Shalom..., Selamat Datang di GBI House Of Grace ~ Rayon 3

Renungan

“MENYIAPKAN BAGI TUHAN SUATU UMAT YANG LAYAK BAGI-NYA!”

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Saudara menikmati doa, pujian dan penyembahan kita pagi ini? Tuhan Yesus itu baik, Dia sungguh baik dan sangat baik kepada kita semua. Tema khotbah yang Tuhan berikan kepada saya adalah, “Menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya!”. Ada berapa banyak di antara Saudara yang mau menjadi umat yang layak bagi Tuhan? Saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita mulai apa pesan Tuhan hari ini kepada kita.

Dari tanggal 21 September 2017 – 09 September 2018 kalender Ibrani memasuki tahun 5778. Mereka sebutkan itu adalah Tahun Ayin Chet (5778). Ayin adalah 70 dan itu berbicara tentang sebuah mata. Kalau Saudara membaca dari Mazmur 33:18 dan Mazmur 32:8, maka di situ dikatakan begini, “Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia dan yang berharap hanya kepada kasih setia-Nya.”
Ada berapa banyak di antara Saudara yang takut akan Tuhan? Ada berapa banyak di antara Saudara yang berharap hanya kepada kasih setia Tuhan? Berarti mata Tuhan tertuju kepada kita!
Saudara, Tuhan mau mengajar, menasehati, dan menunjukkan jalan apa yang harus kita tempuh. Saudara mau diajar Tuhan? Ada berapa banyak yang mau dinasehati? Ada berapa banyak yang mau ditunjukkan jalan yang harus kita tempuh?

Saudara, perhatikan baik-baik apa yang saya katakan! Nasehat, ajaran Tuhan, petunjuk Tuhan untuk apa yang harus kita tempuh hanya bisa kita pahami, hanya bisa kita mengerti kalau mata kita tertuju kepada Dia! Kalau mata kita tidak tertuju kepada Dia, maka Tuhan sedang menasehati kita, sedang mengajar kita, tetapi kita tidak tahu. Mungkin melalui orang lain, mungkin itu keras, mungkin tidak enak, tetapi kalau mata kita selalu tertuju kepada Tuhan, kita tahu meskipun tidak enak, “Ini Tuhan!....Ini Tuhan!”.

TAHUN AYIN CHET (5778)
Hari ini Tuhan akan mengajar, menasehati dan menuntun kita melalui angka 8 yang disebut “Chet”, angka 8 ini berbicara tentang:
1. Permulaan Yang Baru
Angka 7 adalah angka tertinggi, jadi kalau boleh dikatakan angka 8 ini bisa disamakan dengan angka 1, yaitu permulaan yang baru. Yang baru sudah datang, yang lama sudah berlalu! Yang jelek sudah berlalu, yang baik sedang datang! Yang sakit disembuhkan, yang lemah dikuatkan, yang miskin diperkaya. Haleluya!

2. Dimensi Yang Melampaui Jasmaniah atau Lahiriah
Chet atau angka 8 itu juga berbicara tentang sebuah dimensi yang melampaui sesuatu yang jasmaniah atau lahiriah. Kita sedang memasuki dimensi supra-natural. Kita memasuki dimensi pekerjaan Roh Kudus yang baru melalui Pentakosta yang ke-3.

Saudara, kita akan mengalami apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, belum pernah timbul dalam hati, itu akan kita alami! Itu semua disediakan bagi orang yang mengasihi Tuhan. Apakah Saudara mengasihi Tuhan? Berarti pesan ini untuk Saudara dan saya.
Kita akan melihat ke depan apa yang belum pernah kita lihat dengan mata, belum pernah didengar oleh telinga, belum pernah timbul dalam hati, Tuhan sediakan buat Saudara. Haleluya!

