“MENYIAPKAN BAGI TUHAN SUATU UMAT YANG LAYAK BAGI-NYA!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Saudara menikmati doa, pujian dan penyembahan kita pagi
ini? Tuhan Yesus itu baik, Dia sungguh baik dan sangat
baik kepada kita semua. Tema khotbah yang Tuhan berikan
kepada saya adalah, “Menyiapkan bagi Tuhan suatu umat
yang layak bagi-Nya!”. Ada berapa banyak di antara
Saudara yang mau menjadi umat yang layak bagi Tuhan?
Saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita mulai apa pesan
Tuhan hari ini kepada kita.
Dari tanggal 21 September 2017 – 09 September 2018
kalender Ibrani memasuki tahun 5778. Mereka sebutkan itu
adalah Tahun Ayin Chet (5778). Ayin adalah 70 dan itu
berbicara tentang sebuah mata. Kalau Saudara membaca
dari Mazmur 33:18 dan Mazmur 32:8, maka di situ
dikatakan begini, “Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang
takut akan Dia dan yang berharap hanya kepada kasih
setia-Nya.”
Ada berapa banyak di antara Saudara yang takut akan
Tuhan? Ada berapa banyak di antara Saudara yang berharap
hanya kepada kasih setia Tuhan? Berarti mata Tuhan
tertuju kepada kita!
Saudara, Tuhan mau mengajar, menasehati, dan menunjukkan
jalan apa yang harus kita tempuh. Saudara mau diajar
Tuhan? Ada berapa banyak yang mau dinasehati? Ada berapa
banyak yang mau ditunjukkan jalan yang harus kita tempuh?
Saudara, perhatikan baik-baik apa yang saya katakan!
Nasehat, ajaran Tuhan, petunjuk Tuhan untuk apa yang
harus kita tempuh hanya bisa kita pahami, hanya bisa
kita mengerti kalau mata kita tertuju kepada Dia! Kalau
mata kita tidak tertuju kepada Dia, maka Tuhan sedang
menasehati kita, sedang mengajar kita, tetapi kita tidak
tahu. Mungkin melalui orang lain, mungkin itu keras,
mungkin tidak enak, tetapi kalau mata kita selalu
tertuju kepada Tuhan, kita tahu meskipun tidak enak,
“Ini Tuhan!....Ini Tuhan!”.
TAHUN AYIN CHET (5778)
Hari ini Tuhan akan mengajar, menasehati dan menuntun
kita melalui angka 8 yang disebut “Chet”, angka 8 ini
berbicara tentang:
1. Permulaan Yang Baru
Angka 7 adalah angka tertinggi, jadi kalau boleh
dikatakan angka 8 ini bisa disamakan dengan angka 1,
yaitu permulaan yang baru. Yang baru sudah datang, yang
lama sudah berlalu! Yang jelek sudah berlalu, yang baik
sedang datang! Yang sakit disembuhkan, yang lemah
dikuatkan, yang miskin diperkaya. Haleluya!
2. Dimensi Yang Melampaui Jasmaniah atau Lahiriah
Chet atau angka 8 itu juga berbicara tentang sebuah
dimensi yang melampaui sesuatu yang jasmaniah atau
lahiriah. Kita sedang memasuki dimensi supra-natural.
Kita memasuki dimensi pekerjaan Roh Kudus yang baru
melalui Pentakosta yang ke-3.
Saudara, kita akan mengalami apa yang belum pernah
dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga,
belum pernah timbul dalam hati, itu akan kita alami! Itu
semua disediakan bagi orang yang mengasihi Tuhan. Apakah
Saudara mengasihi Tuhan? Berarti pesan ini untuk Saudara
dan saya.
Kita akan melihat ke depan apa yang belum pernah kita
lihat dengan mata, belum pernah didengar oleh telinga,
belum pernah timbul dalam hati, Tuhan sediakan buat
Saudara. Haleluya!
