatakanlah iman kita dalam tindakan-tindakan
nyata, antara lain:
1. Perubahan Karakter Dan Sikap Hidup
• “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” (Roma 12:2a)
• “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,
mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi
serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” (Roma
8:29)
• “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang
semakin besar.”
(2 Korintus 3:18)
2. Mengerjakan Keselamatan Dalam Ketaatan
“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa
taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan
takut dan gentar, ... karena Allahlah yang mengerjakan
di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya.” (Filipi 2:12-13)
3. Perbuatan Baik untuk Kemuliaan Allah
• “Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah
bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka
memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat
melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” (1 Petrus
2:12)
• “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)
Syarat keselamatan adalah iman, dan perbuatan iman
adalah bukti keselamatan. Iman yang sejati menghasilkan
pembaharuan hati oleh karya Roh Kudus dan pembaharuan
itu terpancar melalui perbuatan. Tidak ada pemisahan
antara iman dan perbuatan, melainkan iman bekerjasama
dengan perbuatan dan oleh perbuatan, iman itu menjadi
sempurna (Yakobus 2:22). (BM)
Quotes:
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus
Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan
Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
(Efesus 2:8-10)