Saudara, bulan yang lalu, tepatnya tanggal 04 September 2017, kita telah bersama-sama merayakan ulang tahun GBI Jl. Jend. Gatot Subroto yang ke-29. Berarti hari-hari ini kita sedang memasuki umur yang ke-30.
Angka 30 berbicara tentang permulaan yang baru. Sebagai contoh:
- Tuhan Yesus mulai melayani umur 30 tahun
- Daud mulai menjadi raja umur 30 tahun
- Yusuf mulai menjadi orang kedua di Mesir umur 30 tahun

Jadi angka 30 ini merupakan permulaan yang baru. Selain itu angka 30 mengingatkan saya tentang Generasi Millenial. Generasi Millenial ini adalah generasi yang lahir tahun 1980, tetapi ada juga yang mengatakan yang lahir tahun 1984 ke atas. Kalau boleh saya tahu ada berapa banyak Generasi Millenial di tempat ini?
Saudara, pagi ini saya akan berbicara tentang Generasi Millenial. Generasi Millenial ini terkenal dari tulisan-tulisan yang mengatakan bahwa ini generasi yang termasuk bermasalah.
Apa yang menjadi masalah Generasi Millenial?
- Banyak dari mereka yang tidak ke gereja. Tetapi puji Tuhan Saudara tidak termasuk yang itu karena Saudara yang di sini ke gereja. Di Amerika Serikat, menurut data hanya sekitar 40% orang yang pergi ke gereja. Yang parah itu di Korea Selatan, hanya 3% orang yang pergi ke gereja.
- Dan Saudara, ini juga bukan kata saya tetapi saya menyitir dari tulisan-tulisan yang mengatakan begini: Generasi Millenial ini adalah generasi yang sulit untuk diatur dan memiliki reputasi sebagai orang-orang yang merasa bahwa dirinya itu berhak mendapatkan perlakuan khusus, narsis, cinta pada diri sendiri, mementingkan dirinya sendiri, tidak fokus, malas dan sebagainya. Ini bukan dari saya, tetapi dari tulisan yang mungkin sudah dengan penyelidikan.

Tetapi dengarlah Generasi Millenial yang ada di tempat ini, apa pun yang mereka katakan tentang Anda, dengar 1 hal ini, Tuhan mau pakai Saudara secara luar biasa! Jadi, Tuhan Yesus, Yusuf dan Daud itu dipakai dan saat ini mereka bisa dikatakan sebagai Generasi Millenial. Dengan ciri-ciri yang tadi disebutkan, sekarang kita akan melihat apa rahasianya mereka bisa dipakai secara luar biasa. Ada berapa banyak Generasi Millenial di tempat ini yang mau dipakai Tuhan secara luar biasa? Pagi ini kita diberikan contoh melalui Tuhan Yesus, Daud dan Yusuf, mengapa mereka dipakai luar biasa?

1. Mengasihi Allah
Yang paling penting! Jika Saudara mengasihi Allah, engkau akan dipakai Tuhan secara luar biasa.
2. Pada Waktu Mereka Diproses, Mereka Keluar Menjadi Pemenang
- Tuhan Yesus ketika memulai pelayanan-Nya, Dia dicobai Iblis. Tidak ada yang menolong! Orang tuanya pun tidak menolong ketika Yesus dicobai, tetapi Dia keluar sebagai pemenang!
- Daud diproses dan yang memprosesnya bukan orang jauh, yaitu Saul. Daud dikejar-kejar hendak dibunuh dan macam-macam lainnya, kita lihat bagaimana sampai dia menuliskan Kitab Mazmur, segala kesulitannya dia tuangkan dalam kitab tersebut serta meminta pertolongan Tuhan. Akhirnya dia juga keluar sebagai pemenang.
- Yusuf diproses dan yang memproses bukan orang jauh juga, yaitu saudara-saudaranya. Orang tuanya, yaitu ayahnya pada waktu itu tidak bisa menolong dia. Dia harus dijual sebagai budak ke rumah Potifar, sebagai akibat istri Potifar yang mengajaknya tidur tetapi dia tidak mau, itu berarti dia keluar sebagai pemenang, namun dia juga harus masuk penjara. Tetapi itulah perjalanannya sampai akhirnya umur 30 dia menjadi orang kedua di Mesir di bawah Firaun. Saudara, ini penting! Pada waktu diproses Saudara harus keluar sebagai pemenang. Amin!