Saudara, bulan yang lalu, tepatnya tanggal 04 September
2017, kita telah bersama-sama merayakan ulang tahun GBI
Jl. Jend. Gatot Subroto yang ke-29. Berarti hari-hari
ini kita sedang memasuki umur yang ke-30.
Angka 30 berbicara tentang permulaan yang baru. Sebagai
contoh:
- Tuhan Yesus mulai melayani umur 30 tahun
- Daud mulai menjadi raja umur 30 tahun
- Yusuf mulai menjadi orang kedua di Mesir umur 30 tahun
Jadi angka 30 ini merupakan permulaan yang baru. Selain
itu angka 30 mengingatkan saya tentang Generasi
Millenial. Generasi Millenial ini adalah generasi yang
lahir tahun 1980, tetapi ada juga yang mengatakan yang
lahir tahun 1984 ke atas. Kalau boleh saya tahu ada
berapa banyak Generasi Millenial di tempat ini?
Saudara, pagi ini saya akan berbicara tentang Generasi
Millenial. Generasi Millenial ini terkenal dari
tulisan-tulisan yang mengatakan bahwa ini generasi yang
termasuk bermasalah.
Apa yang menjadi masalah Generasi Millenial?
- Banyak dari mereka yang tidak ke gereja. Tetapi puji
Tuhan Saudara tidak termasuk yang itu karena Saudara
yang di sini ke gereja. Di Amerika Serikat, menurut data
hanya sekitar 40% orang yang pergi ke gereja. Yang parah
itu di Korea Selatan, hanya 3% orang yang pergi ke
gereja.
- Dan Saudara, ini juga bukan kata saya tetapi saya
menyitir dari tulisan-tulisan yang mengatakan begini:
Generasi Millenial ini adalah generasi yang sulit untuk
diatur dan memiliki reputasi sebagai orang-orang yang
merasa bahwa dirinya itu berhak mendapatkan perlakuan
khusus, narsis, cinta pada diri sendiri, mementingkan
dirinya sendiri, tidak fokus, malas dan sebagainya. Ini
bukan dari saya, tetapi dari tulisan yang mungkin sudah
dengan penyelidikan.
Tetapi dengarlah Generasi Millenial yang ada di tempat
ini, apa pun yang mereka katakan tentang Anda, dengar 1
hal ini, Tuhan mau pakai Saudara secara luar biasa! Jadi,
Tuhan Yesus, Yusuf dan Daud itu dipakai dan saat ini
mereka bisa dikatakan sebagai Generasi Millenial. Dengan
ciri-ciri yang tadi disebutkan, sekarang kita akan
melihat apa rahasianya mereka bisa dipakai secara luar
biasa. Ada berapa banyak Generasi Millenial di tempat
ini yang mau dipakai Tuhan secara luar biasa? Pagi ini
kita diberikan contoh melalui Tuhan Yesus, Daud dan
Yusuf, mengapa mereka dipakai luar biasa?
1. Mengasihi Allah
Yang paling penting! Jika Saudara mengasihi Allah,
engkau akan dipakai Tuhan secara luar biasa.
2. Pada Waktu Mereka Diproses, Mereka Keluar Menjadi
Pemenang
- Tuhan Yesus ketika memulai pelayanan-Nya, Dia dicobai
Iblis. Tidak ada yang menolong! Orang tuanya pun tidak
menolong ketika Yesus dicobai, tetapi Dia keluar sebagai
pemenang!
- Daud diproses dan yang memprosesnya bukan orang jauh,
yaitu Saul. Daud dikejar-kejar hendak dibunuh dan
macam-macam lainnya, kita lihat bagaimana sampai dia
menuliskan Kitab Mazmur, segala kesulitannya dia
tuangkan dalam kitab tersebut serta meminta pertolongan
Tuhan. Akhirnya dia juga keluar sebagai pemenang.
