
KEMBALI KEPADA KASIH YANG SEMULA DI TENGAH PANDEMI
				
						Shalom, 
						Wahyu 2:1-7 adalah pesan Tuhan Yesus kepada jemaat di 
						Efesus. Tuhan Yesus berkata: “Aku tahu segala 
						pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. 
						Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap 
						orang-orang jahat, Ada yang menyebut dirinya rasul, 
						tetapi sebenarnya mereka berdusta. 
						Engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; 
						dan engkau tidak mengenal lelah. 
						engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut 
						Nikolaus, yang juga Kubenci. 
						Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah 
						meninggalkan kasihmu yang semula. 
						Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!
						
						Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau 
						lakukan. 
						Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku 
						akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, 
						jikalau engkau tidak bertobat.”
						
						Penjelasan Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan tentang 
						"mengambil kaki dianmu", artinya menolak dan 
						mengeluarkan dari dalam kerajaan-Nya, yang berarti 
						kehilangan keselamatan. Pesan Tuhan Yesus kepada jemaat 
						di Efesus ini, juga berarti pesan buat kita semua yang 
						dapat disimpulkan sebagai berikut:
						Kalau kita melihat apa yang dilakukan jemaat di Efesus 
						untuk melayani pekerjaan Tuhan itu sungguh luar biasa. 
						Tetapi apa pun yang mereka lakukan untuk melayani 
						pekerjaan Tuhan, meskipun itu sungguh luar biasa tetapi 
						kalau tidak didasarkan kepada kasih yang semula, maka 
						Tuhan akan berkata: 
						"Betapa dalamnya Engkau telah jatuh. 
						Bertobatlah dan lakukan lagi apa yang semula engkau 
						lakukan, 
						jika tidak demikian maka engkau akan kehilangan 
						keselamatan." 
						Tetapi barangsiapa menang, artinya kembali kepada kasih 
						yang semula, maka akan diberi makan dari pohon kehidupan 
						yang ada di dalam taman Firdaus Allah, artinya akan 
						masuk sorga. Ini suatu peringatan yang tidak main-main 
						dan sangat serius. 
						
						Karena itu saya mengajak Saudara untuk melihat diri kita 
						masing-masing. Mungkin kita kelihatan begitu rajin, 
						tekun, sabar, mau menderita dalam melayani pekerjaan 
						Tuhan. Pertanyaannya: Apakah itu dilakukan dengan dasar 
						kasih yang semula? Banyak orang yang kelihatan luar 
						biasa dalam melayani pekerjaan Tuhan; bukan karena 
						didasarkan kepada kasih yang semula, tetapi karena 
						kewajiban atau ada motivasi yang lain.
						
						MILIKI KASIH YANG SEMULA
						Tuhan mau supaya kita kembali kepada kasih yang semula. 
						Kasih yang semula adalah kasih yang kita miliki pada 
						waktu baru bertobat dan mengalami kelahiran baru. Waktu 
						saya baru bertobat dan mengalami kelahiran baru, saya 
						begitu haus akan Tuhan, akan firman-Nya. Dan saya selalu 
						menjaga kehidupan saya agar selalu hidup kudus sesuai 
						dengan firman Tuhan. Dan puji Tuhan ini tetap saya jaga 
						sampai dengan hari ini, bahkan kasih saya kepada Tuhan 
						semakin bertambah.
						
						Orang yang memiliki kasih yang semula:
						• Pasti akan hidup sama seperti Kristus telah hidup.
						• Pasti hidup sebagai orang yang berintegritas, hidup 
						tulus dan jujur di hadapan Tuhan.
						• Pasti akan keluar sebagai pemenang.
						Dan akhirnya akan ikut dalam pengangkatan dan masuk 
						sorga. 
						Yang percaya katakan: Amin!
						
						Nyanyi:
						Kucinta Kau Yesus
						Hanya Engkau bagiku Yesus
						Sungguh kurindu mengatakannya
						Betapa aku mengasihi-Mu
						
						Engkau Allah dan Rajaku
						Kekasih dalam hidupku
						Engkau s'galanya bagiku
						Kubersyukur kepada-Mu
						
						Coda
						Kubersyukur kepada-Mu
						Kubersyukur kepada-Mu
						
						Pada waktu Tuhan Yesus ditanya oleh murid-murid-Nya 
						tentang tanda kedatangan-Nya kembali dan tanda kesudahan 
						dunia ini. Tuhan Yesus menjawab dalam Lukas 21:11, bahwa 
						salah satunya adalah penyakit sampar. Jadi COVID-19 ini 
						adalah salah satu tanda dari kedatangan Tuhan Yesus 
						kembali dan tanda kesudahan dunia ini. 
						