Saudara, pada kesempatan ini saya juga mau mengingatkan para orang tua. Saya diingatkan tentang kepompong. Kalau boleh saya tanya, ada berapa banyak di antara Saudara yang senang pada ulat? Pada waktu kita melihat ulat langsung berkata, “Wah, bagusnya…”. Sekarang kalau Saudara lihat kupu-kupu, apakah Saudara akan berkata, “Wah, kupu-kupu ini bagus!”. Dari ulat yang tadinya jijik untuk dilihat, artinya Saudara tidak mau mendekatinya sampai ulat tersebut menjadi kupu-kupu yang disenangi orang-orang itu harus melewati fase kepompong (pupa). Saudara, ulat itu seperti dibungkus dan dia diam di dalamnya, sepertinya mati. Tetapi setelah 7 – 20 hari tergantung dari spesiesnya, dia keluar! Jadi pada waktu itu dia masuk masa proses. Ada seseorang yang ceritanya memperhatikan ini. Dia melihat kepompong itu dan berkata, “Aduh, kasian ya…kapan dia akan keluar?”. Kemudian ditunggu seminggu dan beberapa hari lagi, “Ko’ belum jadi juga ya? Waduh, ini harus ditolong”. Begitu dia tolong dengan menyobek kulit daripada kepompongnya, apa yang terjadi? Ulatnya mati!

Saudara, ini penting buat orang tua, salah-satu penyebab kenapa mereka jadi seperti itu adalah “kesalahan” dari orang tua yang terlalu memanjakan anak-anaknya. Bukan rahasia lagi sekarang ini banyak guru yang takut sama orang tua.
Orang tua: “Anak saya dapat berapa?!”
Guru: “4 sebetulnya nilai anak bapak”
Orang tua: “Tulis, 7! Kalau tidak kamu hati-hati, ya!”.
Itu benar-benar terjadi! Saudara, kita berusaha untuk menolong anak kita yang sebetulnya di dalam proses. Anak-anak remaja itu harus mengalami proses dan itu jangan ditolong terlalu berlebihan. Biarkan! Sebab mereka akan menjadi kupu-kupu tadi dan menjadi indah.
Ada juga orang tua yang tidak memperhatikan itu dan tidak mau pusing, “Ah, sudahlah,…nih kamu main sana!”. Lalu dikasih gadget! Bukan artinya salah, tetapi kalau terlalu banyak akan menghasilkan seperti yang disebutkan tadi dan juga banyak faktor-faktor lainnya. Yang penting pada waktu masuk proses jangan terlalu ditolong. Boleh menguatkan tetapi jangan sampai terlalu menolong seperti kepompong yang dibuka sebelum waktunya itu. Kasian, karena ulat itu akan mati dan tidak menjadi apa-apa!

3. Dipenuhi Roh Kudus
Pada waktu Tuhan Yesus akan mulai melayani, Dia dibaptis air. Pada waktu dibaptis air apa yang terjadi? Langit terbuka, Roh Allah turun seperti burung merpati memenuhi Tuhan Yesus. Ini yang paling penting! Generasi Millenial, juga generasi kita-kita ini, Saudara harus dipenuhi Roh Kudus.
Apa yang dilihat oleh Russell Evans seperti yang sering saya saksikan tentang Indonesia, dia melihat jutaan anak-anak muda yang saya percaya ini adalah Generasi Millenial, jutaan anak-anak muda yang berkobar dalam Api Roh Kudus. Mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dan mereka cinta mati-matian akan Tuhan Yesus dan mereka akan melayani bangsa ini seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya!

Sekali lagi saya mau katakan, Saudara harus dipenuhi dengan Roh Kudus! Mari saya mengajak Saudara membuka Yesaya 32:15-17, “Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.”

Ada berapa banyak yang mau tenang, tenteram dan damai sejahtera untuk selama-lamanya? Kalau Saudara mau tenang, tenteram, damai sejahtera, itu hanya terjadi kalau Saudara dipenuhi Roh Kudus. Dikatakan tadi, “Sampai dicurahkan kepada kita Roh (Roh Kudus) dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan,…”. Yang berlaku di padang gurun adalah keadilan (justice), tetapi kalau sudah berubah menjadi kebun buah-buahan, ini berubah! Dari justice menjadi righteousness (kebenaran).
Apa keadilan yang dimaksud di sini? Yaitu mata ganti mata, gigi ganti gigi. “Kalau saya dipukul pipi kanan, tonjok juga pipi kanannya. Kalau perlu pipi kirinya! Itu baru adil!”. Tetapi kalau kebenaran lain, “Ditampar pipi kanan, berikan pipi kiri! Kalau ada orang yang memaksa minta bajumu, serahkan juga jubahmu! Kalau ada orang yang memaksa berjalan 1 mil, berjalanlah 2 mil!” Menurut orang-orang yang masih berada di padang gurun ini seperti orang yang miring (gila)! Sekarang kita boleh cek, seperti kemarin saya bicara di doa pengerja seperti ini, “Saya tidak yakin, tidak ada jaminan seorang pendeta, seorang pengkhotbah pasti hatinya kebun buah-buahan!” Termasuk kita semua, belum tentu pasti hatinya sudah kebun buah-buahan. Mari kita cek apakah masih padang gurun atau sudah menjadi kebun buah-buahan? Coba kita renungkan hal tadi, kalau Saudara ditampar pipi kiri, kira-kira Saudara akan melakukan apa? Saudara akan tahu apakah masih padang gurun atau kebun buah-buahan. Saya berdoa, biar semua jangan menjadi padang gurun tetapi semua menjadi kebun buah-buahan. Di sini dikatakan, “Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.”

