“MARI TERUS-MENERUS MENGIKUTI TUHAN YESUS!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Waktu berjalan begitu cepat, dengan tidak terasa kita sudah memasuki akhir tahun 2015. Kita sudah berada di bulan Desember dan kita akan merayakan Natal. Natal berbicara tentang kelahiran Tuhan Yesus ke dalam dunia ini dan kelahiran Tuhan Yesus ke dalam dunia merupakan bukti kasih Allah yang begitu besar kepada dunia ini. Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Mengapa Tuhan Yesus harus datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia? Ada apa dengan manusia? Alkitab katakan, “Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”, upah dosa ialah maut (mati)… (Roma 3:23, 6:23). Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia. Sebentar lagi kita memasuki tahun 2016, dan ada pesan yang kita terima dari Tuhan yang begitu kuat. Tuhan berkata kepada saya, “Kamu lebih banyak berbicara masalah keselamatan.”
Memang kalau kita lihat pengajaran-pengajaran keselamatan akhir-akhir ini banyak menjadi bahan perdebatan. Sebenarnya sejak dulu perdebatan tentang pengajaran keselamatan sudah terjadi. Tetapi bedanya, kalau dulu ini hanya di antara kalangan ahli-ahli teologia, sekarang ini sudah di antara jemaat. Terus-terang saya banyak melihat penyimpangan-penyimpangan dari pengajaran-pengajaran itu dan kita semua sudah tahu. Dan justru hari-hari ini saya akan berbicara tentang pengajaran Hypergrace. Pengajaran tersebut sangat berbahaya untuk keselamatan itu sendiri. Mengapa muncul yang seperti ini di akhir zaman? Karena waktu-Nya sudah sangat sangat sangat singkat! Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua dan Iblis bekerja sangat-sangat-sangat keras! Kalau bisa jangan banyak yang masuk sorga. Tetapi saya berdoa supaya Saudara yang ada di tempat ini semua masuk sorga. Amin!
Saya diberi tugas oleh Tuhan seperti yang Tuhan berikan kepada Nabi Yehezkiel. Nabi Yehezkiel diberi tugas oleh Tuhan untuk menjadi penjaga Israel. Saya penjaga Israel secara rohani. Pada waktu itu Tuhan berkata kepada Nabi Yehezkiel, “Kalau AKU berkata kepada seseorang, kamu akan mati karena dosa-dosa yang kamu perbuat - dan kamu tidak memperingatkan orang itu sehingga orang itu mati karena dosanya, AKU akan meminta pertanggungan jawab nyawanya kepadamu.” (Yehezkiel 33:8). Saudara, yang seperti ini Tuhan berbicara kepada saya. Kalau saya tahu ada pengajaran keselamatan yang tidak benar dan saya diam - mungkin karena sungkan dan sebagainya - maka saya akan menerima sanksi yang sama seperti Nabi Yehezkiel kalau tidak melakukan itu. Saya tidak mau seperti itu, karena yang lebih penting adalah supaya Saudara selamat dan masuk sorga. Amin!
Saudara, kasih karunia Tuhan itu indah dan seluruh kegiatan kita sebagai orang-orang Kristen dari awal sampai akhir tergantung kepada kasih karunia ini. Karena kasih karunia Allah memberikan kepada kita:
• kemurahan,
• pengampunan, serta
• keinginan serta kemauan untuk melakukan kehendak Allah.
Tetapi dalam pengajaran Hypergrace, kasih karunianya ini overdosis (hypergrace); artinya:
• dilebih-lebihkan atau melebihi dari apa yang Alkitab katakan,
• ada yang membuang atau menambal sulam ayat-ayat Firman Tuhan,
• ada yang dicampur dengan hikmat duniawi yang telah dipolusi dan didistorsi Itu berbahaya!
Sebetulnya jauh sebelumnya Tuhan sudah memberitahu apa yang akan terjadi pada hari-hari ini. Mari kita buka 2 Petrus 3:15-16, “Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabia ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.”
