“KUASA KEBANGKITAN-NYA MENJADIKAN KITA LEBIH DARI PEMENANG!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Saya mengapreasi Saudara yang bisa masuk ke tempat ini.
Saya tahu Saudara masuk ke tempat ini dengan susah payah,
tetapi Saudara mengasihi Tuhan Yesus, karena itu saya
percaya berkat khusus Saudara terima saat ini di dalam
Nama Tuhan Yesus. Haleluya!
Saudara, waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa kita
telah memasuki bulan Mei. Kita sudah berada di
pertengahan tahun dan sebentar lagi dengan tidak terasa
kita akan meninggalkan tahun ini. Rasanya ada percepatan
dari waktu ini karena saya tahu kedatangan Tuhan Yesus
sudah sangat-sangat dekat. Kalau kita ada sebagaimana
kita ada saat ini, Saudara ingat baik-baik bahwa itu
semua karena kemurahan Tuhan, itu semua karena kasih
karunia Tuhan.
Pada tanggal 30 Maret yang lalu kita memperingati
kematian Tuhan Yesus dan tanggal 1 April kita merayakan
Paskah (kebangkitan Tuhan Yesus). Maka nanti pada hari
Kamis, tanggal 10 kita akan memperingati kenaikan Tuhan
Yesus ke Sorga. Dan tanggal 20-nya persis Hari
Kebangkitan Nasional, kita akan merayakan Hari
Pentakosta (Pentecost Sunday).
APA YANG DILAKUKAN OLEH TUHAN YESUS SETELAH DIA BANGKIT
DAN NAIK KE SORGA?
Saudara, kalau kita lihat urut-urutan tadi maka kita
berada di antara kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus.
Dan ada beberapa hal kalau kita lihat dalam Alkitab apa
yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus setelah Dia bangkit dan
naik ke Sorga, yaitu:
A. Tuhan Yesus Mengunjungi Tomas Yang Tidak Percaya
Mengapa Tuhan Yesus mengunjungi Tomas? Sebab Tomas tidak
percaya kalau Tuhan Yesus bangkit. Jadi pada waktu
murid-murid-Nya berkumpul, Tomas tidak ada pada waktu
itu, tiba-tiba Tuhan Yesus mengunjungi murid-murid-Nya.
Wah, murid-murid-Nya kaget dan senang luar biasa sebab
ternyata Tuhan Yesus bangkit! Dia tidak mati
selama-lamanya, tetapi hidup karena setelah pada hari
yang ketiga, Dia dibangkitkan dari antara orang mati.
Tomas tidak ada di situ dan ketika mereka bertemu
dengannya, mereka berkata, “Hei, Guru tadi datang
mengunjungi kita. Tuhan Yesus datang mengunjungi kita!”
“Ah, masa? Aku tidak percaya! Sebelum aku melihat bekas
paku di tangan-Nya, sebelum aku mencucukkan tanganku ke
lambung-Nya, sekali-kali aku tidak percaya”. Saudara,
itu Tomas! Tomas tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit.
Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak
bangkit?
1. Sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan
Orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit maka
ketika diberitakan Firman Tuhan, itu akan sia-sia.
Mengapa? Karena dia tidak mengerti. Itulah yang dialami
oleh Tomas.
2. Sia-sialah kepercayaan kita dan kita tetap hidup di
dalam dosa-dosa kita.
Orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit, dia
akan tetap di dalam keadaan berdosa dan tidak selamat.
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus
Kristus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa
Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang
percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku
dan diselamatkan.” (Roma 10:9-10)
Ada berapa banyak di antara Saudara yang percaya sudah
selamat? Mungkin sekarang saya harus berbicara kepada
mereka yang belum diselamatkan, kalau Saudara mau
diselamatkan maka ada 2 hal yang harus dilakukan, yaitu:
1. Mengaku dengan mulut, Yesus adalah Tuhan.
2. Percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati.
Kalau hanya salah satu ini yang dilakukan, maka percuma!
