KRITERIA SEORANG PEMENANG
“Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam
Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya.
Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman
pengenalan akan Dia di mana-mana.”
2 Korintus 2:14
Seringkali kita dengan cepat menilai keadaan luar
seseorang atau apa yang terlihat lalu membuat kesimpulan,
apakah orang tersebut berhasil atau tidak berhasil dalam
hidupnya. Misalnya ada orang sedang mengalami kesulitan
keuangan, kesehatan dan juga masalah-masalah yang lain,
kita akan cenderung menyebut orang itu sedang mengalami
kekalahan. Sedangkan orang yang sedang berjaya, penuh
berkat, kesehatan yang baik, keuangan yang melimpah,
kita akan menyebut mereka sedang mengalami kemenangan.
YESUS PEMENANG SEJATI
Mari kita melihat dari sudut pandang firman Tuhan
tentang siapakah orang yang disebut pemenang? Dalam 2
Korintus 2:14 disebutkan:
“Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu
membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan
kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di
mana-mana.”
Kita melihat dari ayat tersebut bahwa Kristus adalah
Sang Pemenang. Jalan yang dilalui-Nya adalah jalan
kemenangan semata-mata.
Bagaimana Kristus dapat menjadi Sang Pemenang? Apakah
dalam pelayanan-Nya, dari lahir sampai mati di kayu
salib Kristus tidak pernah mengalami kesusahan,
masa-masa yang buruk, atau pencobaan? Kita tahu bahwa
Alkitab menyatakan semua itu terjadi. Bahkan
pengkhianatan dari orang-orang yang terdekat pun dialami
oleh Kristus. Namun apakah pengalaman buruk itu membuat
Kristus mengalami kekalahan? Jawabannya adalah 'tidak'.
Kristus tidak pernah mengalami kekalahan sekalipun dalam
berbagai pencobaan, tekanan, kesalahpahaman dan
penolakan dari banyak orang. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Karena dalam pelayanannya Tuhan Yesus selalu
mengikuti apa yang menjadi perintah Bapa. Yohanes 12:49
menyatakan:
“Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri,
tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang
memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku
katakan dan Aku sampaikan.”
Jadi kita mendapati dari Firman bahwa dengan melakukan
segala sesuatu yang diarahkan oleh Bapa maka Kristus
selalu mendapatkan kemenangan. Mungkin timbul pertanyaan
mengapa Kristus yang selalu menang pada akhirnya
terlihat menderita dan 'kalah' pada waktu disalib. Yesus
terlihat tidak berdaya, bahkan untuk melepaskan diri-Nya
sendiri dari kayu salib. Ahli-ahli Taurat mengejek
karena hal itu, juga seorang penjahat di samping Yesus.
Namun Firman menyatakan bahwa salib dan kematian Yesus
bukanlah kekalahan sama sekali, bahkan itu adalah sebuah
kemenangan besar. Puncak kemenangan Yesus. Orang-orang
melihat hal itu sebagai kekalahan karena memiliki
paradigma yang keliru.
KEMENANGAN ADA DI DALAM YESUS
Setiap kita pasti ingin mengalami kemenangan dalam hidup
ini. Karena sumber kemenangan sudah kita ketahui, maka
yang diperlukan bagaimana menerapkan kemenangan yang
Yesus miliki dalam hidup kita. Orang-orang yang ada di
dalam dan yang bersama-sama dengan Kristus akan menempuh
jalan kemenangan yang Kristus miliki. Prinsipnya, orang
yang mengalami kemenangan adalah orang yang senantiasa
ada di dalam Kristus.
Dalam kehidupan kita yang faktanya menghadapi berbagai
hal; enak maupun tidak enak; kemenangan Kristus tetap
dapat diterapkan. Orang-orang yang ada di dalam Kristus
dapat mengalami pencobaan, penolakan, penderitaan;
bahkan aniaya, namun tetap mengalami kemenangan. Hal ini
dimulai ketika kita belajar memiliki dan memakai
paradigma yang benar, yaitu yang sesuai dengan Firman
Tuhan. Prinsipnya adalah tetap berada di dalam Tuhan
Yesus, dengan berjalan dalam pimpinan Firman dan Roh
Kudus.
KRITERIA SEORANG PEMENANG
Pemenang bukanlah orang yang tidak pernah mengalami
kesusahan atau masalah dan pencobaan. Hal-hal itu
dialami oleh semua orang di muka bumi ini. Tentu bentuk
kesulitan seseorang berbeda dengan orang lain. Respon
dari tiap orang berbeda-beda. Inilah yang membedakan
pemenang dan orang-orang yang kalah.
