MATA YANG FOKUS KEPADA TUHAN YESUS
“Marilah
kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,
yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman
kita itu kepada kesempurnaan,
yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang
duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ibrani 12:2
Tahun 2015 telah berlalu, goncangan dan badai telah kita
lewati. Goncangan itu begitu nyata. Kita telah
melihatnya terjadi baik di dalam negeri apalagi di luar
negeri, khususnya Timur Tengah, itu berlangsung dengan
hebat. Media televisi, koran, internet, semua
membeberkan apa yang sedang terjadi di berbagai belahan
dunia. Hal yang mengerikan bagi peradaban menusia yang
merusak dan menghancurkan, sedang berlangsung di depan
mata kita. Ini memang tanda akhir zaman yang begitu
nyata. Namun tuaian yang besar dari jiwa-jiwa yang
diselamatkan juga sedang berlangsung dengan ajaib.
Betapa pentingnya hari-hari ini untuk kita terus fokus
memandang kepada Tuhan Yesus yang memimpin iman kita
kepada kesempurnaan dalam melewati semua itu.
Kita yang terus fokus kepada Tuhan meraih kemenangan
dari Tuhan melewati goncangan itu. Tuhan telah
menetapkan kita menjadi lebih dari pemenang. Di tahun
yang baru kemenangan yang lebih besar akan kita raih.
Berjalan di tahun 2016, kita harus memenangkan
pertandingan iman. Karena itu kita harus menjaga mata
yang terus fokus memandang kepada Yesus sepanjang
perjalanan menempuh tahun ini.
Ketika tinggal dalam hadirat Tuhan dan fokus kepada
Tuhan, apapun yang kita hadapi di tahun 2016, baik
goncangan, badai, tantangan, maupun peninggian/promosi
dan berkat yang mengagetkan, itu tidak akan membuat kita
kalah dan jatuh, melainkan membuat kita mengenal Tuhan
lebih dalam melalui perbuatan-Nya yang ajaib menolong
kita. Tinggal tenang dan hati yang beristirahat di dalam
hadirat-Nya menjadikan kita kuat dan berkemenangan.
(Yesaya 30:15)
Firman Tuhan memberikan banyak contoh dari orang yang
terus berfokus kepada Tuhan. Mereka mengalami campur
tangan Tuhan yang ajaib saat menghadapi persoalan yang
nampaknya sulit. Elisa, Yosafat dan Daud adalah contoh
orang-orang di antaranya.
• Elisa tinggal tenang ketika dikepung oleh pasukan
kerajaan Aram. Sementara Gehazi bujangnya ketakutan
melihat tentara musuh yang mengepung mereka, Dengan
penuh kemantapan dia menjawab Gehazi, “terlebih besar
yang menyertai kita daripada yang menyertai mereka.”
Lalu Elisa berdoa supaya mata Gehazi dicelikkan, maka
nampaklah pasukan tentara sorga dengan kereta berapi
yang begitu banyak menyertai dan melindungi mereka.
Hasilnya, Allah yang turun tangan, pasukan musuh yang
begitu besar menjadi tawanan yang kemudian dibawa oleh
Elisa ke hadapan raja Israel. (2 Raja-raja 6:16-23)
• Yosafat tinggal tenang ketika dikepung oleh tiga
bangsa yang kuat, bangsa Moab, Amon dan Meunim. Dari
awalnya ketakutan karena menghadapi masalah yang
melampaui kemampuannya, ia kemudian menjarahi semua
musuhnya itu. Dalam ketakutannya, dia mencari Tuhan dan
menyerukan bani Yehuda berkumpul mencari Tuhan dan
berpuasa, menantikan Tuhan di Bait Allah. Itu yang
menjadi kunci kemenangan Yosafat; seperti yang
dinubuatkan oleh Yahaziel bin Zakharia: “….. bukan kamu
yang akan berperang, melainkan Allah…” Jadi Tuhan
sendiri turun tangan berperang. Yosafat hanya tinggal
diam berdiri ditempatnya untuk melihat Allah yang
menghancurkan musuh. Yosafat meraih kemenangan yang
ajaib. (2 Tawarikh 20:14-25)
• Daud tinggal tenang ketika berhadapan dengan Goliat.
Sementara tentara Israel ketakutan melihat kepada
besarnya postur Goliat, Daud fokus kepada Tuhan. Dari
apa yang Daud alami dari perbuatan ajaib Tuhan, Daud
tahu apa yang berikutnya Tuhan akan lakukan atas Goliat.
Perbuatan-Nya yang lebih dahsyat dinyatakan. (1 Samuel
17: 34-37, 50)
Mereka yang terus tinggal dalam hadirat Tuhan dan fokus
memandang kepada Tuhan akan melihat bahwa Tuhan sungguh
lebih besar dari masalah yang dihadapi. Akan melihat
tangan Tuhan yang melakukan perbuatan ajaib ganti dari
ketakutan karena keterbatasan diri dan ketidak
mampuannya. Karena itu dalam perjalanan di tahun 2016,
kita terus mengejar hadirat Tuhan dengan mata kita yang
terus fokus memandang kepada Tuhan Yesus. Maka kita
dapat “melihat Tuhan” di dalam setiap situasi yang kita
alami, dan melihat apa yang akan Dia lakukan ke depan
melalui hidup kita.
