MERESPONI REVIVAL
Sebab,
beginilah firman Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, yang
bersemayam untuk selamanya dan kudus nama-Nya, "Aku
bersemayam di tempat tinggi dan kudus tetapi juga
bersama orang yang remuk dan rendah hati, untuk
menghidupkan semangat orang yang rendah hati dan
menghidupkan hati yang remuk redam.”
Yesaya 57:15, TB2
FENOMENA ASBURY REVIVAL 2023
Asbury Revival yang terjadi di Universitas Asbury,
Wilmore, Kentucky di Amerika Serikat sejak tanggal 8
Februari 2023 menjadi viral di berbagai media sosial.
Peristiwa ini dikenal dengan “Kebangunan Rohani di
Universitas Asbury” dan peristiwa seperti ini tercatat
pernah terjadi 8 (delapan) kali.
Kebangunan Rohani Asbury 2023 telah menyebar ke berbagai
universitas lain seperti: Universitas Cedarville,
Universitas Samford, Universitas Lee di Cleveland –
Tennessee, Universitas Oral Roberts di Tulsa – Oklahoma
dan Universitas Cumberlands di Williamburg – Kentucky,
dan masih banyak kampus lain serta berbagai tempat
lainnya.
ASBURY REVIVAL SEBAGAI BAGIAN PENGGENAPAN PENTAKOSTA
KETIGA
Apa yang terjadi di Universitas Asbury merupakan
penggenapan dari Pentakosta Ketiga. Hal ini terlihat
dari:
1. Pernyataan dari Dr. Kevin Brown, Presiden Universitas
Asbury, apa yang terjadi di Asbury sejak 8 Februari 2023
yang lalu adalah “arus kebaikan yang tak terukur yang
membanjiri komunitas kami dan dengan cepat bergerak ke
wilayah lain di dunia” dan merupakan "pencurahan Roh
Allah yang menggugah hati manusia". Hal ini sejalan
dengan poin pertama dari Pentakosta Ketiga.
2. Sesuai dengan nubuatan William Seymour yaitu “Dalam
seratus tahun yang akan datang akan ada kebangunan
rohani lain seperti yang terjadi di Azusa ... akan lebih
besar dan lebih luas dari yang terjadi di Azusa. ...” --
kebangunan rohani tidak hanya terjadi di Universitas
Asbury saja, melainkan menyebar ke
universitas-universitas lainnya.
3. Kebangunan rohani terjadi di Universitas Asbury di
mana para mahasiswa dari Gen-Z (Generasi Yeremia)
berkumpul untuk menempuh pendidikan. Kita bersyukur
karena inilah penggenapan dari poin ketiga dari
Pentakosta Ketiga.
4. Kebangunan rohani ini terjadi di
universitas-universitas yang ada di Amerika Serikat yang
mewakili negara-negara di Barat, sejalan dengan poin
keempat dari Pentakosta ketiga.
5. Pesan Tuhan yang disampaikan melalui Pdt. DR. Ir.
Niko Njotorahardjo (Februari 2022) tentang kebangkitan
tulang-tulang kering yang akan menjadi suatu tentara
yang besar (Yehezkiel 37). Melalui nubuatan tentang
nafas hidup, maka tulang-tulang kering akan mengalami
kebangkitan kembali di era Pentakosta Ketiga ini.
Pesan Tuhan berikutnya adalah
“Mulai dari yang kecil, lakukan ini dahulu nanti jika
ini sudah jalan, tiba-tiba pencurahan Roh Kudus semakin
keras dengan secara tidak sadar kamu akan melihat”.
Dengan pengertian Pentakosta Ketiga dari perspektif
“sudah, sedang, dan akan terjadi”, maka kita percaya
kebangunan rohani di Asbury ini adalah awan kecil yang
akan terus berkembang menjadi awan badai yang
menghasilkan hujan akhir yang lebat yaitu pencurahan Roh
Kudus yang akan menghasilkan penuaian jiwa terbesar dan
puncaknya adalah Amanat Agung digenapi. Inilah yang
dinyatakan dalam poin kelima dari Pentakosta Ketiga.