Tetapi tidak selamat! Jadi kalau sampai orang itu tidak
percaya kalau Tuhan Yesus itu bangkit, maka itu tidak
akan selamat!
3. Kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit, maka
dikatakan bahwa kita adalah orang-orang yang paling
malang dari segala manusia
Orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit itu
adalah orang-orang yang paling malang dari segala
manusia. Amin!
Saudara, demikian juga dengan orang yang tidak percaya
bahwa kuasa kebangkitan Tuhan Yesus itu mampu membuat
kita jadi pemenang, dia tidak akan selamat! Kenapa?
Karena dia hidup dalam kekalahan! Dia tidak percaya
kalau Tuhan Yesus mampu membuat kita jadi pemenang dan
dia adalah orang yang kalah terus! Kalah terhadap dosa,
kalah terhadap Iblis, kalah terhadap daya tarik dunia,
dia selalu melakukan perbuatan daging dan kalau sampai
akhir itu terjadi, maka dia tidak akan selamat!
Tetapi puji Tuhan, saya percaya bahwa kita semua yang
ada di tempat ini adalah orang-orang yang sudah
diselamatkan. Amin!
Saudara yang dikasihi Tuhan, oleh karena itu Tuhan Yesus
datang kepada Tomas. Dia mengasihi Tomas yang adalah
murid-Nya, tetapi kalau sampai tidak percaya bahwa Tuhan
Yesus bangkit, dia akan mengalami hal-hal seperti tadi.
Puji Tuhan, akhirnya Tomas percaya! Jadi pada waktu
Tuhan Yesus datang 8 hari kemudian, Tomas ada bersama
dengan murid-murid yang lain. “Damai sejahtera bagimu!”,
mereka kaget! Tiba-tiba Tuhan Yesus langsung berkata
kepada Tomas, “Tomas, ini Aku. Ayo, kamu ke sini lihat
bekas paku di tangan-Ku. Dan cucukkan jarimu ke lambung-Ku.
Ayo, pegang! Ini Aku!” Tomas langsung menjawab, “Ya,
Tuhan-Ku, ya Allah-Ku…” “Tomas, sekarang kau harus
percaya. Jangan sampai tidak percaya! Tomas, karena
engkau telah melihat Aku, engkau percaya, tetapi
berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya!”
Saudara yang dikasihi Tuhan, banyak orang yang belum
percaya atau tidak percaya sebelum dia melihat bukti
bahwa Tuhan Yesus sanggup. Tetapi yang Tuhan mau kita
diminta untuk percaya meskipun belum terjadi. Itulah
iman! “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.” (Ibrani 11:1). Kita diminta untuk beriman kepada
Tuhan! Kalau kita tidak beriman, kita tidak berkenan
kepada Tuhan. Jadi kita harus percaya, sebab tanpa iman
tidak ada seorang pun yang berkenan di hadapan Tuhan (Ibrani
11:6). Dan iman tanpa perbuatan itu adalah mati! (Yakobus
2:26). Jadi harus ada buktinya.
Kesaksian Seorang Perokok Berat
Saudara, saya diingatkan sebuah kesaksian tentang
seorang perokok berat. Pada suatu hari sang perokok
berat ini datang kepada Pendeta dan dia berkata, “Pak
Pendeta, saya ini perokok berat. Tetapi saya begitu
sulit untuk melepaskan ikatan merokok. Saya sudah
berusaha…berusaha sungguh-sungguh tetapi tidak bisa
lepas.” Kemudian Pendeta itu berkata, “Memang kamu pasti
tidak sanggup, kamu pasti tidak bisa. Tetapi ingat, kamu
tidak sanggup, tetapi Tuhan Yesus sanggup!” “Oh, kalau
begitu Pak Pendeta, doakan saya supaya saya diberikan
disiplin yang kuat dan tekad yang kuat untuk berhenti
merokok.” “Lho, kamu kan tadi sudah ngomong, kamu dengan
usahamu sendiri tidak bisa, sekarang yang kamu perlukan,
kamu minta kepada Tuhan Yesus dan izinkan Dia bekerja!”