Saudara, apa yang terjadi hari-hari ini - misalnya seperti kelompok hypergrace - adalah seperti apa yang dikatakan Firman Tuhan tadi. Petrus sendiri berkata bahwa dalam tulisan Rasul Paulus itu ada hal-hal yang sukar difahami; bukannya salah! Tetapi ‘sukar difahami’ sehingga dikatakan bahwa orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya akan memutarbalikkannya sehingga menjadi kebinasaan bagi mereka sendiri yang mana sama juga yang mereka lakukan dengan kitab-kitab yang lain. Dan itulah yang sedang terjadi hari-hari ini mengenai pengajaran keselamatan. Amin! Tadi dikatakan, “Semua orang…semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, upah dosa adalah maut, mati!”. Saudara, ini sudah dimulai sejak di Taman Eden. Kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa itu membuat semua orang jatuh di dalam dosa. Mari kita lihat apa yang pada waktu itu terjadi di Taman Eden.
Pada suatu hari, ular si agen Iblis mendatangi Hawa dan dia berkata kepada Hawa:
Ular : “Hei Hawa, tentunya Allah berkata kepadamu bahwa semua buah dari pohon di taman ini tidak boleh dimakan kan?”.
Hawa: “Ah, salah kamu! Allah tidak pernah berkata begitu, justru Dia berkata bahwa kami boleh makan semua buah dari pohon yang ada di taman ini kecuali 1 yang ada di tengah taman, jangan kamu makan, jangan kamu raba buahnya. Sebab pada saat kamu lakukan itu, kamu akan mati! Ini perintah Allah. Ini Firman Allah!”.
Ular: “Ah salah! Tidak begitu, kamu tidak akan mati. Justru kalau kamu makan buah itu, kamu akan menjadi seperti Allah, tahu yang baik dan yang jahat!”.
Hawa berpikir dan berkata dalam hatinya: “Benar juga ini.”
Lalu dia melihat buah pohon itu, makin dipandang semakin menarik. Akhirnya dia berkata:
Hawa: “Duh enaknya, kalau itu dimakan pasti rasanya ‘maknyuss’….”
Hawa melihat dan mulai meraba buah itu, padahal Tuhan berkata, “Jangan raba!” dan akhirnya Hawa mulai meraba, memetik dan memakannya serta Adam pun memakannya. Mereka melanggar perintah Allah, artinya mereka berdosa! Sebab berdosa itu artinya pelanggaran terhadap Firman Allah. Dan upahnya adalah maut, mati!
Saudara, matinya ini tidak tanggung-tanggung, bukan hanya mati seperti yang biasa kita kenal, tetapi ini adalah mati kekal selama-lamanya! Dan tempatnya itu adalah di NERAKA! Neraka itu sangat mengerikan dan jangan sampai kita masuk ke sana. Tetapi saya berdoa dan percaya bahwa Saudara yang ada di tempat ini semuanya masuk sorga. Amin! Pengajaran seperti ini peristiwa di taman Eden tersebut yang hari-hari ini muncul. Misalnya, “Kamu Kristen kan? Sudah percaya kepada Tuhan Yesus kan? OK! Tidak apa-apa kalau kamu melanggar perintah Allah, tidak apa-apa kalau berdosa. Kamu tetap selamat!”. Inilah yang sedang didengung-dengungkan saat ini dan itu sangat berbahaya! Salah satu ayat yang mereka ambil adalah Yohanes 10:27-28, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.”
Saudara, kalau kita lihat disini sepertinya untuk mendapatkan keselamatan kekal itu:
• Tidak ada syaratnya
• Orang yang sudah percaya itu tidak mungkin murtad
Ayat inilah yang mereka pakai! Mereka katakan pokoknya tidak pakai syarat-syarat, kalau sudah percaya pasti selamat apa pun yang kita perbuat. Sepertinya orang percaya tidak mungkin murtad lagi, namun sebenarnya kalau kita melihat teks aslinya, kata kerja yang dipakai dalam ayat ini ditulis dalam bentuk “present tense”, artinya dilakukan terus-menerus.
