KELAHIRAN YANG BARU DIMULAI DARI DILAHIRKAN KEMBALI
“Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia
tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yohanes 3:3
Dalam Yohanes 3:3, rasul Yohanes menulis tentang seorang
Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin Yahudi.
Dia telah melihat mukjizat yang dilakukan Yesus dan
telah mendengar ajaran Yesus. Dia percaya bahwa Yesus
adalah guru yang diutus Allah. Nikodemus ingin bertemu
dengan Yesus dan bercakap-cakap dengan-Nya, tetapi ia
menunggu saat yang tepat hingga waktu malam tiba, hal
itu dilakukannya agar dia tidak diketahui oleh orang
lain sebagai murid Yesus. (Yoh 3:2)
Jika kita membaca sepintas peristiwa ini, sepertinya
percakapan antara Tuhan Yesus dengan Nikodemus tidak ada
hubungannya. Saat itu Nikodemus sedang membahas tentang
‘pengetahuan’ nya serta validitas atau kelayakan Yesus
sebagai guru yang diutus Allah, karena Yesus telah
melakukan tanda-tanda heran (mukjizat), sementara Yesus
langsung mendaratkan pembahasannya tentang kisah
seseorang yang harus ‘dilahirkan kembali’ sebagai syarat
untuk melihat Kerajaan Allah.
Perkataan Yesus tentang ‘dilahirkan kembali’ membuat
Nikodemus bingung. Dia yang disebut oleh Yesus sebagai
pengajar Israel sampai tiga kali bertanya kepada Yesus,
Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah
tua? “Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya
dan dilahirkan lagi?" Dalam percakapannya Tuhan berkata
kepada Nikodemus, “Kamu harus dilahirkan kembali”.
Nikodemus menjawab, "Bagaimanakah mungkin hal itu
terjadi?"
Kebingungan Nikodemus terjadi karena dia berpikir secara
kognitif semata, itu sebabnya benar apa yang telah
dituliskan oleh rasul Paulus dalam 1 Kor 2:14,
“Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal
dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu
kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu
hanya dapat dinilai secara rohani.”
Sebagai seorang Yahudi, Nikodemus memiliki tempat yang
terhormat dalam masyarakat, dia telah didoktrinasi sejak
kecil bahwa mereka pasti masuk dalam Kerajaan Allah,
kecuali kalau mereka murtad (meninggalkan praktek hidup
Yudaisme) atau melakukan kejahatan atau pelanggaran
besar terhadap perintah hukum Taurat.
Penting sekali bagi kita untuk memahami apa yang
dimaksud dengan ‘dilahirkan kembali’ serta mengalami
secara pribadi proses tersebut, sebab Tuhan Yesus dengan
tegas menyatakan bahwa tanpa dilahirkan kembali,
seseorang bukan hanya tidak dapat melihat Kerajaan Allah
(Yoh 3:2), lebih dari itu ia tidak dapat masuk ke
dalamnya (Yoh 3:5).
DILAHIRKAN KEMBALI
Ada beberapa aspek penting yang harus dipahami mengenai
dilahirkan kembali. Dilahirkan kembali adalah:
1. ANUGERAH YANG DIKERJAKAN OLEH ROH KUDUS
Dalam percakapan dengan Nikodemus, Tuhan Yesus sungguh
ingin mendorong Nikodemus keluar dari pemahaman yang
dipercayainya dengan ketat, Tuhan Yesus ingin menegaskan
bahwa setiap orang perlu Juruselamat!
Jabatan, amal, ketaatan kepada perintah hukum Taurat
tidak dapat membuat orang masuk sorga, bahkan melihat
Kerajaan Allah. Manusia tidak dapat melakukan perbuatan
atau amal apapun untuk dapat dilahirkan kembali sebagai
anak Allah, sebab proses ini merupakan anugerah
keselamatan yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hidup
manusia karena percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat.
Hal yang senada dengan itu juga diangkat oleh Rasul
Paulus dalam surat penggembalaannya kepada Titus, anak
rohaninya,
“pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan
karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi
karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan
oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,..” Tit
3:5
Serta kepada jemaat di Efesus,
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.” Ef 2:8-9
2. MENJADIKAN KITA CIPTAAN YANG BARU
Pada mulanya manusia diciptakan segambar dan serupa
dengan Allah. (Kej 1:26-27)
Allah memberikan kuasa (otoritas) dan mandat kepada
manusia untuk memenuhi bumi, menaklukkannya, serta
berkuasa atas ikan di laut, burung di udara dan binatang
yang merayap di bumi. (Kej 1:28)
Sayangnya, Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, manusia
terpisah dari Allah, hidup dibawah kutuk dan perhambaan
dosa serta kehilangan kemuliaan Allah. (Kej 3:17-19, Rom
3:23)
Segala upaya manusia untuk kembali kepada Allah tidak
dapat membawa manusia kembali kepada Allah, semuanya
sia-sia. Tapi Puji Tuhan! Melalui pengorbanan Kristus
diatas kayu salib dan karya Roh Kudus, kita dilahirkan
kembali menjadi ciptaan yang baru.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan
baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru
sudah datang.” 2 Kor 5:17
Kita kembali pada desain asli kita, yakni pemulihan
gambar dan rupa Allah dalam diri kita, serta kembali
kepada tujuan awal, yakni pemulihan Perjanjian Eden
dalam hidup kita.
3. MEMBUAT KITA MENGALAMI KELAHIRAN YANG BARU
Kelahiran baru yang kita alami salah satunya adalah
mengalami mukjizat-mukjizat sebagaimana tertulis dalam
Alkitab, yang belum pernah kita alami sebelumnya. Ada
begitu banyak janji Tuhan yang hanya dapat kita alami
jika kita telah dilahirkan kembali, yakni:
• hidup dalam kelegaan (Mat 11:28),
• hidup dalam kemerdekaan (Yoh 8:31-32),
• hidup dalam kelimpahan (Yoh 10:10),
• mengalami terobosan-terobosan dalam berbagai
keterbatasan (Luk 4:18-19),
• pengangkatan sebagai anak (Rom 8:23),
• menjadi sama dengan Kristus (1 Yoh 3:2),
• mewarisi Kerajaan Sorga (Rom 8:17),
• menerima upah atas setiap pekerjaan kita (Mat
25:20-23),
• menerima mahkota setelah mencapai garis akhir (2 Tim
4:7),
• dan masuk dalam kehidupan baru yang kekal (Why
21:1-7).
Semuanya ini hanya dapat kita alami kalau kita telah
dilahirkan kembali. Tuhan Yesus memberkati. (AR)