Shalom..., Selamat Datang di GBI House Of Grace ~ Rayon 3

Renungan

MENJADI PEMENANG

“… Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ:
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!
Sebab Aku berkata kepadamu:
Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat”.
Lukas 13:23-24

Alkitab menyatakan bahwa; karena kasih karunia, kita orang yang percaya kepada Tuhan Yesus diselamatkan oleh iman. Pengudusan oleh Darah Tuhan Yesus membuat status orang berdosa berubah menjadi orang yang dibenarkan. Kita harus bersyukur karena kita adalah orang-orang yang sudah ditebus, dibenarkan dan bahkan sudah memperoleh pengampunan dosa secara cuma-cuma. Dan semuanya ini dikerjakan oleh Tuhan Yesus tanpa melibatkan peran manusia sama sekali.
Namun proses pengudusan ini tidak berhenti sampai hanya status berubah dari orang berdosa menjadi orang yang dibenarkan saja. Proses pengudusan harus terus berlanjut sampai kita yang sudah dikuduskan oleh darah Yesus menjadi benar-benar kudus.

Firman Tuhan berkata:
“Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” 1 Petrus 1:16

Dan banyak lagi Firman Tuhan yang berupa perintah agar kita hidup kudus. Kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, dan hal ini melibatkan peran manusia secara aktif.
Proses Pengudusan pada hakikatnya adalah mematikan tabiat dosa yang masih ada dalam diri sendiri, sehingga tidak berbuat dosa lagi. Karena darah Yesus tidak secara otomatis menghapus tabiat dosa manusia. Tabiat dosa harus disalibkan.

Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata:
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” Matius 10:38

Dengan demikian bukan hanya dosa masa lalu saja yang dihapuskan tetapi juga keinginan untuk berbuat dosa lagi - dimatikan. Dalam hal ini orang yang menerima pengampunan dosa adalah orang-orang yang memiliki tanggung jawab untuk “berubah” sehingga dikembalikan kepada rancangan Allah yang semula yaitu serupa dan segambar dengan Kristus. (Roma 8:29)

Tuhan Yesus berkata; “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." Matius 7:13-14

Artinya kekudusan bukan sesuatu yang mudah didapatkan, kita perlu perjuangan, karena tidak secara otomatis seseorang akan mencapai kekudusan tanpa perjuangan.
Dalam perjuangan itu ada kemungkinan seseorang berhasil dan juga tidak berhasil. Seberapa besar upaya seseorang untuk mencapai kekudusan bukan tergantung dari kasih karunia Tuhan saja, tetapi juga sangat tergantung dari seberapa besar perjuangannya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menyatakan bahwa untuk masuk Kerajaan Sorga harus berjuang. Apa saja yang harus diperjuangkan orang percaya dalam proses pengudusan?

PERJUANGAN DALAM PROSES PENGUDUSAN
1. Perjuangan Melawan Keduniawian
Yaitu pertandingan untuk mengalahkan segala hawa nafsu keinginan duniawi yang senantiasa berjuang di dalam diri setiap orang percaya.

Seperti yang tertulis di 1 Yohanes 2:15-17
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Mengasihi dunia artinya mengasihi akan segala sesuatu yang ada didalamnya, yaitu:
• Keinginan Daging
Artinya sesuatu yang harus segera dipuaskan. Keinginan daging akan menghasilkan perbuatan daging. Paulus memperingatkan jemaat di Galatia untuk tidak hidup menurut keinginan daging seperti percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya, karena barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah artinya kehilangan kuasa dan kehadiran Allah yang memelihara kehidupan dan yang menyelamatkan.

• Keinginan Mata
Artinya sesuatu yang harus dimiliki (keserakahan). Peristiwa Daud dan Batsyeba mengingatkan kita akan keserakahan Daud yang ingin memiliki Batsyeba yang elok rupanya, padahal Batsyeba sudah bersuami., dan Daud pun sebenarnya sudah memiliki beberapa istri. Keserakahan Daud menghasilkan perzinahan, kebohongan, kejahatan, dan pembunuhan yang mendatangkan murka Tuhan. Pada akhirnya Tuhan menulahi anak yang dilahirkan Batsyeba sehingga mati dan pedang tidak akan menyingkir dari keturunannya sampai selama-lamanya.

• Keangkuhan Hidup
Artinya sesuatu yang dilihat orang (kesombongan). Haman bin Hamedata dikaruniai kebesaran oleh Raja Ahasyweros, semua pegawai raja berlutut dan sujud kepadanya, tetapi Mordekhai tidak mau berlutut dan tidak sujud dihadapan Haman. Maka sangat panaslah hati Haman. Sebab Haman merasa dia berhak menerima penghormatan sebagaimana layaknya orang menghormati Raja Ahasyweros. Maka dari itu Haman merancangkan untuk menggantung Mordekhai, bahkan bukan Mordekhai saja yang akan dibunuh, tetapi juga semua orang Yahudi yang tinggal di seluruh kerajaan Persia akan dibunuh. Tetapi akhirnya malah Haman yang digantung di tiang gantungan yang dia persiapkan sebelumnya untuk menggantung Mordekhai. Mordekhai dan seluruh orang Yahudi diluputkan.

2. Perjuangan Menanggung Penderitaan
Tuhan Yesus berjanji akan menyertai orang percaya yang sungguh-sungguh berjuang untuk hidup kudus, karena dalam perjuangannya, orang percaya akan menghadapi banyak tantangan dalam kehidupannya.

Itu yang dikatakan oleh Paulus di Roma 8:35-37
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”


Tuhan akan turut bekerja mendatangkan kebaikan dari semua kesesakan, pencobaan, penganiayaan, dan penderitaan yang orang percaya alami; hal ini memang Tuhan ijinkan agar menjadikan kita kembali serupa dengan gambaran Kristus.

Seperti yang tertulis di Roma 8:29;
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”

Tuhan Yesus ingin orang percaya berjuang mengalahkan hawa nafsu keinginan-keinginan duniawi di dalam hidup kita dan juga berjuang mempertahankan iman ketika mengalami berbagai tantangan, kesesakan dan penderitaan.
Kita ingat akan peringatan Tuhan Yesus kepada jemaat Pergamus “Barangsiapa menang” hal ini merujuk kepada sebuah perjuangan iman yang akan dihadapi oleh semua orang percaya sampai kepada kesudahan zaman. Sebab apabila kita kalah, maka kita akan kehilangan kuasa dan kehadiran Allah;

“… bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Galatia 5:21
Tetapi apabila kita memenangkan perjuangan iman ini, maka seperti yang Tuhan janjikan kepada jemaat Pergamus, kita akan menerima upah sorgawi. Oleh sebab itu Paulus menasihati semua orang percaya untuk mempersembahkan hidup mereka sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan yang berkenan kepada Allah. Itu adalah ibadah yang sejati. (Roma 12:1) (JM)

“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang,
oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
Roma 8:37
 

 

 

BACK..