						NUBUATAN TENTANG AKHIR ZAMAN
						1. Awal tahun 2009 Tuhan berbicara kepada saya dengan 
						sangat serius dari Wahyu 3:11a, 
						
						“Aku datang segera! Saya gemetar dan bertanya: “Tuhan, 
						apa yang akan Tuhan lakukan dan apa yang harus saya 
						kerjakan?” 
						
						Lebih kurang 6 bulan kemudian Tuhan baru menjawab 
						pertanyaan saya dengan berkata: 
						“Aku akan mencurahkan Roh-Ku. 
						Aku akan mencurahkan Roh-Ku. 
						Pada saat Aku mencurahkan Roh-Ku akan terjadi seperti 
						Yoel 2:28-32.” 
						Akan ada 3 tanda yang terjadi:
						• Anak-anak, pemuda, dan orangtua akan dipakai Tuhan 
						secara luar biasa.
						• Mujizat-mujizat terjadi secara luar biasa.
						• Goncangan-goncangan juga terjadi secara luar biasa.
						Melalui tiga tanda ini, maka Yoel 2:32 akan terjadi, 
						yaitu akan banyak orang yang berseru kepada nama Tuhan 
						dan mereka yang berseru kepada-Nya; akan diselamatkan. 
						Jadi akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran. 
						
						2. Tahun 2013 Tuhan memberikan nama untuk pencurahan Roh-Kudus 
						ini adalah Pentakosta Ketiga. 
						Jadi salah satu tanda terjadinya Pentakosta Ketiga 
						adalah goncangan-goncangan. 
						Sejak tahun 2009, hampir di setiap khotbah, saya selalu 
						mengingatkan tentang goncangan ini. Saya sering berkata: 
						“Kalau Saudara percaya akan terjadi goncangan-goncangan, 
						katakan ‘Amin!’” Tetapi sering ‘Amin’ nya hanya sekedar 
						berkata amin saja. Saya selanjutnya akan berkata: 
						“Saudara tidak berkata ‘Amin’ pun, goncangan pasti 
						terjadi.” Biasanya kita akan tertawa setelah saya 
						berkata seperti itu.
						
						Siapa yang mengira bahwa pada tanggal 2 Maret 2020, 
						Presiden Jokowi mengumumkan bahwa COVID-19 masuk ke 
						Indonesia. Mulai saat itu goncangan karena pandemi 
						COVID-19 terjadi, dan sampai hari ini belum selesai. 
						Banyak yang kuatir, ketakutan, bosan, jenuh, depresi, 
						ada juga yang sakit dan tidak sedikit yang meninggal. 
						Pandemi ini juga mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi. 
						Ditambah lagi hari-hari ini pandemi semakin ganas dengan 
						adanya varian Delta yang penularannya jauh lebih cepat.
						
						Yang paling penting yang harus kita lakukan dalam 
						menghadapi pandemi ini, adalah kita harus makin 
						sungguh-sungguh untuk mempersiapkan diri kita dalam 
						menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali, sebab Tuhan 
						Yesus sendiri yang berkata bahwa sampar, dalam hal ini 
						COVID-19, adalah salah satu tanda akan kedatangan-Nya 
						yang kedua kali. Karena itu, seperti pesan Tuhan Yesus 
						kepada jemaat di Efesus yang berarti ini juga pesan buat 
						kita semua pada jaman ini, bahwa kita harus kembali 
						kepada kasih yang semula. Sebab hanya orang yang 
						memiliki kasih yang semula yang ikut dalam pengangkatan. 
						Yang percaya katakan: Amin!
						Dalam masa pandemi ini kita harus mengerti bahwa:
						• pencurahan Roh Kudus yang disebut dengan Pentakosta 
						yang Ketiga sedang terjadi. 
						• ini adalah masa penuaian jiwa yang terbesar dan yang 
						terakhir dalam menyelesaikan Amanat Agung untuk 
						menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus. 
						• akan terjadi kebangkitan generasi Yeremia yaitu 
						anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta 
						mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap 
						dosa, dan bergerak untuk memenangkan jiwa. 
						
						Nyanyi:
						Sucikan dan kuduskan hati ini
						Untuk layak menghadap hadirat-Mu
						Tubuh, jiwa, rohku, kus'rahkan pada-Mu
						Ku menyembah-Mu
						
						Tinggikan nama-Mu, ya Tuhan
						Mulialah nama-Mu, ya Tuhan
						Tiada lain seperti Engkau, ya Allahku
						Besar kuasa-Mu
						Tiada lain seperti Engkau, ya Allahku
						Besar kuasa-Mu
						
						PEMELIHARAAN TUHAN DALAM MASA PANDEMI
						Mazmur 127:1-2 berkata, 
						
						“Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, 
						sia-sialah usaha orang yang membangunnya; 
						jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, 
						sia-sialah pengawal berjaga-jaga. 
						Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk–duduk sampai 
						jauh malam, 
						dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah – 
						sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada 
						waktu tidur.”
						
						Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam segala hal, 
						termasuk dalam masa pandemi ini, kita harus mengandalkan 
						Tuhan, termasuk dalam hal membangun rumah, dalam hal 
						perlindungan. Dalam Mazmur 91 dikatakan; kalau kita 
						menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan dan kubu 
						pertahanan kita, maka kita tidak usah takut terhadap 
						kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu 
						siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam 
						gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu 
						petang, termasuk dalam hal mencari nafkah di 
						tengah-tengah krisis ekonomi yang terjadi hari-hari ini. 
						Kita harus tetap mengandalkan Tuhan.
						
						Mungkin ada di antara Saudara yang kena PHK, atau 
						mungkin mengalami kesulitan karena banyak faktor 
						sehingga mengalami kerugian, kesulitan untuk mencari 
						keuntungan. Tetapi sesuai dengan ayat firman Tuhan tadi, 
						kita diingatkan bahwa Tuhan justru akan memberikan 
						berkat-Nya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
						
						Berkat yang diberikan pada waktu tidur di sini, bisa 
						diartikan berkat yang diberikan:
						• bukan karena kehebatan kita, 
						• bukan karena prestasi kita, 
						• bukan karena kekuatan kita, 
						• bukan karena kepandaian kita, 
						• juga bukan karena usaha kita yang mati-matian.
						Dan.....berkat yang seperti itu hanya diberikan kepada 
						orang yang dicintai-Nya. Haleluya!
						
						Kalau kita mengandalkan Tuhan kita pasti menjadi orang 
						yang dicintai Tuhan. Orang yang mengandalkan Tuhan 
						adalah orang yang mengikuti segala perintah yang 
						diberikan tanpa ragu-ragu, tanpa banyak pertanyaan, 
						tanpa bersungut-sungut, tetapi dengan hati yang percaya 
						disertai ucapan syukur. Demikian juga dalam menghadapi 
						pandemi ini kalau kita mengandalkan Tuhan, itu berarti 
						kita sedang mengikuti perintah-perintah-Nya.
						
						TUNTUNAN TUHAN DALAM MASA PANDEMI
						Saya akan mengingatkan kembali tuntunan Tuhan sejak awal 
						dari pandemi ini. Apakah Saudara ingat dan tetap 
						melakukannya? Mungkin ada yang berpikir bahwa pandemi 
						ini sesuatu yang biasa, mungkin karena sudah bosan dan 
						jenuh, ingatlah kita boleh bosan dan jenuh tetapi COVID 
						nya belum bosan. Karena itu kita harus dengan serius 
						menghadapi pandemi ini.
						Mari, saya akan ajak Saudara untuk mengingat kembali 
						tuntunan Tuhan. 
						1. Sesuai dengan 2 Tawarikh 7:13-14 yang mengatakan 
						bahwa kalau kita mengalami pandemi dan krisis ekonomi, 
						maka kita harus merendahkan diri, berdoa, mencari wajah 
						Tuhan serta berbalik dari jalan-jalan yang jahat. 
						Kalau kita melakukan itu, maka Tuhan akan mendengar dari 
						sorga dan akan mengampuni dosa kita serta memulihkan 
						negeri kita Indonesia yang tercinta. Katakan: Amin!
						2. Kita diminta untuk menghardik COVID-19 dan krisis 
						ekonomi dengan berkata: “Dalam nama Yesus, diam 
						tenanglah!” Apakah Saudara sudah melakukan ini?
						3. Kita diminta memperkatakan Mazmur 91 karena kita 
						percaya akan janji Tuhan. 
						4. Kita diminta melakukan seperti yang dilakukan oleh 
						Daud ketika Tuhan menghukum orang Israel di mana ada 
						70.000 orang yang mati karena penyakit sampar. 
						• Daud waktu itu membuat mezbah di pengirikan milik 
						Arauna dengan membayar harganya. Waktu itu Arauna akan 
						memberikan secara gratis kepada Daud. Tetapi Daud tidak 
						mau. Dia tetap mau membayar harga. Setelah Daud membuat 
						mezbah, maka tulah sampar itu berhenti. 
						• Kalau kita mengharapkan pandemi akan berhenti, maka 
						kita sebagai gereja-gereja Tuhan harus membuat mezbah 
						doa, pujian dan penyembahan bersama-sama dalam unity. 
						Minta belas kasihan. Tuhan turun ke atas Indonesia. 
						- Gereja jangan saling menyalahkan satu sama lain. 
						- Gereja jangan saling menjelekkan. 
						- Gereja harus membayar harganya dengan unity.
						5. Sesuai dengan Yesaya 26:20-21, maka kita diminta oleh 
						Tuhan untuk bersembunyi barang sesaat lamanya sampai 
						amarah itu berlalu, karena Tuhan akan menghukum penduduk 
						bumi karena kesalahannya. 
						Amsal 27:12 berkata: 
						
						“Kalau orang bijak melihat malapetaka bersembunyilah ia,
						
						tetapi yang tidak berpengalaman berjalan terus lalu kena 
						celaka.” 
						