- Yusuf diproses dan yang memproses bukan orang jauh
juga, yaitu saudara-saudaranya. Orang tuanya, yaitu
ayahnya pada waktu itu tidak bisa menolong dia. Dia
harus dijual sebagai budak ke rumah Potifar, sebagai
akibat istri Potifar yang mengajaknya tidur tetapi dia
tidak mau, itu berarti dia keluar sebagai pemenang,
namun dia juga harus masuk penjara. Tetapi itulah
perjalanannya sampai akhirnya umur 30 dia menjadi orang
kedua di Mesir di bawah Firaun. Saudara, ini penting!
Pada waktu diproses Saudara harus keluar sebagai
pemenang. Amin!
Saudara, pada kesempatan ini saya juga mau mengingatkan
para orang tua. Saya diingatkan tentang kepompong. Kalau
boleh saya tanya, ada berapa banyak di antara Saudara
yang senang pada ulat? Pada waktu kita melihat ulat
langsung berkata, “Wah, bagusnya…”. Sekarang kalau
Saudara lihat kupu-kupu, apakah Saudara akan berkata,
“Wah, kupu-kupu ini bagus!”. Dari ulat yang tadinya
jijik untuk dilihat, artinya Saudara tidak mau
mendekatinya sampai ulat tersebut menjadi kupu-kupu yang
disenangi orang-orang itu harus melewati fase kepompong
(pupa). Saudara, ulat itu seperti dibungkus dan dia diam
di dalamnya, sepertinya mati. Tetapi setelah 7 – 20 hari
tergantung dari spesiesnya, dia keluar! Jadi pada waktu
itu dia masuk masa proses. Ada seseorang yang ceritanya
memperhatikan ini. Dia melihat kepompong itu dan berkata,
“Aduh, kasian ya…kapan dia akan keluar?”. Kemudian
ditunggu seminggu dan beberapa hari lagi, “Ko’ belum
jadi juga ya? Waduh, ini harus ditolong”. Begitu dia
tolong dengan menyobek kulit daripada kepompongnya, apa
yang terjadi? Ulatnya mati!
Saudara, ini penting buat orang tua, salah-satu penyebab
kenapa mereka jadi seperti itu adalah “kesalahan” dari
orang tua yang terlalu memanjakan anak-anaknya. Bukan
rahasia lagi sekarang ini banyak guru yang takut sama
orang tua.
Orang tua: “Anak saya dapat berapa?!”
Guru: “4 sebetulnya nilai anak bapak”
Orang tua: “Tulis, 7! Kalau tidak kamu hati-hati, ya!”.
Itu benar-benar terjadi! Saudara, kita berusaha untuk
menolong anak kita yang sebetulnya di dalam proses.
Anak-anak remaja itu harus mengalami proses dan itu
jangan ditolong terlalu berlebihan. Biarkan! Sebab
mereka akan menjadi kupu-kupu tadi dan menjadi indah.
Ada juga orang tua yang tidak memperhatikan itu dan
tidak mau pusing, “Ah, sudahlah,…nih kamu main sana!”.
Lalu dikasih gadget! Bukan artinya salah, tetapi kalau
terlalu banyak akan menghasilkan seperti yang disebutkan
tadi dan juga banyak faktor-faktor lainnya. Yang penting
pada waktu masuk proses jangan terlalu ditolong. Boleh
menguatkan tetapi jangan sampai terlalu menolong seperti
kepompong yang dibuka sebelum waktunya itu. Kasian,
karena ulat itu akan mati dan tidak menjadi apa-apa!
3. Dipenuhi Roh Kudus
Pada waktu Tuhan Yesus akan mulai melayani, Dia dibaptis
air. Pada waktu dibaptis air apa yang terjadi? Langit
terbuka, Roh Allah turun seperti burung merpati memenuhi
Tuhan Yesus. Ini yang paling penting! Generasi Millenial,
juga generasi kita-kita ini, Saudara harus dipenuhi Roh
Kudus.
Apa yang dilihat oleh Russell Evans seperti yang sering
saya saksikan tentang Indonesia, dia melihat jutaan
anak-anak muda yang saya percaya ini adalah Generasi
Millenial, jutaan anak-anak muda yang berkobar dalam Api
Roh Kudus. Mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dan mereka
cinta mati-matian akan Tuhan Yesus dan mereka akan
melayani bangsa ini seperti yang belum pernah terjadi
sebelumnya!