“Baik, Pak Pendeta.” Akhirnya mereka berpisah dan
beberapa minggu setelah itu sang perokok ini ketemu
dengan Pendeta tadi. Dengan sukacita dia berkata, “Pak
Pendeta, saya sudah lepas dari ikatan rokok!” “Oh ya?
Bagaimana ceritanya?” “Jadi pada waktu saya pulang
setelah ketemu dengan Pak Pendeta, tiba-tiba keinginan
merokok yang sangat kuat datang kepada saya. Tetapi saya
sudah tidak melawan seperti dulu lagi, karena itu tidak
pernah berhasil. Apa yang saya lakukan, Pak Pendeta?
Saya ambil itu rokok, saya nyalakan korek api saya dan
pada saat itu saya berkata, “Tuhan, saya tidak sanggup.
Saya tidak sanggup melawan ikatan merokok ini, tetapi
saya tahu, Tuhan, Engkau sanggup!.... Engkau sanggup
melepaskan saya!” Apa yang terjadi? Beberapa hari
kemudian, dia melihat rokok dan dia muak! Langsung
setelah itu dia tidak ingin merokok sama sekali! Ikatan
merokoknya dilepaskan oleh Tuhan!
Saya tidak tahu keadaan Saudara, apakah ada di antara
Saudara yang seperti perokok berat tadi? Saudara
berusaha untuk melepaskan ikatan dengan dosa tertentu,
mungkin bukan merokok tetapi kebencian, tidak bisa
mengampuni, sakit hati, tidak bisa mengasihi, mungkin
ada yang terikat dengan narkoba, tetapi Saudara sudah
berusaha sungguh-sungguh untuk bisa lepas dari semua itu,
namun Saudara tidak bisa. Saya mau beritahu Saudara,
memang bagi kita tidak mungkin, tetapi bagi Allah selalu
mungkin!
Saudara, saya ingat pelajaran dari Hyper-grace yang
beberapa waktu yang lalu kita sering membicarakan itu.
Hyper-grace adalah satu paham yang berkata begini,
“Pokoknya orang itu lahir baru, setelah itu dia berbuat
apa saja, dia selamat! Apa saja yang dilakukan, Bapa
akan tersenyum melihat itu, sebab dosa yang lama, dosa
yang sekarang, dosa yang akan datang sudah diampuni
secara otomatis!”. Begitu pelajaran ini kemana-mana,
banyak orang yang senang. Siapakah mereka? Ternyata ada
2 kelompok orang yang begitu senang menerima pengajaran
ini, yaitu:
1. Orang-orang yang memang hidupnya tidak kudus dan
tidak mau disiplin.
2. Orang-orang yang sebetulnya sungguh-sungguh tetapi
dia memiliki ikatan dosa tertentu yang tidak bisa dia
lepaskan. Itulah yang membuat dia selalu merasakan
bersalah di hadapan Tuhan. Nah, ketika dia mendengarkan
pengajaran ini dia merasa ‘plong’. “Wah, ternyata tidak
demikian. Selama ini saya diajarkan itu dosa, sekarang
saya ‘plong’ sebab dosa saya yang lama, yang sekarang
dan yang akan datang sudah diampuni secara otomatis!”.
Saudara yang dikasihi Tuhan, itu tidak benar! Kalau ada
orang yang seperti itu, saya mau beritahu Saudara bahwa
Saudara harus melakukan seperti perokok berat tadi.
Punya niat dan sungguh-sungguh! Saudara tahu bahwa
Saudara sudah berusaha dan tidak mungkin sebab bagi
manusia memang itu tidak mungkin, tetapi jangan lupa
bagi Tuhan itu selalu mungkin! Kita tidak sanggup,
tetapi Dia sanggup. Amin!