BEBERAPA FENOMENA KEBANGUNAN ROHANI DI DUNIA DAN DI
INDONESIA
Melihat kembali beberapa fenomena kebangunan rohani di
dunia dan di Indonesia, suatu pertalian kesinambungan
dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya:
1. “The Welsh Revival”,
Fenomena yang terjadi di Wales (1904) sebuah kegerakan
yang menghasilkan pertobatan lebih dari 100.000 jiwa.
Ciri utama adalah adanya pesan profetik yang melibatkan
“musik” (doa, pujian dan penyembahan).
2. “The Azusa Street Revival”
Fenomena yang terjadi di Los Angeles, California AS
(1906) yaitu Pentakosta Kedua. Ciri utama adalah
pencurahan Roh Kudus dengan ditandai oleh berbahasa Roh.
3. “The Toronto Blessing”,
Fenomenda yang tterjadi di Toronto Airport Vineyard
Church, Toronto, Kanada (Januari 1994) dengan fenomena
“tertawa kudus” di mana terjadi pemulihan hati dan jiwa.
4. Kisah dua juta orang Indonesia yang datang kepada
Kristus (1965-an)
Kebangunan rohani ini terjadi di tengah kekacauan
politik dan situasi di Indonesia sehingga mereka
mengalami kebutuhan rohani yang tidak dapat dijawab oleh
agama-agama yang mereka anut sebelumnya dan hanya Injil
yang bisa menjawab kebutuhan ini dengan pesan “Janji
hidup kekal”.
5. Kebangunan Rohani Soe - Timor
Lawatan ilahi dimulai di Institut Injili Indonesia di
Batu, Malang (1965). Dibentuk tim pelayanan ke Timor
pada Juli 1965 yang dipimpin oleh Detmar Scheuneman.
Khotbah profetik Detmar Scheuneman digenapi pada Minggu
malam, 26 September 1965, dimana Roh Kudus turun ke atas
200 orang seperti di hari Pentakosta. Kesaksian dari Mel
Tari, dia melihat api dalam gereja tetapi gereja tidak
terbakar. Setelah itu terjadi penyembahan dalam berbagai
bahasa dan terjadi mujizat.
6. Kebangkitan Rohani di Nias (1916 -1922)
Fenomena yang disebut dengan ‘Fangesa Dodo’ atau
Pertobatan Besar. Tahun 1940 terjadi gelombang
pertobatan kembali.
7. Lawatan Tuhan melalui Healing Movement Ministry (HMM)
Di mulai di Kota Bandung, 8 Agustus 2006 dengan dihadiri
± 8000 orang, sampai HMC ke-318 di tahun 2019
Dari benang merah kebangunan rohani dunia dan Indonesia,
kita mencoba untuk memahami kebangunan rohani yang
sejati dimana orang-orang percaya mengalami “rasa lapar
dan haus akan kebenaran” yang menyebabkan gereja berdoa
terus-menerus bersama-sama (UNITY) dalam kondisi
“seperti rasa sakit melahirkan”. Kemudian Yoel 2:28-29
digenapi dengan terjadinya pencurahan Roh Kudus disertai
goncangan yang menghasilkan pertobatan besar-besaran dan
reformasi dalam gereja dan masyarakat.
MEMAHAMI REVIVAL SEJATI
Menurut International Standard Bible Encyclopedia, kata
‘revival’ adalah terjemahan dari chayah, yaitu
‘menghidupkan’ (Kejadian 45:27; Hakim-hakim 15:19).