Sekali lagi saya mau katakan, Saudara harus dipenuhi
dengan Roh Kudus! Mari saya mengajak Saudara membuka
Yesaya 32:15-17, “Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari
atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan,
dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang
gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun
buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada
kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan
akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk
selama-lamanya.”
Ada berapa banyak yang mau tenang, tenteram dan damai
sejahtera untuk selama-lamanya? Kalau Saudara mau tenang,
tenteram, damai sejahtera, itu hanya terjadi kalau
Saudara dipenuhi Roh Kudus. Dikatakan tadi, “Sampai
dicurahkan kepada kita Roh (Roh Kudus) dari atas: Maka
padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan,…”. Yang
berlaku di padang gurun adalah keadilan (justice),
tetapi kalau sudah berubah menjadi kebun buah-buahan,
ini berubah! Dari justice menjadi righteousness (kebenaran).
Apa keadilan yang dimaksud di sini? Yaitu mata ganti
mata, gigi ganti gigi. “Kalau saya dipukul pipi kanan,
tonjok juga pipi kanannya. Kalau perlu pipi kirinya! Itu
baru adil!”. Tetapi kalau kebenaran lain, “Ditampar pipi
kanan, berikan pipi kiri! Kalau ada orang yang memaksa
minta bajumu, serahkan juga jubahmu! Kalau ada orang
yang memaksa berjalan 1 mil, berjalanlah 2 mil!” Menurut
orang-orang yang masih berada di padang gurun ini
seperti orang yang miring (gila)! Sekarang kita boleh
cek, seperti kemarin saya bicara di doa pengerja seperti
ini, “Saya tidak yakin, tidak ada jaminan seorang
pendeta, seorang pengkhotbah pasti hatinya kebun
buah-buahan!” Termasuk kita semua, belum tentu pasti
hatinya sudah kebun buah-buahan. Mari kita cek apakah
masih padang gurun atau sudah menjadi kebun buah-buahan?
Coba kita renungkan hal tadi, kalau Saudara ditampar
pipi kiri, kira-kira Saudara akan melakukan apa? Saudara
akan tahu apakah masih padang gurun atau kebun
buah-buahan. Saya berdoa, biar semua jangan menjadi
padang gurun tetapi semua menjadi kebun buah-buahan. Di
sini dikatakan, “Di mana ada kebenaran di situ akan
tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah
ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.”
PERMULAAN YANG BARU
Kita sedang memasuki permulaan yang baru. Mari kita
lihat pesan Tuhan buat kita semua dari Kolose 3:1-4,
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan
Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus
ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara
yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati
dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam
Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita,
menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri
bersama dengan Dia dalam kemuliaan.”
Saudara, Tuhan meminta kepada kita semua untuk mencari,
memikirkan perkara-perkara yang di atas, di mana Kristus
ada, duduk di sebelah kanan Allah. Kalau kita melakukan
itu, maka di sini dikatakan, “Pada waktu Tuhan Yesus
menyatakan diri kelak, kita akan melihat Dia dan
kemudian hidup bersama-sama dengan Dia selama-lamanya!”.
Dari ayat ini saya sangat yakin dan percaya, ada berapa
banyak yang mau ikut dalam pengangkatan? Orang yang
diangkat adalah orang yang hanya memikirkan dan mencari
perkara-perkara yang di atas. Amin!
Saudara, saya berdoa setiap kita hari-hari ini ketika
mendengar ini kita mulai koreksi diri. “Tuhan, saya mau…saya
mau, Tuhan. Kita sedang memasuki permulaan yang baru,
masa, era permulaan yang baru. Saya mau mencari,
memikirkan perkara-perkara yang di atas”.
Apa yang dimaksudkan dengan mencari dan memikirkan
perkara-perkara yang di atas?
1. Banyak memikirkan perkara-perkara yang rohani.
2. Meresponi persoalan atau apa saja, semua harus sesuai
dengan kehendak Tuhan. Sesuai dengan perkara-perkara
yang di atas tadi.
Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan, sebab dia
melakukan segala perintah Tuhan pada zamannya. Kalau
kita lihat Daud, dia meresponi masalah yang terjadi,
enak maupun tidak enak dalam hidupnya, itu selalu sesuai
dengan perkara-perkara yang di atas. Di saat dia jatuh
dalam dosa, Daud meresponi ketika dia ditegor dan
dihukum, apa yang dia lakukan itu sesuai dengan
perkara-perkara yang di atas. Pada waktu ditegor, dia
tidak mencari kambing hitam, dia tidak mencari alasan
untuk membenarkan dirinya. Dia hanya bilang, “Tuhan, itu
saya…itu saya. Ampuni saya, Tuhan!...ampuni saya! Jangan
ambil Roh-Mu daripadaku. Ampuni saya…”. Pada waktu dia
dihukum, dia berkata, “Biar Tuhan yang menghukum saya…biar
Tuhan yang menghukum saya”. Itu Daud! Saudara yang
dikasihi Tuhan, kita disuruh Tuhan untuk mencari dan
memikirkan perkara-perkara yang di atas. Amin!
Kalau Saudara membaca dari Wahyu 2 dan 3, itu adalah
pesan Tuhan kepada 7 sidang jemaat atau 7 gereja. Tujuh
gereja atau 7 sidang jemaat itu bukan hanya pada waktu
itu saja, tetapi sebenarnya ini berbicara tentang gereja
sepanjang masa, termasuk gereja masa kini, yaitu Saudara
dan saya. Jadi itu pesan buat kita semua. Nah, di situ
Tuhan memberikan pesan apa yang Dia sukai dan apa yang
Dia tidak sukai. Kalau kita melakukan apa yang Dia sukai,
artinya melakukan sesuai dengan perkara-perkara yang di
atas, dan kita akan dapat pahala, akan mendapat berkat
yang luar biasa. Tetapi sebaliknya kalau kita tidak
melakukan itu, maka kita akan mendapatkan hukuman.
Karena itu setiap kali Tuhan memberikan pesan kepada
gereja-Nya selalu diakhiri dengan kata-kata, “Siapa
bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan
oleh Roh kepada jemaat-jemaat”. Dan setelah itu
dikatakan, “Barangsiapa menang, Tuhan akan kasih pahala…”
Tuhan mau kita keluar sebagai pemenang. Kalau kita
melakukan perkara-perkara yang di atas maka kita akan
keluar sebagai pemenang.
JEMAAT DI SARDIS DAN LAODIKIA
Saya diingatkan oleh Tuhan, melalui pesan Tuhan kepada
jemaat di Sardis dan Laodikia. Perhatikan hal-hal yang
Tuhan Yesus tidak suka!
Pertama, kepada jemaat di Sardis yang mati secara rohani
dan jemaat di Laodikia yang suam-suam kuku atau tidur
secara rohani. Dikatakan oleh Tuhan, “Kalau kamu lakukan
itu, kamu akan hilang keselamatan….”, tetapi kalau
keluar sebagai pemenang, ini pahalanya:
Kepada Jemaat di Sardis
1. Akan dikenakan pakaian putih.
2. Namanya tidak akan dihapus dari Kitab Kehidupan.
Saudara perhatikan baik-baik, namanya tidak dihapus dari
Kitab Kehidupan, artinya orang yang namanya sudah ada di
Kitab Kehidupan, tetapi kalau dia tidak keluar sebagai
pemenang, dia akan dihapus namanya. Jadi tidak ada
istilah, “Sekali selamat, tetap selamat!”.
3. Tuhan akan mengaku namanya di hadapan Bapa dan
malaikat-Nya.
Kepada Jemaat di Laodikia
Akan didudukkan bersama-sama dengan Tuhan Yesus di atas
takhta-Nya, sebagaimana Tuhan yang menang dan duduk
bersama-sama dengan Bapa-Nya di atas takhta-Nya. Semua
ini berbicara tentang masuk sorga! Sekali lagi, hanya
orang yang keluar sebagai pemenang,
dia yang akan masuk sorga. Amin!
