MEMBERI DALAM KEMURAHAN HATI
Shalom,
Tahun 2023 adalah “Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang!
The Year to Rise Up, be Victorious!” Kalau kita
melakukan pesan Tuhan ini, saya yakin kita akan berkata
bahwa tahun 2023 akan lebih baik dibandingkan tahun
2022. Yang percaya katakan: amin!
Padahal banyak hamba-hamba Tuhan dan juga para ahli
mendapatkan bahwa tahun 2023 adalah tahun yang berat.
• Pandemi belum selesai.
• Perang Rusia Ukraina terus berlanjut, dan
mengakibatkan krisis ekonomi dan krisis energi.
• 1/3 dari negara di dunia, yaitu sekitar 70 negara,
diperkirakan mengalami resesi. Bahkan negara yang tidak
mengalami resesi, ratusan juta penduduknya merasakan
seperti sedang resesi.
• Sekitar 47 negara sedang antri menjadi pasien IMF (Internasional
Monetery Fund). Indonesia pernah mengalami masa ini
yaitu pada tahun 1997/1998.
• Pastor Dee, seorang nabiah, hamba Tuhan dari Perth,
Australia, yang sudah sekitar 2 tahun menjadi pendoa
syafaat saya, dimana nubuatannya tajam, memberikan
nubuatan bahwa tahun 2023 badai dalam ukuran besar akan
banyak terjadi. Gempa bumi di atas 5 skala richter juga
akan banyak terjadi.
• Kita diminta untuk menghardik lempengan-lempengan
tektonik yang menyebabkan gempa bumi dengan berkata,
“Dalam nama Yesus: Diam, tenanglah!”
• Dan Indonesia juga sedang memasuki tahun politik. Pada
tanggal 14 Februari 2024 akan diadakan pemilihan
presiden. Biarlah kita berdoa untuk ini dengan meminta
presiden yang takut akan Tuhan, nasionalis dan toleran.
Cindy Jacobs mewakili Apostolic Council of Prophetic
Elders yaitu Dewan Kerasulan para Tetua Kenabian
mengatakan bahwa tema tahun 2023 adalah: “Tahun Berkat
Melimpah dan Kekacauan.” Mungkin ini terkesan
kontradiktif. Bagaimana kita dapat memiliki berkat yang
melimpah sekaligus kekacauan? Penjelasannya adalah kita
akan melihat berkat melimpah di tengah kekacauan.
TAHUN 2023 LEBIH BAIK DIBANDINGKAN TAHUN 2022
Kita ingat pesan Tuhan di awal tahun 2023, yaitu
meskipun keadaan dunia tahun 2023 secara umum tidak baik,
kita harus percaya bahwa tahun 2023 akan lebih baik
dibandingkan tahun 2022.
Apa dasar kita untuk percaya bahwa tahun 2023 akan lebih
baik dibandingkan tahun 2022?
1. Ratapan 3:22-23 yang berkata,
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya
rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
Kita harus percaya bahwa kasih Tuhan selalu baru tiap
pagi. Selalu baru tiap minggu. Selalu baru tiap bulan
dan selalu baru tiap tahun.
2. Ratapan 3:24 yang berkata,
“TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku
berharap kepada-Nya.”
Jadi kalau kita berharap kepada Tuhan, maka kita akan
berkata tahun 2023 akan lebih baik dibanding tahun 2022.
Haleluya!!
3. Kalau hati kita melekat kepada Tuhan karena kita
hidup intim dengan Tuhan, sesuai dengan Mazmur 91:14-16,
maka:
• Tuhan akan meluputkan dan membentengi kita terhadap
sakit penyakit, panah api dari si jahat, jerat penangkap
burung, kedahsyatan malam atau terror of the night yang
berbicara tentang penculikan, perampokan, pemerkosaan,
pembunuhan, terorisme, peperangan, dan lain-lain.
• Tuhan akan menjawab ketika kita berseru pada masa
kesesakan.
• Tuhan akan memuliakan kita
• Tuhan akan memberikan panjang umur dengan berkat yang
melimpah
• Tuhan akan memberikan keselamatan. Haleluya!!
4. Kita percaya bahwa tahun 2023 lebih baik dibandingkan
tahun 2022 karena kita bangkit dan jadi pemenang.
GOSYEN
Tuhan melalui Cindy Jacobs dan para nabi ini juga
menunjukkan tentang Gosyen. Gosyen adalah tanah yang
diberikan kepada anak-anak Israel ketika Yusuf menjadi
perdana menteri di Mesir. Ini adalah tanah pilihan.
Tanah ini menyediakan bagi mereka makan selama 7 tahun
masa kekeringan.
Mulai tahun 2023 ini kita akan mengalami tahun-tahun
yang sulit, tetapi Tuhan akan mengungkapkan kepada kita
bagaimana membangun Gosyen kita untuk tahun-tahun
mendatang. Tuhan akan membukakan cara-cara yang harus
kita lakukan.
Tuhan juga berbicara melalui Yesaya 60:6 yang berkata,
“Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta
muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari
Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta
memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.”