PERMULAAN YANG BARU
Kita sedang memasuki permulaan yang baru. Mari kita lihat pesan Tuhan buat kita semua dari Kolose 3:1-4, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.”
Saudara, Tuhan meminta kepada kita semua untuk mencari, memikirkan perkara-perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Kalau kita melakukan itu, maka di sini dikatakan, “Pada waktu Tuhan Yesus menyatakan diri kelak, kita akan melihat Dia dan kemudian hidup bersama-sama dengan Dia selama-lamanya!”. Dari ayat ini saya sangat yakin dan percaya, ada berapa banyak yang mau ikut dalam pengangkatan? Orang yang diangkat adalah orang yang hanya memikirkan dan mencari perkara-perkara yang di atas. Amin!
Saudara, saya berdoa setiap kita hari-hari ini ketika mendengar ini kita mulai koreksi diri. “Tuhan, saya mau…saya mau, Tuhan. Kita sedang memasuki permulaan yang baru, masa, era permulaan yang baru. Saya mau mencari, memikirkan perkara-perkara yang di atas”.

Apa yang dimaksudkan dengan mencari dan memikirkan perkara-perkara yang di atas?
1. Banyak memikirkan perkara-perkara yang rohani.
2. Meresponi persoalan atau apa saja, semua harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Sesuai dengan perkara-perkara yang di atas tadi.
Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan, sebab dia melakukan segala perintah Tuhan pada zamannya. Kalau kita lihat Daud, dia meresponi masalah yang terjadi, enak maupun tidak enak dalam hidupnya, itu selalu sesuai dengan perkara-perkara yang di atas. Di saat dia jatuh dalam dosa, Daud meresponi ketika dia ditegor dan dihukum, apa yang dia lakukan itu sesuai dengan perkara-perkara yang di atas. Pada waktu ditegor, dia tidak mencari kambing hitam, dia tidak mencari alasan untuk membenarkan dirinya. Dia hanya bilang, “Tuhan, itu saya…itu saya. Ampuni saya, Tuhan!...ampuni saya! Jangan ambil Roh-Mu daripadaku. Ampuni saya…”. Pada waktu dia dihukum, dia berkata, “Biar Tuhan yang menghukum saya…biar Tuhan yang menghukum saya”. Itu Daud! Saudara yang dikasihi Tuhan, kita disuruh Tuhan untuk mencari dan memikirkan perkara-perkara yang di atas. Amin!

Kalau Saudara membaca dari Wahyu 2 dan 3, itu adalah pesan Tuhan kepada 7 sidang jemaat atau 7 gereja. Tujuh gereja atau 7 sidang jemaat itu bukan hanya pada waktu itu saja, tetapi sebenarnya ini berbicara tentang gereja sepanjang masa, termasuk gereja masa kini, yaitu Saudara dan saya. Jadi itu pesan buat kita semua. Nah, di situ Tuhan memberikan pesan apa yang Dia sukai dan apa yang Dia tidak sukai. Kalau kita melakukan apa yang Dia sukai, artinya melakukan sesuai dengan perkara-perkara yang di atas, dan kita akan dapat pahala, akan mendapat berkat yang luar biasa. Tetapi sebaliknya kalau kita tidak melakukan itu, maka kita akan mendapatkan hukuman. Karena itu setiap kali Tuhan memberikan pesan kepada gereja-Nya selalu diakhiri dengan kata-kata, “Siapa bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat”. Dan setelah itu dikatakan, “Barangsiapa menang, Tuhan akan kasih pahala…” Tuhan mau kita keluar sebagai pemenang. Kalau kita melakukan perkara-perkara yang di atas maka kita akan keluar sebagai pemenang.

