
“KUASA KEBANGKITAN-NYA MENJADIKAN KITA LEBIH DARI PEMENANG!”
				
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
						
						Saya mengapreasi Saudara yang bisa masuk ke tempat ini. 
						Saya tahu Saudara masuk ke tempat ini dengan susah payah, 
						tetapi Saudara mengasihi Tuhan Yesus, karena itu saya 
						percaya berkat khusus Saudara terima saat ini di dalam 
						Nama Tuhan Yesus. Haleluya!
						
						Saudara, waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa kita 
						telah memasuki bulan Mei. Kita sudah berada di 
						pertengahan tahun dan sebentar lagi dengan tidak terasa 
						kita akan meninggalkan tahun ini. Rasanya ada percepatan 
						dari waktu ini karena saya tahu kedatangan Tuhan Yesus 
						sudah sangat-sangat dekat. Kalau kita ada sebagaimana 
						kita ada saat ini, Saudara ingat baik-baik bahwa itu 
						semua karena kemurahan Tuhan, itu semua karena kasih 
						karunia Tuhan. 
						
						Pada tanggal 30 Maret yang lalu kita memperingati 
						kematian Tuhan Yesus dan tanggal 1 April kita merayakan 
						Paskah (kebangkitan Tuhan Yesus). Maka nanti pada hari 
						Kamis, tanggal 10 kita akan memperingati kenaikan Tuhan 
						Yesus ke Sorga. Dan tanggal 20-nya persis Hari 
						Kebangkitan Nasional, kita akan merayakan Hari 
						Pentakosta (Pentecost Sunday). 
						
						APA YANG DILAKUKAN OLEH TUHAN YESUS SETELAH DIA BANGKIT 
						DAN NAIK KE SORGA?
						Saudara, kalau kita lihat urut-urutan tadi maka kita 
						berada di antara kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus. 
						Dan ada beberapa hal kalau kita lihat dalam Alkitab apa 
						yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus setelah Dia bangkit dan 
						naik ke Sorga, yaitu:
						
						A. Tuhan Yesus Mengunjungi Tomas Yang Tidak Percaya
						Mengapa Tuhan Yesus mengunjungi Tomas? Sebab Tomas tidak 
						percaya kalau Tuhan Yesus bangkit. Jadi pada waktu 
						murid-murid-Nya berkumpul, Tomas tidak ada pada waktu 
						itu, tiba-tiba Tuhan Yesus mengunjungi murid-murid-Nya. 
						Wah, murid-murid-Nya kaget dan senang luar biasa sebab 
						ternyata Tuhan Yesus bangkit! Dia tidak mati 
						selama-lamanya, tetapi hidup karena setelah pada hari 
						yang ketiga, Dia dibangkitkan dari antara orang mati. 
						Tomas tidak ada di situ dan ketika mereka bertemu 
						dengannya, mereka berkata, “Hei, Guru tadi datang 
						mengunjungi kita. Tuhan Yesus datang mengunjungi kita!” 
						“Ah, masa? Aku tidak percaya! Sebelum aku melihat bekas 
						paku di tangan-Nya, sebelum aku mencucukkan tanganku ke 
						lambung-Nya, sekali-kali aku tidak percaya”. Saudara, 
						itu Tomas! Tomas tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit.
						
						
						Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak 
						bangkit?
						1. Sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan
						Orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit maka 
						ketika diberitakan Firman Tuhan, itu akan sia-sia. 
						Mengapa? Karena dia tidak mengerti. Itulah yang dialami 
						oleh Tomas.
						2. Sia-sialah kepercayaan kita dan kita tetap hidup di 
						dalam dosa-dosa kita. 
						Orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit, dia 
						akan tetap di dalam keadaan berdosa dan tidak selamat.
						
						“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus 
						Kristus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa 
						Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, 
						maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang 
						percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku 
						dan diselamatkan.” (Roma 10:9-10)
						Ada berapa banyak di antara Saudara yang percaya sudah 
						selamat? Mungkin sekarang saya harus berbicara kepada 
						mereka yang belum diselamatkan, kalau Saudara mau 
						diselamatkan maka ada 2 hal yang harus dilakukan, yaitu:
						1. Mengaku dengan mulut, Yesus adalah Tuhan.
						2. Percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan 
						Dia dari antara orang mati.
						Kalau hanya salah satu ini yang dilakukan, maka percuma! 
						Tetapi tidak selamat! Jadi kalau sampai orang itu tidak 
						percaya kalau Tuhan Yesus itu bangkit, maka itu tidak 
						akan selamat!
						