Berkat datang untuk anak-anak-Nya yang sungguh-sungguh
melekat kepada Tuhan. Unta-unta akan datang membawa
berkat keuangan kepada kita. Tuhan mengingatkan bahwa
berkat materi yang kita dapatkan bukan hanya untuk kita
sendiri, tetapi untuk dibagikan kepada mereka yang
nantinya berkekurangan dan butuh bantuan.
Tuhan berbicara kepada kita untuk bangkit dan jadi
pemenang melalui kitab Hagai. Tuhan berbicara melalui
nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda
dan Yosua bin Yozadak, imam besar, untuk mengajak bangsa
Israel membangun bait suci. Tuhan menegur bangsa Israel
karena selama ini mereka hanya sibuk, sibuk, sibuk
membangun rumahnya sendiri, tetapi rumah Tuhan tidak
dibangun dan tetap menjadi reruntuhan. Akibatnya:
• Mereka menabur banyak tetapi membawa pulang hasil
sedikit
• Mereka makan tetapi tidak sampai kenyang
• Mereka minum tetapi tidak sampai puas
• Mereka mendapat upah tetapi tidak pernah cukup karena
seperti ditaruh di dalam pundi-pundi yang berlubang.
Banyak pengeluaran yang tidak terduga seperti sakit
penyakit, dicuri, ditipu, dirampok dan lain-lain terjadi.
Mari, kita sekarang instropeksi melihat diri kita
masing-masing, apakah keadaan kita seperti keadaan orang
Israel pada waktu itu? Karena itu masuk tahun 2023 Tuhan
berkata kepada kita bahwa ini adalah: “Tahun untuk
Bangkit, Jadilah Pemenang!”
• Kita diminta untuk bangkit dan membangun manusia
rohani kita
• Kita mesti menjadi serupa dengan gambar Yesus
• Kita harus menjadi murid Tuhan Yesus
• Kita harus menjadi pemenang maka Tuhan akan
mencurahkan berkat baik secara jasmani maupun rohani
Sesuai dengan Roma 8:29, goal kita sebagai orang percaya
adalah menjadi serupa dengan gambar-Nya, artinya menjadi
murid Tuhan Yesus. Supaya menjadi serupa dengan
gambar-Nya, maka sesuai dengan 1 Yohanes 2:6, kita harus
hidup sama seperti Kristus telah hidup. Kalau kita hidup
sama seperti Kristus telah hidup pasti kita akan menjadi
serupa dengan gambar-Nya. Karena itu kita harus menjaga
agar kita tetap memiliki kasih yang semula. Kalau kita
membangun kerohanian kita untuk menjadi seperti Kristus,
maka kita percaya berkat Tuhan baik secara rohani maupun
jasmani akan kita alami meskipun di tengah kekacauan.
Mari dengan kuasa Pentakosta Ketiga kita selesaikan
Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.
Haleluya!!
Tuhan pada waktu itu berkata kepada bangsa Israel bahwa
berkat Tuhan akan turun dengan cara:
• Tuhan yang menggoncangkan langit dan bumi, laut dan
darat
• Tuhan akan menggoncangkan bangsa-bangsa sehingga
barang yang indah-indah di bangsa-bangsa akan datang
mengalir memberkati mereka. Tuhan berkata
kepunyaan-Kulah perak, kepunyaan-Kulah emas
MEMBERI DALAM KEMURAHAN HATI
Hal yang seperti ini yang akan terjadi pada tahun 2023.
Seperti yang telah dinubuatkan oleh Cindy Jacobs bahwa
tahun 2023 adalah “Tahun Berkat Melimpah dan Kekacauan”,
dimana ini dapat diartikan bahwa kita akan melihat
berkat yang melimpah di tengah kekacauan.
Tuhan juga berbicara agar kita bangkit dan menjadi
pemenang dalam hal memberi dalam kemurahan hati.
Alasan kita memberi dalam kemurahan hati adalah:
a. Karena Allah kita adalah Allah yang murah hati.
b. Tuhan Yesus menjadi teladan memberi dalam kemurahan
hati.
Apa yang Tuhan Yesus lakukan? Dia rela mati bagi kita
karena mengasihi kita. Kasih yang terbesar adalah
memberikan nyawa untuk sahabat-sahabatnya. Adakah
pemberian yang lebih murah hati dari memberikan nyawa?
Tuhan Yesus lebih dahulu mengasihi kita.
MEMBERI DALAM KEMURAHAN HATI
Roma 12:1 berkata,
”Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Tuhan menghendaki kita melakukan ini.
Persembahan kepada Tuhan bisa berupa:
• Ucapan syukur dan penyembahan
• Taat kepada firman-Nya
• Melayani pekerjaan Tuhan
• Serta persembahan berupa materi, seperti persembahan
khusus, persembahan persepuluhan, persembahan sulung
merupakan bukti ketaatan kita kepada firman Allah
melalui gereja tempat kita tertanam.
