LOLOS DI TIKUNGAN TERAKHIR
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus.” Lukas 23:43
Salib merupakan eksekusi hukuman mati atas terpidana
mati di dalam kekaisaran Romawi. Orang yang disalib
biasanya adalah penjahat besar atau orang yang
memberontak terhadap kekuasaan kaisar Roma. Ini hukuman
yang sangat menakutkan dan menyakitkan. Hukuman ini
sangat kejam, si terhukum akan dicambuk berkali-kali
hingga mengeluarkan darah, dan itu akan menjadi tontonan
yang mengerikan bagi masyarakat untuk mendatangkan efek
jera.
Yesus tidak didapati melakukan kejahatan apapun ketika
Ia berdiri di hadapan pengadilan Pilatus. Tidak ada
dakwaan yang jelas yang ditujukan kepada Yesus. Pilatus
tahu bahwa orang-orang mendakwa Yesus dengan dakwaan
yang kosong karena mereka iri kepada Yesus. Akhirnya di
bawah tekanan teriakan massa - keinginan massa yang
sudah terprovokasi - yang hadir di dalam sidang
pengadilan, Yesus diputuskan untuk dihukum salib. Mereka
membawa Yesus ke bukit Golgota untuk disalibkan.
TUJUH PERKATAAN TUHAN YESUS DI KAYU SALIB
Ada tujuh perkataan Yesus di salib. Ini merupakan
perkataan-perkataan yang luar biasa dan sangat penting.
Ketujuh perkataan tersebut adalah:
1. “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu
apa yang mereka lakukan.” (Lukas 23:34)
2. “Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di
dalam Firdaus.” (Lukas 23:43)
3. “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!” (Yohanes
19:26-27)
4. “Alah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
(Matius 27:46, Markus 15:34)
5. “Aku haus!” (Yohanes 19:28)
6. “Sudah selesai.” (Yohanes 19:30)
7. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
(Lukas 23:46)
Kepada siapa perkataan itu ditujukan?
- Perkataan 1, 4, dan 7 Yesus berbicara kepada Bapa.
- Perkataan 2 Yesus berbicara kepada penjahat.
- Perkataan 3, Yesus berbicara kepada Maria.
- Perkataan 5 dan 6 tidak secara spesifik ditujukan pada
siapa pun.
PENJAHAT DI LAP TERAKHIR HIDUPNYA
Salah satu perkataan Yesus ditujukan kepada penjahat
yang disalibkan bersama-sama dengan Dia. Tidak
disebutkan secara detil di dalam Alkitab, apakah
penjahat itu mengenal Yesus atau tidak. Namun pada waktu
itu Yesus muncul sebagai pengkhotbah yang berkeliling ke
mana-mana di tanah Israel, mengadakan kesembuhan dan
melepaskan orang dari ikatan kuasa kegelapan, hal ini
membuat Yesus sangat terkenal. Paling tidak setiap orang
tahu atau pernah mendengar tentang Yesus.
Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43)
Kita akan melihat bagian-bagian dari ayat tersebut.
1. Kata Yesus kepadanya
Tidak ada peristiwa yang lebih menyedihkan, menyakitkan
dan menyengsarakan dibandingkan orang yang mengalami
hukuman salib. Mereka akan dicambuk sebelumnya, agar
darahnya keluar sedikit demi sedikit, sehingga
penderitaan yang hebat akan dirasakan perlahan-lahan
sampai kehabisan darah dan akhirnya mati. Hal ini
memakan waktu berjam-jam, dan penderitaan mereka
dianggap sebagai ganjaran yang pantas.
Mereka yang disalibkan akan dicambuk sedemikian rupa
sehingga kalaupun mereka mengenakan baju dan celana,
sedikit demi sedikit akan robek dan nyaris telanjang.
Mereka dengan sengaja dipermalukan karena sudah
melakukan kejahatan luar biasa. Mereka tidak mungkin
lolos. Mereka pasti mati; dalam kondisi menyakitkan dan
memalukan. Mereka adalah orang-orang yang tidak punya
pengharapan apapun, sesedikit apapun.
Kepada orang yang tidak memiliki pengharapan inilah,
Yesus menyampaikan Firman-Nya. Ini luar biasa. Firman
yang datang kepada seseorang akan memberi pengharapan
kepada orang yang mendengar.