Melihat kepada Tuhan artinya ‘melihat’ melalui firman
Tuhan. Kita sepakat di hati dengan apa yang Dia katakan
tentang diri-Nya, dan perbuatan-Nya atas umat-Nya yang
mengandalkan Dia. Firman yang diterangi Roh Kudus
menjadi firman yang kita “lihat” dengan mata rohani
kita. Roh Kudus yang menyatakan dan meyakinkan roh kita
mengenai firman yang kita terima.
Firman-Nya membangkitkan iman. Iman membuat mata kita
melihat, bahwa Allah ada bersama kita dan Allah berada
diatas persoalan yang kita hadapi (Ibrani 11:6). Melihat
dengan iman membuat kita menyadari Allah ada atas
masalah kita, selalu bersama kita, menyertai kita, dan
menyatakan kebesaran-Nya. Karena itu, untuk bisa fokus
kepada Tuhan kita harus mencintai firman Tuhan.
MENCINTAI FIRMAN TUHAN
Hamba Tuhan Marilyn Hickey di akhir Desember 2012
diwawancara dalam sebuah ”talk show” rohani oleh hamba
Tuhan Sid Roth. Di usia 81 Tahun hamba Tuhan ini masih
giat memberitakan Injil dan KKR di berbagai negara,
salah satunya negara Pakistan. Beberapa saat sebelumnya,
selain di lapangan terbuka KKR kesembuhan yang dihadiri
kalangan non Kristen, dia memberitakan Tuhan Yesus di
sebuah masjid di Pakistan, dan di situ seorang imam
pemimpin umat disembuhkan dari kebutaan. Ketika ditanya,
apakah rahasia keberhasilan pelayanannya, dia menjawab,
“Saya selalu memperkatakan firman Tuhan dan
merenungkannya, sudah lebih dari 40 tahun saya tetap
melakukannya.”
Kita harus menata hati untuk mencintai Firman Tuhan dan
haus akan pewahyuan firman-Nya yang segar dan dinamis,
lalu memperkatakannya.
Firman Tuhan adalah faktor penting sebagai penentu untuk
iman yang berkemenangan.
• Firman Tuhanlah yang akan menghadirkan iman akan
janji-Nya di hati kita. Dengan iman ini kita memiliki
keyakinan untuk meraih yang Tuhan sediakan bagi kita di
tahun 2016.
• Firman Tuhan di hati yang menuntun kita melangkah dan
bertindak selaras dengan kehendak-Nya.
• Firman Tuhan juga yang menjadikan kita kuat untuk
bertekun, sebagai murid Kristus yang setia
berjalan bersama-Nya, sampai kita meraih apa yang telah
dijanjikan-Nya.
• Firman Tuhan membangkitkan pengharapan sehingga tidak
berhenti melangkah oleh hambatan apapun
Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan firman; apa yang
difirmankan-Nya terjadi. Ia berkuasa atas segala yang
ada. Ketika Dia merancang, maka dia bersungguh-sungguh
untuk membuatnya terwujud, ketika berjanji,
bersungguh-sungguh untuk mewujudkannya. Pegang
firman-Nya, dan cintai firman-Nya. Itu akan membuat kita
lebih mudah berfokus kepada Tuhan.
PANDANGAN YANG JERNIH KE TAHUN YANG BARU
Kita memandang 2016 dengan optimisme, bahwa Dia Bapa
kita yang senantiasa baik bagi kita. Kita harus
mengenakan cara pandang yang jernih menjalani musim
baru. Cara pandang dalam sorotan terang-Nya membuat kita
melihat kebaikan-Nya senantiasa, apapun situasi yang
akan kita hadapi, bahkan saat harus melewati kekelaman
hidup.
“Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami
melihat terang.” Mazmur 36:10
Umat Israel menaklukkan Tanah Perjanjian karena cahaya
wajah Tuhan. Cahaya wajah Tuhan gambaran dari hadirat
Tuhan dan manifestasi penyertaan-Nya. Tuhan
memperhatikan kita secara khusus, wajah-Nya terarah
memandang kita, dan perkenanan-Nya ada atas kita.
Penyertaan dan hadirat-Nya adalah sumber keberanian yang
memberi kemenangan.
Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri, bukan
lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan,
melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya
wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada mereka. (Mazmur
44:4)
Dalam terang di hadirat-Nya mata kita jadi tercelik.
Kita dapat melihat dengan benar apa yang tadinya salah
melihat. Cara pandang lama yang gelap, diganti dengan
cara pandang baru yang mampu melihat kebaikan-Nya.