						3. Kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit, maka 
						dikatakan bahwa kita adalah orang-orang yang paling 
						malang dari segala manusia
						Orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit itu 
						adalah orang-orang yang paling malang dari segala 
						manusia. Amin!
						
						Saudara, demikian juga dengan orang yang tidak percaya 
						bahwa kuasa kebangkitan Tuhan Yesus itu mampu membuat 
						kita jadi pemenang, dia tidak akan selamat! Kenapa? 
						Karena dia hidup dalam kekalahan! Dia tidak percaya 
						kalau Tuhan Yesus mampu membuat kita jadi pemenang dan 
						dia adalah orang yang kalah terus! Kalah terhadap dosa, 
						kalah terhadap Iblis, kalah terhadap daya tarik dunia, 
						dia selalu melakukan perbuatan daging dan kalau sampai 
						akhir itu terjadi, maka dia tidak akan selamat! 
						Tetapi puji Tuhan, saya percaya bahwa kita semua yang 
						ada di tempat ini adalah orang-orang yang sudah 
						diselamatkan. Amin!
						
						Saudara yang dikasihi Tuhan, oleh karena itu Tuhan Yesus 
						datang kepada Tomas. Dia mengasihi Tomas yang adalah 
						murid-Nya, tetapi kalau sampai tidak percaya bahwa Tuhan 
						Yesus bangkit, dia akan mengalami hal-hal seperti tadi. 
						Puji Tuhan, akhirnya Tomas percaya! Jadi pada waktu 
						Tuhan Yesus datang 8 hari kemudian, Tomas ada bersama 
						dengan murid-murid yang lain. “Damai sejahtera bagimu!”, 
						mereka kaget! Tiba-tiba Tuhan Yesus langsung berkata 
						kepada Tomas, “Tomas, ini Aku. Ayo, kamu ke sini lihat 
						bekas paku di tangan-Ku. Dan cucukkan jarimu ke lambung-Ku. 
						Ayo, pegang! Ini Aku!” Tomas langsung menjawab, “Ya, 
						Tuhan-Ku, ya Allah-Ku…” “Tomas, sekarang kau harus 
						percaya. Jangan sampai tidak percaya! Tomas, karena 
						engkau telah melihat Aku, engkau percaya, tetapi 
						berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya!”
						
						
						Saudara yang dikasihi Tuhan, banyak orang yang belum 
						percaya atau tidak percaya sebelum dia melihat bukti 
						bahwa Tuhan Yesus sanggup. Tetapi yang Tuhan mau kita 
						diminta untuk percaya meskipun belum terjadi. Itulah 
						iman! “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita 
						harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita 
						lihat.” (Ibrani 11:1). Kita diminta untuk beriman kepada 
						Tuhan! Kalau kita tidak beriman, kita tidak berkenan 
						kepada Tuhan. Jadi kita harus percaya, sebab tanpa iman 
						tidak ada seorang pun yang berkenan di hadapan Tuhan (Ibrani 
						11:6). Dan iman tanpa perbuatan itu adalah mati! (Yakobus 
						2:26). Jadi harus ada buktinya. 
						
