KENAIKAN TUHAN YESUS KE SORGA
Alkitab berkata Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia
dikuburkan; tetapi pada hari yang ketiga Dia
dibangkitkan. Setelah Tuhan Yesus bangkit, selama 40
hari Tuhan Yesus menampakkan diri kepada lebih dari 500
murid-murid-Nya untuk membuktikan bahwa Dia hidup.
Setelah memberikan pesan terakhir, maka dengan
disaksikan murid-murid-Nya Tuhan Yesus terangkat ke
sorga.
Saya percaya kalau kita berada di sana waktu itu, kita
pasti akan sama dengan murid-murid Tuhan Yesus yang
melihat bahwa Tuhan Yesus bertambah tinggi. Ketika
mereka melihat ke bawah ternyata kaki Tuhan Yesus sudah
tidak menyentuh tanah lagi. Perlahan tapi pasti Tuhan
Yesus terangkat ke sorga. Makin lama makin kecil sampai
ada awan yang menutupi dan hilang dari pandangan mata.
Sementara mereka terheran-heran melihat ke langit, maka
ada dua orang yang berpakaian putih di dekat mereka yang
berkata:
“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri
melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang
sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Dari ayat ini saya percaya, kalau yang melihat Tuhan
Yesus naik ke sorga adalah murid-murid Tuhan Yesus, maka
yang akan melihat Tuhan Yesus turun dari sorga menjemput
gereja-Nya juga adalah murid-murid Tuhan Yesus. Tuhan
Yesus berkata dalam Yohanes 14:1-3,
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepada-Ku.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.
Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamupun berada.”
Pesan Tuhan Yesus ini ditujukan untuk murid-murid-Nya.
Karena itu, kalau kita mau ikut dalam pengangkatan, kita
harus menjadi murid Tuhan Yesus.
Murid Tuhan Yesus adalah kita-kita yang hidupnya sama
seperti Kristus telah hidup. (1 Yohanes 2:6)
Karena kita hidup sama seperti Kristus telah hidup, maka
kita akan menjadi serupa dengan gambar-Nya.
Roma 8:29 berkata,
“Sebab mereka yang dipilih-Nya dari semula,
mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi
serupa dengan gambaran Anak-Nya,
supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara
banyak saudara.”
Jadi gol kita sebagai orang percaya adalah menjadi
serupa dengan gambar Yesus.
Memasuki tahun 2021, Tuhan memberikan tema bahwa “Tahun
2021 adalah Tahun Integritas.” Kita harus menjadi orang
yang berintegritas. Yang artinya kita berbicara dan
melakukan apa yang kita percayai sesuai dengan kebenaran
Firman Allah. Jadi kita harus hidup dengan jujur dan
tulus di hadapan Tuhan.
Sebagai panutan untuk menjadi orang yang berintegritas
adalah Tuhan Yesus sendiri, sebab Tuhan Yesus adalah
‘The Man of Integrity’. Menjadi murid Tuhan Yesus adalah
menjadi orang yang berintegritas. Tuhan Yesus sangat
menekankan agar kita menjadi orang yang berintegritas
karena kedatangan-Nya sudah sangat-sangat dekat.
Ibrani 7:25 berkata,
“Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan
sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara
mereka.”
Tuhan Yesus di sorga menjadi pengantara kita, artinya
sebagai pendoa syafaat bagi kita, supaya kita selamat
secara sempurna.
KESELAMATAN
Kalau kita berbicara tentang keselamatan, maka ada 3 hal
yang harus diperhatikan:
1. Orang Percaya Bisa Kehilangan Keselamatan
Tuhan Yesus berkata,
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka
dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah
dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Matius 7:21-23
Ini merupakan peringatan bagi hamba-hamba Tuhan yang
sedang dipakai oleh Tuhan, agar pelayanan yang
dipercayakan oleh Tuhan itu semata-mata hanya untuk
menyatakan kemuliaan-Nya. Bukan untuk kemuliaan diri
sendiri; bukan untuk mencari keuntungan pribadi; bukan
untuk popularitas, di mana ini semua bisa mengakibatkan
hilangnya keselamatan.
Contoh seorang murid yang kehilangan keselamatannya
adalah Yudas. Yudas mengikut Yesus begitu lama, bahkan
dicatat dalam Lukas 9:1-6 ia bersama murid-murid-Nya
yang lain pernah melakukan berbagai mujizat dan
pelayanan kesembuhan. Namun ia akhirnya memilih
meninggalkan Tuhan, maka hilanglah keselamatannya.