Sekali lagi saya mau tanya kepada Saudara, ada berapa
banyak di antara Saudara yang mau menjadi umat yang
layak bagi Tuhan? Mari kita cek, apa yang dikatakan
Tuhan Yesus tentang mati secara rohani tadi. Perhatikan:
Mati rohani itu secara lahiriah tampaknya mereka hidup
dan aktif serta memiliki keberhasilan dan kerohanian
yang baik. Bisa jadi memiliki penyembahan yang menarik
tetapi bukan dari kuasa dan kebenaran Roh Kudus. Mungkin
dengan kebenarannya sendiri.
Saudara yang dikasihi Tuhan, mungkin kita kelihatannya
baik-baik tetapi tidak tahunya mati rohani. Yang
suam-suam kuku dikatakan adalah orang yang berkompromi
dengan dunia dan sama dengan orang dunia. Kristen tetapi
kerohaniannya payah. Tuhan tidak suka hal itu! Sekarang
kita cek, termasuk saya pun telah mengecek diri saya,
“Tuhan, saya tidak mau jadi orang yang mati rohani dan
suam-suam kuku”.
Ada sesuatu yang menarik yang dilakukan oleh Barna
Research Group Ltd 40 tahun yang lalu yaitu di tahun
1977 dan presidennya yaitu George Barna berkata begini,
“Tahun 1977 kita mengadakan penelitian untuk
membandingkan keyakinan, sikap, nilai-nilai dan tingkah
laku orang percaya dan yang tidak percaya”. Jadi ini
dibandingkan keyakinannya, sikapnya, nilai-nilainya dan
tingkah lakunya. Hasilnya “Sangat sulit bagi orang yang
belum percaya untuk memahami kekristenan, karena hanya
ada sedikit orang-orang Kristen lahir baru yang
meneladani iman yang Alkitabiah”. Saudara, ini bisa
dipastikan banyak orang yang suam-suam kuku dan mati
rohani. Dan dikatakan begini, “Pengetahuan Alkitab
orang-orang Kristen lahir baru (pada waktu itu) adalah
kombinasi dari unsur-unsur Alkitab dan hikmat dunia yang
dicampur menjadi bubur teologi yang menjijikkan!”
Saya tidak tahu apakah sekarang sudah berubah dan saya
tidak yakin kalau berubah. Tetapi saya percaya kita yang
ada di tempat ini, tidak seperti ini. Orang-orang yang
seperti itu adalah orang-orang yang suam-suam kuku dan
mati rohani, tetapi saya percaya tidak ada seorang pun
di tempat ini yang suam-suam kuku dan mati rohani. Amin!
Bangunlah, Hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari
antara orang mati!
Saudara, jangan sampai kita menjadi orang-orang yang
mati rohani dan suam-suam kuku! Untuk itu Alkitab
mengajar kepada kita sekarang melalui Efesus 5:14-17,
“Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang
tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus
akan bercahaya atas kamu.” Karena itu, perhatikanlah
dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti
orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini
adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi
usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Dikatakan begini, “Bangunlah, hai kamu yang tidur… (yang
tidur rohani atau suam-suami kuku)…dan bangkitlah dari
antara orang mati (orang yang mati rohani) dan Kristus
akan bercahaya atas kamu.”. Supaya kita yang mungkin
suam-suam kuku dan mati rohani, bangun dan bangkit!
Apa yang harus kita lakukan supaya kita bangun dari
tidur dan bangkit dari antara orang mati?
1. Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup,
jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.
Berlaku cemar adalah kegemaran orang-orang bebal. (Amsal
10:23)
2. Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini
adalah jahat!
Saya mau ingatkan Saudara bahwa umur kita tidak ada
seorang pun yang tahu sampai kapan atau sampai berapa.
