MENJADI PEMENANG
“…
Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ:
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!
Sebab Aku berkata kepadamu:
Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat”.
Lukas 13:23-24
Alkitab menyatakan bahwa; karena kasih karunia, kita orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus diselamatkan oleh iman. Pengudusan
oleh Darah Tuhan Yesus membuat status orang berdosa berubah
menjadi orang yang dibenarkan. Kita harus bersyukur karena kita
adalah orang-orang yang sudah ditebus, dibenarkan dan bahkan
sudah memperoleh pengampunan dosa secara cuma-cuma. Dan semuanya
ini dikerjakan oleh Tuhan Yesus tanpa melibatkan peran manusia
sama sekali.
Namun proses pengudusan ini tidak berhenti sampai hanya status
berubah dari orang berdosa menjadi orang yang dibenarkan saja.
Proses pengudusan harus terus berlanjut sampai kita yang sudah
dikuduskan oleh darah Yesus menjadi benar-benar kudus.
Firman Tuhan berkata:
“Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” 1 Petrus 1:16
Dan banyak lagi Firman Tuhan yang berupa perintah agar kita
hidup kudus. Kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, dan hal
ini melibatkan peran manusia secara aktif.
Proses Pengudusan pada hakikatnya adalah mematikan tabiat dosa
yang masih ada dalam diri sendiri, sehingga tidak berbuat dosa
lagi. Karena darah Yesus tidak secara otomatis menghapus tabiat
dosa manusia. Tabiat dosa harus disalibkan.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata:
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
layak bagi-Ku.” Matius 10:38
Dengan demikian bukan hanya dosa masa lalu saja yang dihapuskan
tetapi juga keinginan untuk berbuat dosa lagi - dimatikan. Dalam
hal ini orang yang menerima pengampunan dosa adalah orang-orang
yang memiliki tanggung jawab untuk “berubah” sehingga
dikembalikan kepada rancangan Allah yang semula yaitu serupa dan
segambar dengan Kristus. (Roma 8:29)
Tuhan Yesus berkata; “Masuklah melalui pintu yang sesak itu,
karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada
kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena
sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan,
dan sedikit orang yang mendapatinya." Matius 7:13-14
Artinya kekudusan bukan sesuatu yang mudah didapatkan, kita
perlu perjuangan, karena tidak secara otomatis seseorang akan
mencapai kekudusan tanpa perjuangan.
Dalam perjuangan itu ada kemungkinan seseorang berhasil dan juga
tidak berhasil. Seberapa besar upaya seseorang untuk mencapai
kekudusan bukan tergantung dari kasih karunia Tuhan saja, tetapi
juga sangat tergantung dari seberapa besar perjuangannya. Itulah
sebabnya Tuhan Yesus menyatakan bahwa untuk masuk Kerajaan Sorga
harus berjuang. Apa saja yang harus diperjuangkan orang percaya
dalam proses pengudusan?
PERJUANGAN DALAM PROSES PENGUDUSAN
1. Perjuangan Melawan Keduniawian
Yaitu pertandingan untuk mengalahkan segala hawa nafsu keinginan
duniawi yang senantiasa berjuang di dalam diri setiap orang
percaya.
Seperti yang tertulis di 1 Yohanes 2:15-17
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.
Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di
dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu
keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini
sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan
kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
Mengasihi dunia artinya mengasihi akan segala sesuatu yang ada
didalamnya, yaitu:
• Keinginan Daging
Artinya sesuatu yang harus segera dipuaskan. Keinginan daging
akan menghasilkan perbuatan daging. Paulus memperingatkan jemaat
di Galatia untuk tidak hidup menurut keinginan daging seperti
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya, karena barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,
ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah artinya
kehilangan kuasa dan kehadiran Allah yang memelihara kehidupan
dan yang menyelamatkan.
• Keinginan Mata
Artinya sesuatu yang harus dimiliki (keserakahan). Peristiwa
Daud dan Batsyeba mengingatkan kita akan keserakahan Daud yang
ingin memiliki Batsyeba yang elok rupanya, padahal Batsyeba
sudah bersuami., dan Daud pun sebenarnya sudah memiliki beberapa
istri. Keserakahan Daud menghasilkan perzinahan, kebohongan,
kejahatan, dan pembunuhan yang mendatangkan murka Tuhan. Pada
akhirnya Tuhan menulahi anak yang dilahirkan Batsyeba sehingga
mati dan pedang tidak akan menyingkir dari keturunannya sampai
selama-lamanya.
• Keangkuhan Hidup
Artinya sesuatu yang dilihat orang (kesombongan). Haman bin
Hamedata dikaruniai kebesaran oleh Raja Ahasyweros, semua
pegawai raja berlutut dan sujud kepadanya, tetapi Mordekhai
tidak mau berlutut dan tidak sujud dihadapan Haman. Maka sangat
panaslah hati Haman. Sebab Haman merasa dia berhak menerima
penghormatan sebagaimana layaknya orang menghormati Raja
Ahasyweros. Maka dari itu Haman merancangkan untuk menggantung
Mordekhai, bahkan bukan Mordekhai saja yang akan dibunuh, tetapi
juga semua orang Yahudi yang tinggal di seluruh kerajaan Persia
akan dibunuh. Tetapi akhirnya malah Haman yang digantung di
tiang gantungan yang dia persiapkan sebelumnya untuk menggantung
Mordekhai. Mordekhai dan seluruh orang Yahudi diluputkan.
2. Perjuangan Menanggung Penderitaan
Tuhan Yesus berjanji akan menyertai orang percaya yang
sungguh-sungguh berjuang untuk hidup kudus, karena dalam
perjuangannya, orang percaya akan menghadapi banyak tantangan
dalam kehidupannya.
Itu yang dikatakan oleh Paulus di Roma 8:35-37
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?
Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya
maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan."
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
Tuhan akan turut bekerja mendatangkan kebaikan dari semua
kesesakan, pencobaan, penganiayaan, dan penderitaan yang orang
percaya alami; hal ini memang Tuhan ijinkan agar menjadikan kita
kembali serupa dengan gambaran Kristus.
Seperti yang tertulis di Roma 8:29;
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara
banyak saudara.”
Tuhan Yesus ingin orang percaya berjuang mengalahkan hawa nafsu
keinginan-keinginan duniawi di dalam hidup kita dan juga
berjuang mempertahankan iman ketika mengalami berbagai tantangan,
kesesakan dan penderitaan.
Kita ingat akan peringatan Tuhan Yesus kepada jemaat Pergamus
“Barangsiapa menang” hal ini merujuk kepada sebuah perjuangan
iman yang akan dihadapi oleh semua orang percaya sampai kepada
kesudahan zaman. Sebab apabila kita kalah, maka kita akan
kehilangan kuasa dan kehadiran Allah;
“… bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Galatia 5:21
Tetapi apabila kita memenangkan perjuangan iman ini, maka
seperti yang Tuhan janjikan kepada jemaat Pergamus, kita akan
menerima upah sorgawi. Oleh sebab itu Paulus menasihati semua
orang percaya untuk mempersembahkan hidup mereka sebagai
persembahan yang hidup, kudus, dan yang berkenan kepada Allah.
Itu adalah ibadah yang sejati. (Roma 12:1) (JM)
“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang,
oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
Roma 8:37