MERAIH KEMENANGAN DENGAN CARA TUHAN
Siapa di antara kita yang tidak mau
menang? Saya percaya semua orang ingin menang.
Kemenangan dapat diartikan sebagai keberhasilan,
kesuksesan hidup dan tentunya akan mendatangkan
kebahagiaan. Baik ketika menghadapi pergumulan, tekanan,
kesulitan, tantangan dan masalah hidup yang ada dalam
diri, rumah tangga, pekerjaan usaha, pelayanan,
pertandingan iman dan seluruh aspek kehidupan kita.
Namun pertanyaannya, bagaimana kita meraih kemenangan
tersebut? Cara apa yang kita gunakan untuk meraih
kemenangan dan keberhasilan tersebut?
Kita akan melihat bagaimana menang dengan cara Tuhan
berbeda dengan menang dengan cara dunia.
1. Kemenangan dari sisi kualifikasi pribadi seorang
pemenang
Terdapat perbedaan kualifikasi seorang pemenang menurut
penilaian/standar dunia dan Tuhan. Biasanya dunia akan
berkata bahwa orang yang menang/berhasil adalah mereka
yang punya kualifikasi: terpelajar, pintar, bijaksana,
terpandang, kuat dan punya posisi yang bagus. Tentu saja
ini baik, namun hal-hal tersebut bukanlah faktor penentu
dalam meraih kemenangan.
Mari kita simak 1 Korintus 1:26-29 (TB2)
“Saudara-saudara, ingatlah bagaimana keadaan kamu ketika
kamu dipanggil: Menurut ukuran manusia tidak banyak
orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh,
tidak banyak orang yang terpandang.
Tetapi, apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk
mempermalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang
lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk mempermalukan apa
yang kuat. Apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi
dunia, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah
untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada
seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan
Allah.”
Dan Mazmur 20:7 (TB2)
“Sekarang aku tahu bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada
orang yang diurapi-Nya. Ia menjawabnya dari surga-Nya
yang kudus dengan kemenangan gilang-gemilang oleh tangan
kanan-Nya.”
Berdasarkan kedua teks diatas, kita mendapati bahwa
faktor penentu seseorang meraih kemenangan adalah Tuhan,
bukan kualifikasi pribadi. Tuhan-lah yang memilih dan
memberikan kemenangan, bukan karena kekuatan dan
kehebatan manusia. Bahkan Dia dapat memilih dan
memberikan kemenangan kepada orang-orang yang tidak
dipandang/diperhitungkan oleh dunia. Oleh karena itu,
setiap orang punya kesempatan untuk meraih kemenangan di
dalam Tuhan.
Kita bisa melihat contoh-contoh di Alkitab seperti Yusuf,
Daud, Gideon, dll. Menurut pandangan dunia, mereka tidak
memiliki kualifikasi untuk meraih kemenangan dalam hidup,
namun berbeda dengan pandangan Tuhan. Justru, Tuhan
memilih dan menjadikan mereka sebagai pemenang.
Maka dari itu, kita tidak perlu minder, takut ataupun
khawatir dengan latar belakang dan kondisi kita.
Mendekatlah dan terus berharap hanya kepada Tuhan,
sambil terus berusaha dan meng-improve diri, sehingga
kita menjadi pribadi yang berkualitas dan dapat
dipercaya. Sebaliknya, jangan sombong dan merasa hebat
atas setiap pencapaian kita. Tuhan-lah yang memilih dan
meneguhkan kita, Dia juga yang memampukan dan menyertai
kita.
2. Kemenangan juga berbicara soal metode/cara untuk
meraih kemenangan itu
Cara yang Tuhan pakai seringkali berbeda dengan
cara-cara dunia/manusia sehingga kita tidak bisa
membatasi cara yang dapat dipakai-Nya. Cara-cara luar
biasa yang tidak dapat kita pikir dengan nalar manusia.
Contohnya:
- Runtuhnya tembok Yerikho dengan cara mengelilinginya
sebanyak 7x, peperangan yang dimenangkan dengan tim
pemuji di depan prajurit;
- Pasukan Gideon yang mengalahkan pasukan Midian dengan
300 prajurit;
- Daud diurapi menjadi Raja dan mengalahkan Goliath
dengan batu;
- Orang-orang yang mendapatkan mujizat dan kesembuhan
dari Yesus dengan cara yang berbeda-beda; perkataan
Tuhan, jubah Yesus, air liur bercampur tanah, air jadi
anggur, dsbnya;
- Paulus bebas dari penjara dengan pujian dan
penyembahan.
Peristiwa-peristiwa ini memberikan pengertian kepada
kita bahwa Tuhan bisa memakai cara apapun untuk
mendatangkan kemenangan bagi umat-Nya selama kita
percaya dan melakukan perintah-Nya.
Bagi kita saat ini, terdapat Alkitab sebagai panduan dan
cara untuk menjalani dan meraih kemenangan dalam hidup
ini. Bagi dunia, cara-cara ini tidak populer dan mungkin
ada yang berkata tidak relevan, tapi kita percaya bahwa
Tuhan memberikan kemenangan kepada umat-Nya dengan
cara-Nya yang ajaib.
3. Kemenangan juga mengenai masalah waktu
Terdapat perbedaan antara waktu meraih kemenangan dengan
cara Tuhan dan dunia. Jika dunia menuntut tenggat waktu
dalam meraih kemenangan dengan perhitungan menurut
kehendak sendiri, maka dengan Tuhan kita tidak bisa
memaksa untuk memakai perhitungan secara matematis dalam
meraih kemenangan/keberhasilan.
Kita bisa melihat contoh-contoh di Alkitab seperti
Abraham, Musa, Israel, Yusuf, Daud, Ayub, dll yang
menantikan kemenangan dengan tekun dalam waktunya Tuhan.
Ada yang menantikan setahun, namun juga ada yang 40
tahun.
Secara dunia, hal ini tentu merupakan waktu yang panjang
dan tidak populer, namun Pengkhotbah 3:11 mengatakan
bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
Waktu Tuhan berbeda dengan waktu dunia, mungkin terasa
begitu lambat, tapi waktu Tuhan tidak pernah terlambat.
Maka dari itu, tetaplah percaya dan usahakan yang
terbaik yang kita bisa. Kemenangan akan menjadi bagian
milik kita.
Alkitab memberikan langkah praktis yang dapat kita
lakukan untuk meraih kemenangan:
1. Beriman dan mengandalkan Tuhan (Amsal 3:5; 1 Yohanes
5:4; Yeremia 17:5)
2. Ikuti dan terapkan prinsip kebenaran Firman Tuhan
dalam kehidupan sehari-hari (Yosua 1:5-8)
3. Tekun dan sabar (Ibrani 12:2-7)
Kesimpulannya, kita perlu hati-hati dengan cara kita
dalam meraih kemenangan. Tuhan memberikan kemenangan
kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, namun kita perlu
mengikuti dan menerapkan prinsip kebenaran Firman Tuhan
dalam kehidupan kita dan tetap sabar dalam menantikan
waktu-Nya.
Selain itu, kita tidak boleh bermegah atas kemenangan/keberhasilan
kita karena itu adalah pemberian Tuhan. Mari kita meraih
kemenangan bersama Tuhan dengan cara-Nya sambil tetap
memuliakan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus
memberkati. (LW).