Jadi sebetulnya ayat tersebut berkata begini, Domba-domba-Ku akan terus-menerus mendengarkan suara-Ku dan Aku terus-menerus mengenal mereka dan mereka terus-menerus mengikut Aku, dan Aku terus-menerus memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Untuk hidup kekal selama-lamanya itu ada syaratnya, yaitu MENGIKUT TUHAN TERUS-MENERUS!
• Ada di dalam Dia,
• Mendengarkan suara-Nya,
• Melakukan perintah atau Firman-Nya.
Jadi kalau sampai kita tidak terus-menerus mengikut Tuhan, maka bisa murtad dan kehilangan keselamatan! Karena itu tidak benar kalau dikatakan, “Kalau kita percaya Yesus dijamin selamat sekalipun berbuat dosa.” Ini tidak benar!
• Efesus 1:4, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
• 2 Timotius 1:9, “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.”
• 1 Petrus 1:20, “Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi - karena kamu - Ia baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.”
Sebelum dunia ini dijadikan, Allah berinisiatif menyediakan keselamatan bagi semua orang. Allah memanggil kita kepada keselamatan melalui Injil dan kita menerima kasih karunia-Nya secara gratis melalui respon iman kita. Setelah itu kita hidup dalam pertobatan dan beriman kepada Kristus. Inilah cara kita menjadi orang-orang pilihan Tuhan. Ada berapa banyak yang sudah lahir baru? Setelah kita mengalami kelahiran baru, kita hidup dalam pertobatan dan dalam iman. Jadi kita harus banyak bertobat dan minta ampun kepada Tuhan. Tetapi sekarang banyak pengajaran yang berkata, “Tidak perlu bertobat! Begitu engkau selamat, engkau sudah sempurna di hadapan Tuhan. Jadi Tuhan melihat engkau sudah sempurna. Apa pun yang engkau perbuat, Tuhan tidak melihatnya sebab engkau sudah sempurna. Tidak perlu bertobat!”. Ini tidak benar!
Setiap hari kita harus hidup dalam pertobatan. Seperti Tuhan Yesus yang mengajar kita dalam doa Bapa kami, “…ampunilah segala kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami..” (Matius 6:12). Saya mau bertanya kepada Saudara, doa Bapa kami ini dikatakan berapa kali? Setahun? Dua tahun sekali atau tiap hari? Doa Bapa kami ini harus kita perkatakan setiap hari! Dalam Doa Bapa kami dikatakan, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;...”, jadi ini harus tiap hari!
Roma 8 :28-30, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggilnya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”
Saya ingin bertanya, ada berapa banyak yang yakin bahwa kita ini adalah orang-orang pilihan Tuhan? Kita ini dipilih Tuhan sejak dalam kandungan ibu kita, sejak sebelum dunia ini dijadikan dan orang pilihan ini dipanggil. Karena merupakan orang pilihan, maka pasti mendengar panggilan itu. Sehingga kita datang dan percaya kepada Tuhan Yesus serta bertobat, lalu setelah itu kita dibenarkan. Setelah dibenarkan, kita itu diproses oleh Tuhan untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, yaitu Tuhan Yesus. Setelah itu kita dimuliakan, artinya kita akan bertemu dengan Tuhan Yesus, bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Amin!
Berdasarkan ayat tersebut, maka proses keselamatan itu dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Proses Pembenaran (Justification)
Dalam proses ini kita sudah diselamatkan dari hukuman dosa. Pada saat kita bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita dilahirkan baru. Untuk dilahirkan baru, disini usaha kita tidak ada artinya sama sekali dan yang dibutuhkan hanya iman. Kita tidak melakukan apa-apa, tetapi hanya karena iman saja. Itu adalah kasih karunia Tuhan, bagian-Nya Tuhan. Ini sesuai dengan Efesus 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasih pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Bagian Tuhan adalah kasih karunia dan bagian kita adalah iman. Kelahiran baru adalah awal perjalanan rohani kita di dalam Kristus. Karena itu proses keselamatan tidak berhenti di sini atau belum selesai. Karena itu kita akan memasuki proses kedua, yaitu Proses Pengudusan atau Pendewasaan (Sanctification).