B. Tuhan Yesus Masih Melakukan Mujizat Setelah
Kebangkitan-Nya
Pada suatu hari di Pantai Danau Galilea atau Danau
Tiberias / Danau Kinneret, 7 orang murid-Nya yaitu
Petrus, Tomas, Yohanes, Yakobus, Natanael dan dua orang
murid lainnya, mereka dalam keadaan frustrasi akibat
kematian daripada Tuhan Yesus. Mereka bertanya-tanya,
“Tuhan, Engkau harus mati dengan cara demikian? Engkau
yang mengadakan mujizat, orang mati dibangkitkan, tetapi
Engkau sendiri mengalami cara kematian seperti itu?”
Mereka tidak bisa mengerti dan mereka betul-betul dalam
keadaan frustrasi. Tiba-tiba Petrus berkata, “Aku mau
pergi mencari ikan.” Yang lain pun berkata, “Ayo, kami
menyertai engkau mencari ikan.” Memang sebelumnya
profesi mereka adalah nelayan, apa yang terjadi?
Semalam-malaman mereka mencari ikan, tetapi tidak ada
seekor ikan pun yang ditangkap dan mereka bertambah
frustrasi. Hari mulai siang dan jarak mereka sudah dekat
pantai, yaitu tinggal 200 hasta atau sekitar 90 meter
yang juga merupakan tempat yang relatif dangkal.
Tiba-tiba ada suara dari pantai, “Hei anak-anak, apakah
kamu mempunyai lauk-pauk?”. Mereka kesal ditanya begitu,
“Siapa sih orang ini? Tanya-tanya!...”. Mereka lalu
menjawab dengan agak ‘sengak’, “TIDAK ADA!” “Kalau
begitu, coba tebarkan jalamu di sebelah kanan perahu,
kamu akan memperoleh ikan.” Yang luar biasa mereka taat!
Mereka tidak tahu kalau itu Tuhan Yesus. Mereka taat dan
menebarkan jala di sebelah kanan perahu, apa yang
terjadi? 153 ekor ikan yang besar-besar mereka tangkap!
Mereka juga tidak bisa menghela jalanya sendiri, mereka
meminta bantuan teman-temannya untuk menghela jala itu.
Luar biasa!
Saudara yang dikasihi Tuhan, ternyata Tuhan Yesus
setelah Dia bangkit masih mengadakan mujizat yang tidak
lazim! Saudara mau mengalami mujizat yang tidak lazim?
Itu adalah mujizat yang belum pernah kita lihat dengan
mata, belum pernah didengar oleh telinga, belum pernah
timbul dalam hati, tetapi Tuhan sediakan bagi mereka
yang mengasihi Dia. Amin!
Ada beberapa hal yang Tuhan Yesus lakukan saat
mengadakan mujizat yang tidak lazim, yaitu:
1. Dia menyuruh murid-murid-Nya menangkap ikan di siang
hari, padahal mencari ikan di Danau Galilea itu selalu
malam hari.
2. Tempatnya hanya 200 hasta atau 90 meter dari pantai.
Kalau ke sana sering saya ukur dan sekarang tempat itu
sudah dangkal sekali, namun mungkin dulu agak lebih
dalam. Dekat pantai itu adalah tempat yang relatif
dangkal, jadi ikan yang besar-besar bukan tempatnya di
situ, namun di tempat yang relatif dalam! Tetapi Tuhan
Yesus sanggup memberikan ikan.
3. Disuruh melemparkan jala di sebelah kanan. Saya
berpikir apa bedanya sebelah kanan dan kiri? Sebab
perahunya itu tidak terlalu lebar, jadi pada waktu jala
itu ditebar posisi di dalam airnya akan melebar ke kanan
dan kiri bawah perahu tersebut. Jadi berarti ada lokasi
yang sama yang dilewati jala itu ketika ditebar di kanan
atau kiri perahu. Saya percaya kalau mereka tetap
menebar jala di sebelah kiri perahu, mereka tetap tidak
akan mendapat apa-apa, meskipun sepertinya lokasinya itu
sama. Jadi ternyata Tuhan itu mau kita melakukan Tuhan
itu ‘pas’ seperti apa yang Dia katakan. Katakan bersama
saya, “PAS”! Saudara, harus ‘pas’!