Dalam Perjanjian Lama, istilah yang sama dipakai dalam
beberapa peristiwa:
• pembangunan kembali (Nehemia 4:2)
• pemulihan menuju kesejahteraan (Mazmur 85:6)
• kasih karunia Allah bagi umat-Nya (Habakuk 3:2)
Dalam Perjanjian Baru, terjemahan dari ‘anazao’ adalah:
"hidup kembali" (Roma 14:9)
Beberapa pengertian dari hamba-hamba Tuhan yang memiliki
visi tentang kebangunan rohani:
1. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Kebangunan Rohani adalah kegerakan gelombang Tuhan untuk
membawa umat dan gereja-Nya masuk dalam rencana-Nya yang
sempurna. Kebangunan Rohani hanya dengan cara
mengizinkan Tuhan mengerjakannya di dalam kita, kita
hanya fokus melakukan kehendak Bapa dalam zaman kita.
2. Dutch Sheets
Kehadiran Allah di tengah umat-Nya yang menghasilkan
Pembaruan dan Pertumbuhan Gereja, Pertobatan para
Pendosa dan Reformasi Sosial.
3. Michael Brown
“A season of Unusual Divine Visitation”. (Musim
Kunjungan Ilahi yang tidak biasa)
4. Martyn L. Jones
Sebuah karya Allah yang berdaulat di seluruh wilayah di
mana banyak gereja, banyak orang Kristen telah diangkat
dari ketidakpedulian rohani dan keduniawian ke dalam
kesadaran akan dosa, keinginan yang sungguh-sungguh
untuk lebih mengenal Kristus dan firman-Nya, keberanian
bersaksi, kesucian hidup, banyak pertobatan, penyembahan
yang penuh sukacita, komitmen yang diperbaharui untuk
misi.
Kesimpulannya: Revival atau kebangunan rohani adalah
kegerakan gelombang Tuhan melalui kehadiran Allah di
dalam kedaulatan dan rencana-Nya yang sempurna di tengah
umat-Nya, yang menyebabkan terjadinya pertobatan
jiwa-jiwa dan menghasilkan reformasi dalam gereja dan
masyarakat.
MERESPONI REVIVAL
Kebangunan rohani adalah proses yang meliputi masa
pewahyuan, masa membajak dan masa menuai.
• Masa Pewahyuan adalah masa Tuhan memberikan visi
kebangunan rohani kepada gereja-Nya. Kita telah menerima
visi kebangunan rohani yaitu Pentakosta Ketiga,
mempersiapkan menara doa - menara doa, membangun Azusa
Street Prayer Tower yaitu sebuah menara doa yang ada di
tempat dimana Pentakosta Kedua terjadi. Juga pesan Tuhan
melalui Yehezkiel 37 dimana tulang-tulang kering yang
dihidupkan kembali dan mengubahnya menjadi suatu tentara
yang besar.
• Masa Membajak adalah masa dimana Gereja Tuhan harus
meresponi visi kebangunan rohani dengan melakukan
pertobatan dan mengalami pemulihan dan pemurnian. Gereja
harus menjaga Api dan kembali kepada kasih mula-mula.
Semua orang percaya harus mulai berdoa dalam kesatuan
hati dan tekun mengobarkan karunia Roh Kudus dan
memahami peranan bahasa Roh serta melakukannya sebagai
gaya hidup dalam doa, pujian dan penyembahan serta setia
dalam pemuridan, menjadi murid yang terus dibaharui
menjadi serupa dengan Kristus.
• Masa Penuaian adalah masa dimana Kristus akan
termanifestasi di dalam kehidupan orang-orang kudus dan
benih mulai bertumbuh dan semakin tinggi hingga mencapai
potensi penuh untuk dituai yang akan menghasilkan
Reformasi Gereja dan Masyarakat.
Ada 3 respon Gereja Tuhan yaitu tidak percaya/tidak
peduli, percaya tapi pasif/apatis, dan percaya dan aktif
melakukan bagiannya. Gereja kita tentu memilih yang
ketiga. Oleh sebab itu, jadilah orang yang menangkap api
Pentakosta Ketiga dan menjadi bagian dari penyelesaian
Amanat Agung Tuhan Yesus. Amin! (BM)