Kelompok Hypergrace mengajarkan bahwa proses keselamatan itu hanya sampai di sini sehingga mereka selalu berkata, “Proses keselamatan itu bukan usaha kita”. Itu betul! Tetapi mereka hanya sampai di sini, padahal itu belum selesai.
2. Proses Pengudusan atau Pendewasaan (Sanctification)
Kalau kita baca Roma 8:28-30, maka proses itu belum selesai dan kita sedang masuk dalam proses yang kedua yang disebut dengan Proses Pengudusan atau Pendewasaan (Sanctification). Di sini kita sedang diselamatkan dari kuasa dosa. Sejak kita dilahirkan baru yang merupakan awal perjalanan rohani kita di dalam Kristus, kita dipanggil untuk hidup dan bertumbuh dalam kekudusan. Jadi kita sekarang harus hidup dan bertumbuh dalam kekudusan. Di sini oleh kasih karunia kita mengalami proses pengudusan atau pendewasaan secara terus-menerus yang dikerjakan oleh Firman dan Roh-Nya. Dalam proses ini usaha kita itu penting!
Jadi untuk lahir baru usaha kita tidak penting, tetapi dalam proses ini usaha kita itu penting! Karena Alkitab berkata, “Berusahalah sungguh-sungguh, berjuang untuk mempertahankan iman.” Rasul Paulus berkata, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya….” (1 Korintus 9:27). Jadi usaha kita penting! Sekarang perhatikan baik-baik! Yang perlu digarisbawahi bahwa usaha kita bukan dengan kekuatan kita, tetapi Tuhanlah yang memperlengkapi kita dengan kemauan untuk kita bisa bergerak, berjaga, berdoa, bertahan, bekerja dan untuk menderita karena Kristus. Itu semua karena Tuhan dan bagaimana rahasianya supaya bisa seperti itu? Rahasianya adalah kita harus hidup intim dengan Tuhan. Kalau Saudara intim dengan Tuhan, maka apa yang kita kerjakan seperti berdoa, bekerja, bertahan, hidup menderita, dan sebagainya itu semua karena Tuhan. Tetapi kalau Saudara tidak intim, maka melakukan ini adalah dengan kekuatan sendiri. Dan itu yang disebut dengan Legalisme. Filipi 2:12-13 berkata, “…tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Amin! Jadi sekarang Saudara harus mengerti bahwa usaha kita itu bukan dengan kekuatan kita, tetapi Tuhan yang memberi. Di sini yang penting adalah kita taat dan setia. Dalam proses ini kita akan banyak mengalami peperangan rohani dan saya berdoa agar kita semua keluar sebagai pemenang. Amin!
Saudara yang dikasihi Tuhan, disini kita diproses untuk menjadi serupa dengan gambaran Tuhan Yesus. Proses ini menyakitkan! Kadang mungkin ada di antara Saudara yang sedang berteriak-teriak, “Tuhan, kenapa ini harus saya alami? Mengapa?”. Mungkin Saudara bertanya-tanya, tetapi sesuai Roma 8:28 tadi Saudara harus berkata, “Aku tahu sekarang (mungkin dulu belum tahu atau belum mengerti) bahwa aku diproses baik enak maupun tidak enak dan semua itu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.” Artinya kita akan menjadi serupa dengan gambar-Nya. Haleluya! Waktu dalam proses ini, kalau kita jatuh dalam dosa (yang mana kita semua pasti pernah jatuh dalam dosa), itu bukan berarti begitu jatuh dalam dosa langsung dikirim ke neraka! Bukan begitu! Kalau sampai kita jatuh dalam dosa, maka hanya satu yang perlu kita lakukan yaitu datang kepada Tuhan Yesus dan bertobat! Akui dosa Saudara dan Saudara pasti diampuni.