JEMAAT DI SARDIS DAN LAODIKIA
Saya diingatkan oleh Tuhan, melalui pesan Tuhan kepada jemaat di Sardis dan Laodikia. Perhatikan hal-hal yang Tuhan Yesus tidak suka!
Pertama, kepada jemaat di Sardis yang mati secara rohani dan jemaat di Laodikia yang suam-suam kuku atau tidur secara rohani. Dikatakan oleh Tuhan, “Kalau kamu lakukan itu, kamu akan hilang keselamatan….”, tetapi kalau keluar sebagai pemenang, ini pahalanya:

Kepada Jemaat di Sardis
1. Akan dikenakan pakaian putih.
2. Namanya tidak akan dihapus dari Kitab Kehidupan.
Saudara perhatikan baik-baik, namanya tidak dihapus dari Kitab Kehidupan, artinya orang yang namanya sudah ada di Kitab Kehidupan, tetapi kalau dia tidak keluar sebagai pemenang, dia akan dihapus namanya. Jadi tidak ada istilah, “Sekali selamat, tetap selamat!”.
3. Tuhan akan mengaku namanya di hadapan Bapa dan malaikat-Nya.

Kepada Jemaat di Laodikia
Akan didudukkan bersama-sama dengan Tuhan Yesus di atas takhta-Nya, sebagaimana Tuhan yang menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Nya di atas takhta-Nya. Semua ini berbicara tentang masuk sorga! Sekali lagi, hanya orang yang keluar sebagai pemenang,
dia yang akan masuk sorga. Amin!

Sekali lagi saya mau tanya kepada Saudara, ada berapa banyak di antara Saudara yang mau menjadi umat yang layak bagi Tuhan? Mari kita cek, apa yang dikatakan Tuhan Yesus tentang mati secara rohani tadi. Perhatikan:
Mati rohani itu secara lahiriah tampaknya mereka hidup dan aktif serta memiliki keberhasilan dan kerohanian yang baik. Bisa jadi memiliki penyembahan yang menarik tetapi bukan dari kuasa dan kebenaran Roh Kudus. Mungkin dengan kebenarannya sendiri.

Saudara yang dikasihi Tuhan, mungkin kita kelihatannya baik-baik tetapi tidak tahunya mati rohani. Yang suam-suam kuku dikatakan adalah orang yang berkompromi dengan dunia dan sama dengan orang dunia. Kristen tetapi kerohaniannya payah. Tuhan tidak suka hal itu! Sekarang kita cek, termasuk saya pun telah mengecek diri saya, “Tuhan, saya tidak mau jadi orang yang mati rohani dan suam-suam kuku”.
Ada sesuatu yang menarik yang dilakukan oleh Barna Research Group Ltd 40 tahun yang lalu yaitu di tahun 1977 dan presidennya yaitu George Barna berkata begini, “Tahun 1977 kita mengadakan penelitian untuk membandingkan keyakinan, sikap, nilai-nilai dan tingkah laku orang percaya dan yang tidak percaya”. Jadi ini dibandingkan keyakinannya, sikapnya, nilai-nilainya dan tingkah lakunya. Hasilnya “Sangat sulit bagi orang yang belum percaya untuk memahami kekristenan, karena hanya ada sedikit orang-orang Kristen lahir baru yang meneladani iman yang Alkitabiah”. Saudara, ini bisa dipastikan banyak orang yang suam-suam kuku dan mati rohani. Dan dikatakan begini, “Pengetahuan Alkitab orang-orang Kristen lahir baru (pada waktu itu) adalah kombinasi dari unsur-unsur Alkitab dan hikmat dunia yang dicampur menjadi bubur teologi yang menjijikkan!”
Saya tidak tahu apakah sekarang sudah berubah dan saya tidak yakin kalau berubah. Tetapi saya percaya kita yang ada di tempat ini, tidak seperti ini. Orang-orang yang seperti itu adalah orang-orang yang suam-suam kuku dan mati rohani, tetapi saya percaya tidak ada seorang pun di tempat ini yang suam-suam kuku dan mati rohani. Amin!