Saya ingat bagaimana Yosua ketika akan memasuki tanah
perjanjian. Tuhan berpesan kepada Yosua, “Yosua, kamu
harus bertindak hati-hati sesuai dengan hukum yang Aku
telah berikan kepada Musa. Kamu jangan menyimpang ke
kanan atau ke kiri (artinya harus ‘PAS’!), supaya engkau
beruntung kemana saja engkau pergi.” Saudara yang
dikasihi Tuhan, ini yang Tuhan mau di mana kita
melakukan segala sesuatu itu harus ‘pas’, jangan
direka-reka yang lain. Kalau Saudara baca Wahyu
22:18-19, di situ dikatakan, “Aku bersaksi kepada setiap
orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari
kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada
perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan
kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam
kitab ini.” Saudara, kalau orang menambah dari kitab
nubuatan yang ada di dalam Kitab Wahyu, maka Allah akan
menambahkan malapetaka-malapetaka yang tertulis dalam
kitab ini. Saya setiap hari membaca Kitab Wahyu dan saya
lihat malapetaka-malapetaka yang ada di dalamnya itu
ngerinya luar biasa! Ini ditambahi lagi! Dia tidak akan
masuk sorga, tetapi masuk neraka!
Itu yang menambahkan bagaimana dengan yang mengurangi?
Wahyu 22:19 berkata, “Dan jikalau seorang mengurangkan
sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini,
maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan
dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam
kitab ini.” Itu artinya tidak masuk sorga! Saudara,
orang yang menambahi atau mengurangi itu tidak masuk
sorga! Harus ‘PAS’!
Saudara, saya punya 2 cucu. Yang pertama, Bryan sudah
besar dan tahun ini berusia 19 tahun. Besok lusa dia
akan pulang dari sekolahnya di Amerika. Bryan memang
belum lulus karena baru tingkat pertama. Saya ingat pada
waktu dia masih kecil, dia pernah di-test oleh maminya
tentang perkalian. Dia ditanya begini, “Bryan, 4 x 4 =
berapa?”. Langsung dia menjawab, “4 x 4 = 17”. Maminya
berkata, “Gimana sih kamu, salah! 4 x 4 = 16!”. Apa
jawabnya? “Mami, selisih 1 saja ko’ ribut?” Saudara,
kalau Saudara seorang insinyur dan disuruh membangun
jembatan, kalau 4 x 4 = 17, apa yang terjadi? Ambruk
jembatannya! Maka seperti Tuhan katakan kepada Yosua,
“Kalau kamu mau beruntung ke mana saja engkau pergi,
harus ‘pas’!”
C. Tuhan Yesus Memulihkan Petrus Yang Sedang Merasa
Bersalah
Beberapa saat sebelum Tuhan Yesus ditangkap, setelah
mereka mengadakan perjamuan malam, Tuhan Yesus berkata
begini kepada murid-murid-Nya, “Malam ini kamu semua
akan tergoncang imanmu karena Aku.” Tetapi Petrus
menjawab, “Guru, meskipun semua tergoncang imannya,
tetapi aku tidak akan tergoncang!” Apa kata Tuhan Yesus?
“Petrus, Petrus….sebelum ayam berkokok, kamu akan
menyangkal Aku 3x!” Tetapi Petrus menjawab, “Oh tidak!
Aku tidak akan menyangkal Engkau. Meskipun harus mati
bersama-sama dengan Engkau, aku tidak akan menyangkal
Engkau!”
Setelah Tuhan Yesus ditangkap, Petrus mengikuti Tuhan
Yesus dari jauh dan benar apa yang Tuhan Yesus katakan,
sebelum ayam berkokok Petrus menyangkal Tuhan Yesus 3x!