• Ada orang yang lumpuh mendengar Firman dan disembuhkan.
• Ada orang yang sakit kusta mendengar Firman dan
ditahirkan.
• Ada anak yang sudah meninggal mendengar Firman dan
mengalami kebangkitan.
Firman Tuhan adalah jawaban. Kalau orang masih mendengar
Firman, berarti ada harapan buat orang tersebut. Salah
satu penjahat di samping Yesus mendapat Firman dari
Yesus. Firman itu didengar oleh keduanya, namun hanya
tertuju kepada satu orang, yang hatinya bertobat dan
percaya kepada Yesus.
2. “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan
Aku”
Waktu Yesus menyampaikan perkataan ini terjadi di sore
hari. Dalam kalender Yahudi, pergantian hari itu terjadi
sekitar jam 6 petang. Ketika Yesus berkata hari ini,
menunjuk pada waktu yang singkat sebelum jam 6 petang.
Yesus menyerahkan nyawa-Nya, bersamaan dengan penjahat
itu juga akan mati. Jika hari sudah petang dan orang
yang dihukum salib belum meninggal karena kehabisan
darah, dia akan dipukul sampai meninggal.
Yesus mengatakan bahwa orang yang percaya itu akan ada
bersama dengan Yesus ketika memasuki kekekalan. Skenario
yang seharusnya terjadi adalah Yesus menyerahkan
nyawa-Nya dan kembali ke sorga, sementara orang jahat
itu ke neraka. Namun Yesus menegaskan bahwa bahwa orang
itu akan ada bersama-sama dengan Yesus.
3. “Di dalam Firdaus”
Yesus menyatakan bahwa hari itu juga, penjahat yang
percaya kepada Yesus akan ada bersama dengan Yesus di
Firdaus. Sesuai dengan perbuatannya yang jahat, penjahat
itu sudah sepantasnya dihukum salib dan ketika mati akan
dihukum dalam neraka. Namun Yesus menyatakan yang
sebaliknya, penjahat itu akan diselamatkan dari
penghukuman kekal di neraka. Dia akan bersama-sama
dengan Yesus di Firdaus. Mengapa? Karena perkataan yang
keluar dari mulut orang tersebut.
KEPUTUSAN DI TIKUNGAN TERAKHIR
Penjahat itu bersama temannya adalah orang yang sudah
tidak punya harapan, baik kehidupan di bumi atau setelah
kematian datang. Mereka adalah orang jahat dan hidupnya
berakhir dengan cara mati yang tidak pantas, kematian
yang menyakitkan.
Di saat-saat terakhir hidup mereka, salah satu dari
mereka mengambil keputusan yang berbeda. Lukas mencatat:
Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila
Engkau datang sebagai Raja.”
(Lukas 23:42)
Orang ini sepertinya menyadari bahwa Yesus disalib bukan
karena kesalahan-Nya. Dia sadar bahwa sebenarnya Yesus
adalah Raja.
Dari perkataan itu dapat dianalisa bahwa dia sudah
mengetahui kabar-kabar tentang Yesus, apa yang Yesus
lakukan beberapa tahun terakhir di daerah Israel. Dalam
penderitaannya, dia mengambil keputusan untuk percaya
kepada Yesus. Dia tidak minta Yesus melepaskan mereka
dari salib dan kemudian melarikan diri dan bebas dari
hukuman salib. Dia hanya meminta agar Yesus mengingat
dia, ketika Yesus datang sebagai Raja kelak. Artinya dia
mempercayai bahwa Yesus akan menyerahkan nyawa-Nya pada
hari itu, dan bangkit! Dan Yesus yang bangkit akan
menduduki posisi sebagai Raja dan membebaskan orang itu
dari hukuman kekal.
Penjahat yang percaya tersebut membuat penyataan iman
yang luar biasa. Itulah inti dari iman dalam Kristus,
percaya Yesus adalah Allah, yang menjadi manusia, mati
di kayu salib dan bangkit serta akan datang sebagai
Raja. (Roma 10:9-10)
Penyataan iman itu bekerja, orang itu diselamatkan!
Yesus menjamin bahwa orang yang percaya kepada-Nya akan
bersama dengan Dia selama-lamanya. Amin. (RD)
“Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan
telah bangkit,
maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal
dalam Yesus
akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” 1
Tesalonika 4:14