MEWASPADAI PENYESATAN DI AKHIR ZAMAN
Kita percaya bahwa kedatangan Tuhan
Yesus kedua kali sudah sangat singkat. Tanda-tanda akhir
zaman seperti:
• deru perang (Matius 24:6-7)
• bencana alam, dan penyakit sampar (Lukas 21:11)
telah terjadi melanda umat manusia di berbagai belahan
dunia. Salah satu tanda lain yang perlu diwaspadai
adalah penyesatan terhadap orang-orang percaya melalui
angin-angin pengajaran. (Matius 24:4-5)
Penyesatan ini telah terjadi sejak zaman Perjanjian Baru
(PB), dan terus berkembang dari zaman ke zaman.
Salah satu penyesatan yang saat ini ada dan cenderung
masif adalah dari kelompok yang menyebut diri mereka
sebagai Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa (GTYMK), atau dalam
Bahasa Inggris dikenal sebagai Eastern Lightning atau
Almighty God Church dan Quánnéng Shén Jiàohuì (全能神教會)
dalam Bahasa Mandarin.
Kelompok ini berasal dari Tiongkok, didirikan oleh
seorang mantan penganut sekte “Shouthers”, pada awal
tahun 1990-an. Gerakan ini telah menyebar ke seluruh
dunia seperti Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara
Asia seperti Indonesia. Mari kita amati ciri-ciri ajaran
dari GTYMK, untuk dapat mengenali dan menangkal ajaran
ini, jika terpapar di kemudian hari.
AJARAN GEREJA TUHAN YANG MAHA KUASA (GTYMK)
Berikut merupakan hal-hal yang perlu diketahui mengenai
ajaran GTYMK:
1. Memercayai Bahwa Yesus Telah Kembali ke Dunia Dengan
Mengambil Rupa Seorang Perempuan di Tiongkok.
Mereka beranggapan bahwa Tuhan perlu datang ke dunia
dengan rupa seorang perempuan agar karya keselamatan-Nya
sempurna, yakni mencakup laki-laki dan perempuan. Hal
ini mereka dasari dari Kejadian 1:27 yang menyatakan
bahwa Allah menciptakan manusia serupa dengan gambar-Nya,
yaitu laki-laki dan perempuan.
Jika Tuhan tidak datang dalam wujud perempuan, maka
keselamatan hanya berlaku bagi manusia berjenis kelamin
laki-laki, dan cenderung dimanfaatkan kaum pria untuk
sewenang-wenang kepada kaum wanita.
Hal ini mengandung kesesatan, sebab keselamatan yang
Yesus kerjakan berlaku untuk semua, baik laki-laki
maupun perempuan. Kedatangan-Nya pun justru mengangkat
derajat perempuan yang setara dengan laki-laki. Yesus
menunjukkan betapa kaum perempuan juga memiliki posisi
yang sama dalam masyarakat dan perannya dalam kerohanian
(mis. kisah wanita Samaria yang membawa revival di
kotanya, dan perempuan-perempuan yang dipakai Tuhan
menjadi saksi pertama kebangkitan Kristus).
2. Perihal Kedatangan Kedua ini, Yesus Memiliki Misi
Untuk Menyelamatkan Manusia dari Tabiat Dosa, yang Belum
Dikerjakan Yesus pada Kedatangan-Nya yang Pertama
Mereka beranggapan bahwa kedatangan Yesus yang pertama
hanya menebus manusia dari dosa-dosa, dan tidak
menghilangkan tabiat dosa manusia. Hal ini mengandung
kesesatan, sebab tabiat dosa manusia akan dihilangkan
dalam peristiwa glorification saat gereja dijemput Yesus
di awan-awan yang permai sebagai mempelai wanita-Nya,
untuk perjamuan kawin Anak Domba.
Jelas hal ini belum terjadi sebab gereja-Nya masih ada
di muka bumi, dan belum terdapat kabar adanya peristiwa
rapture terjadi. Padahal menurut Alkitab, tertulis bahwa
peristiwa kedatangan Tuhan akan disaksikan seluruh umat
manusia. (Matius 24:27-30)
3. Ketidakpercayaan akan Doktrin Tritunggal dan
Menggunakan Kitab Lain
Mereka memiliki Alkitab mereka sendiri, yaitu Kitab
“Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia” (The Word
Appeared in the Flesh-話在肉身顯現)
Mereka percaya bahwa pribadi Allah hanyalah satu, tetapi
hadir dalam sebutan yang berbeda dari zaman ke zaman.
Zaman Perjanjian Lama (PL) mereka kenal sebagai Zaman
Hukum (Age of Law), yaitu Allah menyatakan diri-Nya
sebagai Yahweh yang memiliki misi menyelamatkan bangsa
Israel dari perbudakan bangsa Mesir dan membawa mereka
pada tanah perjanjian.
Era ini dilanjutkan dalam Zaman Anugerah (Age of Grace),
yaitu era yang kita kenal sebagai zaman PB dimana Allah
menyatakan diri-Nya sebagai Yesus yang datang untuk
menyelamatkan manusia dari dosa. Sedangkan saat ini
mereka anggap sebagai Zaman Kerajaan (Age of Kingdom)
yaitu Allah hadir sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan
mengambil rupa sebagai female Christ.
Mereka percaya bahwa kitab “Firman Menampakkan Diri
dalam Rupa Manusia”, diwahyukan oleh Mesias perempuan
tersebut. Hal ini jelas merupakan kesesatan vital karena
melanggar level pertama dalam theological triage,
sehingga memengaruhi keselamatan penganutnya.
Dasar iman Kristen mengharuskan penganutnya untuk
memercayai doktrin Tritunggal yang alkitabiah. Selain
itu, perlu juga mempercayai bahwa Alkitab yang terdiri
dari 66 Kitab PL dan PB merupakan Firman Tuhan sudah
final.
Kita sebagai warga Gereja Bethel Indonesia, wajib
mempercayainya karena tertuang dalam Pengakuan Iman GBI
butir pertama dan kedua yang berbunyi:
• Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah
Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus.
• Allah Yang Maha Esa itulah Allah Tritunggal yaitu Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, tiga Pribadi dalam satu hakikat.”
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN MENGHADAPI AJARAN GTMYK
Menanggapi kesesatan tersebut kita sebagai umat Kristen
perlu berhati-hati dan perlu melakukan hal berikut:
1. Menguji Segala Roh (I Yohanes 4:1-6)
Termasuk yang menyebut diri sebagai kalangan Kristen
atau memakai label gereja. Dengan tegas kita harus
menolak mereka dan paparan dari ajarannya terhadap
kerohanian kita. Jangan bersikap sungkan terhadap mereka
atau terjerumus hanya karena penasaran dan coba-coba.
Dunn, “‘Cult,’ Church, and the
CCP: Introducing Eastern Lightning.”
Dunn, Lightning from the East: Heterodoxy and
Christianity in Contemporary China.
R Albert Mohler, “A Call for Theological Triage and
Christian Maturity,” 2004; Paul Tuanakotta, “Jati Diri
Seorang Murid (Sikap Teologis) - GBI Danau Bogor Raya,”
accessed April 28, 2023, https://dbr.gbi-bogor.org/wiki/OSP:20201011.
“Pengakuan Iman GBI - GBI Danau Bogor Raya,” accessed
April 28, 2023, https://dbr.gbi-bogor.org/wiki/Gereja_Bethel_Indonesia/Pengakuan_Iman_GBI.