						Kesaksian Seorang Perokok Berat
						Saudara, saya diingatkan sebuah kesaksian tentang 
						seorang perokok berat. Pada suatu hari sang perokok 
						berat ini datang kepada Pendeta dan dia berkata, “Pak 
						Pendeta, saya ini perokok berat. Tetapi saya begitu 
						sulit untuk melepaskan ikatan merokok. Saya sudah 
						berusaha…berusaha sungguh-sungguh tetapi tidak bisa 
						lepas.” Kemudian Pendeta itu berkata, “Memang kamu pasti 
						tidak sanggup, kamu pasti tidak bisa. Tetapi ingat, kamu 
						tidak sanggup, tetapi Tuhan Yesus sanggup!” “Oh, kalau 
						begitu Pak Pendeta, doakan saya supaya saya diberikan 
						disiplin yang kuat dan tekad yang kuat untuk berhenti 
						merokok.” “Lho, kamu kan tadi sudah ngomong, kamu dengan 
						usahamu sendiri tidak bisa, sekarang yang kamu perlukan, 
						kamu minta kepada Tuhan Yesus dan izinkan Dia bekerja!” 
						“Baik, Pak Pendeta.” Akhirnya mereka berpisah dan 
						beberapa minggu setelah itu sang perokok ini ketemu 
						dengan Pendeta tadi. Dengan sukacita dia berkata, “Pak 
						Pendeta, saya sudah lepas dari ikatan rokok!” “Oh ya? 
						Bagaimana ceritanya?” “Jadi pada waktu saya pulang 
						setelah ketemu dengan Pak Pendeta, tiba-tiba keinginan 
						merokok yang sangat kuat datang kepada saya. Tetapi saya 
						sudah tidak melawan seperti dulu lagi, karena itu tidak 
						pernah berhasil. Apa yang saya lakukan, Pak Pendeta? 
						Saya ambil itu rokok, saya nyalakan korek api saya dan 
						pada saat itu saya berkata, “Tuhan, saya tidak sanggup. 
						Saya tidak sanggup melawan ikatan merokok ini, tetapi 
						saya tahu, Tuhan, Engkau sanggup!.... Engkau sanggup 
						melepaskan saya!” Apa yang terjadi? Beberapa hari 
						kemudian, dia melihat rokok dan dia muak! Langsung 
						setelah itu dia tidak ingin merokok sama sekali! Ikatan 
						merokoknya dilepaskan oleh Tuhan! 
						
						Saya tidak tahu keadaan Saudara, apakah ada di antara 
						Saudara yang seperti perokok berat tadi? Saudara 
						berusaha untuk melepaskan ikatan dengan dosa tertentu, 
						mungkin bukan merokok tetapi kebencian, tidak bisa 
						mengampuni, sakit hati, tidak bisa mengasihi, mungkin 
						ada yang terikat dengan narkoba, tetapi Saudara sudah 
						berusaha sungguh-sungguh untuk bisa lepas dari semua itu, 
						namun Saudara tidak bisa. Saya mau beritahu Saudara, 
						memang bagi kita tidak mungkin, tetapi bagi Allah selalu 
						mungkin! 
						
						Saudara, saya ingat pelajaran dari Hyper-grace yang 
						beberapa waktu yang lalu kita sering membicarakan itu. 
						Hyper-grace adalah satu paham yang berkata begini, 
						“Pokoknya orang itu lahir baru, setelah itu dia berbuat 
						apa saja, dia selamat! Apa saja yang dilakukan, Bapa 
						akan tersenyum melihat itu, sebab dosa yang lama, dosa 
						yang sekarang, dosa yang akan datang sudah diampuni 
						secara otomatis!”. Begitu pelajaran ini kemana-mana, 
						banyak orang yang senang. Siapakah mereka? Ternyata ada 
						2 kelompok orang yang begitu senang menerima pengajaran 
						ini, yaitu:
						1. Orang-orang yang memang hidupnya tidak kudus dan 
						tidak mau disiplin.
						2. Orang-orang yang sebetulnya sungguh-sungguh tetapi 
						dia memiliki ikatan dosa tertentu yang tidak bisa dia 
						lepaskan. Itulah yang membuat dia selalu merasakan 
						bersalah di hadapan Tuhan. Nah, ketika dia mendengarkan 
						pengajaran ini dia merasa ‘plong’. “Wah, ternyata tidak 
						demikian. Selama ini saya diajarkan itu dosa, sekarang 
						saya ‘plong’ sebab dosa saya yang lama, yang sekarang 
						dan yang akan datang sudah diampuni secara otomatis!”. 
						Saudara yang dikasihi Tuhan, itu tidak benar! Kalau ada 
						orang yang seperti itu, saya mau beritahu Saudara bahwa 
						Saudara harus melakukan seperti perokok berat tadi. 
						Punya niat dan sungguh-sungguh! Saudara tahu bahwa 
						Saudara sudah berusaha dan tidak mungkin sebab bagi 
						manusia memang itu tidak mungkin, tetapi jangan lupa 
						bagi Tuhan itu selalu mungkin! Kita tidak sanggup, 
						tetapi Dia sanggup. Amin!
						