Bangunlah, Hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati!
Saudara, jangan sampai kita menjadi orang-orang yang mati rohani dan suam-suam kuku! Untuk itu Alkitab mengajar kepada kita sekarang melalui Efesus 5:14-17, “Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”

Dikatakan begini, “Bangunlah, hai kamu yang tidur… (yang tidur rohani atau suam-suami kuku)…dan bangkitlah dari antara orang mati (orang yang mati rohani) dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”. Supaya kita yang mungkin suam-suam kuku dan mati rohani, bangun dan bangkit!
Apa yang harus kita lakukan supaya kita bangun dari tidur dan bangkit dari antara orang mati?
1. Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Berlaku cemar adalah kegemaran orang-orang bebal. (Amsal 10:23)
2. Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat!
Saya mau ingatkan Saudara bahwa umur kita tidak ada seorang pun yang tahu sampai kapan atau sampai berapa. Ada seorang muda baru berumur 20 tahun tetapi sudah dipanggil Tuhan, ada yang pada usia 90 tahun baru dipanggil Tuhan, tidak ada seorang pun yang tahu. Tetapi yang paling penting kalau kita mau supaya kita tidak mati rohani dan tidak suam-suam kuku, kita harus mempergunakan waktu yang ada ini sebaik-baiknya. Amin!

Bagaimana supaya kita bisa memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup? Bagaimana kita bisa mempergunakan waktu yang ada sebaik-baiknya? Ayat 17 itulah jawabannya dan mari kita membaca bersama-sama, ”Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Apa kehendak Tuhan dalam hidup ini? Kalau kita mengerti ini, kita akan memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup dan kita akan mempergunakan waktu-waktu kita yang ada sebaik-baiknya. Ini yang penting, apa kehendak Tuhan dalam hidup ini? Yaitu, supaya kita diselamatkan. Amin!

Saudara, ini penting! Allah berinisiatif menyediakan keselamatan bagi semua orang. Amin! Ini sudah dilakukan sejak sebelum dunia dijadikan. Allah memanggil kita kepada keselamatan melalui Injil dan menerima kasih karunia-Nya secara gratis melalui respon iman kita. Gratis, bukan karena perbuatan baik kita maka kita selamat! Tetapi responnya adalah iman! Kemudian kita hidup dalam pertobatan dan beriman kepada Kristus. Ini penting!
Saudara, sekarang di dalam hidup ini yang penting dilakukan adalah 2 hal tadi, yaitu beriman kepada Tuhan Yesus, percaya kepada Dia, percaya akan Firman-Nya, melakukan Firman-Nya dan hidup dalam pertobatan. Seperti kita tahu beberapa waktu yang lalu saya selalu katakan bahwa kelompok Hyper-grace berkata, “Tidak perlu bertobat, sekali cukup! Pada waktu lahir baru bertobat tetapi setelah itu tidak perlu!” NO! Tiap hari kalau perlu kita bertobat. Saya percaya kalau Saudara tahu ini, “Saya harus diselamatkan!”, Saudara tidak akan main-main. Sekali lagi, orang yang tidak selamat, tempatnya di mana? NERAKA! Saya akan ulangi kepada Saudara apa yang Alkitab katakan tentang NERAKA:

- Neraka adalah tempat di mana terdapat kegelapan yang paling gelap, di sana terdapat ratap dan kertak gigi.
- Neraka adalah tempat di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak pernah padam.
- Neraka adalah tempat penyiksaan bagi manusia yang masuk neraka, siang dan malam oleh api dan belerang. Sampai kapan? SELAMA-LAMANYA!

Jangan sampai masuk neraka! Tuhan sudah menyediakan keselamatan bagi kita, karena itu hari ini Tuhan berkata kepada kita, “Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup dan pergunakanlah waktu yang ada sebaik-baiknya karena waktu-waktu ini adalah jahat!”. Kalau kita lakukan 2 hal ini, kita tidak akan mati rohani dan tidak akan suam-suam kuku, tetapi kita berapi-api,
roh kita menyala-nyala di hadapan Tuhan! Dan pada saat Dia datang untuk kali yang kedua, pada waktu Dia memanggil kita, kita mendengar dan kita diangkat dan selanjutnya kita akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya. Haleluya!

Saudara, Tuhan memberikan tugas kepada saya, “Kamu harus menyiapkan bagi-Ku suatu umat yang layak untuk menyambut kedatangan-Ku!”. Karena itu hari-hari ini saya betul-betul akan menekankan ini, supaya kita semua selamat dan kita akan bersama-sama nanti di Sorga. Amin!

Khotbah Bpk. Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 1 Oktober 2017




 

BACK..