Bertobat itu artinya begini, kalau kita tadinya berjalan dalam dosa lalu tiba-tiba bertobat, itu artinya kita berbalik 180° kepada Tuhan Yesus. Sambil berbalik itu Saudara berkata dengan penyesalan yang mendalam, “Tuhan Yesus ampuni saya!...Ampuni saya!”. Itu namanya bertobat dan Saudara pasti diampuni. Tetapi sekarang ada pelajaran baru (hypergrace tadi), kalau Saudara merasa ada salah atau berdosa cukup melambaikan tangan saja kepada Tuhan dan berkata, “Sorry Tuhan, saya salah nih. Tapi saya percaya, saya pasti tidak dihukum karena saya dibawah kasih karunia.” Dan sambil berkata seperti itu, dia masih terus berjalan dalam dosa. Sekarang saya mau bertanya, yang seperti ini dihukum atau tidak? DIHUKUM!
Karena itu dikatakan bahwa kita dalam hidup sehari-hari harus banyak bertobat. Hidup dalam pertobatan dan iman, sebab kita ini banyak salah. Saya kalau sudah dalam hadirat Tuhan saya selalu berkata, “Tuhan, saya ini banyak salah, banyak kekurangan…” Dan itu perlu dibuka dihadapan-Nya dan saya tahu Tuhan itu senang karena Dia mengajarkan, “Ampunilah kami akan segala kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Kalau Saudara tidak mengampuni orang yang bersalah kepada Saudara, apakah Saudara diampuni atau tidak? TIDAK! Berhati-hatilah! Kalau Saudara berkata bahwa Tuhan itu pasti mengampuni, tetapi itu juga seperti Saudara mengampuni orang yang bersalah kepada Saudara.
3. Proses Pemuliaan (Glorification)
Dalam proses ini kita akan diselamatkan dari kehadiran dosa. Kalau Saudara sudah lulus dalam Proses Sanctification, artinya lulus dengan cara Saudara tetap tinggal di dalam Dia sampai akhir, maka tubuh ini akan diubah menjadi ‘tubuh kemuliaan’. Kemudian kita akan diangkat, dimuliakan dan kita akan bertemu dengan Tuhan Yesus muka dengan muka. Dan setelah itu kita akan selalu, senantiasa bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Sampai kapan? SELAMA-LAMANYA! Saudara, tinggal di dalam Dia bukan berarti menjadi orang dengan label Kristen. Misalnya, “Anda agamanya apa? Kristen! Apakah ke gereja? Ya, ke gereja”, tetapi kelakuannya selalu berbuat dosa dengan sadar dan kemauannya sendiri! Itu bukan tinggal di dalam Dia! Orang yang tinggal di dalam Dia adalah orang yang:
• hidup sama seperti Kristus telah hidup
• menghasilkan karakter Kristus
• taat akan Firman-Nya
• hidup kudus
• tinggal di dalam hadirat-Nya
• hidup dalam persekutuan dengan saudara seiman
Jadi Alkitab mengajarkan bahwa keselamatan adalah proses konversi yaitu perubahan yang terus-menerus sampai kepada Proses Pemuliaan (Glorification), barulah keselamatan itu selesai secara sempurna. Itu nanti dan sekarang kita sedang menjalaninya, karena itu kita harus berhati-hatilah! Saya terus berdoa dan berdoa karena seperti apa yang Tuhan berikan kepada saya bahwa saya tidak rela kalau jemaat yang Tuhan berikan kepada saya masuk neraka. Namun saya percaya bahwa Saudara semua akan masuk sorga. Asalkan Saudara mengikuti apa yang tadi sudah kita renungkan bersama-sama. Amin!
Saudara, sebagai tambahan saya ingin menyampaikan sebuah pernyataan:
“Kita tidak berada dibawah Hukum Taurat, tetapi dibawah kasih karunia. Karena itu kita tidak wajib atau tidak perlu melakukan Hukum Taurat!”. Ini tidak benar! Dan sekarang saya akan jelaskan, Hukum Taurat itu ada 613 perintah yang terdiri dari 3 bagian sbb:
1. Hukum Moral (10 Perintah Allah)
2. Hukum Seremonial
3. Hukum Sipil
Yang wajib kita lakukan adalah Hukum Moral Allah (10 perintah Allah), kenapa? Ada beberapa alasannya:
1. Sebab Hukum Moral Allah ini dikutip dan diajarkan secara tidak langsung dalam Perjanjian Baru oleh Tuhan Yesus, Rasul Paulus, Yohanes dan Yakobus.
