MASA KESUKARAN
“Sebab pada masa itu akan terjadi
siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi
sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan
terjadi lagi.” (Matius 24:21)
Saat kita mempelajari Alkitab, maka salah satu janji
Tuhan Yesus yang seringkali diulang adalah janji bahwa
Dia akan datang kembali (Kisah Para Rasul 1:11; Daniel
7:13-14; Matius 24:30; Matius 25:31; Markus 13:26; Lukas
21:27; Yohanes 14:3; Wahyu 1:7).
Yesus datang ke dunia ini memenuhi banyak nubuatan dan
janji Tuhan bagi manusia. Dalam kedatangan-Nya yang
pertama, Yesus datang sebagai seorang bayi yang lahir di
sebuah palungan di Betlehem, bertumbuh dan melayani,
bahkan mati dan bangkit kembali sesuai dengan apa yang
sudah direncanakan Allah Bapa. Namun masih banyak
nubuatan dan janji yang belum digenapi dalam
kedatangan-Nya yang pertama. Hal tersebut akan digenapi
dalam kedatangan-Nya yang kedua sebagai Raja.
Berbicara mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali,
bukanlah berbicara mengenai satu peristiwa, tetapi
mengenai serangkaian peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi seputar kedatangan-Nya yang kedua kali di bumi
ini. Pada satu waktu di masa yang akan datang, Gereja
Tuhan akan menyelesaikan masa tugasnya di bumi ini dan
Tuhan akan mengangkat orang percaya dari bumi ini
(rapture). Peristiwa pengangkatan ini dimulai dengan
terdengarnya bunyi sangkakala yang hanya akan didengar
oleh orang percaya, kemudian orang yang mati lebih
dahulu di dalam Tuhan dibangkitkan, kita yang masih
hidup diubahkan, dan memiliki tubuh surgawi/ tubuh
kemuliaan. (1 Korintus 15:51,52)
Kemudian Tuhan Yesus akan datang menyambut kita di
awan-awan. Kita semua akan diangkat ke sorga untuk
tinggal bersama-sama dengan Dia.
Orang percaya akan diangkat ke sorga karena mereka tidak
ditentukan untuk menerima Murka Allah yang akan
dicurahkan pada masa kesukaran yang akan datang ke bumi
ini.
(1 Tesalonika 1:10, 1 Tesalonika 5:9-10)
Masa kesukaran selama 7 (tujuh) tahun (Daniel 9:27)
terjadi setelah peristiwa pengangkatan orang percaya, di
mana Tuhan melaksanakan dua hal yaitu:
• Untuk menyelesaikan rencananya dengan bangsa Israel
(Daniel 9:24)
• Untuk menghakimi orang-orang yang tidak percaya di
bumi ini (Wahyu 6-18)
Sesuai dengan nubuat dalam Kitab Daniel 9:24-27, masa
kesukaran ini dimulai dengan sebuah perjanjian damai
antara Israel dengan bangsa-bangsa lain yang diprakarsai
oleh seorang raja. Namun di pertengahan tujuh tahun,
raja ini membatalkan perjanjian damai itu, bahkan
mengkhianati bangsa Israel dan melarang upacara korban
orang Israel di Bait Suci yang baru. Raja ini adalah
orang yang sama yang oleh Yesus disebut sebagai si
pembinasa keji. Tiga setengah tahun kedua dari masa
kesukaran ini disebut sebagai masa kesukaran besar atau
masa siksaan yang dahsyat.
(Matius 24:15, 21)
Selama tiga setengah tahun bumi ini akan menyaksikan
kejahatan dan kebejatan manusia yang begitu dahsyat. Si
pembinasa keji (Antikristus) akan menyatakan dirinya
sebagai allah yang harus disembah oleh semua manusia. Ia
mewajibkan semua orang untuk memakai lambang tanda
kesetiaan kepada dirinya di kepala atau ditangan. (Wahyu
13:16-18) Orang-orang Israel dan mereka yang menjadi
percaya kepada Yesus pada masa itu akan mengalami aniaya
yang sangat hebat. Pada masa itu cawan murka Tuhan akan
dicurahkan ke atas bumi ini. (Wahyu 16-18)
Akhir dari masa kesukaran besar ini adalah ketika Yesus
datang kembali menjejakkan kakinya di bumi ini, di Bukit
Zaitun. Ia akan turun dari sorga bersama dengan kita
orang-orang kudus-Nya yang sudah terangkat dari bumi ini
tujuh tahun sebelumnya. (Zakharia 14:4, Wahyu 19:14)
Kita semua yang sudah mengenakan tubuh kemuliaan akan
menjadi saksi bagaimana hanya dengan perkataan-Nya,
Yesus mengalahkan Antikristus dan pengikut-pengikutnya.
Peristiwa ini terjadi di suatu tempat yang disebut
Harmagedon di Lembah Megido. Antikristus beserta dengan
semua pengikutnya dimasukkan ke dalam gehenna, neraka
lautan api yang kekal. (Wahyu 16:16, 19:15, 20)
Yesus sendiri berkata bahwa masa kesukaran yang akan
datang adalah suatu masa yang mengerikan yang belum
pernah dan tidak akan pernah terjadi lagi dalam sejarah
dunia ini. Memang bagi orang yang masuk dalam masa
tersebut masih bisa bertobat dan berbalik kepada Tuhan,
tetapi mereka harus mengalami siksaan yang mengerikan di
bawah pemerintahan Antikristus. (Wahyu 6:9-11)
Namun bagi kita sekarang, masih ada pilihan: apakah kita
masuk ataukah terhindar dari masa kesukaran tersebut?
Ingatlah kembali perkataan rasul Paulus:
“Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka,
tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus,
Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah
kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup
bersama-sama dengan Dia.” (1 Tesalonika 5:9-10)
Yang dimaksud oleh Rasul Paulus adalah kita orang yang
sudah percaya dan tetap setia kepada Yesus tidak akan
masuk ke dalam masa di mana Tuhan mencurahkan murka-Nya
atas bumi ini, yaitu pada masa kesukaran. Oleh karena
itu, jika Anda sekarang belum menjadi orang percaya,
tidak penah ada kata “terlambat.”
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus
adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka
kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya
dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan.” (Roma 10:9-10)
Jika Anda adalah orang yang sudah percaya kepada Yesus,
maka setialah mengikut Tuhan dan jangan pernah
menyangkal Dia. Kerjakanlah keselamatan kita dengan
takut dan gentar, senantiasa berdoa dan berjaga-jaga.
Satu saat nanti, Tuhan Yesus akan menjemput kita ke
sorga. (PT)