2. Orang Percaya yang Hampir-hampir Tidak Diselamatkan
Di dalam 1 Korintus 3:10-15 rasul Paulus mengajarkan
bahwa kita membangun hidup kita ini dengan dasar Yesus
Kristus. Pertanyaannya: bahan apa yang kita gunakan
untuk membangun kehidupan kita ini? Apakah dengan bahan
emas, perak, batu permata? Ataukah dengan bahan kayu,
rumput kering, atau jerami?
Semua ini akan nampak pada hari Tuhan, saat pekerjaan
kita diuji dengan api. Jika pekerjaan kita tahan uji,
artinya tidak terbakar - karena terbuat dari bahan emas,
perak dan batu permata, maka kita akan mendapat upah.
Tetapi sebaliknya kalau pekerjaan kita itu terbakar,
karena bahan yang digunakan adalah kayu, rumput kering,
jerami, maka kita akan menderita kerugian. Selamat sih
selamat… tetapi seperti keluar dari dalam api. Artinya
hampir-hampir tidak diselamatkan.
'Hampir-hampir tidak diselamatkan' dapat diartikan:
• Kehilangan upah atau pahala
• Kedudukan yang rendah di sorga
• Kehilangan kesempatan pelayanan dan kekuasaan di sorga
• Kehilangan kemuliaan dan kehormatan di hadapan Allah
Mari, saya akan mengajak Saudara untuk memperhatikan
dengan serius pekerjaan pelayanan kita; juga termasuk
kualitas kehidupan rohani kita. Jangan menjadi orang
Kristen yang acuh tak acuh, agar kita mendapatkan upah
di sorga.
3. Orang Percaya yang Mendapat Keselamatan yang Sempurna
Tuhan Yesus berada di sorga untuk mendoakan kita agar
mendapat keselamatan yang sempurna, bukan untuk
kehilangan keselamatan, atau bukan hampir-hampir tidak
diselamatkan.
Supaya doa Tuhan Yesus ini terjadi, maka sesuai 2 Petrus
1:5-11, dikatakan bahwa kita harus sungguh-sungguh
berusaha; sungguh-sungguh berusaha dengan:
• menambahkan kepada iman kita kebajikan, artinya
berbuat baik;
• kemudian tambahkan lagi pengetahuan,
• kemudian tambahkan lagi penguasaan diri,
• tambahkan lagi ketekunan,
• tambahkan lagi kesalehan yang artinya hidup kudus,
• tambahkan lagi kasih akan saudara-saudara seiman,
• dan tambahkan lagi kasih akan semua orang.
Kalau kita melakukan ini semua dengan sungguh-sungguh,
maka kita akan lebih mengenal Tuhan Yesus Kristus dan
kita tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kita
akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan yang
kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus
Kristus; yang artinya kita mendapatkan keselamatan yang
sempurna. Haleluya!
ROH KUDUS DICURAHKAN
Pesan yang terakhir dari Tuhan Yesus untuk
murid-murid-Nya terdapat dalam Kisah Para Rasul 1:8 yang
berkata,
“Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di
seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Setelah memberikan pesan yang terakhir itu, Tuhan Yesus
naik ke sorga. Setelah itu apa yang dilakukan oleh
murid-murid-Nya? Mereka pergi ke Yerusalem dan berkumpul
di ruang atas atau kamar loteng. Mereka melakukan ini
karena Tuhan Yesus yang menyuruh mereka agar tidak
meninggalkan kota Yerusalem, karena mereka akan
diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi. Tuhan
Yesus berkata; sebab Yohanes membaptis dengan air,
tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh
Kudus.
Murid-murid yang berkumpul berjumlah sekitar 120 orang.
Kisah Para Rasul 1:14a berkata; mereka semua bertekun
dengan sehati dan doa bersama-sama, yang artinya mereka
berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, dalam unity siang
dan malam. Ini adalah prinsip Restorasi Pondok Daud. Ini
adalah prinsip Menara Doa.
Pada hari raya Pentakosta, jadi sepuluh hari setelah
mereka berkumpul itu, tiba-tiba turunlah dari langit
suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah di mana mereka duduk. Dan tampaklah kepada
mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan
hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh itu
kepada mereka untuk mengatakannya. Itu adalah bahasa roh.