						B. Tuhan Yesus Masih Melakukan Mujizat Setelah 
						Kebangkitan-Nya
						Pada suatu hari di Pantai Danau Galilea atau Danau 
						Tiberias / Danau Kinneret, 7 orang murid-Nya yaitu 
						Petrus, Tomas, Yohanes, Yakobus, Natanael dan dua orang 
						murid lainnya, mereka dalam keadaan frustrasi akibat 
						kematian daripada Tuhan Yesus. Mereka bertanya-tanya, 
						“Tuhan, Engkau harus mati dengan cara demikian? Engkau 
						yang mengadakan mujizat, orang mati dibangkitkan, tetapi 
						Engkau sendiri mengalami cara kematian seperti itu?” 
						Mereka tidak bisa mengerti dan mereka betul-betul dalam 
						keadaan frustrasi. Tiba-tiba Petrus berkata, “Aku mau 
						pergi mencari ikan.” Yang lain pun berkata, “Ayo, kami 
						menyertai engkau mencari ikan.” Memang sebelumnya 
						profesi mereka adalah nelayan, apa yang terjadi? 
						Semalam-malaman mereka mencari ikan, tetapi tidak ada 
						seekor ikan pun yang ditangkap dan mereka bertambah 
						frustrasi. Hari mulai siang dan jarak mereka sudah dekat 
						pantai, yaitu tinggal 200 hasta atau sekitar 90 meter 
						yang juga merupakan tempat yang relatif dangkal. 
						Tiba-tiba ada suara dari pantai, “Hei anak-anak, apakah 
						kamu mempunyai lauk-pauk?”. Mereka kesal ditanya begitu, 
						“Siapa sih orang ini? Tanya-tanya!...”. Mereka lalu 
						menjawab dengan agak ‘sengak’, “TIDAK ADA!” “Kalau 
						begitu, coba tebarkan jalamu di sebelah kanan perahu, 
						kamu akan memperoleh ikan.” Yang luar biasa mereka taat! 
						Mereka tidak tahu kalau itu Tuhan Yesus. Mereka taat dan 
						menebarkan jala di sebelah kanan perahu, apa yang 
						terjadi? 153 ekor ikan yang besar-besar mereka tangkap! 
						Mereka juga tidak bisa menghela jalanya sendiri, mereka 
						meminta bantuan teman-temannya untuk menghela jala itu. 
						Luar biasa!
						
						Saudara yang dikasihi Tuhan, ternyata Tuhan Yesus 
						setelah Dia bangkit masih mengadakan mujizat yang tidak 
						lazim! Saudara mau mengalami mujizat yang tidak lazim? 
						Itu adalah mujizat yang belum pernah kita lihat dengan 
						mata, belum pernah didengar oleh telinga, belum pernah 
						timbul dalam hati, tetapi Tuhan sediakan bagi mereka 
						yang mengasihi Dia. Amin! 
						
						Ada beberapa hal yang Tuhan Yesus lakukan saat 
						mengadakan mujizat yang tidak lazim, yaitu: 
						1. Dia menyuruh murid-murid-Nya menangkap ikan di siang 
						hari, padahal mencari ikan di Danau Galilea itu selalu 
						malam hari. 
						
						2. Tempatnya hanya 200 hasta atau 90 meter dari pantai. 
						Kalau ke sana sering saya ukur dan sekarang tempat itu 
						sudah dangkal sekali, namun mungkin dulu agak lebih 
						dalam. Dekat pantai itu adalah tempat yang relatif 
						dangkal, jadi ikan yang besar-besar bukan tempatnya di 
						situ, namun di tempat yang relatif dalam! Tetapi Tuhan 
						Yesus sanggup memberikan ikan.
						
						3. Disuruh melemparkan jala di sebelah kanan. Saya 
						berpikir apa bedanya sebelah kanan dan kiri? Sebab 
						perahunya itu tidak terlalu lebar, jadi pada waktu jala 
						itu ditebar posisi di dalam airnya akan melebar ke kanan 
						dan kiri bawah perahu tersebut. Jadi berarti ada lokasi 
						yang sama yang dilewati jala itu ketika ditebar di kanan 
						atau kiri perahu. Saya percaya kalau mereka tetap 
						menebar jala di sebelah kiri perahu, mereka tetap tidak 
						akan mendapat apa-apa, meskipun sepertinya lokasinya itu 
						sama. Jadi ternyata Tuhan itu mau kita melakukan Tuhan 
						itu ‘pas’ seperti apa yang Dia katakan. Katakan bersama 
						saya, “PAS”! Saudara, harus ‘pas’! 
						
