KEJARLAH KEBENARAN
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,
karena mereka akan dipuaskan." (Matius 5:6)
Kata "Blessed" (Yun. makarios) arti harafiahnya yang ‘diberkati’,ini
lebih luhur dari kata ‘bahagia’. Yesus berkata "diberkatilah
orang yang lapar dan haus akan kebenaran." Yesus
menghubungkan kata "rasa lapar" dan "haus" secara
bersama-sama untuk menunjukkan kepada kita bahwa "kebenaran"
itu sesuatu yang dibutuhkan seumur hidup,sebagaimana air
dan makanan, itulah kehidupan rohani kita bergantung
kepada Kebenaran. Lapar dan haus bukan berarti sekedar
kebutuhan untuk mengetahui kebenaran,lebih dari itu
adalah sebuah kerinduan yang sungguh-sungguh untuk
melakukannya!
Tiga aspek Kebenaran yang membuat kerohanian kita tetap
hidup dan diberkati Tuhan;
1. Kebenaran Rohani
Yaitu perintah dan tuntunan Tuhan melalui
firman-Nya,pewahyuan dan pengalaman-pengalaman
rohani,yang diterima secara spesifik untuk diri kita
sendiri,caranya:
a. Miliki Rasa Lapar dan Haus
Elisa begitu haus dan lapar akan pengurapan
Tuhan,sehingga Ia menolak meninggalkan Elia sampai Ia
menerima ‘jubah’ Elia. (2 Raj 2:1-14)
Kita harus hidup seperti Elisa yang terus berusaha
dengan sungguh-sungguh mencari tahu apa yang menjadi
kehendak Tuhan untuk hidupnya,sampai Tuhan menyatakan
kehendak-Nya melalui pewahyuan / tuntunan-Nya.
b. Miliki Kegigihan
Yakub begitu mengingini berkat dan penyertaan Tuhan
sampai dia bergumul dengan malaikat Tuhan untuk
mendapatkannya. (Kej 32:22-32)
Tuhan berjanji bagi yang lapar dan haus akan
tuntunan-Nya akan menerimanya. Tetapi banyak orang
ketika mereka menghadapi suatu "tantangan" mereka segera
menghentikan usahanya itu tidak seperti Yakub yang gigih
sampai bergumul untuk mendapatkan berkat
Tuhan,demikianlah kita seharusnya memiliki sikap hati
yang seperti itu.
c. Miliki Gairah
Kaleb di usia 85 tahun,ketika kebanyakan orang sudah
memilih untuk ‘pensiun’,Kaleb justru berkata: "Berikan
kepadaku gunung itu!",dia memerangi Hebron dan
menaklukkannya. (Yos 14:6-15)
Pada awal kita menjadi orang percaya,kita begitu
bersemangat beribadah,memuji Tuhan,berdoa,melayani
pekerjaan Tuhan dan seterusnya. Namun dengan berlalunya
waktu sebagian orang mulai kehilangan kegairahan itu dan
melihat semua itu sebagai sebuah rutinitas,tidak punya
pengejaran kearah tingkat kedalaman rohani yang lebih
tinggi. Kita harus seperti Kaleb,semakin tua,memiliki
kedalaman rohani yang semakin tinggi.
2. Kebenaran Moral
Ini bentuk kebenaran yang dipraktekkan oleh orang
Kristen kepada orang lain. Kita tidak melakukan hal-hal
yang immoral,ilegal,yang tidak etis menurut firman Tuhan.
Ketika Yusuf tinggal di Mesir. Ia berkali-kali digoda
oleh isteri Potifar,namun ia tetap mempertahankan
kebenaran moralnya. Dalam kehidupan sekarang inipun kita
perlu terus menerus mengejar dan mempertahankan
kebenaran moral di dalam hidup kita,agar kita menjadi
orang yang di sebut "diberkati" di hadapan Tuhan.
3. Kebenaran Sosial
Kebenaran sosial merupakan cara bagaimana menegakkan
keadilan sosial berdasarkan standar firman Allah,seperti:
menolong orang yang tertindas,memperjuangkan
keadilan,melayani orang yang lemah dan membantu kaum
fakir miskin. Tuhan telah memberikan kita kemampuan
untuk menolong orang lain; yang dengan sengaja Tuhan
tempatkan disekitar kita. Masalahnya apakah kita
menyadarinya atau tidak.
Tuhan sudah menetapkan kita untuk menjadi pribadi yang
berdampak dengan menerapkan kebenaran rohani,kebenaran
moral dan kebenaran sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Ingat,Tuhan berjanji,orang yang hidup dalam kebenaran
akan dipuaskan.
"sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan
berlimpah-limpah,
kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil
dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus. Tuhan kita."
2 Petrus 1:8