						Karena itu, mari biarlah kita menjadi orang yang bijak.
						
						Bersembunyi di sini bisa diartikan kalau tidak ada 
						keperluan mendesak kita diam di rumah dan juga kita 
						harus melakukan 6 M. 
						• Memakai masker. 
						• Mencuci tangan dengan sabun. 
						• Menjaga jarak. 
						• Mengurangi mobilitas. 
						• Menjauhi kerumunan. 
						• Melakukan vaksinasi
						
						Nyanyi:
						Yesus Kaulah pembelaku
						Pada siapa aku harus takut
						Yesus Kau perlindunganku
						Ku tak gentar menghadapi musuh
						
						S'karang tegaklah kepalaku hadapi lawanku
						Yang berada di sekelilingku
						Dan mulutku memuji ber-Mazmur bagi-Mu
						Bersorak bagi kebesaran-Mu
						
						S'karang tegaklah kepalaku hadapi lawanku
						Yang berada di sekelilingku
						Dan mulutku memuji ber-Mazmur bagi-Mu
						Bersorak bagi kebesaran-Mu
						
						Coda
						Bersorak bagi kebesaran-Mu
						Bersorak bagi kebesaran-Mu
						
						Pada tahun 1918 – 1920 pernah terjadi pandemi yang 
						disebut Flu Spanyol. Kalau dibandingkan dengan COVID-19 
						dengan memakai data tanggal 29 Mei 2021, maka didapatkan 
						hal-hal sebagai berikut:
						
						No. KETERANGAN FLU SPANYOL COVID-19
						1. Jumlah infeksi 500 juta 162 juta
						2. Jumlah kematian 20 – 100 juta 3,52 juta (jauh lebih 
						sedikit)
						3. Jumlah negara yang terpapar Kurang dari 50% Hampir 
						100%
						4. Dampak ekonomi Tidak lebih buruk dari jaman Depresi 
						Ekonomi Global tahun 1930-an Dikatakan yang terburuk 
						sejak jaman Depresi Ekonomi Global tahun 1930-an. 
						Tergantung kapan pandemi berakhir, kalau berlarut-larut 
						krisis ekonomi COVID-19 bisa lebih buruk dari jaman 
						Depresi Ekonomi Global tahun 1930-an
						
						
						Tetapi yang paling menonjol dari COVID-19 ini adalah 
						angka depresi, kecemasan, stress, justru tertinggi 
						sepanjang sejarah. Angka Depresi Global tahun 2020 
						adalah sebesar 25%, dibandingkan dengan angka Depresi 
						Global tahun 2017 yang hanya 3,44%. 
						Dengan melihat ini semua, saya percaya rencana Tuhan 
						bagi umat manusia adalah supaya mereka bertobat, mencari 
						wajah Tuhan, sehingga terjadi penuaian jiwa yang 
						terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang 
						kembali.
						
						Sesuatu yang mengherankan dari Flu Spanyol ini adalah 
						bahwa setelah infeksi gelombang kedua yang meningkat 
						secara luar biasa, tiba-tiba virusnya menghilang entah 
						kemana perginya. Wow! Kita boleh berdoa kepada Tuhan 
						agar ini juga terjadi pada COVID-19 serta varian-varian 
						yang lain, yang tiba-tiba menghilang entah kemana, 
						karena amarah Tuhan sudah berlalu. 
						Karena itu sekali lagi saya mengingatkan agar kita 
						melakukan tuntunan Tuhan untuk menghadapi pandemi 
						COVID-19 ini dengan lebih serius dan sungguh-sungguh, 
						supaya Tuhan juga menuntun kita di tengah pandemi yang 
						sedang bergejolak ini. Saya percaya kalau kita kembali 
						kepada kasih yang semula, kita akan berkata: "Tuhan, 
						pakai saya menjadi alat-Mu untuk menyelesaikan Amanat 
						Agung." Maranatha! Datanglah segera Tuhan Yesus. 
						
						Nyanyi:
						Tuhan ini aku, jadikanlah ku alat-Mu
						Untuk memberitakan injil-Mu 
						Tuhan ini aku, jadikanlah ku hamba-Mu
						Untuk melakukan firman-Mu
						
						Penuhi hidupku dengan Roh-Mu
						Agar ku jadi saksi-Mu
						Pakailah hidupku dan urapilah
						Untuk kemuliaan nama-Mu
						
						Coda
						Untuk kemuliaan nama-Mu
						Untuk kemuliaan nama-Mu
						
						___________________________
						
						Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
						Ibadah Minggu Online – 18 Juli 2021