Paradigma baru kita dapatkan karena ada terang yang
menyingkap kegelapan. Kita mengenal, bahwa hanya yang
baik yang datang daripada-Nya. (Yakobus 1:17)
Dan apapun masalah yang diizinkan mendatangi kita,
adalah karena Dia sedang mau membuat yang baik terjadi
atas kita. Inilah pandangan mata yang baik. Kebaikan-Nya
akan semakin nyata kita alami di tahun 2016, sehingga
kita menjadi saksi yang menyatakan kebaikan Tuhan kepada
banyak orang.
JADI KUAT DI DALAM TUHAN
Hal utama untuk dapat berkemenangan atas tantangan
adalah kita harus menjadi orang yang kuat di dalam
Tuhan, dan di dalam kuat kuasa-Nya. (Efesus 6:10). Kita
akan selalu dapat menaklukkan musuh ketika kita kuat.
“Kuat” berarti berdiri teguh dengan kokoh saat
menghadapi tantangan. Hidup dalam kebenaran yang
konsisten membuat kita senantiasa tinggal di dalam
Kristus sebagai Gunung Batu kekuatan. Yesus adalah Batu
Karang yang kekal. Dia sedang membangun jemaat-Nya kokoh
tegak di atas Batu Karang. Yesus adalah Batu Karang
rohani sebagai dasar bangunan. (I Korintus 10:4). Di
dalam Yesus, kita diubahkan menjadi sama, selaras,
sesifat dengan sifat Sang Batu Karang, menjadi bangunan
rohani yang kuat. (Efesus 2: 21-22)
Kekokohan Yesus sebagai Dasar dari bangunan yang rohani
membuat kita tak tergoncangkan. Karena itu bangun
hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan Yesus. Ketika
hidup dalam hadirat-Nya, DIA memberi kita kemampuan
dalam menaklukkan serangan dan tekanan musuh.
Kehadiran-Nya pengurapan-Nya membuat kita memiliki
kekuatan dan keberanian menaklukkan tantangan. Karena
itu marilah kita mendisiplin diri; memberi waktu untuk
membangun keintiman yang konsisten.
BELAJAR DARI TELADAN YOSUA
Perjalanan kita di awal Tahun sejajar dengan yang
dialami oleh Yosua dan umat Israel yang siap bergerak
untuk merebut Kanaan. Walaupun tantangan yang mereka
hadapi besar, tapi justru hal itu terjadi untuk membawa
kepada mengalami demonstrasi kuasa Allah yang lebih
besar lagi. Tuhan memberi jaminan kepada Yosua untuk
dapat menaklukkan negeri Perjanjian. Dan Dia
menginginkan respon iman kita.
Dalam Kitab Yosua 1 Tuhan berkata kepada Yosua supaya
bersiap untuk merebut Kanaan setelah kematian nabi Musa.
Janji Tuhan atas Yosua yang menjamin kemenangan dan
berhasil adalah:
1. Setiap tempat yang diinjak oleh kaki Yosua, itu semua
Tuhan serahkan jadi miliknya (ayat 3)
2. Tuhan memberikan rincian dari bentangan wilayah
Kanaan yang pasti akan Yosua taklukkan (ayat 4)
3. Seorangpun tidak akan ada yang dapat bertahan
menghadapi Yosua (ayat 5)
4. Seperti Tuhan telah menyertai Musa, maka demikianlah
Tuhan akan selalu menyertai Yosua
Tuhan tidak akan membiarkan Yosua sendirian (ayat 5).
Kehadiran Tuhan atas umat-Nya adalah kepastian campur
tangan Illahi dalam setiap situasi yang dihadapi
umat-Nya. Allah yang akan menunjukkan tangan-Nya yang
perkasa, untuk menaklukkan musuh Yosua, dan memberikan
jalan keluar yang supra-natural, saat tidak ada jalan
untuk melangkah maju. Penyertaan Tuhan adalah jaminan
Tuhan bahwa umat-Nya pasti ada jalan dan pasti menang
atas situasi yang dihadapi.
Lalu apakah yang Tuhan minta dari Yosua? Yosua harus
berteguh hati. Kita akan selalu diminta untuk menanggapi
apa yang Tuhan katakan. Tuhan menghendaki kesungguhan
dan bulat hati percaya. Tidak boleh ada tawar hati atau
kecut hati ketika menghadapi tantangan.
Firman dalam Yosua 1 dari ayat 6 sampai 9 berulang kali
Tuhan katakan: kuatkan dan teguhkan hati, kuatkan dan
teguhkan hati, dengan sungguh-sungguh kuatkan dan
teguhkan hati. Jangan kecut dan tawar hati, sebab Tuhan
tetap menyertai.
Terus tinggal dalam hadirat Tuhan dan fokus memandang
kepada Tuhan, alami Tuhan turun tangan atas setiap
situasi yang kita hadapi, dan kita meraih kebaikan-Nya
yang ajaib. Amin. (MG)