						Saya ingat bagaimana Yosua ketika akan memasuki tanah 
						perjanjian. Tuhan berpesan kepada Yosua, “Yosua, kamu 
						harus bertindak hati-hati sesuai dengan hukum yang Aku 
						telah berikan kepada Musa. Kamu jangan menyimpang ke 
						kanan atau ke kiri (artinya harus ‘PAS’!), supaya engkau 
						beruntung kemana saja engkau pergi.” Saudara yang 
						dikasihi Tuhan, ini yang Tuhan mau di mana kita 
						melakukan segala sesuatu itu harus ‘pas’, jangan 
						direka-reka yang lain. Kalau Saudara baca Wahyu 
						22:18-19, di situ dikatakan, “Aku bersaksi kepada setiap 
						orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari 
						kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada 
						perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan 
						kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam 
						kitab ini.” Saudara, kalau orang menambah dari kitab 
						nubuatan yang ada di dalam Kitab Wahyu, maka Allah akan 
						menambahkan malapetaka-malapetaka yang tertulis dalam 
						kitab ini. Saya setiap hari membaca Kitab Wahyu dan saya 
						lihat malapetaka-malapetaka yang ada di dalamnya itu 
						ngerinya luar biasa! Ini ditambahi lagi! Dia tidak akan 
						masuk sorga, tetapi masuk neraka! 
						Itu yang menambahkan bagaimana dengan yang mengurangi? 
						Wahyu 22:19 berkata, “Dan jikalau seorang mengurangkan 
						sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, 
						maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan 
						dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam 
						kitab ini.” Itu artinya tidak masuk sorga! Saudara, 
						orang yang menambahi atau mengurangi itu tidak masuk 
						sorga! Harus ‘PAS’! 
						
						Saudara, saya punya 2 cucu. Yang pertama, Bryan sudah 
						besar dan tahun ini berusia 19 tahun. Besok lusa dia 
						akan pulang dari sekolahnya di Amerika. Bryan memang 
						belum lulus karena baru tingkat pertama. Saya ingat pada 
						waktu dia masih kecil, dia pernah di-test oleh maminya 
						tentang perkalian. Dia ditanya begini, “Bryan, 4 x 4 = 
						berapa?”. Langsung dia menjawab, “4 x 4 = 17”. Maminya 
						berkata, “Gimana sih kamu, salah! 4 x 4 = 16!”. Apa 
						jawabnya? “Mami, selisih 1 saja ko’ ribut?” Saudara, 
						kalau Saudara seorang insinyur dan disuruh membangun 
						jembatan, kalau 4 x 4 = 17, apa yang terjadi? Ambruk 
						jembatannya! Maka seperti Tuhan katakan kepada Yosua, 
						“Kalau kamu mau beruntung ke mana saja engkau pergi, 
						harus ‘pas’!”
						
						C. Tuhan Yesus Memulihkan Petrus Yang Sedang Merasa 
						Bersalah
						Beberapa saat sebelum Tuhan Yesus ditangkap, setelah 
						mereka mengadakan perjamuan malam, Tuhan Yesus berkata 
						begini kepada murid-murid-Nya, “Malam ini kamu semua 
						akan tergoncang imanmu karena Aku.” Tetapi Petrus 
						menjawab, “Guru, meskipun semua tergoncang imannya, 
						tetapi aku tidak akan tergoncang!” Apa kata Tuhan Yesus? 
						“Petrus, Petrus….sebelum ayam berkokok, kamu akan 
						menyangkal Aku 3x!” Tetapi Petrus menjawab, “Oh tidak! 
						Aku tidak akan menyangkal Engkau. Meskipun harus mati 
						bersama-sama dengan Engkau, aku tidak akan menyangkal 
						Engkau!” 
						Setelah Tuhan Yesus ditangkap, Petrus mengikuti Tuhan 
						Yesus dari jauh dan benar apa yang Tuhan Yesus katakan, 
						sebelum ayam berkokok Petrus menyangkal Tuhan Yesus 3x! 
						Setelah itu ayam berkokok, mata Tuhan Yesus beradu 
						dengan mata Petrus dan Petrus langsung teringat apa yang 
						Tuhan Yesus katakan. Dia menangis dengan sedihnya!... 
						Dia menangis dengan sedihnya! Dan Petrus sejak itu 
						mengalami perasaan bersalah. Dia selalu berkata, “Tuhan, 
						bukan maksud saya…kenapa saya lakukan ini? Kenapa saya 
						lakukan ini? Itu bukan maksud saya…” 
						