Orang yang dibaptis dengan Roh Kudus atau dipenuhi Roh
Kudus, tanda awalnya adalah berbahasa Roh.
Setelah itu murid-murid Tuhan Yesus dipakai secara luar
biasa untuk melakukan Amanat Agung. Tanda dan mujizat
menyertai pelayanan mereka. Peristiwa ini disebut
sebagai Pentakosta Pertama. Pentakosta yang Pertama ini
dahsyat sebab dalam kurun waktu 100 tahun, 70% dari
dunia yang dikenal waktu itu, yaitu yang berada di bawah
kekaisaran Romawi menjadi Kristen. Pertanyaannya: Apakah
Amanat Agung sudah selasai? Jawabannya: Belum!
Karena itu pada tahun 1906, kembali Roh Kudus dicurahkan
di Azusa Street yang disebutkan sebagai Pentakosta Kedua.
Ciri-ciri yang menonjol dalam Pentakosta Kedua ini
adalah penekanan dalam hal berbahasa roh dan pelayanan
mujizat dan kesembuhan, meskipun seluruh karunia roh
juga dicurahkan dengan limpahnya. Pentakosta Kedua ini
dahsyat sebab menurut Gordon Conwell Theological
Seminary, bahwa 77,9% dari kekristenan yang ada pada
saat ini dimulai dari awal abad ke-20, ini berarti
dimulai dari era peristiwa pencurahan Roh Kudus di Azusa
Street atau Pentakosta yang Kedua. Pertanyaannya: Apakah
Amanat Agung sudah selesai? Jawabannya: Belum!
Hari-hari ini pencurahan Roh Kudus yang jauh lebih
dahsyat dibanding dengan Azusa Street sedang terjadi.
Ini disebut sebagai Pentakosta Ketiga. Seperti yang
terjadi pada Pentakosta Pertama dan Pentakosta Kedua,
maka berbahasa roh dan pelayanan kesembuhan juga
terlihat begitu intens. Saya percaya dengan Pentakosta
Ketiga ini Amanat Agung Tuhan Yesus akan selesai dan
Tuhan Yesus akan datang kembali.
Rasul Paulus berkata dalam 1 Korintus 14:5a,
“Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa
roh.”
Selain itu dalam 1 Korintus 14:18 rasul Paulus juga
berkata:
“Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku
berkata-kata dalam bahasa roh lebih daripada kamu semua.”
Saya sangat mengaminkan apa yang dikatakan oleh rasul
Paulus ini dan saya juga berdoa agar apa yang dikatakan
oleh rasul Paulus ini juga terjadi pada kita. Yang
percaya katakan amin!
BERBAHASA ROH
Apa yang terjadi kalau kita berbahasa roh?
1. Kita akan Lebih Berani Bersaksi tentang Yesus
Kita ingat Petrus, di mana sebelum dia dibaptis Roh
Kudus dengan tanda awal berbahasa Roh, dia pernah
menyangkal Yesus sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok.
Setelah berbahasa roh, dia berani bersaksi tentang Tuhan
Yesus, tidak peduli disesah dan dipenjarakan.
2. Kita Membangun Iman Kita
Kalau kita berbahasa roh, maka sesuai dengan 1 Korintus
14:4 dikatakan:
"Siapa yang berkata-kata dalam bahasa roh dia membangun
dirinya sendiri."
Artinya kalau kita berbahasa roh, kita membangun iman
kita.
3. Kita akan Lebih Merasakan hadirat-Nya dan Lebih Intim
dengan Dia
Karena ketika kita berbahasa roh, kita berkata-kata
kepada Allah; bukan kepada manusia.
4. Kita akan Bisa Berdoa Lebih Lama Lagi
Karena Roh Kudus akan menolong roh kita untuk menaikkan
doa-doa yang tidak bisa kita ucapkan dengan kata-kata
manusia.
5. Sesuai dengan 1 Korintus 14:14-15 yang berkata:
“Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah
yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi,
apakah yang harus kubuat?
Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa
juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji
dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga
dengan akal budiku.”`
Mari, bagi yang mau melakukan. katakanlah bersama saya:
Amin!
_____________________
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Kenaikan Tuhan Yesus – 13 Mei 2021