Setelah itu ayam berkokok, mata Tuhan Yesus beradu
dengan mata Petrus dan Petrus langsung teringat apa yang
Tuhan Yesus katakan. Dia menangis dengan sedihnya!...
Dia menangis dengan sedihnya! Dan Petrus sejak itu
mengalami perasaan bersalah. Dia selalu berkata, “Tuhan,
bukan maksud saya…kenapa saya lakukan ini? Kenapa saya
lakukan ini? Itu bukan maksud saya…”
Saudara, kasus Petrus itu berbeda dengan kasus Yudas.
Kasus Petrus ini dengan tiba-tiba dia seperti itu.
Tetapi Yudas itu berbeda, sebab dia sudah merencanakan
itu sejak lama. Demi uang dia rela menjual Tuhan Yesus.
Memang setelah dia mendengar Tuhan Yesus dihukum mati,
dia menyesal. Tetapi misalnya dia dengar kalau Tuhan
Yesus digebuki sampai setengah mati, dia tidak apa-apa.
Tetapi terlambat apa yang dilakukan oleh Yudas. Dia mati
menggantung diri, dia jatuh dan perutnya terbelah di
mana isi perutnya keluar semua.
Saudara yang dikasihi Tuhan, Petrus berbeda. Untuk
itulah Tuhan Yesus datang khusus menemui Petrus. Tuhan
Yesus seperti itu, kalau mungkin ada di antara Saudara
yang seperti Petrus. Yang sekarang berkata, “Tuhan,
ampuni saya. Saya menyesal, saya betul-betul bertobat!
Ampuni saya, Tuhan. Ampuni atas kesalahan saya. Apa yang
saya perbuat ini, ampuni, Tuhan….ampuni!” Saya mau
beritahu Saudara, Tuhan Yesus pasti mengampuni Saudara.
Tuhan Yesus akan datang seperti Dia memulihkan Petrus,
Dia akan memulihkan kita.
Ketika Tuhan Yesus dan Petrus hanya berdua, Tuhan Yesus
bertanya kepada Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih daripada segala sesuatu di
dalam hidupmu?” Petrus menjawab, “Ya Tuhan, aku ini
mengasihi Engkau, Tuhan. Engkau tahu aku mengasihi
Engkau.” Tuhan Yesus menjawab, “Kalau begitu
gembalakanlah domba-domba-Ku.” Tiga kali Tuhan Yesus
bertanya seperti itu dan Petrus menangis, dia dipulihkan.
Saudara, hari ini Tuhan Yesus bertanya kepada kita
seperti lagu ini:
“Kau cinta-Ku, kau cinta-Ku? Kau cinta-Ku Simon Petrus (ganti
nama Saudara), kau cinta-Ku?”
“Tuhan tahu, jikalau aku cinta pada-Mu”
“Kalau begitu gembalakan domba-domba-Ku”
Saudara, kalau kita mengasihi Tuhan lebih dari apa yang
ada dalam hidup ini, kita pasti akan menggembalakan
domba-domba-Nya Tuhan dengan benar. Ada berapa banyak di
tempat ini domba-domba-Nya Tuhan? Kita akan
menggembalakan satu dengan yang lain dengan benar. Saya
percaya kita akan mengasihi satu dengan yang lain dengan
benar karena kita mengasihi Tuhan Yesus dan itu yang
Tuhan mau. Kita diminta untuk mengasihi Tuhan dengan
segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap
kekuatan kita. Tetapi kita juga harus mengasihi sesama
kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Amin!