Respon orang percaya dalam hal memberi dalam kemurahan
hati
• Orang Percaya yang intim dengan Tuhan
Mereka akan memberi dengan standar tinggi, yaitu
senantiasa berupaya memberikan yang terbaik untuk Tuhan.
Sebagai contoh, Maria yang intim dengan Tuhan mengurapi
kaki Tuhan Yesus dengan rambutnya, dan dengan minyak
narwastu yang mahal harganya yaitu sekitar 300 dinar.
Itu merupakan upah 1 tahun bagi seorang pekerja. Jadi
sangat besar nilainya dan ini merupakan persembahan yang
terbaik.
• Orang Percaya yang Tidak Intim dengan Tuhan
Mereka hanya dapat memahami bahwa memberi persembahan
secara materi itu hanya sebagai hukum yang tertulis.
Ketika yang lain sudah dengan tekun dan setia memberi
persembahan persepuluhan, persembahan khusus dan
persembahan sulung, dia masih sibuk menggali apakah
persembahan-persembahan itu alkitabiah atau tidak.
• Bagi Mereka yang Cinta Uang
Yudas Iskariot adalah salah satu contohnya. Dia tidak
jujur dalam keuangan. Orang yang seperti itu akan
mengkritik orang yang seperti Maria, yang memberikan
persembahan yang terbaik kepada Tuhan, yaitu minyak
narwastu yang mahal harganya. Ia berdalih, mengapa tidak
diberikan kepada orang miskin saja?
Demikian juga mereka orang-orang seperti ini akan
menyamaratakan semua pendeta yang mengajar tentang
memberi persembahan uang sebagai golongan pendeta yang
mencari keuntungan dari jemaat. Bukan rahasia lagi bahwa
cukup banyak pendeta yang takut memberikan pelajaran
tentang kebenaran memberi persembahan uang dalam
kemurahan hati. Apa akibatnya? Akibatnya baik pendeta
itu maupun jemaatnya gagal untuk menerima berkat yang
terbaik yang Tuhan sediakan.
Kesimpulannya; memberi persembahan materi dalam
kemurahan hati hanya dilakukan oleh orang-orang yang
hidupnya intim dengan Tuhan. Saya berdoa agar berkat
yang terbaik dari Tuhan akan kita terima dalam tahun
2023 ini karena kita intim dengan Tuhan.
Sudah lebih dari 12 tahun, Tuhan berbicara kepada kita
tentang persembahan sulung dari
Amsal 3:9-10 yang berkata,
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil
pertama dari segala penghasilanmu, maka
lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai
melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap
dengan air buah anggurnya.”
Sesuai dengan referensi dari catatan Amsal 3:9-10, dari
The Apologetics Study Bible, dan catatan Alkitab
Penuntun Hidup Berkelimpahan dari Life Application Study
Bible versi Injili, maka yang dimaksudkan dengan
persembahan sulung adalah hasil pertama yang merupakan
hasil terbaik secara kualitas dan kuantitas. Hasil
pertama dari gaji kita, bukan sisa-sisa. Persembahan
sulung untuk tahun 2023 adalah seluruh penghasilan,
seluruh penghasilan yang didapatkan pada bulan Januari
2023 yang diberikan pada bulan Februari 2023.
Dalam Alkitab, Tuhan Yesus sendiri yang menyinggung
tentang memberikan persembahan dari seluruh penghasilan
seorang janda miskin dalam Markus 12:41-44
• Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti
persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak
memasukkan uang ke dalam peti itu.
• Banyak orang kaya memberikan jumlah yang besar.
• Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia
memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
• Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada
mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini
memberi lebih banyak dari pada semua orang yang
memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka
semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini
memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya,
yaitu seluruh nafkahnya.”
Disini Tuhan Yesus tidak melihat besarnya jumlah
persembahan, tetapi berapa persen dari penghasilannya
yang dipersembahkan. Meskipun jumlah persembahan janda
miskin ini relatif kecil dibandingkan orang kaya tadi,
tetapi Tuhan Yesus berkata janda miskin ini memberikan
lebih banyak dibandingkan dengan semua orang kaya itu.
Mengapa? Karena persembahan yang diberikan janda miskin
itu adalah seluruh nafkahnya yaitu seluruh yang dia
miliki. Ini contoh memberi dalam kemurahan hati.
Persembahan sulung adalah bentuk memberi dalam kemurahan
hati. Ini merupakan tolok ukur yang valid untuk menguji
apakah kita memberi dalam kemurahan hati. Persembahan
sulung diberikan dengan kerelaan hati dan ucapan syukur
bukan karena paksaan, sekali lagi bukan karena paksaan.
Amsal 11:24-25 berkata,
“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada
yang menghemat secara luar biasa, namun selalu
berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi
kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi
minum.”
Tahun 2023 adalah “Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang
dalam hal memberi dalam kemurahan hati.” Kita akan
berkata bahwa tahun 2023 akan lebih baik dari tahun
2022. Kita akan mengalami berkat yang melimpah meskipun
dunia mengalami kekacauan. Haleluya!!