JANGAN BERPALING DARI HADIRAT ALLAH
“Aku tahu segala pekerjaanmu: baik
kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu
maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang
terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi Aku
mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel,
yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan
hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala. Dan Aku telah
memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau
bertobat dari zinahnya. Lihatlah, Aku akan melemparkan
dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat
zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran
besar,
jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
perempuan itu. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua
jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin
dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada
kamu setiap orang menurut perbuatannya.” (Wahyu 2:19-23)
Jemaat di Tiatira mengawali sebuah perjalanan iman yang
baik, menunjukkan peningkatan iman yang baik, hanya saja
sayangnya tidak mengakhirinya dengan baik. Mereka adalah
gambaran orang percaya yang berpaling dari hadirat
ALLAH. Apa yang terjadi sampai mereka berpaling dari
hadirat ALLAH?
1. Mereka Membiarkan Wanita Izebel
Izebel dalam jemaat Tiatira adalah sebutan atau
panggilan untuk seorang perempuan yang sudah diterima di
dalam persekutuan jemaat. Perempuan itu seorang nabiah
yang memberikan ajaran kepada pengikut Nikolaus, dan
nama simbolis Izebel barangkali diberikan karena ia
mencoba mendirikan pemujaan berhala sebagai pengganti
kebaktian terhadap Tuhan, dan ia sendiri dipersalahkan
karena perzinahan dan ilmu sihir. Ajarannya mungkin
menganjurkan orang Kristen dalam batas tertentu supaya
mengikuti kegiatan yang semata-mata bersifat duniawi.
Sosok Izebel ini bukan hanya membawa orang-orang
berzinah secara lahiriah saja, tetapi juga melakukan
perzinahan rohani dengan beribadah kepada para dewa-dewa/berhala.
Rasul Petrus menuliskan sebuah peringatan, “Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat
Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran
sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan
demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang
dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran
akan dihujat.” (2 Petrus 2:1-2)
Hati-hati! Jangan sampai kita yang sudah mengawali
perjalanan iman kita dengan baik, mengalami pertumbuhan
iman, namun pada akhirnya jatuh ke dalam pengajaran
sesat dan perzinahan baik secara lahiriah maupun rohani.
Pastikan kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan.
2. Mereka Tidak Bertobat Sekalipun Sudah Diberi
Kesempatan Untuk Bertobat
Firman Tuhan mengatakan dengan tegas dan jelas bahwa
sekalipun orang sudah menjadi orang percaya, namun
ketika mereka jatuh ke dalam dosa, Tuhan memerintahkan
mereka untuk bertobat dan Ia akan menunggu mereka sampai
bertobat. Waspadalah terhadap pengajaran sesat yang
mengatakan:
“Kalau kita sudah bertobat dan menerima Tuhan Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat (menjadi orang percaya),
maka kita tidak perlu bertobat lagi, sebab karya Yesus
di atas kayu salib sempurna dan tuntas. Bapa tidak
melihat apa yang kita lakukan, Bapa melihat Yesus dalam
kita.”
Ini merupakan omong kosong dan penyesatan yang besar!
Kitab Wahyu mencatat bahwa Tuhan Yesus memperingatkan
dengan keras dan menunggu pertobatan jemaat Tiatira
namun mereka tidak juga bertobat. Mereka telah berpaling
dari hadirat Allah. Tuhan Yesus juga memperingatkan,
bahwa Ia tidak hanya menghukum sosok Izebel, tetapi juga
untuk menghukum semua orang yang mengikutinya.
AKIBAT BERPALING DARI HADIRAT ALLAH
1. Dilemparkan Ke Atas Ranjang Orang Sakit
Apa yang Tuhan sampaikan ini untuk mengkontraskan
keadaan pelaku perzinahan. Mereka yang tadinya berada di
ranjang kesenangan akan dilemparkan ke ranjang kesakitan
atau penderitaan. Artinya, perzinahan memang membawa
kesenangan pada awalnya, namun berujung pada penderitaan,
kesakitan. (Why 2: 22)
2. Dilemparkan Ke Dalam Kesukaran Besar
Dalam versi bahasa Inggrisnya disebut great tribulation
(masa kesukaran besar). (Why 2: 22)
3. Anak-anaknya Akan Kumatikan
Ini merupakan sebuah ungkapan Ibrani yang kuat dari
“pasti menghancurkan mereka”. (Why 2: 23)
Sungguh mengerikan jika kita harus berhadapan dengan
Tuhan sebagai dampak berpaling dari-Nya. Karena itu
bertobatlah dan tetap berpegang teguh pada komitmen
untuk mengiring TUHAN, apapun yang terjadi. Amin. (AR)
Quote:
Ya Allahku, Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, Dan
janganlah mengambil roh-Mu yang Kudus daripadaku Mazmur
51:13