PENTAKOSTA KETIGA
Saudara, dengan disaksikan murid-murid-Nya Tuhan Yesus
naik ke sorga. Nanti tanggal 10 Mei kita akan
bersama-sama berkumpul untuk memperingati kenaikan Tuhan
Yesus ke sorga. Tetapi 10 hari setelah itu, pada tanggal
20 Mei kita merayakan Hari Kebangkitan Nasional, kita
juga merayakan Hari Pentakosta, Hari Pencurahan Roh
Kudus. Kita diingatkan kalau pada waktu itu disebutkan
dengan Pentakosta pertama, tetapi sekarang kita sedang
memasuki Pentakosta yang ketiga! Tuhan berpesan kepada
kita melalui Yesaya 60:1, “Bangkitlah, menjadi teranglah,
sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.”
Amin!
Ayat ini berlaku untuk Pentakosta pertama yang terjadi
di Yerusalem, di kamar loteng. Setelah itu apa yang
terjadi? Setelah kemuliaan Tuhan turun, terang Tuhan
turun, Roh Kudus dicurahkan, dikatakan bahwa 100 tahun
setelah itu 70% dari dunia yang dikenal pada waktu itu
menjadi Kristen. Dunia yang dikenal yang dimaksudkan itu
adalah daerah yang menjadi jajahan dari Kekaisaran
Romawi. Jadi Pentakosta itu dahsyat!
Pentakosta kedua itu terjadi tahun 1906 di Azusa Street
- Los Angeles, Amerika Serikat. Apa yang terjadi?
Hari-hari ini kekristenan di dunia sekitar 30%. Dari 30%
tersebut, 70%-nya dimenangkan sejak awal abad ke-20,
yaitu melalui peristiwa Azusa Street tahun 1906. Jadi
Pentakosta kedua itu dahsyat!
Saudara, ayat yang tadi itu (Yesaya 60:1) juga berlaku
untuk Pentakosta yang sekarang yang disebutkan dengan
Pentakosta yang ketiga! William Seymour, seorang
berkulit hitam yang dipakai Tuhan dalam Pentakosta yang
kedua, pada tahun 1909 dia bernubuat, “Lebih kurang 100
tahun ke depan [berarti hari-hari ini], Roh Kudus,
kemuliaan Tuhan akan dicurahkan double portion!”,
artinya berlipat-lipat kali ganda dibanding dengan
Pentakosta kedua. Itu berarti hari-hari ini yang mana
kita kenal dengan nama Pentakosta yang ketiga! Pada
tahun 2013 saya mendapatkan ini dan sudah saya bawa ke
forum-forum internasional untuk mendeklarasikan hal ini
dan mereka menerima. Memang hari-hari ini Roh Kudus
sedang dicurahkan luar biasa. Ini adalah masa penuaian
jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus
datang untuk kali yang kedua. Amin!
Ada seorang hamba Tuhan yang bernama Ps. Russell Evans
dari Gereja Planetshakers – Melbourne, beliau juga
adalah teman saya yang bersama-sama di Global Council
dari Empowered21. Dia mendapatkan satu penglihatan
tentang Indonesia. Apa yang dilihatnya? Dia melihat api
Roh Kudus sedang dicurahkan di Indonesia dan apa yang
terjadi setelah itu? Dia melihat awan dan itu adalah
awan kemuliaan Tuhan yang keluar dari Indonesia ke
bangsa-bangsa. Dan dia melihat jutaan orang-orang muda
yang bergelimang dalam api Roh Kudus dan mereka cinta
mati-matian akan Tuhan Yesus serta melayani bangsa ini
seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya! Oleh
karena itu Tuhan menyuruh saya, tanggal 17-20 Juli nanti
di SICC akan diadakan Empowered21 Asia dan Global.
Bangsa-bangsa akan datang untuk menerima api pencurahan
Roh Kudus, Pentakosta yang ketiga. Dan mereka akan
membawa ke tempat masing-masing. Saya menantang Saudara
untuk menabur di tempat ini. Kalau Saudara menabur untuk
ini, maka seperti Saudara menabur untuk SICC, Tuhan akan
memberkati Saudara berlimpah-limpah-limpah-limpah!
Saudara, hari-hari ini kita sedang memasuki Pentakosta
yang ketiga! Haleluya!
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 6 Mei 2018