						Saudara, kasus Petrus itu berbeda dengan kasus Yudas. 
						Kasus Petrus ini dengan tiba-tiba dia seperti itu. 
						Tetapi Yudas itu berbeda, sebab dia sudah merencanakan 
						itu sejak lama. Demi uang dia rela menjual Tuhan Yesus. 
						Memang setelah dia mendengar Tuhan Yesus dihukum mati, 
						dia menyesal. Tetapi misalnya dia dengar kalau Tuhan 
						Yesus digebuki sampai setengah mati, dia tidak apa-apa. 
						Tetapi terlambat apa yang dilakukan oleh Yudas. Dia mati 
						menggantung diri, dia jatuh dan perutnya terbelah di 
						mana isi perutnya keluar semua. 
						
						Saudara yang dikasihi Tuhan, Petrus berbeda. Untuk 
						itulah Tuhan Yesus datang khusus menemui Petrus. Tuhan 
						Yesus seperti itu, kalau mungkin ada di antara Saudara 
						yang seperti Petrus. Yang sekarang berkata, “Tuhan, 
						ampuni saya. Saya menyesal, saya betul-betul bertobat! 
						Ampuni saya, Tuhan. Ampuni atas kesalahan saya. Apa yang 
						saya perbuat ini, ampuni, Tuhan….ampuni!” Saya mau 
						beritahu Saudara, Tuhan Yesus pasti mengampuni Saudara. 
						Tuhan Yesus akan datang seperti Dia memulihkan Petrus, 
						Dia akan memulihkan kita. 
						
						Ketika Tuhan Yesus dan Petrus hanya berdua, Tuhan Yesus 
						bertanya kepada Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah 
						engkau mengasihi Aku lebih daripada segala sesuatu di 
						dalam hidupmu?” Petrus menjawab, “Ya Tuhan, aku ini 
						mengasihi Engkau, Tuhan. Engkau tahu aku mengasihi 
						Engkau.” Tuhan Yesus menjawab, “Kalau begitu 
						gembalakanlah domba-domba-Ku.” Tiga kali Tuhan Yesus 
						bertanya seperti itu dan Petrus menangis, dia dipulihkan. 
						Saudara, hari ini Tuhan Yesus bertanya kepada kita 
						seperti lagu ini:
						“Kau cinta-Ku, kau cinta-Ku? Kau cinta-Ku Simon Petrus (ganti 
						nama Saudara), kau cinta-Ku?”
						“Tuhan tahu, jikalau aku cinta pada-Mu”
						“Kalau begitu gembalakan domba-domba-Ku”
						
						Saudara, kalau kita mengasihi Tuhan lebih dari apa yang 
						ada dalam hidup ini, kita pasti akan menggembalakan 
						domba-domba-Nya Tuhan dengan benar. Ada berapa banyak di 
						tempat ini domba-domba-Nya Tuhan? Kita akan 
						menggembalakan satu dengan yang lain dengan benar. Saya 
						percaya kita akan mengasihi satu dengan yang lain dengan 
						benar karena kita mengasihi Tuhan Yesus dan itu yang 
						Tuhan mau. Kita diminta untuk mengasihi Tuhan dengan 
						segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap 
						kekuatan kita. Tetapi kita juga harus mengasihi sesama 
						kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Amin!
						