Contoh yang dikutip adalah :
• Efesus 6:1-3, perintah ke-5, “Hormati Ayah dan Ibumu.”
• Yakobus 2:11, perintah ke 6 & 7, tentang “Berzinah dan Membunuh”
• Roma 7:7, perintah ke-10, tentang “Jangan mengingini.”
Contoh yang diajarkan secara tidak langsung:
• 1 Yohanes 5:21, “Waspadalah terhadap segala berhala”
• Matius 22:37-38, Tuhan Yesus memberikan hukum yang terutama dari Hukum Taurat, yaitu Hukum Kasih:
a. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Ini berbicara tentang perintah ke-1 sampai ke-4 dari Hukum Moral Allah yang mengatur hubungan Allah dengan manusia secara vertikal.
b. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Ini berbicara tentang perintah ke-5 sampai ke-10 dari Hukum Moral Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia secara horisontal.
2. Hukum Moral Allah adalah standar moral bagi bangsa Israel, umat Kristiani dan kemudian menjadi unsur DNA dari peradaban barat (Judeo Christian Values).
Jadi kalau kita tidak melakukan hukum tersebut, lalu apa yang menjadi standard moralnya? Tentulah jadi sesuka-sukanya tadi! Pokoknya melakukan apa saja namun percaya tetap selamat.
3. Roma 3:20,“Sebab tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” Allah menggunakan Hukum Moral sebagai standard kebenaran yang menilai kita dalam area dosa. Dengan demikian hukum ini memang tidak menyelamatkan kita dari dosa; tetapi menguduskan kita; ketika kita berserah kepada kuasa Roh Kudus yang berdiam di dalam kita. Melalui itu kita memiliki pengetahuan mengenai dosa. Kalau kita tidak perlu mengikuti hukum tersebut; lalu darimana kita tahu kalau tentang apa yang merupakan dosa? Sehingga dengan demikian orang bisa hidup semaunya sendiri. Dosa atau tidak; semuanya diterobos, pokoknya tetap selamat. Namun kenyataannya tidak begitu.
4. John Calvin, adalah pencetus dari prinsip: ‘Once Saved, Always Saved’, yang banyak dipakai oleh kelompok Hypergrace, namun ternyata John Calvin sendiri memiliki pandangan yang berbeda dengan pandangan Hyper grace tentang Hukum Moral. Dia menyatakan bahwa Hukum Moral itu penting karena ada tiga fungsinya, yaitu:
a. Sebagai Cermin dari Tindakan-tindakan Kita
b. Untuk Mengekang Kejahatan
Misalnya, “Jangan membunuh”, bahkan pemerintah saja mengeluarkan peraturan, “Kalau kamu membunuh, kamu akan masuk penjara atau bisa juga dibunuh!”. Dengan begitu mengekang orang yang mau melakukan kejahatan dan tidak seenaknya membunuh.
c. Untuk Menunjukkan Apa yang Disukai Allah
Peringatan bagi mereka yang tidak melakukan Hukum Taurat dapat kita baca di:
• Matius 5:17–19, “Janganlah kamu menyangka Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat....”
• Roma 2 :23, “Menghina Allah ketika tidak melakukan Hukum Taurat.”
• Amsal 28:9, “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.”
Saya akhiri dengan Mazmur 119, yang mempunyai ayat terbanyak dari Mazmur yaitu 179 ayat. Perikopnya adalah: Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat TUHAN.
• Ayat 92, “Sekiranya Taurat-mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.”
• Ayat 105, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 6 Desember 2015 di Senayan.
Khotbah selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah yang tersedia di counter kaset.