Ada seorang muda baru berumur 20 tahun tetapi sudah
dipanggil Tuhan, ada yang pada usia 90 tahun baru
dipanggil Tuhan, tidak ada seorang pun yang tahu. Tetapi
yang paling penting kalau kita mau supaya kita tidak
mati rohani dan tidak suam-suam kuku, kita harus
mempergunakan waktu yang ada ini sebaik-baiknya. Amin!
Bagaimana supaya kita bisa memperhatikan dengan seksama
bagaimana kita hidup? Bagaimana kita bisa mempergunakan
waktu yang ada sebaik-baiknya? Ayat 17 itulah jawabannya
dan mari kita membaca bersama-sama, ”Sebab itu janganlah
kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan.”
Apa kehendak Tuhan dalam hidup ini? Kalau kita mengerti
ini, kita akan memperhatikan dengan seksama bagaimana
kita hidup dan kita akan mempergunakan waktu-waktu kita
yang ada sebaik-baiknya. Ini yang penting, apa kehendak
Tuhan dalam hidup ini? Yaitu, supaya kita diselamatkan.
Amin!
Saudara, ini penting! Allah berinisiatif menyediakan
keselamatan bagi semua orang. Amin! Ini sudah dilakukan
sejak sebelum dunia dijadikan. Allah memanggil kita
kepada keselamatan melalui Injil dan menerima kasih
karunia-Nya secara gratis melalui respon iman kita.
Gratis, bukan karena perbuatan baik kita maka kita
selamat! Tetapi responnya adalah iman! Kemudian kita
hidup dalam pertobatan dan beriman kepada Kristus. Ini
penting!
Saudara, sekarang di dalam hidup ini yang penting
dilakukan adalah 2 hal tadi, yaitu beriman kepada Tuhan
Yesus, percaya kepada Dia, percaya akan Firman-Nya,
melakukan Firman-Nya dan hidup dalam pertobatan. Seperti
kita tahu beberapa waktu yang lalu saya selalu katakan
bahwa kelompok Hyper-grace berkata, “Tidak perlu
bertobat, sekali cukup! Pada waktu lahir baru bertobat
tetapi setelah itu tidak perlu!” NO! Tiap hari kalau
perlu kita bertobat. Saya percaya kalau Saudara tahu ini,
“Saya harus diselamatkan!”, Saudara tidak akan
main-main. Sekali lagi, orang yang tidak selamat,
tempatnya di mana? NERAKA! Saya akan ulangi kepada
Saudara apa yang Alkitab katakan tentang NERAKA:
- Neraka adalah tempat di mana terdapat kegelapan yang
paling gelap, di sana terdapat ratap dan kertak gigi.
- Neraka adalah tempat di mana ulat-ulat bangkai tidak
mati dan api tidak pernah padam.
- Neraka adalah tempat penyiksaan bagi manusia yang
masuk neraka, siang dan malam oleh api dan belerang.
Sampai kapan? SELAMA-LAMANYA!
Jangan sampai masuk neraka! Tuhan sudah menyediakan
keselamatan bagi kita, karena itu hari ini Tuhan berkata
kepada kita, “Perhatikanlah dengan seksama bagaimana
kamu hidup dan pergunakanlah waktu yang ada
sebaik-baiknya karena waktu-waktu ini adalah jahat!”.
Kalau kita lakukan 2 hal ini, kita tidak akan mati
rohani dan tidak akan suam-suam kuku, tetapi kita
berapi-api,
roh kita menyala-nyala di hadapan Tuhan! Dan pada saat
Dia datang untuk kali yang kedua, pada waktu Dia
memanggil kita, kita mendengar dan kita diangkat dan
selanjutnya kita akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus
selama-lamanya. Haleluya!
Saudara, Tuhan memberikan tugas kepada saya, “Kamu harus
menyiapkan bagi-Ku suatu umat yang layak untuk menyambut
kedatangan-Ku!”. Karena itu hari-hari ini saya
betul-betul akan menekankan ini, supaya kita semua
selamat dan kita akan bersama-sama nanti di Sorga. Amin!
Khotbah Bpk. Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 1 Oktober 2017