1. Pemenang adalah Orang yang Berada di dalam Kristus
Yang kurang disadari oleh banyak orang adalah si jahat
bekerja dengan tipu muslihat. Orang-orang dibuat untuk
memusatkan hati dan pikirannya pada apa yang disebut
dengan sukses menurut definisi dunia ini, yang
berkonotasi pada materi. Orang didorong dengan kompetisi
yang begitu rupa agar sukses, dengan cara apapun. Orang
didorong untuk sukses di luar Kristus. Tipu dayanya
berusaha membuat orang punya pemikiran bahwa yang
penting adalah hidup 'bahagia'; bagaimanapun caranya.
Dengan tipu muslihat ini, orang tanpa sadar menjauh dari
Kristus, menempuh jalan yang berbeda dengan Kristus dan
akhirnya terhilang. Ironisnya dengan semua materi yang
dimiliki, bahkan rasa membutuhkan Tuhan pun tidak ada
lagi.
Murid-murid Tuhan di sepanjang zaman terus menyampaikan
Injil Kerajaan Allah, bahwa orang-orang perlu
diselamatkan dan membutuhkan Tuhan dalam perjalanan
hidupnya. Orang-orang perlu mengerti bahwa yang paling
penting adalah keselamatan jiwanya. Si jahat berusaha
menanamkan bahwa materi yang terpenting, dan itu menipu
banyak orang. Karena Yesus adalah pemenang maka
orang-orang yang rindu menjadi pemenang harus ada di
dalam Tuhan Yesus.
2. Pemenang adalah Orang yang Berjalan dalam Tuntunan
Firman dan Roh Kudus
Sebagai Kristus berjalan dalam tuntunan Bapa, kita yang
rindu menjadi pemenang harus menjalani kehidupan yang
sama. Bagaimana Bapa menuntun Yesus? Melalui Firman yang
disampaikan oleh Roh Kudus. Yesus dibaptis Roh Kudus di
sungai Yordan dan kemudian dipimpin oleh Roh Kudus dalam
segala pelayanan-Nya. Kita sangat membutuhkan tuntunan
Firman dan Roh Kudus agar dapat mengalami kemenangan.
Orang yang berjalan dalam firman dan Roh Kudus pada
hakikatnya adalah orang yang berjalan dalam jalan salib.
Orang tersebut mengalami kematian daging dan manusia
rohnya semakin hari semakin kuat.
3. Pemenang adalah Orang yang Menyebarkan Keharuman
Pengenalan akan Kristus
Kemenangan di dalam Tuhan Yesus bertentangan dengan
pengertian kemenangan secara dunia. Menurut dunia, orang
yang menang adalah orang yang sukses dengan materi dan
setelah itu menikmatinya, sampai akhir hidupnya bahagia
senantiasa; tidak kekurangan apapun.
Kemenangan yang Tuhan berikan kepada murid-murid-Nya
adalah dengan suatu maksud mulia. Murid-murid Kristus
diperintahkan untuk menyebarkan keharuman pengenalan
akan Kristus kepada semua orang. Maksudnya adalah
murid-murid Tuhan perlu membawa orang lain kepada
Kristus, mengenal Kristus dan menjadi murid Kristus. Ini
juga kehidupan di jalan salib.
Mungkin kita tidak mau melakukan hal itu, karena
merepotkan dan tidak nyaman, namun kemenangan yang Tuhan
berikan kepada kita begitu besar, dan itu tersedia juga
bagi banyak orang. Paradigma kita harus berubah; bahwa
Tuhan memberikan kemenangan agar kita menyampaikan hal
itu kepada orang lain dan mereka mendapatkan kemenangan
yang sama di dalam Tuhan Yesus. Bagaimana jika kita
tidak melakukannya? Itu berarti kita belum hidup dalam
kehendak Tuhan yang sempurna mengenai kemenangan. Kita
seperti anak-anak yang hanya menginginkan berkat tanpa
mau memikul tanggung jawab yang seharusnya.
Banyak orang hidup dalam kemenangan yang Tuhan berikan,
namun dalam perjalanan waktu menjadi gagal dan mundur
karena berbagai kesulitan. Padahal Tuhan mengizinkan
semua hal untuk membuat kita semakin dewasa untuk
membawa pesan kemenangan kepada orang banyak. Tuhan
menantikan kita untuk hidup dalam kemenangan secara
permanen. Amin. (RD)