						PENTAKOSTA KETIGA
						Saudara, dengan disaksikan murid-murid-Nya Tuhan Yesus 
						naik ke sorga. Nanti tanggal 10 Mei kita akan 
						bersama-sama berkumpul untuk memperingati kenaikan Tuhan 
						Yesus ke sorga. Tetapi 10 hari setelah itu, pada tanggal 
						20 Mei kita merayakan Hari Kebangkitan Nasional, kita 
						juga merayakan Hari Pentakosta, Hari Pencurahan Roh 
						Kudus. Kita diingatkan kalau pada waktu itu disebutkan 
						dengan Pentakosta pertama, tetapi sekarang kita sedang 
						memasuki Pentakosta yang ketiga! Tuhan berpesan kepada 
						kita melalui Yesaya 60:1, “Bangkitlah, menjadi teranglah, 
						sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.” 
						Amin!
						
						Ayat ini berlaku untuk Pentakosta pertama yang terjadi 
						di Yerusalem, di kamar loteng. Setelah itu apa yang 
						terjadi? Setelah kemuliaan Tuhan turun, terang Tuhan 
						turun, Roh Kudus dicurahkan, dikatakan bahwa 100 tahun 
						setelah itu 70% dari dunia yang dikenal pada waktu itu 
						menjadi Kristen. Dunia yang dikenal yang dimaksudkan itu 
						adalah daerah yang menjadi jajahan dari Kekaisaran 
						Romawi. Jadi Pentakosta itu dahsyat!
						Pentakosta kedua itu terjadi tahun 1906 di Azusa Street 
						- Los Angeles, Amerika Serikat. Apa yang terjadi? 
						Hari-hari ini kekristenan di dunia sekitar 30%. Dari 30% 
						tersebut, 70%-nya dimenangkan sejak awal abad ke-20, 
						yaitu melalui peristiwa Azusa Street tahun 1906. Jadi 
						Pentakosta kedua itu dahsyat!
						
						Saudara, ayat yang tadi itu (Yesaya 60:1) juga berlaku 
						untuk Pentakosta yang sekarang yang disebutkan dengan 
						Pentakosta yang ketiga! William Seymour, seorang 
						berkulit hitam yang dipakai Tuhan dalam Pentakosta yang 
						kedua, pada tahun 1909 dia bernubuat, “Lebih kurang 100 
						tahun ke depan [berarti hari-hari ini], Roh Kudus, 
						kemuliaan Tuhan akan dicurahkan double portion!”, 
						artinya berlipat-lipat kali ganda dibanding dengan 
						Pentakosta kedua. Itu berarti hari-hari ini yang mana 
						kita kenal dengan nama Pentakosta yang ketiga! Pada 
						tahun 2013 saya mendapatkan ini dan sudah saya bawa ke 
						forum-forum internasional untuk mendeklarasikan hal ini 
						dan mereka menerima. Memang hari-hari ini Roh Kudus 
						sedang dicurahkan luar biasa. Ini adalah masa penuaian 
						jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus 
						datang untuk kali yang kedua. Amin!
						
						Ada seorang hamba Tuhan yang bernama Ps. Russell Evans 
						dari Gereja Planetshakers – Melbourne, beliau juga 
						adalah teman saya yang bersama-sama di Global Council 
						dari Empowered21. Dia mendapatkan satu penglihatan 
						tentang Indonesia. Apa yang dilihatnya? Dia melihat api 
						Roh Kudus sedang dicurahkan di Indonesia dan apa yang 
						terjadi setelah itu? Dia melihat awan dan itu adalah 
						awan kemuliaan Tuhan yang keluar dari Indonesia ke 
						bangsa-bangsa. Dan dia melihat jutaan orang-orang muda 
						yang bergelimang dalam api Roh Kudus dan mereka cinta 
						mati-matian akan Tuhan Yesus serta melayani bangsa ini 
						seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya! Oleh 
						karena itu Tuhan menyuruh saya, tanggal 17-20 Juli nanti 
						di SICC akan diadakan Empowered21 Asia dan Global. 
						Bangsa-bangsa akan datang untuk menerima api pencurahan 
						Roh Kudus, Pentakosta yang ketiga. Dan mereka akan 
						membawa ke tempat masing-masing. Saya menantang Saudara 
						untuk menabur di tempat ini. Kalau Saudara menabur untuk 
						ini, maka seperti Saudara menabur untuk SICC, Tuhan akan 
						memberkati Saudara berlimpah-limpah-limpah-limpah! 
						Saudara, hari-hari ini kita sedang memasuki Pentakosta 
						yang ketiga! Haleluya!
						
						
						Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
						JCC, 6 Mei 2018